Anda di halaman 1dari 42

ANATOMI

SYSTEM
RESPIRASI
Laili Nur Azizah
SALURAN Saluran nafas atas terdiri dari :
• Hidung

NAFAS • Sinus Paranasal

ATAS • Tulang Turbinasi


• Faring, Tonsil Dan Adenoid, Laring
• Trakhea
HIDUNG Hidung, dibagi 2 : bagian internal dan bagian eksternal
A. Hidung eksternal : menonjol pada wajah dan
disangga oleh tulang hidung dan kartilago (tulang rawan)
→ NARES ANTERIOR ( lubang hidung) : ostium sebelah
luar dari rongga hidung yg merupakan saluran-saluran
dlm rongga hidung.
B. Hidung Internal : adalah rongga berlorong yang
dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh
pembagian vertikal yg sempit, disebut septum
Rongga hidung dilapisi dng membran mukosa yg sangat
banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa
hidung.
Lendir disekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet
yang melapisi permukaan mukosa hidung, dan bergerak ke
belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh
penonjolan turbinasi (konka) dari dinding lateral
SINUS • Terdiri dari 4 pasang rongga bertulang yg dilapisi oleh
mukosa hidung dan epitel kolumnar bertingkat semu
PARANASAL yang bersilia.
• Rongga-rongga udara tsb dihubungkan oleh
serangkaian duktus yg mengalir ke dlm rongga
hidung.
• Fungsi sinus : sbg bilik peresonansi saat bicara→
mudah infeksi
• Sinus-sinus tsb berdasarkan letaknya disebut : Sinus
frontalis, Sinus etmoidalis, Sinus sfenoidalis dan Sinus
maksilaris
TULANG • Tulang Turbinasi atau konka (seperti rumah siput) →
bentuk dan posisinya dapat meningkatkan permukaan
TURBINASI membran mukosa saluran hidung dan untuk sedikit
menghambat arus udara yang mengalir melaluinya
FARING
• FARING : struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga
mulut ke laring. → pita berotot yg berjalan dari dasar tengkorak sampai
persambungan dng usofagus pada ketinggian tulang rawan krikoid
• Faring dibagi menjadi 3 regio : Nasal, Oral, Laring
• NASOFARING → terletak di sebelah posterior hidung dan diatas pallatum
mole. Terdiri dari :
– 2 tuba eustachius (auditorik)yang menghubungkan nasopharing
dengan telinga tengah. Tuba ini berfungsi untuk menyetarakan
tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga
– Amandel (adenoid) faring adalah penumpukan jaringan limfatik yang
terletak didekat naris internal. Pembesaran pada amandel dapat
menghambat aliran darah
• Rongga hidung dan nasopharing berhubungan dengan :
– sinus paranasalis, yaitu rongga-rongga pada tulang kranial.
Berhubungan dengan rongga hidung melalui ostium (lubang).
– Duktus Nasolacrimalis, yang menyalurkan air mata ke dalam hidung
– Tuba eustachius, yg berhubungan dengan ruang telinga bagian
tengah
• OROFARING → memuat fasial atau palatin, dan tonsi.
Dipisahkan dari nasopharing oleh palatum lunak
muscular atau perpanjangan palatum tulang keras.
Terdiri dari :
– Uvula (anggur kecil) adalah prosesus kerucut (conical)
kecil yang menjulur ke bawah dari bagian-bagian tengah
tepi bawah palatum lunak
– Amandel palatimum terletak pada kedua sisi orofaring
posterior
• LARINGOFARING → Mengelilingi mulut esopagus dan
laring yang merupakan gerbang untuk sistem
respiratorik selanjutnya. Memanjang dari tulang hioid
ke kartilago krikoid. Pintu masuk laring dibentuk oleh
epiglottis. .
LARING / ORGAN SUARA • Laring atau Organ Suara : adalah struktur epitel kartilago yang
menghubungkan faring dan trakea. Berperan untuk pembentukan suaradan
untuk melindungi jalan nafas terhadap masuknya makanan dan cairan.→
Terdiri dari kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligamen dan
membran.
• Laring terdiri dari :
– Epiglotis → daun katup kartilago yg menutupi ostium ke arah laring
selama menelan. Bila waktu makan kita berbicara (epiglotis
terbuka), makanan bisa masuk ke laring (tersedak). Jadi pada saat
bernafas epiglotis terbuka tetapi pada saat menelan epiglotis
menutup laring.
– Glotis → ostium antara pita suara dalam laring
– Kartilago tiroid → kartilago terbesar pada trakea, sebagian
kartilago membentuk jakun (adam’s apple)
– Kartilago krikoid → dibawah tiroid, satu-satunya cincin kartilago yg
komplit dalam laring (terletak dibawah kartilago tiroid)
– Kartilago aritenoid → belakang krikoiddigunakan dlm gerakan pita
suara dng kartilago tiroid
– Pita suara → di sebelah dalam laring, meurpakan ligamen yg
terkontrol oleh gerakan otot yg menghasilkan bunyi suara, pita
suara melekat pada lumen laring, akibat pita suara yg dikendorkan
dan ditegangkan.
TRAKHEA • Merupakan lanjutan dari laring .
• Trakea / Batang Tenggorok → panjang  9 cm
• Berjalan dari laring sampai kira-kira setinggi veterbra
torakalis lima, kemudian bercabang menjadi 2 cabang
bronkus.
• Tersusun dari 16 – 20 lingkaran tak lengkap → berupa
cincin tulang rawan yg diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yg melengkapi lingkaran di sebelah
belakang trakhea, dan memuat beberapa jaringan
otot.
• Dilapisi oleh selaput lendir yang bersilia, yg bergerak
menuju laring → benda asing dpt dikeluarkan.
SALURAN Saluran nafas bawah terdiri dari :
• Paru-Paru,

NAFAS • Bronkus,

BAWAH • Alveoli
PARU Merupakan struktur elastis yg dibungkus dalam sangkar
thoraks, yg merupakan suatu bilik udara kuat dng dinding yg
dapat menahan tekanan.
• Dibutuhkan untuk ventilasi : menggerakkan dinding
sangkar thoraks dan dasarnya (diafragma)
PLEURA
• Bagian terluar dari paru dikelilingi oleh membran halus, licin.
Meluas untuk membungkus dinding interior toraks dan
permukaan superior diafragma.
• Pleura dibedakan menjadi :
– Pleura Parietalis → melapisi thoraks / bagian dalam
dinding dada
– Pleura Viseralis → erat melapisi paru-paru, masuk ke
dalam fisura shg memisahkan lobus satu dng yg lain.
→ Antara ledua pleura terdapat ruang disebut spasium
pleura → mengandung sejumlah kecil cairan yg melicinkan
permukaan dan memungkinkan keduanya bergeser dengan
bebas selama ventilasi
• Jenis Pleura menurut lokasinya :
– ** Pleura kostalis → pleura yg melapisi iga
– ** Pleura Diafragmatika → pleura yg menutupi diafragma
– ** Pleura servikalis → pleura yg terletak di leher
– Pleura diperkuat oleh membran supraleuralis , diatas membran
ini terdapat arteri subklavia
MEDIASTINUM • Adalah dinding yg membagi rongga thoraks menjadi 2
bagian.
• Terbentuk dari 2 lapisan pleura
• Semua struktur toraks (kecuali paru) terletak antara 2
lapisan pleura.
RANGKA • Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang
membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari

DADA costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat


sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra
torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga
di bagian belakang.
OTOT Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada
yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot-
PERNAFASAN otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
• Interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang
mengangkat masing-masing iga.
• Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum
(tulang dada).
• Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
• Interkostalis internus (antar iga dalam) yang
menurunkan iga-iga.
• Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus
membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
• Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
diafragma.
LOBUS PARU • Paru kiri : 2 lobus (lobus bawah dan atas)
• Paru kanan : 3 lobus (lobus atas, tengah, bawah)
• Setiap lobus tersusun atas lobula → sebuah pipa
bronkial kecil masuk ke dalam setiap lobula dan
semakin ia bercabang semakin menjadi tipis →
berakhir menjadi kantong kecil-kecil (merupakan
kantong udara
• Setiap lobus dibagi menjadi 2 segmen yg dipisahkan
oleh fisura → merupakan perluasan pleura
• Paru kiri : 10 segmen (5 segmen di lobus superior, 5
segmen di lobus inferior)
• Paru kanan : 10 lobus ( 5 segmen di lobus superior, 2
segmen di lobus medialis, 3 segmen di lobus inferior)
BRONKHUS • Terdapat beberapa divisi bronkus da dalam setiap lobus
paru.
• Bronkus dikelilingi oleh jaringan ikat yg memiliki arteri,
limfatik, dan saraf.
• Bronkus Dibagi menjadi :
• Bronkus Lobaris ( 3 pada paru kanan dan 2 pada paru kiri).
• Dibagi menjadi : Bronkus segmental (10 pada paru kanan,
8 pada paru kiri) → baik untuk postural drainase
• Dibagi menjadi : bronkus sub segmental
• Bronkus segmental membentuk percabangan : bronkiolus →
tdk mempunyai kartilago

• Bronkiolus mengandung kelenjar sub mukosa yg


memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak
terputus untuk lapisan bagian dalam jalan nafas, juga silia
→ gerakan menyapu yg konstan berfungsi mengeluarkan
lendir dan benda asing menjauhi paru menuju laring.
BRONKHIOLUS Bronkiolus membentuk percabangan : Bronkiolus
terminalis :
• Tdk mempunyai kelenjar lendir dan silia.
• Bronkiolus terminalis menjadi Bronkiolus Respiratori
→Dianggap menjadi saluran transisional antara jalan
udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas
• Kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan
sakus alveolar kemudian alveoli
ALVEOLI • Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli, tersusun
dalam kluster 15 – 20 alveoli.
• Terdapat 3 jenis sel-sel alveoli :
• Sel alveolar tipe I : sel epitel yg membentuk
dinding alveolar
• Sel alveolar tipe II : sel-sel aktif secara metabolik,
mensekresi surfaktan, suatu fosfolipid yg melapisi
permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak
kolaps.
• Sel alveolar tipe III : makrofag yg merupakan sel-
sel fagositis yg besar yg memakan benda sing (exp.
Lendir, bakteri) dan bekerja sebagai mekanisme
pertahanan yang penting.
PEMBULUH DARAH • ARTERI PULMONALIS : Membawa darah yg tdk
DALAM PARU mengandung oksigen dari ventrikel kanan jantung ke
paru
• ARTERI BRONKHIALIS : Membawa darah berisi
oksigen langsung dari aorta torasika ke paru-paru guna
memberi makan dan menghantarkan oksigen ke dalam
jaringan paru sendiri
FISIOLOGI
SISTEM
RESPIRASI

LAILI NUR AZIZAH


Fisiologi sistem Pernafasan terdiri dari :
• Ventilasi, masuk dan keluarnya udara ke dalam paru
• Difusi (pertukaran gas), perpindahan 02 dari alveoli ke
pd dan perpindahan co2 dari pd ke alveoli
• Transportasi gas, distribusi darah menuju kapiler paru
MEKANIKA
VENTILASI PARU
1. MEKANISME DASAR KEMBANG KEMPIS PARU
2. TEKANAN PERNAFASAN
3. KECENDERUNGAN REKOIL PARU DAN TEKANAN INTRA
PLEURA
4. COMPLIANCE
5. SURFAKTAN DI DALAM ALVEOLUS DAN EFEKNYA PADA
KECENDERUNGAN MENGEMPIS
6. VOLUME DAN KAPASITAS PARU
MEKANISME Paru dapat dikembangkan dan dikempiskan dengan 2
cara :
DASAR • Gerakan turun dan naik diafragma
KEMBANG – Untuk memperbesar dan memperkecil rongga dada

KEMPIS – Pernafasan normal/tenang →dng pergerakan inspirasi


diafragma
PARU – Pernafasan hebat → kontraksi otot perut
• Elevasi dan depresi iga-iga
– Untuk meningkatkan dan menurunkan diameter
anteroposterior rongga dada
– Untuk meningkatkan expansi paru dng mengangkat
sangkar dada.
Iga miring ke arah bawah

Shg sternum jatuh ke belakang

Iga ber-elevasi

Iga menonjol ke arah depan

Sternum ke depan

Diameter anteroposterior dada


 20% lebih besar saat
inspirasi maksimal
TEKANAN Tekanan Intra Alveolar = (Akibat
PERNAFASAN pengempisan dan pengembangan paru)
a.Selama INSPIRASI : P intra
alveolar agak (-) dibanding dengan
PAtm → menyebabkan aliran udara
ke dalam melalui saluran
pernafasan.
b.Selama EKSPIRASI Normal: P intra
alveolar meningkat (hampir +1) →
menyebabkan aliran udara keluar
melalui saluran nafas.
KECENDERUNGAN Paru cenderung elastik untuk kempis shg menjauhi dada;
karena :
REKOIL PARU DAN
1) Terdapat serabut elastik di seluruh paru (1/3 kecenderungan
TEKANAN INTRA rekoil)
PLEURA 2) Tegangan permukaan cairan yang melapisi alveolus (2/3
kecenderungan rekoil)
Kecenderungan Elastik disebabkan Karena :
Daya tarik antar molekul permukaan cairan

Cenderung mengurangi luas permukaan alveolus

Cenderung mengempiskan seluruh paru dan menjauhi dinding
dada

Jumlah P (-) di dalam ruang intrapleura untuk mencegah


penyempitan paru = TEKANAN INTRAPLEURA /
TEKANAN REKOIL (1-4 mmHg)
COMPLIANCE Compliance adalah :
▪ Daya pengembangan paru dan thorax
▪ Peningkatan volume dalam paru untuk setiap satu satuan
peningkatan tekanan alveolar
▪ Compliace gabungan paru dan thorax = 0,13 l per tekanan
air.

Otot inspirasi harus mengeluarkan energi tidak hanya untuk


mengembangkan paru tapi juga u mengembangkan rangka
dada disekitar paru.

Faktor2 yg menyebabkan compliance abnormal :


• Keadaan2 yg bisa merusak jaringan paru; ex.
Fibrotik/edema, penyumbatan bronkiolus, dll yg dapat
menghambat pengembangan dan pengempisan paru, shg
compliance menurun.
• Keadaan bentuk sangkar dada : kiposis, skoliosis berat, dll.
SURFAKTAN DI SURFAKTAN adalah
DALAM ALVEOLUS  Suatu campuran lipoprotein
DAN EFEKNYA PADA  Disekresikan oleh sel khusus pensekresi
KECENDERUNGAN surfaktan pada epitel alveolus.
MENGEMPIS  Untuk menurunkan tegangan permukaan cairan
yg melapisi alveolus

Jika tidak ada surfaktan, pengembangan paru sulit


shg membutuhkan P.Intrapleura  -15 s/d –20 mmHg
→ u menghindari KOLAPSnya alveoli.
▪ Dibentuk saat bayi dalam kandungan
▪ Neonatus prematur → jml sekresi surfaktan tdk
mencukupi → shg pengembangan paru sulit →
Bayi mati /penyakit membran hialin/gawat
pernafasan
a. VOLUME PARU :
VOLUME 1) VOLUME TIDAL adalah volume udara yg diinspirasikan dan
diekspirasikan disetiap pernafasan normal. Jml  500 ml
DAN 2) VOLUME CADANGAN INSPIRASI adalah volume tambahan
udara yang dapat diinspirasikan diatas volume tidal normal. Jml
KAPASITAS  3.000 ml
3) VOLUME CADANGAN EKSPIRASI adalah jumlah udara yang
PARU masih dapat dikeluarkan dng ekspirasi kuat setelah akhir suatu
ekspirasi tidal yg normal. Jml  1.100 ml
4) VOLUME SISA adalah udara yg masih tersisa dalam paru
setelah ekspirasi kuat. Jml  1.200 ml
b. KAPASITAS PARU
1) KAPASITAS INSPIRASI adalah Vol. tidal + vol. cadangan
inspirasi = Jml.  3.500 ml
2) KAPASITAS SISA FUNGSIONAL adalah Vol. Cadangan
ekspirasi + vol. Sisa = Jml.  2.300 ml
3) KAPASITAS VITAL adalah Vol. Cad. inspirasi + vol. Tidal + vol
cad. Exp = Jml.  4.600 ml
4) KAPASITAS TOTAL PARU adalah Vol max pengembangan
paru dng usaha inspirasi sebesar-besarnya =J ml.  5.800 ml
GAS EXCHANGE / DIFUSI /
PERTUKARAN GAS

DIFUSI adalah Pertukaran molekul dari daerah


dng tekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah.→ difusi O2 dan CO2 → terjadi setelah
udara alveolus ditukar dng udara segar.
MEKANISME TERJADINYA DIFUSI O2 DAN CO2
Alveoli diventilasi dng udara segar

Difusi O2 dr alveoli ke PD dan difusi CO2 arah
sebaliknya
(akibat perbedaan tekanan)

Butuh energi
U gerakan molekul-molekul secara acak/bebas dng 2
arah mell. Membran pernafasan

Catt : Gas yang terpenting u pernafasan sangat larut


dlm lemak shg sangat larut dlm membran sel.
FAKTOR YG a) Ketebalan membran respirasi
MEMPENGARUHI Ex. pada edema paru ketebalan membran resp.
KECEPATAN meningkat 2-3 x dr N→krn harus gas hrs melewati
DIFUSI GAS air dan membran →penurunan kecepatan
pertukaran gas
a) Luas permukaan membran respirasi :
Ex. Pd emfisema dinding alveoli >> rusak →
permukaan membran berkurang
c) Koefisien Difusi :tgt daya larut gas
d) Perbedaan tekanan
PEKERJAAN Kerja inspirasi dapat dibagi menjadi 3 bagian :
a. KERJA COMPLIANCE : Diperlukan u
PRNAFASAN mengekspansian paru melawan tenaga elastiknya
b. KERJA TAHANAN JARINGAN : diperlukan u
mengatasi viscositas paru dan struktur dinding
dada
c. KERJA TAHANAN JALAN NAFAS : diperlukan u
mengatasi tahanan jalan nafas selama
pergerakan udara ke dalam paru.

Energi yang diperlukan u respirasi hanya 2-3%


energi total yang dikeluarkan o tubuh
GAS TRANSPORT

TRANSPORT OKSIGEN
TRANSPORTASI DARAH PARU – JANTUNG – DAN KESELURUH TUBUH
TRANSPORTASI KARBONDIOKSIDA
TRANSPORT PENGANGKUTAN O2 KE JARINGAN
TERGANTUNG PADA :
OKSIGEN 1) Jumlah udara yg masuk ke dlm paru
2) Adanya pertukaran gas dlm paru yg adekuat
3) Aliran darah menuju jaringan
4) Kapasitas darah u mengangkat O2

Aliran darah tgt pd derajat konstriksi vaskuler dan


curah jantung.
TRANSPORTASI
DARAH PARU –
JANTUNG –
DAN
KESELURUH
TUBUH
TRANSPORT CO2 yg berdifusi ke dalam darah dari jaringan
dibawa ke paru-paru melalui cara sebagai berikut :
CO2 sebagian kecil CO2 (7% - 8%) tetap terlarut dalam
plasma, CO2 yang tersisa bergerak ke dalam sel
darah merah, dimana 25% nya bergabung dalam
bentuk reversible yang tidak kuat dng gugus amino
di bagian globin pada hemoglobin untuk membentuk
karbaminohemoglobin

Anda mungkin juga menyukai