Kedudukan Dan Karakteristik Eksplanasi Deduktif Dalam Riset Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

A.

Pandangan Hempel tentang Kedudukan dan Karakteristik Eksplanasi Deduktif-

Nomoligis dalam Riset Ilmiah

Metode deduktif-nomologis atau covering-law theory yang dikemukakan

Hempel adalah teori yang menjelaskan bahwa sebuah fenomena akan tetap dimulai

dengan hukum umum sebagai sebuah fakta partikular sehingga mendapatkan

kesimpulan yang mampu mengeksplanasi hukum umum tersebut.

Formulanya adalah sebagai berikut:

L1, L2,…Lt Explanans sentences (kalimat)


C1, C2,...Ck
E Explanandum sentences
L adalah Law atau hukum umum, C adalah Case atau kondisi yang sesuai.

Keduanya membentuk apa yang disebut eksplanan (yang memberikan eksplanasi).

Sedangkan E adalah eksplanandum (yang di eksplanasikan) atau kesimpulan dari

eksplanan di atasnya.

Dalam argumen deduktif-nomologis, E dapat berupa fenomenon yang telah

terjadi dalam waktu dan tempat yang lain. Model eksplanasi deduktif-nomolgis sangat

relevan untuk menjelaskan sesuatu karena informasi penjelasannya mengimplikasikan

eksplanandum (E) secara deduktif sehingga memberi dasae konklusif mengapa

eksplanandum itu terjadi sesuai yang diharapkan oleh peneliti.

Sehingga dalam riset ilmiah, seperti yang Hempel contohkan dalam bukunya,

adalah:

a. Di lokasi manapun, tekanan yang diberikan kolom merkuri dicabang tertutup dari

peralatan Torricelli pada merkuri dibawahnya sama dengan tekanan yang

diberikan pada permukaan merkuri di bejana terbuka oleh kolom udara di

atasnya.
b. Tekanan yang diberikan oleh kolom merkuri dan udara sebanding dengan

beratnya; dan semakin pendek kolomnya, semakin kecil bobotnya.

c. Saat Perier membawa peralatan ke puncak gunung, kolom udara ditas bejana

terbuka menjadi semakin pendek.

d. (oleh karena itu), kolom merkuri di bejana tertutup menjadi semakin pendek

selama pendakian.

Penjelasan (a), (b), dan (c) berasal dari fakta-fakta yang terkadi sesuai dengan

hukum alam tertentu, sedangkan (d) adalah adalah pernyataan turunan atau fenomena

yang terjadi yang mengikuti fakta-fakta sebelumnya. Kalimat ekplanandum dapat di

simpulkan dari argumen deduktif yang dihasilkan dari pernyataan atau eksplanansnya.

Inilah yang selanjutnya menjembatani karakteristik argumen deduktif-nomologis,

yang sebagai eksplanasi ilmiah memenuhi syarat relevansi eksplanatori dan

testibilitas, namun juga sebagai pernyataan sejati yang menggambarkan dunia sebagai

sebuah realitas, bukannya untuk memprediksi.

Anda mungkin juga menyukai