100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
168 tayangan4 halaman
Eceng gondok bermanfaat untuk kolam ikan sebagai peneduh dari panas matahari, tempat perlindungan bagi ikan, dan mengendalikan pertumbuhan ganggang. Tanaman ini dapat menaungi air kolam, menyediakan tempat bagi ikan untuk berlindung, dan mengurangi nutrisi yang dibutuhkan ganggang.
Eceng gondok bermanfaat untuk kolam ikan sebagai peneduh dari panas matahari, tempat perlindungan bagi ikan, dan mengendalikan pertumbuhan ganggang. Tanaman ini dapat menaungi air kolam, menyediakan tempat bagi ikan untuk berlindung, dan mengurangi nutrisi yang dibutuhkan ganggang.
Eceng gondok bermanfaat untuk kolam ikan sebagai peneduh dari panas matahari, tempat perlindungan bagi ikan, dan mengendalikan pertumbuhan ganggang. Tanaman ini dapat menaungi air kolam, menyediakan tempat bagi ikan untuk berlindung, dan mengurangi nutrisi yang dibutuhkan ganggang.
Eceng gondok pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius, seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air ke badan air lainnya. Bagi pemelihara ikan sebagian ada yang menggunakannya, dan Tanaman eceng gondok ini mengambang di kolam dan sebagian paling disukai oleh pembudidaya ikan untuk peneduh atau sebagai penutup permukaan air dikala terjadi panas dari sinar matahari, dan fungsinya untuk menaungi air kolam dan menyediakan tempat bagi ikan untuk kabur dari panas matahari. Cara menanamnya cukup letakkan eceng gondok di atas permukaan air kolam. Tanaman ini akan menyebar begitu saja di sana seiring waktu. Sistem akarnya bercabang panjang dan berat seperti ditutupi serabut hitam hitam. Tanaman eceng gondok ini sebenarnya sangat efektif untuk membuang kotoran ikan dari air. Akar yang tua berwarna hitam dan muda berwarna putih. Akarnya dapat tumbuh hingga 45 cm. Kalau dasar kolamnya lumpur dan akarnya sudah sampai kesana, ia akan tumbuh lebih cepat lagi. Menurut pakar ahli Lebih dari 30 tahun lalu, NASA melihat potensi besar dari eceng gondok untuk memurnikan air pada perjalanan luar angkasa yang panjang dan melakukan penelitian pada tanaman ini. Hasil dari studi ini ditemukan kalau tanaman ini dapat menghemat jutaan dolar jika digunakan dalam fasilitas pemurnian air untuk memurnikan air. Hal ini terkait dengan kekuatan luar biasa sistem akar eceng gondok untuk menyerap kotoran. Saat ini ia sudah banyak digunakan di banyak pusat penanganan limbah di kota besar di AS, jadi ia juga bagus untuk kolam. Selain itu, eceng gondok juga mengendalikan pertumbuhan ganggang, sang pemangsa oksigen kolam. Mereka mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke kolam sehingga ganggang sesak napas. Mereka juga menyedot nutrisi yang dibutuhkan ganggang untuk tumbuh dengan baik. Tapi kalau dibiarkan, eceng gondok bisa tumbuh ke samping dan keatas juga. Ia bisa mencapai tinggi 1 meter. Anak ikan sangat senang terhadap eceng gondok ini dan biasanya ia sering bersembunyi atau tinggal di daerah akarnya karena menjadi perlindungan dari predator. Tapi karena ikan ini senang makan daun, ikan juga memangsa eceng gondok. Jadi, eceng gondok juga berfungsi sebagai makanan sekaligus benteng bagi ikan , asal tidak terlalu banyak di kolam. Jadi bagi para pembudidaya ikan saya rasa ini akan lebih baik jika dalam sistim pemeliharaannya ditanam akar gondok karena selain untuk membersihkan air diperairan juga dapat melindungi ikan dari sengatan panas matagari yang terlalu tinggi. Selain itu tanaman ini juga bisa melindungi anak ikan terhadap serangan binatang atau hama lainnya. 2. Jenis eceng gondok yang bermanfaat bagi ekosistem kolam ikan sebagai tanaman permukaan yang mengambang bebas, water hyacinth alias eceng gondok dapat tumbuh di perairan dangkal serta perairan yang beberapa meter dalamnya. Mereka membutuhkan sedikit perawatan (bahkan tanpa perawatan), mampu tumbuh baik di wilayah paling utara dunia dan di dekat khatulistiwa. Sebagai bonus tambahan, mereka menghasilkan bunga ungu dan biru yang akan menarik penyerbuk yang vital secara ekologis seperti kolibri dan lebah. Tanaman ini memiliki daya adaptasi yang besar dan dapat berkembang biak dengan cepat. Kecepatan pertumbuhan eceng gondok tergantung pada faktor lingkungan seperti kandungan zat hara perairan, kedalaman air, salinitas, pH dan intensitas cahaya. Di Indonesia, terdapat tiga jenis eceng gondok, yakni eceng gondok sungai, eceng gondok rawa, dan eceng gondok kolam.Secara fisiologis eceng gondok secara tidak langsung memiliki peranan dalam mengatasi bahan pencemar perairan karena dapat bertahan hidup dengan cara membentuk rumpun. Selain itu, eceng gondok dapat menyerap logam berat dan mengurangi kadar logam berat di perairan waduk dan perairan danau. Sesuai dengan jenisnya, tanaman eceng gondok ada yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi : 1.Genjer, umumnya ditemukan di daerah persawahan. Masyarakat biasa mengambil daun muda dan bunga kuncupnya sebagai sayur. 2. Enceng Gondok, tumbuh mengapung di perairan di sekitar persawahan atau jalur aliran sungai. Tanaman jenis ini ini tidak bisa dikonsumsi. Selain tanaman eceng gondok tersebut masih banyak tanaman yang bermanfaat bagi ekosistem kolam ikan seperti Teratai,selada air, apu-apu,dll. 3. Manfaat eceng gondok menjadi barang nilai guna yang memiliki nilai guna Banyaknya potensi alam tanaman enceng gondok dan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan membuat sentra kerajinan enceng gondok dibeberapa tempat. Hanya perlu lebih diintensifkan lagi agar meningkatkan ekonomi bisnis usaha kecil dan rumah tangga. Peluang usaha kerajinan enceng gondok semakin menemukan tempatnya, seiring dengan pengembangan kerja sama industri kerajinan dan mebel berbasis bahan baku eceng gondok antara Indonesia dengan Pemerintah Mesir.Pengembangan bisnis kerajinan enceng gondok selain ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama kelompok Bisnis Usaha Kecil Dan Menengah(UKM) juga bermanfaat dalam mendukung lingkungan hidup daerah sekitar. Dengan serat batang daun yang cukup kuat, setelah dikeringkan tanaman eceng gondok ini dapat diubah menjadi berbagai jenis kerajinan yang memiliki nilai eksotisme dan nilai jual tinggi seperti tas jinjing, sendal, dompet, hiasan dinding, taplak meja, dan lain sebagainya sesuai dengan kreatifitas para pengrajin. Barang barang tersebut bahkan mampu menjadi salah satu komoditi eksport yang diminati berbagai negara di eropa, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya seperti Arab Saudi dengan nilai jual berkisar antara 20 ribu sampai 200 ribu bahkan lebih tergantung kerumitan model dan variasi bentuk. Selain dapat dirubah sebagai berbagai jenis barang yang cantik dan eksotis, eceng gondok juga dapat dirubah menjadi pupuk organik dengan kualitas tinggi. Eceng gondok sendiri mengandung senyawa fitohara yang dapat mempercepat pertumbuhan akar sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan lebih baik. Bahkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Pertanian Pesantren Alam Bubohu tentang evektifitas tanaman eceng gondok sebagai pupuk organik mendapatkan hasil yang sangat menakjubkan. Tanaman yang baru berusia 5 bulan sudah mampu menghasilkan 10 kg ketela jika dipupuk menggunakan eceng gondok, padahal lazimnya ketela sebanyak itu baru bisa diperoleh pada usia 9 bulan. 1 hektar lahan yang biasanya menghasilkan 20 – 30 kg ketela juga akan mendapatkan hasil hampir 100 kg jika dipupuk menggunakan eceng gondok. Ada banyak senyawa asam humat dalam kandungan pupuk kompos eceng gondok. Senyawa asam humat adalah senyawa yang dapat menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Sehingga membantu pertumbuhan tanaman. Sebagaimana tanaman lainnya, eceng gondok dapat dijadikan pakan ternak. Karena tingginya kandungan serat kasar, eceng gondok harus diolah terlebih dahulu. Salah satu teknik pengolahannya adalah melalui teknologi fermentasi. 4. Hubungan antara eceng gondok dengan ekosistem kolam ikan Kolam yaitu sebuah daerah berukuran kecil yang terbentuk dengan sendirinya ataupun buatan manusia. Kolam termasuk dalam golongan ekosistem air tawar tenang atau lentik. Kolam yang terbentuk dengan sendirinya umumnya dapat dijumpai pada daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi. Hal tersebut karena terdapat aliran air yang berpindah dan meninggalkan air di bekas aliran terisolasi sehingga menciptakan perairan yang tergenang. Umumnya kedalaman perairan ini ini berkisar antara 4 hingga 5 meter dan memungkinkan untuk tumbuhnya tumbuhan berakar dapat tumbuh di semua bagian perairan. Menurut pemahaman teknis (Susanto 1992), ekosistem kolam diartikan sebagai suatu perairan buatan yang luasnya dibatasi yang dibuat secara sengaja oleh manusia supaya mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan yang dibudidayakan, serta targe produksinya. Selain sebagai media tempat hidupnya ikan, kolam juga dapat berperan sebagai sumber makanan alami bagi ikan, Artinya kolam harus dapat menumbuhkan potensi makanan secara alami. Dalam menumbuhkan makanan alami, ekosistem pada kolam mempunyai kekhususan sendiri karena unit sistem yang ada didalamnya berbeda dengan ekosistem yang lainnya. Di dalam ekosistem terdapat ada dua komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik, eceng gondok sendiri merupakan komponen biotik dalam ekosistem kolam ikan. Eceng gondok merupakan tumbuhan yang mengapung di air dan berfungsi sebagai peneduh atau sebagai penutup permukaan air dikala terjadi panas dari sinar matahari, dan fungsinya untuk menaungi air kolam dan menyediakan tempat bagi ikan untuk kabur dari panas matahari. Selain itu, eceng gondok juga mengendalikan pertumbuhan ganggang, sang pemangsa oksigen kolam. Mereka mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke kolam sehingga ganggang sesak napas. Mereka juga menyedot nutrisi yang dibutuhkan ganggang untuk tumbuh dengan baik.