Anda di halaman 1dari 16

Khaerul anwar, 22 Febr 2020

Kota Serang, IDN Times - Tidak selamanya kasus korupsi besar yang diekspos sama besarnya
oleh media massa, memengaruhi elektabilitas seorang tokoh masyarakat. Buktinya, dinasti Ratu
Atut toh masih memegang beberapa jabatan strategis kabupaten/kota di Banten. Sejumlah kasus
korupsi yang menjerat beberapa nama di keluarga ini, tidak lantas menggerus eksistensi mereka
di Banten. 

Nama Ratu Atut merujuk pada mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang tersangkut
kasus korupsi alat kesehatan, kasus suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil
Mochtar, dan kasus jual-beli jabatan. Adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, juga ikut tersangkut
kasus yang sama.

Sejauh ini, dinasti Ratu Atut masih setia menggunakan kendaraan Partai Golkar dalam berpolitik.
Di Pilkada Serentak 2020, beberapa nama dari dinasti ini pun kembali mencuat dan maju.

Berikut nama-nama anggota keluarga di dinasti Ratu Atut.

1. Dinasti Atut bermula dari sang ayah, Chasan Sochib


Nama lengkap sang ayah adalah Tubagus Chasan Sochib. Semasa hidupnya, Chasan Sochib
dikenal sebagai mantan pejuang dan pengusaha. 

Chasan lahir di Kadubeureum, Padarincang, Serang, Banten pada tahun 1930. Di era


kemerdekaan, Chasan bergabung dengan Laskar Fisabillilah Banten yang melawan agresi
Belanda 1945.

Selain pengusaha, Chasan kemudian melebarkan jaringan dengan masuk kancah politik dengan
masuk ke Partai Golkar. Anak-anak dan keturunan Chasan kemudian mengikuti jejaknya dalam
memilih kendaraan politik. 

Chasan meninggal dunia 30 Juni 2011 dan dimakamkan secara militer. "Almarhum sangat layak
dimakamkan secara militer karena dia seorang pejuang angkatan 1945," kata Kepala Biro
Hubungan Masyarakat dan Protokol Provinsi Banten, Komari kala itu, seperti dikutip dari
Antara. 

2. Ratu atut

Nama Ratu Atut merupakan yang paling dikenal luas, setelah Chasan Sochib--ayahnya. 

Dia berhasil menjadi Wakil Gubernur Banten pada 2002 ketika berpasangan dengan Djoko
Munandar. Namun di tengah jalan, tepatnya tahun 2005, Djoko Munandar mesti dinonaktifkan
dari jabatan Gubernur karena kasus korupsi.

Walhasil, Atut melenggang menjadi Gubernur menggantikan Djoko. Diapun menjadi gubernur
perempuan pertama di Indonesia. Kala itu, Atut menjabat Gubernur Banten sampai 2007.
Di Pilkada Banten 2006, dia maju lagi sebagai gubernur berpasangan dengan Mohammad
Masduki. Di pilkada itu, dia menang. 

Tahun 2011, Ratu Atut yang makin bertaji kembali maju sebagai calon gubernur dan kali ini
berpasangan dengan Rano Karno--aktor kawakan Tanah Air. Tanpa kesulitan berarti, keduanya
pun menang. 

Kesuksesan Ratu Atut itu kemudian diikuti jejaknya oleh anggota keluarga lain, mulai dari ibu
tiri, adik, ipar, hingga anak-anaknya. Satu per satu, mereka maju di pemilihan kepala daerah
(pilkada), DPRD, dan masuk partai politik. 

Namun, Ratu Atut kemudian terlilit kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Dia resmi dinonaktifkan pada 13 Mei 2014.

3. Hikmat Tomet
Hikmat merupakan suami Ratu Atut. Dia terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
Komisi V menjadi tugas Hikmat semasa menjadi wakil rakyat.

Dia meninggal dunia pada 10 September 2013 di usia 58 tahun. Dia meninggalkan seorang istri,
Ratu Atut, dan tiga anak, yakni Andika Hazrumi, Andriana Aprilia, dan Ananda Triana Salichan.

4. tubagus khaeri wardana

Pusaran dinasti Ratu Atut yang paling disorot adalah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Dia
adalah adik Ratu Atut. 

Oktober 2013, Wawan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dari sinilah terkuak
beberapa kasus korupsi yang melibatkan keluarga Ratu Atut.

OTT itu terkait kasus suap ke hakim Mahkamah Konstitusi kala itu, Akil Mochtar. Suap itu di
kemudian hari terbukti terkait dengan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak. 

Kasus itu juga menyeret Ratu Atut. Dalam kasus ini, Wawan divonis 7 tahun penjara, Akil
Mochtar seumur hidup, dan Ratu Atut divonis 4 tahun bui. 

KPK kemudian membidik sejumlah kasus korupsi lain di Banten--dari Wawan. Beberapa
kasusnya masih berjalan hingga di tahun 2020. 

5. dua anak dan menantu ratu atut

Anak pertama Ratu Atut, Andika Hazrumy menjabat Wakil Gubernur Banten periode 2017-
2022. Andika sebelumnya duduk sebagai anggota DPR RI dari Golkar. Sementara istrinya Ade
Rossi Cherunnisa menjabat anggota legislatif tingkat pusat dari Dapil Pandeglang-Lebak.
Anak kedua Ratu Atut, Andiara Aprilia duduk di Senayan sebagai Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) Banten untuk periode 2019-2024. Suami Andiara, Tanto W Arban kini menjabat Wakil
Bupati Pandeglang periode 2015-2020 mendampingi Irna Narulita.

6. adik dan ipar ratu atut

1. Adik kandung Ratu Atut bernama Ratu Tatu Chasanah. Tatu saat ini menjabat Bupati Serang
periode 2015-2020. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Serang bersama
Taufik Nuriman.

2. Adik Tiri Ratu Atut, Tubagus Haerul Jaman terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai
Golkar Dapil Banten II (Kabupaten Serang-Kota Serang-Kota Cilegon) pada Pemilu 2019.
Jaman pun merupakan mantan Wali Kota Serang dua periode.

3. Ratu Ria Maryana juga merupakan adik tiri Ratu Atut, kini dia menjabat sebagai Wakil Ketua
DPRD Kota Serang. Selain itu Ria pun menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Serang.

4. Ratu Lilis, adik tiri Ratu Atut, harus mendekam dipenjara selama 8,5 tahun. Adik kandung
Haerul Jaman selaku Direktur CV Tuntas Mekar Jaya Utama terjerat kasus proyek sodetan
Cibinuangeun, Lebak, dengan nilai proyek Rp19 miliar. Dia pun merupakan mantan katua DPD
Golkar Kota Serang.

5. Kemudian Airin Rahmi Diany, Airin saat ini menjabat Wali Kota Tangerang Selatan periode
2016-2021. Airin merupakan istri adik Atut, Wawan. Suami Airin tersebut saat ini menghuni
Lapas Sukamiskin terkait sejumlah kasus korupsi di Banten bersama sang kakak, Atut.

https://jabar.idntimes.com/news/indonesia/khaerul-anwar-2/nama-nama-dinasti-ratu-atut-di-
banten-regional-jabar/6

Politik Dinasti Ratu Atut tak Tergoyahkan di Banten

Agus Yulianto, 10 desember 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat kabupaten/kota di Banten menggelar Pemilihan


Kepala Daerah (Pilkada) 2020, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Cilegon,
dan Kota Tangerang Selatan. Sejauh ini, hasil hitung suara cepat menyebutkan, pasangan calon
yang berasal dari keluarga dinasti politik Ratu Atut Chosiyah unggul di tiga daerah.
"Banten memang masih dikuasai trah Ratu Atut ya karena (hasil quick count)
menang," ujar peneliti lembaga riset Konstitusi dan Demokrasi (Kode) Inisiatif,
Muhammad Ihsan Maulana kepada Republika, Kamis (10/12).

Meskipun mantan gubernur Banten Ratu Atut masih mendekam di penjara, tapi
kekuasaannya masih kuat Tanah Banten. Ratu Atut terjerat dua kasus yaitu
menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dan jual-beli jabatan.

Politik dinasti Ratu Atut tak tergoyahkan di pemilihan bupati Pandeglang,


pemilihan bupati Serang, dan pemilihan wali kota Tangerang Selatan.
Berdasarkan hasil hitung suara sementara di laman info pemilu Komisi
Pemilihan Umum (KPU), per 10 Desember pukul 11.00 WIB, pasangan calon
bupati/wakil bupati Pandeglang Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban unggul
dengan memperoleh suara 64 persen.

Perolehan sementara ini dari hasil penghitungan suara di 905 tempat


pemungutan suara (TPS) dari total 2.243 TPS di Pandeglang. Irna-Tanto
merupakan pasangan calon pejawat. Tanto adalah suami Andiara Aprilia, yang
tak lain ialah anak kandung Atut dan Irna merupakan istri dari mantan Bupati
Pandeglang dua periode, Dimyati Natakusumah.

Selain Pandeglang, calon petahana Ratu Tatu Chasanah yang juga adik kandung
Ratu Atut disebut unggul dalam hasil penghitungan cepat pemilihan bupati
Kabupaten Serang. Tatu bersama wakilnya Pandji Tirtayasa maju kembali di
Pilkada 2020 dan mengantongi perolehan suara sementara 64,6 persen dari hasil
penghitungan suara di 1.024 TPS dari total 3.065 TPS di Kabupaten Serang.

Kemenangan sementara berdasarkan hasil hitung cepat juga diraih pasangan


calon wali kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan
dengan perolehan suara 41,1 persen. Data ini hasil penghitungan suara yang
masuk dari 919 TPS dari total 2.963 TPS di Kota Tangerang Selatan.

Pilar Saga adalah putra dari Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang juga
sedang berkontestasi di Pilkada 2020. Sementara Benyamin Davnie merupakan
pejawat wakil wali kota Tangerang Selatan dengan Wali Kotanya Airin Rachmi
Diany.

Airin pun yang sudah dua periode menjabat wali kota Tangerang Selatan
merupakan istri adik Ratu Atut, yakni Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan.
Wawan juga sedang menghuni penjara karena korupsi berbagai proyek di
Banten.

Sementara itu, pemilihan wali kota Cilegon juga diwarnai politik dinasti, yaitu
pasangan Ratu Ati Marliati dan Sokhidin. Ratu Ati ialah putri mantan Wali Kota
Cilegon Tubagus Aat Syafaat (almarhum) dua periode dan kakak dari mantan
Wali Kota Cilegon dua periode Tubagus Iman Ariyadi.

Namun, berdasarkan hasil hitung cepat KPU, pasangan Ratu Ati dan Sokhidin
belum mengamankan kemenangannya. Ia berada di urutan kedua dengan 29,2
persen, sedangkan pasangan Helldy Agustian dan Sanuji Pentamarta
mengantongi 34,6 persen dari hasil penghitungan suara yang masuk dari 348
TPS dari total 784 TPS di Kota Cilegon.
https://republika.co.id/berita/ql3ysq396/politik-dinasti-ratu-atut-tak-tergoyahkan-di-banten

Indira Rezkisari, 10 desember 2020

Sejumlah nama baru tercatat keluar unggul sebagai pemenang di Pilkada 2020 yang digelar serentak
kemarin. Di balik deretan nama baru ada satu hal yang masih pasti di Banten.

Politik dinasti mantan Gubernur Banten dua periode Ratu Atut Chosiyah belum tergoyahkan. Ketika
keluarganya sudah menghabiskan dua masa jabatan kepala daerah, politik dinasti Ratu Atut segera
bersambung dengan kerabat lainnya.

Keponakan Ratu Atut, Pilar Saga Ichsan, maju menjadi calon wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel)
dalam Pilkada 2020. Ia meneruskan dinasti politik Ratu Atut setelah istri dari adiknya, Tubagus Chaeri
Wardana alias Wawan, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany sudah menjabat dua periode.

"Kalau tidak mencalonkan Pilar Saga di Pilkada Tangsel 2020 bisa kehilangan momen dan elektabilitas
bawaan Airin yang juga saudara Atut," ujar peneliti lembaga riset Konstitusi dan Demokrasi (Kode)
Inisiatif, Muhammad Ihsan Maulana kepada Republika, Kamis (10/12).

Pilar Saga berpasangan dengan calon wali kota Benyamin Davnie. Benyamin merupakan wakil wali kota
Tangsel sejak tahun 2011 bersama Airin.

Benyamin-Pilar disebut unggul di pemilihan wali kota Tangsel 2020 dalam hasil perolehan sementara
atau hitung cepat. Ia mengalahkan pasangan calon nomor urut satu Muhamad-Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo (keponakan Prabowo Subianto) dan pasangan calon nomor urut dua Siti Nur Azizah
(anak Ma'ruf Amin)-Ruhamaben.

Sementara itu, di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, keluarga Ratu Atut masih
mengamankan posisi. Ada adik kandung Atut, Ratu Tatu Chasanah yang maju kembali menjadi calon
bupati Serang dan menantu Tanto Warsono Arban (suami anak kandung Atut, Andiara Aprilia) juga maju
kembali menjadi calon wakil bupati Pandeglang.

Keduanya merupakan petahana yang maju kembali bersama pasangannya. Baik pasangan calon
bupati/wakil bupati Pandeglang Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban serta pasangan calon
bupati/wakil bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Pandji Tirtayasa juga disebut unggul di daerah
masing-masing berdasarkan hasil hitung cepat.

"Kalau saya lihat dari daerah-daerah di Banten yang ada politik kekerabatan dengan Ratu Atut tidak
terlepas dari mereka adalah petahana yang maju kembali di Pilkada. Ini cukup menguntungkan bagi
mereka," kata Ihsan.

Ia mengatakan, meski Ratu Atut mendekam di penjara, tetapi kekuasaannya masih kuat di Tanah
Banten. Anaknya yakni Andika Hazrumy merupakan Wakil Gubernur Banten yang masih menjabat
sampai 2022.

Ratu Atut terjerat dua kasus yaitu menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dan jual-beli
jabatan. Menurut Ihsan, jika keluarga dan kerabat Ratu Atut menang Pilkada maka mengonfirmasi akar
rumput pendukung Ratu Atut masih sangat kuat di Banten.

"Saya kira, ada banyak resource yang diberdayakan untuk mempertahankan dinasti di Banten dengan
mendorong keluarga atau kerabat untuk maju di setiap pilkada," kata Ihsan.

Selain dinasti politik Ratu Atut, ada pula dinasti politik yang mengakar di Kota Cilegon. Wali kota Cilegon
saat ini ialah Ratu Ati Marliati yang merupakan putri mantan Wali Kota Cilegon dua periode yakni
Tubagus Aat Syafaat (almarhum) dan kakak dari mantan Wali Kota Cilegon dua periode yaitu Tubagus
Iman Ariyadi.

Aat Syafaat dan Imam Ariyadi, ayah-anak yang sama-sama terjerat kasus korupsi. Aat merupakan
mantan terpidana korupsi pembangunan tiang pancang (trestle) dermaga Pelabuhan Kubangsari, Kota
Cilegon tahun 2010 senilai Rp 49,1 miliar, sementara Imam Ariyadi dipenjara karena kasus suap Izin
Amdal Transmart Cilegon.

Namun, berdasarkan hasil hitung cepat KPU, pasangan calon Ratu Ati dan Sokhidin belum
mengamankan kemenangannya. Ia berada di urutan kedua sedangkan pasangan Helldy Agustian dan
Sanuji Pentamarta berada di urutan pertama berdasarkan hasil penghitungan suara cepat.
Pakar otonomi daerah, Djohermansyah Djohan, menilai dinasti politik lebih sering terjadi di masa
kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya, setelah adanya putusan Mahkamah
Konstitusi (MK) Nomor 33/PUU-XIII/2015.

"Kalau kita lihat keadaan sekarang, saya memandang pertama karena ada putusan MK (yang
membatalkan pasal dinasti politik), itu. Yang kedua adalah political will itu sendiri Itu tidak nampak," ujar
Djohan, beberapa waktu lalu.

Ia melihat, ada kepentingan elite politik yang membuat dinasti politik dianggap wajar. Pasalnya, ada
kecenderungan untuk menggunakan politik kekerabatan dalam menjalankan pemerintahan.

"Ada interest tertentu dalam aktor-aktor pemerintah kita. Kecenderungannya juga memakai politik
kekerabatan dalam menjalankan langkah-langkah politiknya," ujar mantan Direktur Jenderal Otonomi
Daerah Kementerian Dalam Negeri itu.

Berbeda di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang memandang ada potensi
berbahaya dari praktik dinasti politik. Sehingga, hal tersebut tak marak terjadi saat itu.

"Bagi saya, dari segi rezim pemerintahan, memang rezim pemerintahan dulu itu tidak menyukai lah ya
begitu tidak pro terhadap politik kekerabatan itu. Sehingga kemudian bisa dimunculkan pengaturannya,"
ujar Djohan.

Pada Pilkada 2020, tercatat ada 124 calon kepala daerah (cakada) yang terafiliasi dengan dinasti politik
berdasarkan riset Nagara Institute di bulan Oktober.

"Secara hasil di sini ada 124 yang terafiliasi menjadi dinasti politik yang akan berkompetisi di pilkada
2020 dengan rincian 57 calon bupati dan 30 calon wakil bupati, 20 calon wali kota dan 8 calon wakil wali
kota, 5 calon gubernur dan 4 calon wakil gubernur," kata Peneliti Nagara Institute Febriansyah
Ramadhan dalam paparannya secara daring, Senin (12/10).

Febriansyah mengatakan, 124 cakada tersebut juga diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin. Hasilnya
terdapat 67 di antaranya yaitu laki-laki dan terdapat 57 perempuan. "Dari 57 perempuan tersebut
terdapat 29 kandidat perempuan yang merupakan istri dari kepala daerah sebelumnya," ujarnya.

Kemudian terkait sebaran wilayahnya, terdapat empat provinsi terbesar yang calon kepala daerahnya
terpapar dinasti politik. Daerah-daerah tersebut di antaranya Sulawesi Selatan (12 kandidat), Sulawesi
Utara (11 kandidat), Jawa Tengah (10 kandidat), dan Jawa Timur (9 kandidat).

Kemudian Nagara Institute dalam risetnya juga mengklasifikasi berdasarkan status petahana maupun
yang bukan petahana. Dari 124 cakada, terdapat 22 orang berstatus petahana, sedangkan 102 kandidat
orang pendatang baru.
"Dari sini kita bisa memotret bagaimana perkembangan dinasti poltik di Indonesia. Dari angka ini
menunjukan hal yang fantastis sekali, dan ini sudah menjadi tren," ucapnya.

Pada Pilkada serentak tahun ini dinasti politik yang juga menjadi perhatian publik adalah anak dan
menantu Presiden Joko Widodo. Anak Presiden Gibran Rakabuming Raka yang maju di Pilwalkot Solo
dan Bobby Nasution, sang mantu, maju di Pilwalkot Medan.

Bobby Nasution dan Aulia Rachman sementara itu unggul di perolehan suara sementara di pilkada
daerah tersebut. Dikutip dari laman resmi website Komisi Pemilihan Umum (KPU) pilkada2020.kpu.go.id,
Kamis (10/12), pukul 17.00 WIB, pasangan Bobby-Aulia sementara memperoleh 135.295 suara atau 52,6
persen.

Sedangkan kompetitornya pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi sementara memperoleh 122.101


suara atau 47,4 persen. Berdasarkan data yang ditampilkan KPU lewat website tersebut, data masuk dari
1522 TPS atau sekitar 35,37 persen dari total TPS sebanyak 4.303 TPS.

Total suara yang masuk pada waktu tersebut yakni 206.204 suara. Jumlah TPS yang masuk sebanyak 954
TPS dari total 1.231 TPS di Kota Solo. Gibran-Teguh meraih 175.562 suara, Bajo mendapat 30.642 suara,
sedangkan surat suara tidak sah/rusak sebanyak 28.560.

Keunggulan yang sama dialami Gibran di Solo. Menanggapi hasil hitung cepat tersebut, Gibran
menyatakan menang atau kalah urusan belakangan, yang terpenting warga Solo sehat semua. Gibran
bersyukur lantaran pelaksanaan Pilkada kali ini berjalan dengan lancar.

Antusiasi warga ke tempat pemungutan suara (TPS) juga dinilai cukup baik. Dia berterima kasih kepada
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, dan TNI/Polri sehingga kegiatan pemungutan suara berjalan
lancar.

"Ini masih quick qount, masih tunggu hasil resmi KPU. Angka-angka urusan belakangan, yang penting
pilkada lancar dan warga sehat semua," ujarnya, saat jumpa pers di kantor DPC PDIP Solo, Rabu (9/12)
sore.

Meski telah unggul dalam hitung cepat, Gibran mengaku tidak ada selebrasi sama sekali. Sebab, Pilkada
berlangsung dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Garis bawahi ke semua pendukung yang ada di luar sana, hari ini tidak ada selebrasi sama sekali.
Karena masih di tengah pandemi," ucapnya.

Dalam waktu dekat, Gibran dan Teguh akan melakukan komunikasi yang intensif dengan paslon Bajo.
Selain itu, mereka juga akan bersinergi dengan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota
Achmad Purnomo agar masa transisi berjalan dengan baik. "Bagaimanapun kalau ini selesai, tidak ada
lagi kubu-kubuan lagi, bangun Solo lebih baik lagi ke depan," imbuhnya.
Di samping itu, dalam beberapa hari dan pekan ke depan, Gibran mengaku bakal kembali blusukan.
Pengusaha kuliner tersebut menyatakan akan tetap turun ke warga untuk melakukan kegiatan
kemanusiaan seperti biasa. Di antaranya, pembagian masker dan vitamin untuk membantu Pemkot
meringankan beban warga terdampak pandemi.

https://republika.co.id/berita/ql4fqe328/pilkada-banten-yang-tak-putus-dari-dinasti-ratu-atut

fitri santrina dewi, 17 desember 2020

Bisnis.com, JAKARTA - Penghitungan suara atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU)
pada empat kabupaten/kota di Provinsi Banten yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak 2020 telah mencapai 100 persen pada Kamis (17/12/2020).

Empat kabupaten/kota yang menggelar Pilkada Serentak 2020 di Provinsi Banten antara lain
adalah Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang.

Berikut ini adalah hasil real count Pilkada 2020 di Banten:

Baca Juga : Adik Ratu Atut Menang Pilkada Kabupaten Serang, Berapa Kekayaannya?

1. Kota Tangerang Selatan

Berdasarkan real count KPU, pasangan calon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan tercatat


unggul jika dibandingkan dua paslon lainnya.

Paslon Benyamin-Pilar sukses meraup 40,9 persen suara, sedangkan paslon Muhamad-Rahayu
Saraswati meraih 35,6 persen suara dan di posisi paling buncit ada paslon Siti Nurazizah-
Ruhamaben dengan perolehan 23,5 persen suara.

Baca Juga : Menantu Ratu Atut Menang Telak di Pilkada Pandeglang, Segini Kekayaannya

Data KPU menunjukkan bahwa Paslon Benyamin-Pilar berhasil memenangkan suara terbanyak
di 4 wilayah dari total 7 wilayah di Kota Tangerang Selatan.

Paslon yang diusung Partai Golkar ini unggul dalam perolehan suara di Serpong, Pondok Aren,
Pamulang, dan Setu.
Sementara itu, kontestasi Pilkada di Tangsel ini menjadi perhatian publik karena wilayah
tersebut dianggap sebagai pertarungan dari tiga dinasti yaitu dinasti Ratu Atut, dinasti Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto dan dinasti Wapres Ma’ruf Amin.

Baca Juga : Suara Masuk 100 Persen, Keponakan Ratu Atut Menang Pilkada Tangsel

Untuk diketahui, Pilar merupakan keponakan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Adapun, Rahayu Saraswati merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto,
sedangkan Siti Nurazizah merupakan putri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kemenangan Pilar pada Pilkada Tangsel ini semakin menambah daftar panjang keluarga Atut
yang berkuasa di wilayah Banten.

2. Kabupaten Serang

Berdasarkan hasil penghitungan suara atau real count KPU, paslon Ratu Tatu Chasanah-Pandji
Tirtayasa menang telak dengan perolehan 63,4 persen suara, sedangkan pesaingnya Nasrul
Ulum-Eki Baihaki hanya berhasil meraup 36,6 persen suara. Suara yang masuk ke KPU ini
sudah mencapai 100 persen.

Adapun, pasangan Ratu Tatu-Pandji diusung oleh 10 partai politik yakni Golkar, PAN, PDIP,
PBB, PKS, PPP, Hanura, Berkarya, Nasdem, dan PKB.

Paslon tersebut berhasil meraih suara terbanyak di 28 wilayah dari 29 wilayah yang ada di
Kabupaten Serang.

Ratu Tatu diketahui menjabat sebagai Bupati Serang sejak 17 Februari 2016. Dengan perolehan
suara yang unggul pada Pilkada 2020, maka hampir dapat dipastikan Ratu Tatu akan lanjut
menjabat sebagai Bupati Serang periode kedua.

Untuk diketahui, Ratu Tatu Chasanah merupakan adik dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut
Chosiyah. Dia juga merupakan ibunda dari Pilar Saga Ichsan yang maju mencalonkan diri
sebagai wakil wali kota Tangsel berpasangan dengan Benyamin Davnie.

3. Kabupaten Pandeglang

Berdasarkan hasil real count KPU dengan suara yang masuk telah mencapai 100 persen, paslon
Irna Narulita-Tanto Warsono Arban berhasil menang telak dengan perolehan suara 63,6 persen.

Sementara itu, paslon pesaingnya yaitu Thoni Fathoni-Miftahul Tamamy hanya meraup 36,4
persen suara.

Paslon Irna-Tanto berhasil memperoleh suara terbanyak di 34 wilayah dari total 35 wilayah yang
ada di Kabupaten Pandeglang. 
Untuk diketahui, Tanto Warsono Arban merupakan menantu Ratu Atut Chosiyah, suami dari
Andiara Aprilia Hikmat.

Tanto dikenal sebagai Wakil Bupati Pandeglang sejak 23 Maret 2016 dan pada Pilkada 2020, dia
kembali maju mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Pandeglang.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati Pandeglang, Tanto sempat menjabat sebagai Ketua
Komisi III DPR Banten periode 2014-2016.

4. Kota Cilegon

Berdasarkan real count KPU dengan suara yang masuk sudah mencapai 100 persen, pasangan
calon Heldy Agustian-Sanuji Pentamarta meraih keunggulan suara jika dibandingkan tiga paslon
lainnya.

Paslon Heldy-Sanuji meraih suara terbanyak yaitu 34,4 persen suara. Kemudian, paslon Ratu Ati
Marliati-Sokhidin meraih 29,7 persen suara; paslon Ali Mujahidin-Firman Mutakin meraih 21,6
persen suara.

Sementara itu, di posisi paling buncit ada pasangan Iye Iman Rohiman-Awab dengan perolehan
14,3 persen suara.

Berdasarkan data KPU, Paslon Heldy-Sanuji unggul di tiga wilayah dari total delapan wilayah di
Kota Cilegon.

https://kabar24.bisnis.com/read/20201217/15/1332407/hasil-real-count-pilkada-2020-di-daerah-
banten-dinasti-atut-berjaya

fitri santrina dewi 17 desember 2020

Bisnis.com, JAKARTA - Penghitungan suara atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU)
pada Pilkada 2020 di Kota Tangerang Selatan telah mencapai 100 persen pada Kamis
(17/12/2020).

Berdasarkan real count KPU, pasangan calon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan tercatat
unggul jika dibandingkan dua paslon lainnya.

Paslon Benyamin-Pilar sukses meraup 40,9 persen suara, sedangkan paslon Muhamad-Rahayu
Saraswati meraih 35,6 persen suara dan di posisi paling buncit ada paslon Siti Nurazizah-
Ruhamaben dengan perolehan 23,5 persen suara.

Data KPU menunjukkan bahwa Paslon Benyamin-Pilar berhasil memenangkan suara terbanyak
di 4 wilayah dari total 7 wilayah di Kota Tangerang Selatan.
Paslon yang diusung Partai Golkar ini unggul dalam perolehan suara di Serpong, Pondok Aren,
Pamulang, dan Setu.

Sementara itu, kontestasi Pilkada di Tangsel ini menjadi perhatian publik karena wilayah
tersebut dianggap sebagai pertarungan dari tiga dinasti yaitu dinasti Ratu Atut, dinasti Menteri
Pertahanan Prabowo Subianto dan dinasti Wapres Ma’ruf Amin.

Baca Juga : Menantu Ratu Atut Menang Telak di Pilkada Pandeglang, Segini Kekayaannya

Untuk diketahui, Pilar merupakan keponakan mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Adapun, Rahayu Saraswati merupakan keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto,
sedangkan Siti Nurazizah merupakan putri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kemenangan Pilar pada Pilkada Tangsel ini semakin menambah daftar panjang keluarga Atut
yang berkuasa di wilayah Banten.

Adapun, saat ini Wali Kota Tangsel dijabat oleh Airin Rachmi Diany yang merupakan adik ipar
dari Ratu Atut Chosiyah. Airin telah menjabat sebagai Wali Kota Tangsel selama dua periode.

https://kabar24.bisnis.com/read/20201217/15/1332370/suara-masuk-100-persen-keponakan-ratu-atut-
menang-pilkada-tangsel?utm_source=Desktop&utm_medium=Artikel&utm_campaign=BacaJuga_3

adhi wicaksono 9 desember 2020

Jakarta, CNN Indonesia --

Warganet Twitter meributkan hasil hitung cepat Pilkada Tangerang Selatan yang


memenangkan kerabat terpidana kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah.

Tangsel disebut-sebut sebagai kerajaan dinasti milik Atut yang tidak tergoyahkan.

Beberapa netizen mencuitkan, Dinasti Banten tidak tergoyahkan karena kemenangan kerabat
dekat Atut.

"Dinasti Lama Banten tidak tergoyahkan.Calon Wakil Walikota Tangsel No Urut 3, Pilar Saga
Ichsan adalah putera dari Ratu Tatu Chasanah. Nah Ratu Tatu diperkirakan akan terpilih lagi
untuk kursi Bupati Serang periode ke-2. Banten is a Kingdom, dan saya jadi Rakyat Jelata
disana," cuit @zalkad.
Lihat juga:
Netizen Serukan Golput, KPU Klaim Pilkada Aman

Warganet lainnya,@Sihduy menyinggung perihal ketidakberdayaan figur Menteri Pertahanan


Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Maruf Amin dalam melawan dinasti Atut di Tangsel.

"Pak Prabowo Pak KH Maruf Amin di Tangsel kalah udah sama dinasti Atut," ucapnya.

Kekecewaan juga dirasakan warganet@BiasCahyaIslami yang merasa gagal menghentikan


dinasti Atut di Tangsel, padahal dirinya telah ikut berpartisipasi dalam Pilkada.

"Terakhir nyoblos di Tangsel. Dinasti Atut di Tangsel gak bisa dihentikan juga," katanya.

Lihat juga:
Kerabat Ratu Atut Unggul Quick Count Pilkada Tangsel & Serang

Akun Twitter@wahyudiabed ikut berpendapat soal politik dinasti di beberapa daerah, termasuk
Tangsel. Menurutnya politik dinasti sudah tidak bisa dilawan di beberapa daerah kabupaten kota.

"Politik dinasti sudah ga bisa di apa-apakan di beberapa kota/kabupaten. Medan, Surakarta,


Klaten, Banyuwangi, Tangsel dll. Yang penting itu, kedepankan kapasitas dan kemampuannya.
Jangan politik dinastinya. Dan kalo mau politik dinasti berhenti, ya jangan dipilih," katanya.

Lihat juga:
Cerita Warga Tangsel Coblos Pilkada di Tengah Covid-19

Hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Serang dan Tangerang Selatan, Banten
memenangkan kerabat terpidana kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah.

Adik Ratu Atut, yaitu Ratu Tatu Chasanah berpasangan dengan Pandji meraih 62,5 persen suara
merujuk pada hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indoensia (LSI) Denny JA, mengalahkan
pasangan Nasrul Ulum-Eki Baihaki yang hanya memperoleh 37,5 persen.

Di Pilkada Tangsel, keponakan Ratu Atut, Pilar Saga Ichsan berdampingan dengan Benyamin
Davnie juga unggul berdasarkan hasil hitung cepat mengalahkan Muhamad-Rahayu Saraswati
dan Siti Nur Azizah-Ruhamaben.
Rahayu Saraswati sendiri adalah keponakan dari Prabowo Subianto, sementara Siti Nur Azizah
merupakan putri dari Wapres Ma'ruf Amin.

Politik dinasti sudah ga bisa di apa2kan di beberapa kota/kabupaten. Medan, Surakarta, Klaten,
Banyuwangi, Tangsel dll. Yang penting itu, kedepankan kapasitas dan kemampuannya. Jangan politik
dinastinya. Dan kalo mau politik dinasti berhenti, ya jangan dipilih. @wahyudiabed

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20201209212041-192-580249/keponakan-ratu-atut-unggul-
netizen-ribut-dinasti-tangsel

Muhammad iqbal. 10 desember 2020

Jakarta, CNN Indonesia --

Pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan unggul berdasarkan hasil hitung cepat di
Pilkada Tangerang Selatan 2020. Merujuk hasil hitung cepat atau quick count Indikator,
pasangan Benyamin-Pilar meraih 41,86 persen suara.

Perolehan Benyamin-Pilar mengungguli pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati dengan


perolehan 34,42 persen suara dan Siti Nur Azizah-Ruhamaben dengan 23,72 persen.

Lihat juga:
Kerumunan Benyamin-Pilar Abai Protokol Kesehatan, Polisi Diam

Peneliti Indikator Rizka Halida mengatakan keunggulan Benyamin-Pilar ini tak lepas dari
dominasi keluarga Ratu Atut Chosiyah. Diketahui, Pilar Saga yang mendampingi Benyamin
merupakan keponakan Ratu Atut, mantan Gubernur Banten dan terpidana kasus korupsi.

"Jangan lupa bahwa Benyamin adalah petahana yang tentunya sudah lebih dikenal warga secara
luas, didukung Pilar anak Ratu Tatu keluarga Ratu Atut," kata Rizka saat dihubungi
CNNINdonesia.com, Kamis (10/9).

Rizka tak menampik bahwa salah satu faktor yang membuat pasangan Benyamin-Pilar unggul
dari dua pasangan calon lainnya adalah nama besar keluarga Ratu Atut. Diketahui, keluarga Ratu
Atut kerap mendominasi pemilihan kepala daerah di wilayah Banten dalam beberapa tahun
terakhir.

"Saya rasa ya, keluarganya (Ratu Atut) masih punya jaringan luas (di Banten)," tuturnya.
Lihat juga:
Kerabat Ratu Atut Unggul Quick Count Pilkada Tangsel & Serang

Nama besar keluarga Ratu Atut bahkan bisa mengalahkan nama besar Prabowo Subianto
maupun Ma'ruf Amin. Diketahui, Rahayu Saraswati merupakan keponakan Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto. Sedangkan Siti Nur Azizah merupakan putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Di sisi lain, Rizka menilai kemenangan Benyamin-Pilar, versi hitung cepat, tidak lepas dari sikap
militan para pendukungnya. Hal ini terlihat dari para pendukung Benyamin-Pilar benar-benar
memberikan suara, bukan hanya menyatakan dukungan.

"Di sini kita melihat pemilih dari paslon mana yang militan, dalam arti mereka benar-benar tidak
hanya dukung tapi datang ke TPS dan coblos. Di sini kalau kita lihat di banyak wilayah lebih
banyak yang coblos Benyamin-Pilar, ini menjadi sebab yang menjadi pemenang diprediksi yang
menang adalah Benyamin-Pilar," tuturnya.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin juga menilai bahwa nama
besar Ratu Atut masih cukup berpengaruh di provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang
Selatan dan Kabupaten Serang. Menurut Ujang, selain nama besar, keluarga Ratu Atut juga
memiliki jaringan yang cukup kuat di Tangsel.

Lihat juga:
Airin Rachmi: 20 April 2021 Benyamin-Pilar Gantikan Saya

Terlebih, Benyamin Davnie merupakan calon petahana dengan statusnya sebagai Wakil Wali
Kota Tangsel saat ini. Tidak hanya itu, Wali Kota Tangsel saat ini, Airin Rachmi Diany yang
masih satu silsilah dengan keluarga Ratu Atut juga berperan besar dalam pemenangan pasangan
Benyamin Davnie-Pilar Saga.

Pilar Saga juga merupakan sepupu Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, selain keponakan
Ratu Atut Chosiyah. Sementara ibu Pilar Saga adalah Ratu Tatu Chasanah, calon Bupati Serang.
Ia merupakan adik Ratu Atut.

"Nama besar Prabowo atau Ma'ruf tidak terlalu berpengaruh, karena Benyamin dan Pilar selain
masih berhubungan dengan keluarga Ratu Atut, mereka juga punya akses dan jaringan yang luas
di wilayah Tangsel," tutur Ujang.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201210101436-32-580367/nama-prabowo-dan-maruf-tak-
mampu-taklukkan-dinasti-ratu-atut

Anda mungkin juga menyukai