Anda di halaman 1dari 121

SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI

TKP 290614 – 2020/2021

SUMBERDAYA KELOMPOK BATUAN


A. TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN
B. DIFINISI SUMBERDAYA ALAM
KULIAH KE 04
C. KLASSIFIKASI SUMBERDAYA ALAM
D. CADANGAN SUMBERDAYA MINERAL
Penggolongan Bahan Galian Batuan

01. Pumice, 02. Tras, 03. Toseki, 04. Obsidian,


05. Marmer, 06. Perlit, 07. Onik, 08. Diatome,
09. Slate, 10. Granit, 11. Granodiorit, 12. Andesit,
13. Gabro, 14. Peridotit, 15. Basalt, 16. Trakhit,
17. Leusit, 18. Tanah liat, 19. Tanah urug, 20. Batu apung,
21. Opal, 22. Kalsedon, 23. Chert, 24. Kristal kuarsa,
25. Jasper, 26. Krisoprase, 27. Gamet, 28. Kayu terkersikan,
29. Giok (Jade), 30. Agat, 31. Diorit, 32. Topas,
33. Batu gunung quarry besar, 34. Kerikil galian dari bukit,
35. Kerikil sungai, 36. Kerikil sungai ayak tanpa pasir,
37. Batu kali, 38. Pasir urug,
39. Pasir pasang, 40. Kerikil berpasir alami (sirtu),
41. Batu Gamping (Batu Keprus), 42. Urukan tanah setempat,
43. Tanah merah (Laterit), 44. Bahan timbunan pilihan (tanah),
45. Tanah serap (Fullers Earth), 46. Pasir laut, dan
47. Pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur mineral bukan
logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Klassifikasi Bahan Galian Non-logam berdasarkan cara
Pemanfaatan (Noetsaller)

Menurut Noetsaller, 1988, "Profile of Industrial Minerals by End-uses Classes“


berdasarkan cara pemanfaatan Mineral bukan logam dapat dikelompokan dalam
4 (empat) kelompok utama, yaitu,
1. Bahan Galian Bangunan,
Yaitu, BGI yang digunakan terutama sebagai bahan mentah dalam industri
bahan bangunan atau kontruksi dan ornamen.
2. Bahan Galian Mineral Industri,
Yaitu, BGI yang digunakan terutama sebagai bahan mentah dalam industri
pupuk, kertas, plastik, cat, peternakan, pertanian, kosmetik, farmasi dan
kimia.
3. Bahan Galian Mineral Keramik,
Yaitu, BGI yang memiliki sifat kramik dan dapat digunakan terutama sebagai
bahan mentah dalam industri kramik
4. Bahan Galian Batu Permata.
Yaitu, BGI yang dapat digunakan terutama dalam industri perhiasan dan
kerajinan
Contoh-contoh Bahan Galian

No BAHAN BANGUNAN MINERAL INDUSTRI MINERAL KERAMIK BATU PERMATA


1 Andesit, Diatome, Perlit, Agat,
2 Basalt, Leusit Pumice, Amethyst,
3 Batu apung, Slate, Andalusit,
4 Batu gunung, Toseki, Batu Sabak,
5 Batu kali, Trakhit, Chert,
6 Batu Keprus, Gamet,
7 Diorit, Giok (Jade),
8 Fullers Earth, Jasper,
9 Gabro Kalsedon,
10 Granit, Kayu terkersikan,
11 Granodiorit, Krisoprase,
12 Kerikil bukit, Kristal kuarsa,
13 Kerikil sungai, Opal,
14 Kerikil sungai kasar, Peridotit,
15 Laterit Safir,
No BAHAN BANGUNAN MINERAL INDUSTRI MINERAL KERAMIK BATU PERMATA
16 Marmer, Topas,
17 Obsidian,

18 Onik,

19 Pasir laut,
20 Pasir pasang,
21 Pasir non-logam,
22 Pasir urug,

23 Sirtu,

24 Tanah liat,
25 Tanah urug,
26 Tanah timbunan ,
27 Tras,
28 Urukan tanah stempat,
29
30
A. BAHAN GALIAN BAHAN BANGUNAN

❑ Bahan Bangunan,
Yaitu, Bahan galian batuan yang banyak dipakai dalam industri bangunan,
konstruksi dan ornament,
Contoh, Andesit,
➢ Basalt,
➢ Batu apung,
➢ Diorit,
➢ Granit,
➢ Marmer,
➢ Obsidian,
➢ Onik,
➢ Pasir,
➢ Sirtu,
➢ Tras.
Contoh-contoh Bahan Bangunan
No BAHAN BANGUNAN No BAHAN BANGUNAN
1 Andesit, 16 Marmer,
2 Basalt, 17 Obsidian,
3 Batu Apung, 18 Onik, Andesit Basalt

4 Batu Gunung, 19 Pasir laut,


5 Batu kali, 20 Pasir pasang,
6 Batu Keprus, 21 Pasir non-logam,
7 Diorit, 22 Pasir urug, Batu Apung Diorite

8 Fullers Earth, 23 Sirtu,


9 Gabro, 24 Tanah Liat,
10 Granit, 25 Tanah Urug,
11 Grano Diorit, 26 Tanah Timbunan ,
12 Kerikil Bukit, 27 Tras, Granite
Marmer
13 Kerikil Sungai, 28 Urukan Tanah Se tpt,
14 Kerikil Sungai Kasar, 29
15 Laterit 30

Obsidian
1. Andesit

❑ Andesit termasuk kelompok batuan yang merupakan sejenis batuan beku


vulkanik atau batuan beku luar yang terbentuk dari hasil pembekuan magma
intermedier sampai basa yang keluar ke permukaan bumi saat letusan gunung
berapi.
❑ Nama Andesit sendiri diambil dari nama tempat pertama batu ini ditemukan yaitu
di daerah pegunungan Andes, Amerika Selatan. Nama pegunungan Andes itu
diambil sebagai nama batu tersebut, yaitu andesit dari kata andes.

Ganesa Andesit
❑ Keterdapatannya dapat berupa retas, Sill, aliran permukaan atau lahar gunung
api.

❑ Batu Andesite adalah batuan beku yang mempunyai kandungan silica lebih
tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan silika
lebih rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite.

❑ Secara umum mempunyai warna yang menandakan dengan baik akan


kandungan silika dari lava, dengan kandungan basalt yang terlihat gelap dan
kandungan felsitenya terang.
❑ Walaupun demikian para Geologist akan selalu melakukan analisa kimia di
dalam identifikasi batuan andesite ini, di lapangan batuan ini dicirikan oleh warna
abu-abu atau medium sampai merah dari lava andesite.

❑ Nama Andesite dinamakan dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, dimana


busur batuan batuan vulkanik bercampur dengan magma basalt dengan batuan-
batuan keras jenis granit yang menghasilkan lava dengan komposisi
intermiediate.

❑ Batuan Andesit mempunyai kandungan fluida lebih sedikit dibandingkan batuan


basalt dan diletuskan dengan hebatnya dikarenakan adanya gas gas terlarut
yang terdapat di dalamnya.

❑ Jenis batuan Andesit ini berbentuk kristalin. Bagian-bagian kecil yang berwarna
hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih disebut potassium
feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah mineral-mineral gelap lainnya yang
terdapat pada batuan Andesite.

❑ Batuan Andesite mempunyai lebih dari 20 persen kandungan kuarsa dan yang
terbanyak adalah mineral plagioklas, walaupun mineral-mineral ini kadang hanya
terlihat di bawah mikroskop. Batuan Andesit mempunyai kesamaan
pembentukannya secara letusan dengan batuan diorit.
❑ Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk jauh sebelum lava terletuskan
dan membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya dapat menceritakan
sejarah dari proses perjalanan magma. Lava yang seperti ini yang mempunyai
banyak phenocrysts, dinamakan bertexture porphyritic.
Ciri-ciri Andesit,
❑ Tekstur Porfiritik sampai Afanitik,
❑ Tersusun dari senyawa kimia SiO2, Fe2O3, MgO,
❑ Mineral utama Andesit adalah Plagioklas, Hornblende, Biotit dan Pyroksin,
❑ Umumnya berwarna abu-abu gelap sampai hitam,
❑ Strukturnya kompak, keras, masif, rekah-rekah dan sedikit berpori,
❑ Berat jenis = 2,3 – 2,7,
❑ Kuat tekan antara 600 – 2.400 kg/cm,
❑ Andesit adalah jenis batu alam yang mempunyai tingkat kekerasan cukup tinggi.
Kegunaan Andesit
❑ Andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan
piramida.
❑ Perkakas-perkakas pada zaman prasejarah banyak memakai Andesit, misalnya,
sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll.
❑ Kegunaan bahan galian andesit ini terutama untuk bahan bangunan (agregat)
dan batu hias (ornamental stone).
❑ Zaman sekarang Batu Andesit dapat diaplikasikan pada dinding maupun lantai
baik untuk interior maupun exterior.
Tempat Terdapat Andesit,
❑ Batu Andesit tersebar cukup luas di indonesia, mengikuti rangkaian pegunungan
mulai dari Sumatera, Jawa, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku sampai Irian Jaya.
❑ Andesit yang potensial terdapat di Bobo, Dokiri, dan Soadara (Pulau Tidore)
dengan cadangan yang menyebar berupa lava andesit yang umumnya
membentuk perbukitan.
❑ Di Sumatera Utara, Andesit umumnya terdapat di daerah pemukiman,
perkebunan, perladangan dan hutan di Kecamatan Berastagi (Berastagi),
Kecamatan Kabanjahe (Kabanjahe) dan Kecamatan Simpang Empat (Surbakti).
2. Basalt

❑ Basalt merupakan batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan
magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi, biasanya
membentuk lempeng samudera di dunia dan mempunyai ukuran butir yang
sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.

❑ Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

❑ Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt
yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabro.

❑ Type Basalt,
Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
➢ Basalt Alkali,
➢ Basalt Tholeitik.
Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan
K2O.
Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, Basalt Alkali memiliki kandungan Na2O dan
K2O lebih tinggi daripada Basalt Tholeitik.

❑ Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera atau sebagai lava ekstrusi yang
sangat besar, sehingga membentuk plateau di kerak benua,
Contoh, terdapat Deccan Trap di India.

❑ Komposisi Kimiawi
➢ Al2O3,
➢ SiO2,
➢ TiO2,
➢ K2O,
➢ MnO2,
➢ MgO,
➢ CaO
❑ Ciri Basalt,
➢ Secara petrografi,
✓ Basalt Alkali mengandung fenokris olivin, titanium-augit, plagioklas dan
oksida besi, serta nephelin.
✓ Basalt Tholeitik mengandung plagioklas-Ca, augit subkalsik, pigeonit
(piroksin miskin Ca), gelas antar kristal (interstitial glass) dan struktur
saling tumbuh kuarsa-feldspar.
➢ Basalt tholeitik adalah tipe basalt yang lewat jenuh (oversaturated) dengan
silika, sedang basalt alkali bersifat underaturated dengan silika yang
ditunjukkan dengan kehadiran nepheline.

❑ Pembentukan Basalt,
Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yang terangkat berbentuk
kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang mengalami rifting
(rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti Hawai.
❑ Kegunaan Basalt,
Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri, yaitu,
➢ Abrasibe (poles),
➢ Bahan bangunan atau pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)
➢ Agregat pada kontruksi jalan

❑ Lokasi Basalt,
➢ Madiun,
➢ Mojokerto,
➢ Pasuruan,
➢ Malang,
➢ Probolinggo
3. Batu Apung

❑ Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang mengandung silika
tinggi dan mempunyai sifat titik berongga-rongga.

❑ Batu apung berasal dari magma asam yang muncul ke permukaan dan
bersentuhan dengan udara luar, dimana ada kebebasan gas yang terkandung di
dalamnya untuk keluar sehingga “buih gelas alam” tadi membeku dengan tiba-
tiba.

❑ Batu apung umumnya terdapat sebagai fragmen yang dilemparkan pada letusan
gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah.

❑ Umumnya batu apung terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan
lepas dan fragmen dalam breksi gunung api.

❑ Keterdapatan batu apung di Indonesia selalu berkaitan dengan rangkaian


gunung api kuarter sampai tersier muda,

❑ Rumus Kimia batu apung, SiO2 Al2O3,


❑ Tempat terdapat batu apung,
➢ Serang dan Sukabumi (Jawab Barat),
➢ Lombok (Nusa Tenggara Barat),
➢ Surumalao (Pulau Tidore) dengan cadangan yang menyebar,
➢ Desa Nagrek (Kecamatan Bl, Limbangan), tersebar secara tidak merata
dalam batuan breksi gunung api.
4. Batu Gunung

❑ Batu gunung di pasaran dikenal dengan nama Agregat adalah material batuan
yang didefinisikan secara umum sebagai formasi kulit bumi yang keras dan
kenyal (solid),

❑ Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir–butir batu pecah,


kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang
berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-
fragmen,

❑ Agregat dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu Agregat kasar dan
agregat halus.
❑ Agregat kasar,
Yaitu, Agregat dengan ukuran terkecil yang tertahan di atas saringan no. 8
(2,38 mm) atau partikel yang lebih besar 4,75 mm menurut ASTM, lebih
besar dari 2 mm menurut AASHTO (Silvia Sukirman, 1992: 42).
Agregat kasar berfungsi untuk memberikan kekuatan pada
campuran.

❑ Agregat halus,
Yaitu, Agregat dengan ukuran terkecil yang tertahan di atas saringan no. 200
(0,074 mm) dan lolos saringan no. 8 (2,36).
Agregat halus mempunyai fungsi untuk meningkatkan stabilitas
campuran melalui saling pengunci (interlocking) antar butir dan
pengisi ruang antar butir agregat kasar.
Bahan ini dapat terdiri dari butir-butir pecahan batu atau pasir alam
maupun campuran kedua-duanya.

❑ Lapis Pondasi Agregat Kelas A (lapis pondasi atas atau base course),
Yaitu, Agregat yang terletak tepat di bawah permukaan perkerasan, maka
lapisan ini menerima pembebanan yang berat dan untuk mencegah
terjadinya keruntuhan akibat tegangan yang terjadi langsung di bawah
permukaan, lapis pondasi atas harus terdiri dari bahan bermutu tinggi.
❑ Lapis pondasi agregat kelas B (pondasi bawah atau subbase course),
Yaitu, Pondasi bawah atau subbase terletak antara base dan subgrade,
karena letaknya di bawah base maka syarat-syaratnya agak longgar dari
syarat-syarat untuk base.

❑ Lapis Pondasi Agregat Kelas S


➢ Lapis pondasi agregat kelas S digunakan pada bahu jalan tanpa penutup
aspal tebal padat 15 cm, dengan kondisi elevasi permukaan dan kemiringan
melintang mengacu pada spesifikasi teknik.
➢ Bahan material kelas S terdiri dari fraksi agregat kasar (tertahan saringan No.
4), dan fraksi agregat halus (lolos saringan No. 4) dengan rentang komposisi
dan syarat spesifikasi bahan yang diatur dalam spesifikasi teknik.
5. Batu Kali

❑ Batu kali,
Yaitu, Bongkahan batu yang umumnya ukurannya tidak beraturan yang
didapatkan dari sungai ataupun gunung yang digunakan sebagai bahan
pondasi bangunan rumah, gedung, dan lain-lain

❑ Batu kali ada dua jenis, yaitu,


➢ Batu kali bulat,
Yaitu, Batuan alami yang bentuknya bulat tidak beraturan yang biasanya
didapat kan dari sungai.
Bahan bangunan ini cukup keras dan tahan terhadap cuaca namun
mortar kurang mengikat/menempel kuat karena tekstur permukaannya
halus.
➢ Batu kali belah,
Yaitu, Batu kali belah adalah batuan alami yang bentuknya besar lalu
dihancurkan menjadi ukuran sekitar 30-40 cm yang biasanya
didapatkan dari gunung atau perbukitan, namun terkadang ada juga
yang didapatkan dari sungai.
❑ Batu kali belah merupakan bahan bangunan yang paling baik untuk pembuatan
fondasi karena selain bahan ini keras, tekstur permukaannya pun cukup kasar
karena hasil pemecahannya sehingga mortar mengikat/menempel dengan kuat.

❑ Batu kali merupakan salah satu bahan bangunan yang penting untuk
membangun rumah dan bangunan, yaitu sebagai pembuatan fondasi rumah atau
bangunan. Batu kali dipasang bersama mortar (campuran semen, pasir, dan air)
sebagai konstruksi awal pembuatan dinding rumah.

❑ Batu kali juga merupakan bahan bangunan yang tahan terhadap kondisi
lingkungan seperti hujan dan panas, sehingga sampai saat ini penggunaannya
sebagai fondasi rumah masih belum tergantikan dengan bahan buatan.
❑ Batu kali merupakan jenis batuan yang tedapat di alam yang dapat berasal dari
jenis batuan, yaitu,
➢ Batu andesit, merupakan jenis batuan beku vulkanik yang terbentuk dari
pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi saat letusan gunung berapi
➢ Batuan Beku (Igneous Rock), merupakan Jenis batuan yang terbentuk dari
pembekuan lava yang keluar ke permukaan bumi (Ekstrusif) saat letusan
gunung berapi dan pembekuan magma yang menerobos lapisan tanah di
bawah permukaan bumi atau yang di kenal dengan Intrusif.
➢ Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks), merupakan jenis batuan yang
terbentuk dari proses pengendapan atau sedimentasi lapisan-lapisan tanah
dan zat-zat kimia yang dihanyutkan oleh air.
➢ Batuan metamorf, merupakan batuan yang terbentuk karena perubahan
tekanan dan suhu yang tinggi atau panas bumi.
6. Batu Keprus

❑ Batu keprus adalah jenis batu gamping bio-klasik (terumbu) lunak yang yang
secara megaskopis berwarna putih atau putih kekuningan sampai putih keabuan,
terdiri dari cangkang-cangkang fosil moluska, koral dan foraminifera, serta
berbutir sedang sampai kasar (0,2 mm – 0,5 mm), dengan tekstur nonklastik,
struktur masif, komposisi mineral karbonat dan mengandung algae.

❑ Batu Keprus didalam PP No 23/2010 termasuk ke dalam kelompok Batuan, yaitu


sejenis batu gamping.

❑ Endapan batu kerpus yang telah diketahui antara lain terdapat di daerah Gunung
Kidul (Yogyakarta), Pracimantoro (Wonogiri), dan tempat-tempat lainnya.
7. Diorit

❑ Diorit adalah batuan beku intrusive yang mengandung plagioklas feldspar, biotit,
hornblende, dan piroksen dan abu-abu gelap dengan massa jenis 2,8 – 2,9
gram/cm³,

❑ Batu Diorit adalah salah satu jenis batuan yang bersifat asam dan terbentuk dari
proses pembekuan magma di dalam bumi.

❑ Diorit merupakan hasil peleburan lantai samudra bersifat mafic (banyak


mengandung besi) pada daerah subduction zone (sepeanjang tepi benua,
seperti pada deretan pegunungan),
8. Fullers Earth (tanah serap)

❑ Tanah Serap merupakan sejenis tanah diatomae atau diatomit atau tepung fosil
(Johnstone & Johnstone, 1961 dan Hoeve, 1984).

❑ Tanah Serap adalah suatu batuan sedimen silika, yang secara geologi terbentuk
dari akumulasi dan pengendapan kulit atau kerangka diatomea (fosil tumbuhan
air atau binatang kersik atau ganggang bersel tunggal) dan terendapkan di
danau atau non marin.

❑ Diatomea berasosiasi dengan elemen pengotor dan bervariasi, baik jenis


maupun jumlahnya. Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu abu vulkanik,
larutan garam, lempung, senyawa karbonat, pasir silika, dan unsur organik
lainnya.

❑ Salah satu kandungan Fullers Earth atau diatomea earth adalah mineral opal
(SiO2 n H2O), Opal merupakan suatu mineral biasa dan jenisnya bermacam-
macam.
❑ Tanah serap terjadi apabila adanya penumpukan cangkang diatom yang telah
mati, protoplasma sel dan pectin dari dinding selnya terdekomposisi dan terpisah
dari lapisan silika, karena cangkang tersebut mengandung silika, cangkang ini
akan tetap utuh walaupun tertimbun selama berabad-abad, selanjutnya silika
mengendap di dasar air dan menjadi tanah diatom.

❑ Tanah serap mempunyai berat jenis rendah (±0,45), oleh sebab itu agar diatome
yang mati dapat membentuk endapan maka pengaruh arus air harus kecil, sifat
diatome yang lain selain berat jenis yang rendah adalah kemampuan daya serap
air 25 - 45%, warna putih hingga coklat tergantung kontaminasinya, kemampuan
daya hantar listrik atau panas rendah, di lapangan memberikan kenampakan
seperti lembaran tipis dan mudah dipisahkan.

❑ Ciri-ciri Tanah serap,


Tanah serap mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah, dan
abrasif, densitas 0,5 – 1 ton/m3, berat jenis, 2 – 2,3, porositas < 90%, dan
kandungan cangkang 1,7 – 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 – 0,4 mm,
sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan tetapi ada juga yang
berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang tergantung dari
unsur pengotornya.
❑ Secara kimia, komposisi utama diatomit adalah silika, tetapi ada unsur lainnya
seperti alumina, oksida besi, magnesium, sodium, potassium oksida, titanium
oksida, fosfat, dan kalsium oksida.
❑ Komposisi utama tanah serap berupa silica amorf yang kadarnya mencapai 55-
70%, tergantung lingkungan setempat. Kadar senyawa silica dalam tanah
diatomae sangat bervariasi, demikian juga strukturnya. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh asalnya. Komponen tanah diatomae yang berhubungan dengan
sifat sebagai adsorben adalah silika, yang tentu saja berkaitan erat dengan
struktur senyawa silika tanah diatomea tersebut.
❑ Tanas serap diperoleh dari penambangan dan dipisahkan dari batuan yang lain
dan dari bahan organic, selanjutnya digiling dan dihisap untuk mendapatkan
ukuran butir yang halus atau diayak dengan ukuran yang dikehendaki.
❑ Kegunaan Tanah Diatome,
➢ Bahan Bangunan,
Tanah serap dicampur dengan bahan perekat, kemudian dicetak tekan dapat
dimanfaatkan sebagai bata ringan, bata cetak tekan dengan diberi pori-pori
dapat dimanfaatkan sebagai dinding peredam.
➢ Bahan Isolator/peredam panas,
Karena sifatnya yang ringan, tidak terbakar, maka tanah serap dengan bahan
perekat tertentu dapat dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran. Salah satu
penggunaannya untuk isolator pipa gas/cairan yang menghasilkan panas.
➢ Bahan Penyaring/ Filter,
Adanya SiO2 yang tak larut dalam air atau minyak, tanah serap dimanfaatkan
sebagai penyaring air/minyak kelapa.
➢ Bahan Pemutih,
Dicampur dengan bahan perekat, dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pemutih pada industri kertas, cat tembok ataupun plamer/filler.
➢ Bahan Keramik,
Tanah serap sebagai salah satu sumber silika sebagai pencampur bahan
keramik disamping itu dimanfaatkan juga sebgai isolator pada industri
elektronik, katalisator dalam laboratorium kimia.
➢ Bahan Penggosok logam,
Kandungan SiO2 yang tinggi, menyebabkan tanah serap dapat dipergunakan
sebagai bahan penggosok logam.
9. Gabro

❑ Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna gelap, dan tersusun atas kristal-
kristal mineral yang berukuran kasar (coarse-grained), yang terjadi dari proses
pembekuan magma yang bersifat ultra basa,

❑ Batuan ini selalu berwarna hitam gelap, hijau gelap atau hijau kehitaman hingga
hitam legam karena mineral utamanya adalah plagioklas dan piroksen.

❑ Gabro adalah batuan yang paling melimpah pada kerak samudera, sebaran
bantuan ini di Indonesia umumnya menempati daerah bagian timur kepulauan
Indonesia seperti pulau Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Halmahera, Pulau
Timor dan Irian.

❑ Gabro memiliki berbagai kegunaan di industri konstruksi, biasanya digunakan


sebagai "base material" (landasan) konstruksi setelah dilakukan proses
penghancuran (stone crusher).

❑ Daerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan antara lain daerah


Pulau Padamarang/Pulau Lambassina (Sulawesi Tengah dan Tenggara) dan
Kabupaten Manatuto, Propinsi Timor Timur.
❑ Ciri-Ciri dan Komposisi Mineral pada Gabro
➢ Gabro terutama terdiri dari mineral yang kaya kalsium-plagioklas feldspar
(biasanya labradorit) dan klinopiroksen (augit), sejumlah kecil olivin dan
ortopiroksen, tidak seperti banyak batuan beku lainnya, batuan ini biasanya
mengandung sedikit kuarsa.
➢ Dilapangan, gabro terlihat mirip dengan basalt, hal ini dikarenakan Komposisi
gabro sama dengan basalt.
Perbedaan mendasar antara kedua jenis batuan ini adalah ukuran butir
mineralnya.
✓ Basal adalah batuan beku ekstrusif yang mengalami pendinginan dengan
cepat sehingga memiliki kristal yang lebih halus,
✓ Gabro adalah batuan beku intrusif yang mengalami pendinginan secara
perlahan-lahan sehingga masih sempat terjadi pertumbuhan kristal.
❑ Proses Terbentuknya Batu Gabro,
➢ Banyak ungkapan dari para ahli yang mengatakan bahwa kerak samudera
terbuat dari basalt. Kata "basalt" yang disebutkan sebenarnya mengacu pada
komposisi "basaltik" kerak samudera tersebut. Batuan Basalt hanya terbentuk
tipis di permukaan kerak samudera, sedangkan ke arah yang lebih dalam
akan didominasi oleh gabro.
➢ Basalt terbentuk pada permukaan kerak karena magma asal batuan ini
mengalami pendinginan yang cepat. Pada kedalaman lebih besar, laju
pendinginan magma akan lebih lambat sehingga kristal memiliki waktu untuk
berkembang, inilah yang menyebabkan terbentuknya gabro.
➢ Di kerak benua, gabro dapat ditemukan dalam aliran lava tebal yang
berkomposisi "basaltik", di mana terjadi pendinginan lambat sehingga
memungkinkan pembentukan kristal besar. Gabro juga bisa hadir pada
plutonik dalam, yang terbentuk ketika magma (lihat disini pengertian magma)
mengirimkan material berkomposisi "basaltik" yang mengkristal lebih dahulu
(tidak sempat keluar ke permukaan).
❑ Kegunaan Batu Gabro
➢ Dalam industri batu interior, gabro dikenal dengan nama "granit hitam", yang
biasa digunakan sebagai ubin lantai, batu nisan, dan "facing stone". Gabro
juga digunakan pada banyak proyek konstruksi, biasa disebut sebagai "base
material constructions".
➢ Penggunaan gabro yang paling umum dalam konstruksi adalah sebagai
agregat (hasil crushed stone). Gabro yang dihancurkan biasanya dipakai
pada pembangunan jalan, kereta api, dan landasan konstruksi bangunan.
➢ Batuan gabro kadang-kadang mengandung sejumlah mineral logam yang
bernilai ekonomis. Gabro mengandung sejumlah besar mineral ilmenit yang
dapat ditambang sebagai penghasil logam titanium. Terkadang gabro dapat
bertindak sebagai batuan sumber (source rock) dari nikel (lihat kegunaan
nikel), kromium atau platinum.
10. Granit

❑ Granit merupakan salah satu dari jenis batuan beku dalam (plutonik), yang
terbentuk melalui pendinginan magma yang terjadi dalam bumi. Batu granit
memiliki sifat yang asam. Selain itu batu granit memiliki tekstur yang kasar,
terutama terdiri atas mineral-mineral feldspar dan kuarsa.

❑ Warna granit beraneka ragam tergantung pada komposisi mineral pembentuk


batuannya, rata-rata berwarna terang seperti abu-abu, coklat, atau kemerahan,
berbentuk besar dan memiliki tekstur yang kuat, bahkan dikatakan batu granit
memiliki kekuatan sama atau melebihi kekuatan baja. Karena batu granit adalah
salah satu batu yang kuat, maka kepadatan batu granit tergolong besar.

❑ Lokasi sebaran granit dan granodiorit di Indonesia umumnya menempati wilayah


kepulauan Indonesia bagian barat, mulai dari Sumatera Bagian Utara,
Kepulauan Riau, hingga Sumatera Bagian Salatan kemudian membelok ke
bagian timur mulai dari pulau Bangka, pulau Belitung hingga Kalimantan Barat
dan Kalimantan Tengah.
❑ Berdasarkan lokasi dan kemudahan untuk mencapainya serta sarana yang
tersedia, endapan granit dan granodiorit di daerah Riau Kepulauan (Pulau
Karimun, Pulau Bulan, dan lain-lain), Pulau Bangka, Pulau Belitung, Propinsi
Sumatera Selatan dan daerah Singkawang serta Ketapang, Propinsi Kalimantan
Barat, mempunyai potensi untuk dikembangkan.

❑ Batu granit yang meleleh akibat panas dari magma berubah menjadi batu riolit.
Batu riolit memiliki tekstur hampir sama dengan granit, yang membedakan
adalah riolit memiliki tekstur lebih halus, terang, dan terbentuk di permukaan
bumi, sehingga termasuk batuan beku luar atau batu vulkanik.
❑ Proses Pembentukan Batu Granit,
➢ Batu granit termasuk dalam batuan beku dalam. Oleh karena itu, batu granit
terbentuk di dalam bumi, melalui proses intrusi magma. Instrusi magma
adalah proses naiknya magma ke permukaan bumi, dan menyusup diantara
celah-celah batuan. tetapi, karena tenaga yang kecil, magma tidak pernah
sempat keluar dari dalam bumi, dan mengalami pendinginan di dalam bumi.
batu granit terbentuk melalui pendingan magma yang terjadi di dalam bumi,
dengan tempo yang lama.
➢ Akibat pendinginan yang lama, tekstur batu granit cenderung kasar. Magma
yang mengalami pendinginan membentuk butiran mineral yang besar. Butiran
mineral yang besar ini, kemudian bersatu, dan menjadi batu granit. Batu
granit juga dapat ditemukan di permukaan bumi. hal ini dapat terjadi jika
lelehan lava yang merayap di permukaan bumi mengandung unsur batu
granit. Struktur dari batu granit adalah 20 hingga 60 persen batu grannit
terdiri dari kuarsa dan fieldspar, dengan rincian 10 persen kuarsa, 30 hingga
60 persen fieldsparkalium, 0 hingga 35 persen plagioklas natrium dan mineral
mavis 30 hingga 35 persen.
❑ Manfaat Batu Granit
➢ Batu granit adalah salah satu batu di bumi yang banyak dimanfatkan untuk
kebutuhan manusia. Karena kuat, batu granit sering dipakai sebagai bahan
konstruksi. Selain itu batu granit yang berbentuk lembaran, banyak dipakai
sebagai ornamen dinding.
➢ Batu granit yang tahan air, juga dipakai sebagai tekel untuk lantai. Sisa- sisa
ptongan batu granit, juga bisa dipakai sebagai teraso. Tidak hanya dipakai di
bidang konstruksi, batu granit juga dipakai sebagai alat pengukur koordinat.
Alat pengukur ini bernama Coordinate Measuring Machine. Alat ini
memanfaatkan batu granit yang tahan air.
11. Grano Diorit

❑ Granodiorit adalah batuan beku dalam (intrusif kasar) yang mengandung kuarsa
(20 %) dan plagioklas (65 sd 90 %) sebagai mineral utama, dan memiliki
komposisi di antara granit dan diorite, mineral sisa dari granodiorit adalah
Natrium dan Kalsium.

❑ Granodiorit dapat digunakan untuk,


➢ Material pengeras (jalan dan pondasi), sebagai batu belah karena mineralnya
berbutir kasar hingga sedang, berwarna terang, menyerupai granit.
➢ Batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung,

❑ Diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang terbentuk
dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction
zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu
gunung didalam cordilleran (subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti
pada deretan pegunungan), terdapat emplaces yang besar berupa batholiths
(banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai pada
permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite.

❑ Diorit berwarna Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih dengan
massa jenis 2,8 – 2,9 gram/cm³.
❑ Penambangannya sama seperti andesit, umumya penambangan granidiorit
dilakukan di quarry (Kuari). Cara mengambilnya dengan cara blasting
(peledakan) atau jika ada rekahan maka akan diambil dengan alat berat
langsung

❑ Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam


jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi
ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit.
Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit.

❑ Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik)
daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan
gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang
lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit.
Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot.
Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu
gelap hijau keabu-abuan.
15. Laterit

❑ Salah satu dari beberapa elemen penyusun bumi yang utama selain batuan
adalah tanah.

❑ Tanah sendiri merupakan sekumpulan atau himpunan beberapa material yang


terlepas dari satu unsur dengan unsur lainnya yang berupa hasil pelapukan dari
bebatuan dan tumbuh-tumbuhan melalui proses kimiawi dalam jangka waktu
yang sangat lama.

❑ Wesley (1973), tanah dapat digolongkan kedalam beberapa pokok material,


yaitu baru kerikil, pasir, lanau, dan lempung orgnik.

❑ Bowles (1991), tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu,


➢ Tanah tak kohesif yang merupakan jenis tanah yang berada dalam keadaan
basah yang disebabkan oleh adanya gaya tarik menarik antara permukaan di
dalam air, misalnya tanah berpasir,
➢ Tanah kohesif adalah tanah yang memiliki karakteristik fisis yang selalu
terdapat pembasahan dan pengeringan yang menysusun butiran tanah
bersatu sesamanya sehingga sesuatu gaya akan diperlakukan untuk
memisahkan dalam keadaan kering, misalnya tanah lempung.
❑ Buchanan (India, 1807), berdasarkan dari epistemologinya, Laterit berasal dari
bahasa Latin yaitu later yang bermakna batu bata.

❑ Tanah laterit merupakan tanah yang memiliki tingkat kesuburan yang rendah
karena unsur hara yang terdapat didalamnya telah tererosi oleh derasnya
intensitas air hujan yang tinggi dan kemudian terbawa oleh aliran air sehingga
menyebabkan kandungan mineral dan hara dalam tanah ikut hilang.

❑ Tanah jenis ini tidak cocok untuk lahan pertanian dan perkebunan karena kondisi
dan kandungan tanahnya tidak mendukung pertumbuhan akar dan
perkembangan tumbuhan yang tumbuh diatasnya.

❑ Tanah laterit merupakan lapisan tanah dari hasil pelapukan akhir dari proses
desintegrasi dan dekomposisi, tanah laterit terbentuk dari pemindahan silika
secara kimiawi yang keluar dari solum tanah sehingga konsentrasi Fe dan Al
meningkat secara relative, prosesnya sendiri terbentuk pada daerah tropis
dimana intensitas curah hujan dan suhu yang tinggi dimana menyebabkan
kandungan Si mudah terlarut dan membentuk tanah oksisol yang meliputi tanah
laterit dan latosol.
❑ Ciri-ciri Lterit berdasarkan struktur kandungan yang ada di dalamnya,
yaitu,
➢ Terdapat di daerah tropis dan sub-tropis, karena di wilayah ini intensitas
hujan sepanjang tahunnya sangat tinggi,
➢ Pelapukan batuan basa dan ultrabas sangat tinggi, pelapukan ini disebabkan
karena proses kimiawi pada saat terjadinya hujan dengan intensitas yang
tinggi menyebabkan degradasi lapisan basa dan ultrabasa yang sangat
tinggi.
➢ Mengandung mineral lempung relatif tinggi, mineral lempung ini meliputi
lapisan illite dan montmorilonite yang memiliki potensi kerusakan lapisan
tanah yang sangat besar.
➢ Profil tanah yang mudah menyerap air, letak tanah laterit yang sangat dalam
dari permukaan tanah menyebabkan tanah ini mudah untuk menyerap air
yang terjadi pada saat terjadi turunnya hujan yag deras. Selain itu, tanah
laterit juga terdapat pada genangan-genangan air.
➢ Memiliki kadar pH yang tinggi, kadar pH yang ada pada kandungan tanah
laterit cenderung bersifat asam karena lapisan basa dan ultrabasnya sudah
hilang karena terbawa aliran air.
➢ Tekstur tanah yang kokoh dan padat, tekstur ini merupakan ciri dari tanah
laterit karena pada jenis tanah ini kandungan lempung atau liatnya sangat
tinggi.
➢ Memiliki kandungan mineral tanah yang cukup, kandungan mineral tanah
yang ada dalam lapisan tanah laterit adalah zat besi, timah, zirkon, kwarsa,
aluminium, nikel, oksida titanium dan lainnya.
➢ Memiliki warna merah agak kekuning-kuningan, tanah laterit merupakan
tanah yang sudah berusia tua dan terdapat di lapisan bawah.
➢ Memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah, tanah laterit yang sudah
kehilangan unsur haranya tidak dapat lagi dipergunakan untuk media
bercocok tanam karena sudah tidak produktif lagi.
❑ Pemanfaata laterit adalah,
➢ bahan baku pembuatan batu bata dan genting,
➢ bahan baku pembuatan gerabah dan tembikar,
➢ bahan baku industri semen,
➢ bahan baku dalam pengerasan jalan raya,
➢ media penampung cadangan air,
➢ media tanam padi tadah hujan dan palawija, dan
➢ bahan baku campuran pembuatan tembok.
16. Marmer

❑ Marmer berasal dari batu gamping yang kompak berwarna atau bermotif
menarik, yang belum atau sudah mengalami ubahan, baik dipoles dan
diperdagangkan sebagai marmer.

❑ Dalam istilah dagang (umum) marmer adalah segala jenis batuan yang apabila
digosok (dipoles) menjadi mengkilap, batuan tersebut bisa berupa batu gamping,
marmer (marble), basalt, granit dan sebagainya.

❑ Marmer dalam istilah geologi adalah batu gamping atau dolomit yang mengalami
metemorfosa kontrak ataupun regional.

❑ Batu gamping atau dolomit bisa diterobos oleh batuan beku akan mengalami
perubahan fisik yang berupa penghabluran mineral kalsit atau dolomit dengan
tekstur gula pasir (sacharoidal texture) dan membentuk marmer.

❑ Mineral-mineral lain sebagai pengikat atau pengotor antara lain kuarsa, granit,
hematit, limonit, pirit, mika diorit, termolit, wolastonit diopsit dan hormblende,
meskipun dalam jumlah kecil, dapat mempengaruhi warna dan mutu marmer.
❑ Pada umumnya marmer murni berwarna putih mengkilap, sedangkan warna-
warna lainnya tergantung kepada mineral pengotor yang terkandung di
dalamnya, contohnya,
➢ Abu-abu muda sampai hitam karena adanya mineral grafit,
➢ Hijau karena adanya mineral khlorit,
➢ Merah muda sampai merah kerana adanya limonit, atau mangan.

❑ Batuan Marmer berwarna abu-abu gelap dan agak kemerahan, keras, kompak,
masif, sebagian terkekarkan kuat, terisi mineral kalsit dan oksida besi, umumnya
tidak menunjukkan suatu perlapisan, ketebalannya 5 - 10 meter.

❑ Endapan batuan marmer biasanya terdapat di daerah yang membentuk


perbukitan terjal, sebagian berupa perladangan dan hutan semak belukar.

❑ Marmer terutama digunakan untuk, yaitu,


➢ Bangunan seperti ubin lantai, dinding, papan nama,
➢ Dekorasi atau hiasan,
➢ Ornamen,
➢ Perabot rumah tangga seperti meja.
❑ Batu marmer adalah hasil proses metamorfosa pada batu kapur yang
menyebabkan terjadinya kristalisasi sebagai akibat dari pengaruh temperatur
dan tekanan yang dihasilkan oleh alam.
❑ Pada umunnya ditemukan terutama dengan penampakan warna putih, selain
variasi warna merah, kuning, coklat, abu-abu, biru dan hitam, mempunyai berat
jenis 2,9, kerapatan < 2,8 gr/cm3 dan kuat tekanan kurang lebih 900 kg/cm3.
❑ Beberapa varietas batu mamar yang telah dikenal diantaranya adalah,
➢ Batu marmer stature adalah batu mamar dengan ciri berbutir halus dan
berwarna utih merah bersih
➢ Batu marmer arsitektur, mempunyai kualitas dan kekuatan yang bagus
➢ Batu marmer ornamental, dicirikan dengan kenampakan warna yang indah
➢ Batu marmer onix, teridiri dari aragonite dan klasit, menunjukkan
kenampakkan yang jernih dan bagus
➢ Batu marmer cipolin, suatu jenis yang kaya akan unsur kimia yang baik
➢ Batu marmer ruin, mempunyai tekstur halus dengan segi-segi yang tidak
teratur
➢ Batu marmer breksia, mempunyai tekstur besar-besar dan bersegi
➢ Batu marmer kerang, adalah sehari-hari dengan penampakkan fosil-fosil
❑ Hasil analisa kimia marmer, memperlihatkan komposisi sebagai berikut,
➢ SiO2 2,30 %,
➢ TiO2 0,04 %,
➢ Al2O3 1,27 %,
➢ Fe2O3 75,80 %,
➢ CaO 5,25 %,
➢ MgO 2,14 %,
➢ MnO 0,17 %,
➢ H2O 13,03 %.
❑ Tempat Terdapat Marmer,
➢ Gresik, Tuban, Lamongan, Bojonegoro dan Trenggalek (Jawa Timur),
➢ Pati, Cilacap dan Karangputih (Jawa Tengah),
➢ Indarung (Sumatera Barat),
➢ Pangkajene (Sulawesi Selatan),
➢ Kupang (Nusa Tenggara Timur),
➢ Lampung, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
17. Obsidian

❑ Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung
api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga
akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan.

❑ Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan
sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.

❑ Cara terjadinya obsidian sama dengan perlit, namun tanpa dipengaruhi oleh
faktor tekanan dan suasana basa. Keterdapatannya juga berkaitan dengan
rangkaian gunung api tersier dan kuarter.

❑ Kegunaan obsidian hampir sama dengan perlit.

❑ Endapan obsidian banyak terdapat di daerah lampung dan Ciasmara (Jawa


Barat), serta lokasi-lokasi lainnya.
18. Oniks

❑ Endapan oniks terdiri dari mineral klasit yang berlapis-lapis, umumnya berwarna
putih kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang.

❑ Oniks terendapkan pada rongga atau rekahan batu gamping yang berasal dari
larutan kalsium karbonat (panas atau dingin).

❑ Oniks ini mengalami metamorposa maka akan terbentuk oniks marmer.

❑ Endapan oniks di Indonesia antara lain terdapat di Cigunung (Tasikmalaya),


Ciniru (Kuningan), serta Jati, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro (Jawa
Timur), dan daerah-daerah lain.
23. Sirtu

❑ Sirtu adalah singkatan dari pasir batu, karena komposisi ukuran butir yang tidak
seragam.
❑ Sirtu terjadi karena akumulasi pasir dan batuan yang terendapkan di daerah-
daerah relatif rendah atau lembah.
❑ Komposisi kimia batu pasir (Sirtu) adalah,
➢ SiO2
➢ Fe2O3
➢ CaO
➢ MgO
❑ Sirtu umumnya berasal dari pasir, batuan gunung api dan sering bercampur
dengan pasir batu apung, yang merupakan hasil rombakan dari batuan asal yang
tidak terkonsolidasi.
❑ Sirtu tersebar luas di Indonesia, terutama di sekitar daerah gunung api dan
umumnya ditemukan pada aliran sungai.
❑ Umumnya sirtu ditemukan sebagai endapan aluvium, sedangkan endapan
kegiatan gunung api berupa lahar akan menghasilkan sirtu (pasir dan batu).
❑ Sirtu adalah nama singkatan dari pasir dan batu, hal ini di pertimbangkan di
pergunakan karena sirtu mempunyai komposisi mineralogi dan ukuran yang
sangat beragam, para akademisi tidak dapat menyebutkan komposisi mineralogi
dan ukurannya apabila belum mengetahui batuan asal pembentuk sirtu, oleh
sebab itu penanaman sirtu lebih bersifat praktis bukan nama akademis.

❑ Sirtu merupakan hasil kegiatan gunung api yang tak teruraikan, tercampur dari
beberapa ukuran mulai dari ukuran pasir sampai bongkah, berada di dataran
rendah sekitar gunung api baik yang proses erupsinya terjadi pada zaman tersier
atau kuarter, sesuai dengan konsep transportasi dan pemilihan makin jauh dari
sumbernya makin seragam komposisi mineralogi dan ukuran butirnya (Sutidja,
2001).

❑ Sirtu di dapatkan di daerah rendah lereng sekitar gunug api. Oleh sebab itu di
Indonesia sirtu di dapatkan menyebar di sepanjang jalur gunug api, ataupun
merupakan endapan sungai dan pantai.

❑ Sirtu di manfaatkan sebagai bahan bangunan/ bahan beton cor berat.


Penyeragaman ukuran butir dapat dilakukan dengan ukuran yang di kehendaki.
Pasir pantai yang sudah tercemar garam NaCI dari air laut tidak
direkomendasikan untuk bahan bangunan konstruksi (Sutidja, 2001)
❑ Tempat terdapat,
➢ Jawa,
➢ Bali,
➢ Sumbawa,
➢ Sulawesi Utara,
➢ Oba Utara (Pulau Halmahera).

❑ Manfaat Sirtu,
➢ Bahan bangunan,
Sektor konstruksi bangunan perumahan, pertokoan, perkantoran dan
jembatan,
➢ Fondasi jalan.
24. Tanah Liat

❑ Tanah liat (lempung) adalah salah satu komoditi yang tergabung dalam bahan
galian industri yang mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia dan
termasuk mineral komoditi yang dapat juga mendatangkan keuntungan, baik
untuk para pengusaha maupun bagi negara sebagai suatu sumber devisa.

❑ Tanah liat terdiri dari kumpulan mineral-mineral silikat hidrous yang mengandung
unsur-unsur alumina, besi, alkali, dan alkali tanah. Secara megaskopis lempung
menunjukkan kenampakan warna abu-abu kekuningan sampai coklat dan
memiliki ukuran butir yang sangat halus.

❑ Rumus kimia SiO2 Al2O3, Fe2O3 TiO2 terdapat di Pulau Mare dengan cadangan
yang menyebar Lempung atau tanah liat telah dimanfaatkan oleh penduduk
setempat untuk membuat genteng dan bata merah. Bahan galian ini tersebar di
beberapa tempat seperti Desa Cihonje, Sukabandung, Banyuresmi dan
Sukarame.

❑ Istilah tanah liat atau sebagian orang yang menyebutnya pula dengan nama
“lempung” mempunyai arti dan pengertian yang sangat luas.
❑ Bagi orang awam nama lempung dipakai untuk menerangkan jenis tanah yang
mempunyai sifat plastis (liat) tanpa membedakan jenisnya baik untuk
perdagangan maupun geologi.

❑ Dalam dunia perdagangan, istilah tanah liat untuk menyebutkan jenis endapan
mineral industri yang mempunyai partikel halus dengan diameter lebih kecil dari
2 mikron (0,002 mm) yang mempunyai sifat plastis bila diberi air.

❑ Lempung dikelompokkan menjadi beberapa jenis baik menurut jenis mineral


penyusunnya, menurut sifat dan penggunaannya maupun menurut penamaan
yang kadang-kadang diambil dari istilah geologi (mineralogi).

❑ Pengelompokan yang ditentukan menurut ahli ekonomi ialah kelompok kaolin,


bentonit, fuller’s earth, lempung bola, lempung asam, lempung refraktori,
lempung kembang, lempung batu, dan lempung semen dengan sifat dan
penggunaan yang berbeda pula.

❑ Para ahli tanah meng-gunakan istilah lempung untuk menyebutkan suatu jenis
yang terdiri dari mineral atau partikel yang berdiameter kurang dari 2 mikron
tanpa menghiraukan komposisi mineral penyusunnya.
❑ Para ahli tanah membagi tanah menjadi tiga kelompok yaitu,
➢ Pasir kasar (diameter partikel dari 0,2 - 2,0 mm),
➢ Pasir halus (diameter partikel dari 0,02 - 0,2 mm),
➢ Geluh (diameter partikel dari 0,002 - 0,02 mm),
➢ Lempung (diameter partikel dari 0,002 mm).

❑ Menurut ahli geologi, istilah lempung dipakai untuk menyebutkan suatu jenis
batuan sedimen lepas yang mempunyai partikel berdiameter lebih kecil dari
0,004 mm (4 mikron), tanpa menghiraukan komposisi mineral penyusunnya.
27. Tras

❑ Umumnya endapan tras berwarna putih keabu-abuan yang merupakan lapisan


dari endapan tufa dan bersifat riolitik dan tidak menunjukkan suatu perlapisan.

❑ Singkapan-singkapan tras sangat mudah dilihat, umumnya pada tebing-tebing


perbukitan tepi jalan.

❑ Tras terjadi bila partikel gunung api, khususnya yang berkomposisi andesitik,
mengalami pelapukan dan tercampur dengan kapur dan air pada suhu kamar,
maka akan mengeras.

❑ Hasil analisa kimia endapan trass memperlihatkan komposisi yaitu,


➢ SiO2 4,73 %,
➢ TiO2 0,15 %,
➢ Al2O3 6,75 %,
➢ Fe2O3 25,40 %,
➢ CaO 41,55 %,
➢ MgO 1,12 %,
➢ MnO 0,05 %,
➢ H2O 20,25 %,
❑ Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami perubahan komposisi
kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan pengaruh kondisi air bawah tanah.

❑ Bahan galian ini berwarna putih kekuningan hingga putih kecoklatan, kompak
dan padu dan agak sulit digali dengan alat sederhana.

❑ Pada saat ini, Tras belum dimanfaatkan secara optimal, namun secara lokal
telah dimanfaatkan penduduk untuk pembuatan batako.

❑ Kegunaan trass ini biasanya digunakan sebagai bahan campuran pada industri
yaitu,
➢ Pembuatan semen,
➢ Pembuatan batako,
➢ Pembuatan beton,
➢ Campuran plester dan tanah urug.
❑ Potensi bahan galian tras di Indonesia sangat luas mengikuti jalur rangkaian
pegunungan, yaitu,
➢ Sumatera,
➢ Bali,
➢ NTB,
➢ NTT,
➢ Sulawesi,
➢ Maluku.
➢ Lembang, Negrek dan Cicurug (Jawa Barat),
➢ Situbondo (Jawa Timur).
B. BAHAN GALIAN MINERAL INDUSTRI

❑ Bahan Galian Industri,


Yaitu, Bahan galian yang banyak dipakai pada industry, seperti industri pupuk,
kertas, plastik, cat, peternakan, pertanian, kosmetika, farmasi dan
kimia,
Contoh,
➢ Barit,
➢ Batu gamping,
➢ Belerang,
➢ Bentonit,
➢ Diatomea,
➢ Dolomite,
➢ Fosfat,
➢ Gypsum,
➢ Kalsit,
➢ Mika,
➢ Oker,
➢ Talk,
➢ Yodium,
➢ Zeolit.
Contoh-contoh Mineral Industri
N
MINERAL INDUSTRI No MINERAL INDUSTRI
o
1 Diatome, 16
2 Leusit, 17
3 18
4 19
5 20
6 21
7 22
8 23
9 24
10 25

11 26

12 27
13 28
14 29
15 30
1. Diatome

➢ Diatomea adalah sejenis tanaman air yang tak berbunga termasuk plankton atau
ganggang yang cangkangnya terdiri dari asam silikat SiO2.

➢ Endapan diatomea terjadi dari sedimentasi cangkang-cangkang diatomea yang


telah mati dalam cekungan air laut yang berhubungan dengan lakustrin sampai
neritik, ataupun di dasar danau-danau dan rawa-rawa tempat dia hidup.

➢ Endapan diatomea biasanya berasosiasi dengan sedimen piroklasik tersier


sampai kuarter seperti aliran lava, tufa breksi. Batuan tersebut menjadi sumber
silika bagi pembentukan cangkang diatom, hingga mereka dapat berkembang
biak dengan cepat.

➢ Endapan diatomea di Indonesia antara lain dijumpai di Pulau Samosir Tapanuli


Utara, Cirucug, dan Naggung, Cianjur Selatan, Tasikmalaya dan Darma –
Kuningan (Jawa Barat), Wadaslintang, Pringsurat dan Wonosari (Jawa Tengah),
Flores (Nusa Tenggara Timur) serta tempat-tempat lainnya.
2. Leusit

❑ Leusit, dalam bahasa inggris “leucite”, merupakan mineral pembentuk batuan


yang terdiri dari kalium dan aluminium tektosilikat K(AlSi2O6).
Namanya berasal dari kata Yunani yaitu leucos yang berarti ‘putih’, untuk warna
yang khas. Pada temperature tinggi, leusit adalah isometrik dan akan
membentuk bentuk Kristal isometrik trapezohedron. Apabila leusit mendingin,
strukturyang isometric menjadi tidak stabil dan berubah menjadi struktur
tetragonal tanpa mengubahbentuk luar.
❑ Leucite, K(AlSi2O6) berbeda dengan Analcime, Na(AlSi2O6) H2O, dimana
Leucite adalah anggota kelompok feldspathoid mineral, sedangkan Analcime,
meskipun biasanya dianggap zeolit, kadang-kadang ditempatkan dalam
kelompok feldspathoid secara kimia dan kejadian sesekali serupa.
C. BAHAN GALIAN KERAMIK

❑ Bahan Keramik,
Yaitu, Bahan galian batuan yang banyak dipakai dalam industri keramik,
refraktori, gerabah, dan gelas.
Contoh, Ball clay,
➢ Feldspar,
➢ Kaolin,
➢ Kuarsit,
➢ Lempung,
➢ Magnesit,
➢ Pasir kuarsa,
➢ Perlit,
➢ Pirofilit,
➢ Toseki, dan
➢ Trakhit.
❑ Keramik,
Yaitu, Suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran
(keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos)
Yaitu, Sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan
sebagainya (kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an),
Saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat, pengertian keramik
terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat.

❑ Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.

❑ Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral
bawaannya, oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan
geologi dimana bahan diperoleh, secara umum strukturnya sangat rumit dengan
sedikit elektron-elektron bebas.
❑ Keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek, di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh,
keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik
dibanding kekuatan tariknya.

❑ Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya digali dan
dihancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen seringkali memurnikan bubuk ini
dengan mencampurkannya dengan suatu larutan hingga terbantuk endapan
pengotor. Kemudian endapan tadi disaring dan bubuk material keramik
dipanaskan untuk menghilangkan impuritis dan air. Hasilnya, bubuk dengan
tingkat kemurnian tinggi dan berukuran sekitar 1 mikrometer (0.0001 centimeter).
Klassifikasi Kramik

Keramik dapat digolongkan menjadi dua kelompok berdasarkan jenis bahan, metode
pembuatannya dan jenis penggunaannya, yaitu,
❑ Keramik Konvensional
Berdasarkan fungsinya dikenal ada 4 tipe, yaitu,,
➢ Keramik Berstruktur,
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik, terbuat dari alumina,
silicon karbida, silicon nitrida, komposite, biasanya digunakan di dalam mesin
diesel sebagai piston pada ruang pra pembakaran, turbo charge, turbin gas,
sebagai bahan penyekat ruang pembakaran bersuhu tinggi dan mata pahat
potong logam (Cutting tool).
➢ Keramik Putih,
Keramik jenis ini biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur jaringan
yang halus, terbuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks
dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1.200-1500°C di dalam
tanur (kiln).
Contoh, keramik tanah, porselin, keramik china, ubin keramik putih,dsb.
➢ Keramik Refraktori,
Keramik yang biasanya digunakan untuk menahan pengaruh termal, kimia
dan fisik. Keramik refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api, bata silica,
magnesit,dsb.
➢ Keramik Listrik,
Keramik ini berfungsi sebagai electromagnet, optic dan juga fungsi kimia
yang berkaitan dengan penggunaannya secara langsung.
Keramik ini digunakan sebagai bahan penyekat, magnet, tranducer, dan
pensemikonduksi.

❑ Keramik Termaju
Dikenal ada empat jenis berdasarkan bahan dasarnya, yaitu
➢ Keramik oksida, Alumina, zirkonia, titania, barium titanat.
➢ Keramik bukan oksida, Silikon karbida, silicon nitrida, borida dll
➢ Keramik komposit, Fiber reinforced composite, whisker-reinforced composite.
➢ Keramik kaca, Silika, natrium oksida, kalium oksida, kalsium oksida, kobalt
oksida dll.
Contoh-contoh Mineral Keramik

No MINERAL KERAMIK
1 Perlit,
2 Pumice,
3 Slate,
4 Toseki,
5 Trakhit,
6
7
8
9
10
1. Perlit

❑ Pelit terbentuk karena pembekuan tiba-tiba dari magma asam yang mengandung
masa gelas berupa sill, retas, lelehan atau aliran.

❑ Endapan perlit selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api berumur sampai
tersier, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi, Maluku.

❑ Endapan perlit di Indonesia antara lain terdapat di Lampung, Ciamis (Jawa


Barat) dan tempat-tempat lainnya.

❑ Adalah batuan yang terbentuk oleh lava riolit. Pada waktu lava mengalir, bagian
bawahnya bersentuhan dengan media air dan akibat beban diatasnya dan aliran
lava yang tertahan akan terjadi pendinginan sangat cepat, maka terbentuklah
perlitisasi. Batuan ini berwarna abu-abu kehijauan hingga abu-abu kehitaman
dan mempunyai sifat yang khas, apabila dipanaskan akan mengembang antara
4 hingga 20 kali, serta batuan ini tahan terhadap api.
2. Punice (batu apung)

❑ Purnice (batu apung) merupakan hasil material erupsi gunung api yang
membeku ketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat
titik berongga-rongga tersebar secara tidak merata. Batu apung mengandung
silika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.

❑ Purnice berwarna putih dan coklat muda dengan massa jenis dibawah 1
gram/cm³ dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan terhadap
api, kondensi, jamur dan panas.

❑ Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai bahan pengisi (filler),
pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif,
isolator temperatur tinggi dan lain-lain.

❑ Batu apung pada umumnya mengandung banyak


➢ Feldspar (KalSi3O8 – NaAlSi3O8 – CaAl2Si2O8),
➢ Oksida Silika (SiO2),
➢ Obsidian (SiO2 – MgO – Fe3O4 ) dan sebagainya.
❑ Batu apung dapat terjadi apabila magma asam muncul ke permukaan dan
bersentuhan dengan udara luas secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan yang
gas terkandung didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan magma
membeku dengan tiba-tiba.

❑ Pumice atau Batu apung umumnya terdapat sebagi fragmen yang terlemparkan
pada saat gunung berapi dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah.

❑ Pumice dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya
keluar. Pemanasan obsidian memerlukan suhu sekitar 880°C untuk merubahnya
menjadi batu apung.
3. Slate

❑ Batu Slate lebih dikenal dengan nama batu sabak di kalangan masyarakat
umum.

❑ Batu Slate merupakan batuan dari jenis batu malihan atau batuan metamorf.
Batu Slate atau batu sabak ini merupakan batu yang berasal dari proses
metamorfosis batuan sedimen Shale atau Mudstone (lebih dikenal dengan nama
batu lempung) ketika berada pada suhu dan temperatur yang rendah.

❑ Batu slate atau batu sabak memiliki struktur foliasi dan juga tersusun atas butiran
yang sangat halus. Batu sabat tersusun atas berbagai mineral seperti Quartz,
Muscovite dan Illite.

❑ Batu sabak atau slate merupakan batu yang cukup populer dan banyak
digunakan oleh masyarakat. Bahkan pada zaman dahulu batu sabak digunakan
sebagai alat tulis ketika belum ditemukan kertas.
❑ Proses Pembentukan Batu Slate
➢ Batu slate atau sabak dapat berwujud hingga menyerupai batu setelah
mengalami proses yang terbilang panjang. Terlebih lagi batu slate ini masuk
ke dalam golongan batuan metamorf.
➢ Batu metamorf sendiri merupakan transformasi dari batuan lainnya yang
telah mengalami perubahan wujud. Proses pembentukan batu slate atau
sabak ini berasal dari metamorfosis Shale dan batu lempung atau Mudstone.

❑ Ciri- ciri Batu Slate


➢ Berwarna abu- abu, hitam, hijau dan merah,
➢ Memiliki derajat metamorfosis yang rendah,
➢ Mudah membelah menjadi lembaran yang tipis.

❑ Manfaat dati Batu Slate,


➢ Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
➢ Sebagai hiasan,
➢ Sebagai batu asahan.
4. Toseki

❑ Toseki atau batuan kuarsa-serisit terbentuk dalam zona ubahan filik, yakni pada
temparatur pembentukan 220oC dan kondisi pH netral.

❑ Komposisi mineral pembentukannya terdiri dari kuarsa 59% - 70%, serisit 15%-
30%, koalinit 7%-12%, felspar 1%-3%.
5. Trakhit

➢ Batuan trakhit yaitu jenis bantuan baku yang kekurangan unsur silika (SiO2),
kaya akan unsur kalium (K2O) dan berstektur afanitik.

➢ Bantuan ini terdapat sebagai retas, aliran permukaan, bongkahan, debu dan
breksi gunung api. Sebarannya merupakan suatu jalur rangkaian pegunungan
yang dikenal dengan nama Mediteranian Type, yang di Indonesia dikenal
sebagai jalur gunung api busur dalam, mulai dari sebelah timur Sumatera-pantai
utara Jawa – Bawean – terdapat di Gunung Muria (Jawa Tengah) dan Danau
Toba (Sumatera Utara) dan bentuk tufa yang berkomposisi riolit – dasitik.
D. BAHAN GALIAN BATU PERMATA

❑ Batu Mulia dan Batu Hias


Yaitu, Bahan galian batuan yang banyak dipakai dalam industri industri
perhiasan dan kerajinan.
Contoh, Amethyst,
➢ Andalusit,
➢ Batu hias,
➢ Batu sabak,
➢ Kalsedon,
➢ Opal,
➢ Rijang,
➢ Serpentin,
➢ Jasper.

❑ Batu mulia (gem stone),


Yaitu, Setiap jenis batuan, mineral, dan bahan mentah lainnya yang setelah
diolah atau diproses memiliki keindahan dan ketahanan yang memadai
untuk dipakai sebagai barang perhiasan.
❑ Bahan galian batu permata ini memiliki nilai ekonomi yang baik untuk dijual
belikan dengan harga jual tinggi, harga sebuah batu mulia ditentukan oleh
tingkat kekerasan, warna, kejernihan, pola/bentuk, kelangkaan.

❑ Dalam dunia perdagangan, batu mulia digolongkan kedalam tiga jenis, yaitu,
➢ Batu permata (precious stones),
➢ Batu setengah/semi permata (semi-precious stones) dan
➢ Batu hias (omamental stones)

❑ Di Indonesia, khususnya intan, sudah ditambang/digali oleh rakyat sejak abad VI.
Pemerintah Hindia Belanda mengefektifkan usaha penggalian intan primer di
Kalimantan Selatan.
❑ Batu mulia adalah batu permata (batu aji), tidak ada batasan yang baku
mengenai pengertian atau definisi dari batu mulia.
❑ Sujatmiko dalam dokumen presentasinya yang berjudul "Potensi Batu Mulia
Indonesia Yang Terlupakan," mengartikan bahwa,
❑ Batu mulia adalah setiap jenis batuan batuan, mineral , dan bahan mentah alam
lainnya yang setelah diolah atau diproses memiliki keindahan dan ketahanan
yang memadai untuk dipakai sebagai barang perhiasan.
❑ Sedangkan dalam buku Pesona Batu Mulia yang ditulis A.F.Chandra, bahwa batu
mulia adalah semua mineral atau batu yang dibentuk hasil proses geologi,
dimana unsurnya terdiri atas satu atau beberapa komponen kimia.
Contoh-contoh Batu Permata

No BATU PERMATA No BATU PERMATA

1 Agat, 16 Topas,
2 Amethyst, 17
3 Andalusit, 18
Amethyst Andalusit
4 Batu Sabak, 19
5 Chert, 20
6 Gamet, 21

7 Giok (Jade), 22
8 Jasper, 23
9 Kalsedon, 24 Opal

10 Kayu terkersikan, 25

11 Krisoprase, 26

12 Kristal kuarsa, 27
13 Opal, 28

14 Peridotit, 29 Opal Jasper


15 Safir, 30
1. Agate

❑ Di indonesia orang sering menyebut kata “batu akik” untuk semua jenis batu.
Istilah “batu akik” sendiri berasal dari istilah untuk bebatuan jenis “agate” yang
kemudian diplesetkan menjadi “akik”.
Hal ini tidak lain untuk memudahkan dalam hal berkomunikasi karena cukup
banyak sekali jenis bebatuan sehingga agar lebih sederhana maka batu apapun
disebut sebagai “batu akik”.

❑ Sejarah Agate
Agate adalah cryptocrystalline silica, terutama kalsedon.
Batu ini ditandai dengan warnanya yang cerah dengan beragam corak dan
kehalusannya. Namun tidak ada satupun Akik yang memiliki corak sama. Itulah
yang menjadi keistimewaannya.
Agate dapat ditemukan di berbagai batuan, namun yang paling utama adalah
vulkanik dan metamorf tertentu. Batu mulia jenis ini paling banyak
diperdagangkan di Indonesia dan harganya cukup terjangkau meski ada pula
yang cukup mahal.
❑ Ciri-ciri Agate,
➢ Bentuk, Bongkah batu.
➢ Warna, Putih, biru, merah, hijau, kuning, oranye, brown (Cokelat),
pink, ungu, gray (abu-abu) black, banded, warna-warni.
➢ Kandungan, Jenis kuarsa dengan komposisi kimia SiO2,
➢ Indeks Bias, 1,530 – 1,540.
➢ Berat Jenis, 2.58 – 2.64.
➢ Kekerasan, 6,5 – 7.

❑ Nilai jual Agate tergantung pada,


➢ Color (Warna), Warna Akik sangat beragam dan jarang yang tidak
mendapatkan treatment. Semakin sedikit treatment yang dilakukan maka
harganya akan tinggi.
➢ Clarity (Kejelasan), Kilau yang indah akan menghasilkan nilai yang tinggi.
➢ Cut (Pemotongan), Agate dipotong dalam bentuk sangat beragam,
menyesuaikan kebutuhannya.
➢ Carat Weight (Karat), Makin berat dan besar, tentu nilainya lebih tinggi,
dengan mempertimbangkan kriteria lainnya.
❑ Jenis-jenis Agate
➢ Agate Geode, Lapisan Agate yang mengelilingi sebuah rongga di Geode.
➢ Blue Lace Agate, Agate dengan pola renda gelombang (pita-pita biru muda),
➢ Bostwana Agate, Agate yang berasal dari Bostwana, biasanya bercorak garis
paralel halus, berwarna putih, ungu atau peach.
➢ Condor Agate, Agate dari Argentina yang memiliki warna yang hidup,
➢ Crazy Lace Agate, Agate dengan kemampuan berubah-ubah warna saat
diputar.
➢ Dendritic Agate, Agate dengan inklusi seperti pohon atau pakis.
➢ Eye Agate (Agate Mata), Agate dengan pita cincin konsentris bulat sempurna.
➢ Fire Agate (Agate Api), Agate warna-warni atau yang mampu memainkan
warna api, seperti Opal.
➢ Fortification Agate, Agate yang mirip dengan benteng abad pertengahan.
➢ Iris Agate, Agate langka yang menampilkan spektrum warna, tanpa warna
atau putih.
➢ Laguna Agate, Agate warna-warni yang berasal dari Ojo Laguna, Chihuahua,
Mexico.
➢ Moss Agate, Agate dengan inklusi mirip lumut.
➢ Onyx, Salah satu jenis batu Chalcedony dengan warna yang indah.
➢ Sardonyx, Agate dengan corak pita kecokelatan atau merah dengan putih
dan terkadang hitam.
➢ Snakeskin Agate, Agate dengan inklusi mirip kulit ular.
2. Amethyst (batu kecubung)

❑ Salah satu budaya di indonesia adalah mengkoleksi batu mulia atau batu akik.
Amethyst nama lainnya adalah batu kecubung atau,
➢ Kecubung atau Amethyst adalah batu mulia berwarna ungu sampai merah
muda, yang merupakan mineral dari kuarsa.
➢ Batu kecubung umumnya memiliki corak yang diakibatkan oleh tekanan
berjuta tahun didalam bumi.
➢ Memiliki tingkat kekerasan 7 Mohs, sehingga sering disebut sebagai batu
permata kelas II. Meski demikian telah sejak lama para anggota kerajaan
mempergunakan kecubung untuk perhiasannya.

❑ Sejarah Amethyst,
➢ Kecubung dalam bahasa Inggris disebut Amethyst, yang diambil bahasa
Yunani kuno yang berarti tidak beracun.
➢ Konon orang-orang Yunani kuno mengenakan batu kecubung agar terhindar
dari bahaya keracunan atau mabuk berat akibat minuman keras.
➢ Dahulu harga batu kecubung sama mahalnya dengan batu rubi, sebab
sangat langkah. Sejak abad ke-19, setelah ditemukannya sumber batu
kecubung yang cukup banyak di Brazil, harganya menjadi lebih murah.
❑ Ciri-ciri Amethyst,
➢ Bentuk, Kristal, tergantung pemolesan.
➢ Warna, Ungu.
➢ Kandungan, Kuarsa dengan komposisi kimia SiO2.
➢ Indeks Bias, 1,544 – 1,553.
➢ Berat Jenis, 2,66.
➢ Kekerasan, 7.

❑ Harga Kecubung tergantung pada,


➢ Color (Warna), Kecubung terbaik adalah ungu kemerahan kuat sampai ungu
tanpa adanya zona merah.
➢ Clarity (Kejelasan), Kecubung tidak memiliki inklusi umumnya. Hal tersebut
dapat dilihat dengan mata telanjang.
➢ Cut (Pemotongan), Pemotongan yang bagus akan menghasilkan ragam
batuan yang bagus pula.
➢ Carat Weight (Karat), Karat kecubung tersedia dalam berbagai pilihan yang
mudah diterapkan untuk beragam perhiasan.
❑ Jenis-jenis batu kecubung,
➢ Kecubung Afrika, Sesuai namanya, kecubung ini ditambang di benua Afrika.
Umumnya kecubung Afrika memiliki warna lebih gelap dan sangat berwarna.
➢ Kecubung Kuarsa, merupakan percampuran antara kecubung dengan kuarsa
jernih. Bagian atas ungu, sedangkan bagian bawahnya bersih. Dapat juga
merupakan perpaduan ungu dan putih. Umumnya jenis kecubung ini
dijadikan manik-manik.
➢ Kecubung Bolivia, kecubung ini dihasilkan dari Bolivia, Amerika Selatan.
➢ Kecubung Brazil, sebagaimana namanya, kecubung ini dihasilkan di negara
Brazil. Sebutan ini umumnya juga digunakan dalam perdagangan batu mulia,
untuk menyebut semua batu kecubung yang berasal dari Amerika Selatan.
➢ Kecubung Hijau, batu mulia dengan warna hijau terang yang secara alami
diwarnai oleh panas. Umum pula disebut dengan “prasiolite”.
➢ Kecubung Siberia, merupakan batu kecubung yang memiliki warna sangat
dalam, yang berasal dari Siberia Rusia.
3. Andalusit

❑ Andalusit adalah mineral aluminium nasosilikat dengan rumus kimia


Al2SiO5. Andalusit memiliki hubungan trimorfik dengan kyanit dan silimanit,
sebagai polomorf yang terbentuk pada tekanan lebih rendah dan temperatur
menengah. Pada temperatur lebih tinggi, Andalusit dapat berubah menjadi
silimanit. Jadi, seperti polimorf-polimorf pasangannya,andalusit adalah indeks
mineral aluminosilikat,yang menyediakan petunjuk kedalam dan tekanan pada
saat pembentukan batuan asal.

❑ Macam-macamAndalusit berjenis chiastolit biasanya mengandung inklusi-


inklusi karbon atau lempung berwarna gelap yang membentuk tekstur
cruciforn ketika dilihat dimikroskop pada cross section. Berbagai jenis
andalusit pertama kali ditemukan di andalusia, spanyol yang dapat
dipotongmenjadi batu permata. Batu permata andalusit memberikan
permainan warna merah,hijau, dan kuning menyerupai bentuk goniokroisme
(perubahan warna jika di pandang dari sudut pandang yang berbeda), meskipun
warna tersebut sebenarnya merupakan hasil dari pleokroisme yang luar biasa
kuat.Andalusit berasosiasi dengan sekis mika yang meningkatkan konten
alkali dalam produk akhir sehingga menyebabkan belum adanya eksploitasi
eknomis atas andalusit hingga saat ini
❑ KeterjadianAndalusit adalah mineral metamorfik umum yang terbentuk pada
tekanan rendah dan pada suhu tinggi hingga rendah. Mineral-mineral kyanit
dan silimanit adalah polimorf dari andalusit, masing-masing terjadi dibawah
suhu tekanan yang berbeda dan karena itu jarang ditemukan bersama-
sama di batuan yang sama.karena tiga mineral ini adalah alat yang
berguna untuk membantu mengidentifikasi tekanan dan temperatur
pembentukan dari batuan induk dimana mereka ditemukan.contoh batuan
induknya meliputi hornfels.

❑ Nama Andalusite berasal dari Andalusia, yang merupakan nama wilayah otonom
di Spanyol di mana batu ini pertama kali ditemukan.

❑ Andalusite adalah Aluminum Silicate, dan terkait erat dengan Silimanite dan
Kyanite, ketiga mineral tersebut adalah Polymorphs, yang berarti mereka
memiliki komposisi kimia yang sama, namun memiliki struktur kristal yang
berbeda.

❑ Batu Andalusite adalah permata yang sangat indah, tetapi sayang sebagian
besar masyarakat umum tidak mengetahuinya dan dianggap sebagai salah satu
jenis permata yang kurang begitu dikenal dalam perdagangan.
❑ Batu Andalusite memiliki kombinasi warna yang berbeda-beda, dan tingkat
Pleochroism-nya sangat jelas, yang menghasilkan warna yang berbeda bila
dilihat dari sudut pengamatan yang berbeda.

❑ Kebanyakan batu Andalusite adalah buram tidak tembus cahaya, sampai dengan
Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan), yang benar-benar transparan
sangatlah langka.

❑ Andalusite memiliki tingkat kekerasan dan daya tahan yang baik, sehingga cocok
untuk semua jenis aplikasi perhiasan. Daya tarik dari Andalusite berasal dari
permainan warnanya, yang bisa dilihat melalui perubahan sudut pengamatan.
Efek serupa juga bisa terlihat ketika cahaya masuk dari arah yang berbeda.

❑ Warna batu Andalusite tergantung pada orientasi kristalnya, tetapi mereka


biasanya berwarna kuning, kuning-hijau, hijau, merah kecoklatan, hijau zaitun
(Olive), dan coklat kemerahan.

❑ Setiap batu memiliki dua warna yang berbeda intensitasnya, dan sering kali
warnanya terlihat saling berbaur, terutama pada batu dengan bentuk potongan
persegi dan bulat.
4. Batu Sabak

❑ Batu sabak merupakan batuan malihan yang berasal dari lempung atau serpih
yang telah mengalami metamorfosa regional, bercirikan adanya bidang belah
(clevage) yang sejajar yang berkembang baik yang disebabkan oleh rekristalisasi
atau pembentukan Kristal mika.

❑ Batu sabak tersusun oleh mineral kuarsa (30%), ilit (27%), serisit (10%), kalsit
(10%), plagioklas (6%), khlorit (5%), dolomite (5%), pirit (4%), grafit (2,5%) dan
rutil (0,5%).

❑ Kandungan mineral tersebut dapat mempengaruhi warna batu sabak misal


warna abu-abu sampai hitam karena grafit, merah dan violet karena hematit, dan
hijau karena klorit atau oksida besi.

❑ Sebaran batu sabak yang penting di Indonesia antara lain terjadi di daerah Aceh
dan Sumatera Barat.
5. Chert (batu rijang)

❑ Batu rijang atau Batuapi adalah batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin
yang tersusun atas silikon dioksida (SiO2) dengan permukaan yang licin
(glassy). Rijang dapat terbentuk sebagai nodul, massa konkresi, dan deposit
berlapis. Serpihan rijang dengan pecahan konkoidal sering menghasilkan bentuk
yang tajam sehingga manusia pada zaman dahulu menggunakan batu rijang
sebagai alat pemotong bahkan sebagai asesoris senjata tradisional.

❑ Batu rijang disebut "batu api" karena jika dibenturkan dengan baja atau batu lain
akan memercikkan bunga api yang dapat membakar bahan kering. Salah satu
jenis batu rijang yang biasa disebut Batu rijang merah atau jasper saat ini banyak
dicari oleh pemburu batu akik untuk digunakan sebagai ornamen atau perhiasan.
❑ Rijang saat ini memiliki sangat sedikit manfaat. Namun, pada masa lalu rijang
memiliki 2 sifat yang membuatnya sangat berguna yaitu,
➢ Sifat serpihannya yang berbentuk konkoidal dapat membentuk benda yang
sangat tajam, dan
➢ Sifat kekerasannya yang berada pada 7 Skala Mohs. Serpihan rijang yang
patah akan cenderung mempertahankan ketajamannya karena rijang
merukan batuan yang sangat keras, resisten, dan tahan lama.

❑ Ribuan tahun yang lalu orang-orang telah menemukan sifat-sifat rijang tersebut
dan menjadikannya sebagai sebuah peralatan bantu seperti pisau, panah,
pencakar, dan kepala kapak. Berton-ton fragmen rijang ada di sekitar lokasi
peninggalan sejarah di mana benda-benda seperti pisau, panah, pencakar, dan
kepala kapak ditemukan. Hal ini menandakan terjadinya suatu kegiatan
manufaktur pertama dalam sejarah peradaban.
6. Gamet (biduri delima)

❑ Batu Garnet adalah batu yang terbentuk dalam batuan metamorf, yaitu batuan
yang terbentuk dari lava atau sedimen yang mengalami metamorfosis. Semua
Garnet mengandung campuran keizelzuur dan beragam zat yang sangat
beragam seperti : besi, alumunium, silikat, kalsium, magnesium dan mangan.
Sebab kekayaan kandungan tersebut batu Garnet merupakan kelompok batuan
dengan warna sangat beragam. Hampir seluruh warna ada untuk Garnet.
❑ Ciri-ciri
➢ Bentuk, Bongkah kristal.
➢ Warna, Semua warna.
➢ Kandungan Garnet terdiri dari beragam bahan kimia dan komposisinya
sebagai berikut,
✓ Almandine Fe3Al2(SiO4)3,
✓ Andradite Ca3Fe2(SiO4)3,
✓ Pyrope Mg3Al2(Sio4)3,
✓ Rhodolite (Mg,Fe)3Al2(Sio4)3,
➢ Indeks Bias : 1,714 – 1,888.
➢ Berat Jenis : 3,47 – 4,15.
➢ Skala kekerasan (Mohs) : 6.5 – 7.5.
7. Giok (Jade)

❑ [Na(Al,Fe)Si2O6] terbentuk oleh proses metamorfosa regional derajat rendah


(burial metamorphism) pada fasies green schit dan pada glaucophan schist.

❑ Jade juga terbentuk sebagai endapan metasomatik pada batuan ultrabasa yang
telah mengalami proses serpentinisasi dan berasosiasi dengan batuan nephelin.

❑ Di Indonesia indikasi jade terdapat dalam batuan kuarsit dan glaucophan schist
di pegunungan Pompageo, kabupaten Poso (Sulawesi Tengah). Selain itu juga
terdapat di pulau Kabaena (Sulawesi Tenggara) dan Blangkejeran (Aceh).
8. Jasper

❑ Batu Jasper merupakan jenis batuan mineral serta sedimen lava vulkanik yang
proses pembentukannya secara kimiawi, erat kaitannya dengan proses
pemanasan yang dapat berasal dari proses magmatik atau intrusi. Sifat kimiawi
jasper dapat dipengaruhi oleh komposisi kimia batuan sebelumnya yang saling
mengikat serta unsur-unsur kimia saat terbentunya batuan jasper.

❑ Batu Jasper merupakan salah satu varian kalsedon, tergolong kedalam siliceous
sedimentary stone (Batuan sedimen dengan komposisi utama SiO2),
kekerasannya berkisar antara 6,5-7 pada skala mohs, berat jenis 2,88-2,89,
indeks bias 1,54, struktur kristal mikron dalam sistem trigonal. Bedanya batu
jasper dengan kalsedon adalah : batu jasper tidak tembus cahaya (opaque)
sedangkan kalsedon tembus cahaya (transfaran) atau bias juga membiaskan
cahaya/ seperti batuan anggur (translucent).

❑ Batu Jasper memiliki banyak sekali variasi warna, motif atau kombinasi seperti
adanya komposisi kalsedon, hal ini karena kesamaan sifat kimiawi dan
lingkungan yang membentuknya.
❑ Beberapa tekstur/motif serta keindahan yang sering ditemukan pada batu jasper,
➢ Satu warna/ masif (kompak, pejal) : Merah, Hijau, Hitam, Kuning, Putih,
Coklat, Biru, Krem/ tulang, dll.
➢ Berlapis-lapis (flake)/ beberapa warna mirip kue lapis ini didasari atas
perbedaan komposisi kimia,dari masing-masing warna yang memiliki
komposisi kimia sendiri namun unsur utamanya tetap SiO2.
➢ Bintik-bintik (spots) atau sepert totol-totol.
➢ Garis-garis (lines) : membentuk garis-garis yang berbeda warna dan
menyeluruh ini akibat komposisi pembentukan jasper dengan unsure kimia
yang berbeda.
➢ Kalsedoni/ kaledon (calsedony) : sebagian dapat membiaskan cahaya.

❑ Tesktur/ motif yang terdapat dalam batu jasper banyak memiliki keindahan
tersendiri bahkan bernilai tinggi, juga memiliki keberuntungan tersendiri dalam
menemukan tema gambar (artistik, esotik, expresi dan natural).

❑ Ukuran batu jasper berpariatif dari mulai ukuran koral (2-10 cm) sampai ukuran
sangat besar (kilo-ton).

❑ Batu Jasper banyak ditemukan di seluruh wilyah Nusantara namun ada di


wilayah Jawa Barat.
❑ Batu Jasper masuk juga dalam kelompok Kristal Quartz (Kuarsa), disebutkan
bahwa batuan yang masuk kategori Kristal Quartz (Kuarsa), antara lain : Kristal
Agate (akik), Kristal Amethyst (kecubung), Kristal Chalcedony, Onyx (batu
krisopras) dan Permata Jasper.

❑ Jasper dapat digolongkan kedalam beberapa nama (umum di dunia


perdagangan batu akik/ agate) seperti,
➢ Batu Jasper/ Watu Geni/ Nogo Sui/ Heliotrope/ Bloodstone/ Le Sang Du
Christ (Batu darah kristus)/ Pancawati, karakteristik dari batu jasper ini
memiliki warna dominan hijau atau kebiruan dengan motif berlapis, bintik-
bintik berwarna merah atau sedikit kombinasi dengan kuning atau agak coklat
bahkan putih. Batu Jasper ini banyak ditemukan di daerah aliran sungai
(DAS) di Jawa Tengah.
➢ Batu Jasper Pancawarna, Jasper dengan berbagai warna (minimal 5 warna
dalam satu batu), dapat bersifat opaque (tidak tembus), dapat juga bersifat
translucent (membiaskan cahaya/ kalsedoni), namun pada umunya
pancawarna ini bersifat opaque yang memiliki tekstur/ motifnya sangat
bervariasi dengan berbagai warna dan corak gambar (artistik). Batu Jasper
ini banyak ditemukan di daerah Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur
Selatan-Jawa Barat dan di daerah Lebak, Ujungkulon-Banten.
➢ Jasper/ Kulitan/ Dawuk, Batu Jasper berwarna, coklat, abu2, kehitaman,
atau kebiruan dengan motif yang masif atau berlapis yang biasanya bersifat
opaque. Batu Jasper dengan teknik gosok/ poles yang cukup baik maka
dapat ditemukan bentukan/corak yang dapat menyerupai suatu gambar-
gambar yang artistik.
➢ Batu Jasper Kalsedoni/ Kaledon/ Anggur (Calsedony), Batu Jasper dengan
sifat kalsedoni, dapat terdiri dari 2 warna atau lebih, ada bagian jasper yang
dapat ditembus/membiaskan cahaya. Batu Jasper ini banyak ditemukan di
daerah-daerah Kepulaan Sumatra.

❑ Batu Jasper sering kali disisihkan oleh para penggemar batu permata/ akik
terlebih para penggemar pemula mengingat imagenya langsung kejenis batuan
yang lagi rame (boming) serta yang memiliki sifat tembus pandang (transfaran)
atau membiaskan cahaya/ kalsedon (translucent). Padahal batu jasper memiliki
keindahan (artisitik) tersendiri bahkan bagi penggemar batu gambar dan suiseki
(poles alam).
❑ Nama dagang Batu Jasper :
➢ Jasper Merah (red jasper) masif atau tekstur/ motif Karangnunggal
➢ Jasper Hijau (green jasper) masif atau tekstur/ motif Banten
➢ Pancawarna Edong (cukup fantastis harganya saat ini dan paling banyak
diminati)
➢ Pancawarna Bungbulang dengan berbagai corak dan warna serta kalsendon
➢ Pancawarna Purbalingga/ Klawing (le sung du christ/ batu darah kristus)
➢ Nogosui (bloodstone)
➢ Jasper putih, tulang, coklat, hitam, dll (natural jasper)
➢ Jasper tekstur pyrus (telur remuk, urat emas, dll)
➢ Jasper fosil
➢ Jasper tumbuhan hidup (moss agate)
➢ Dan lain sebagainya.
9. Kalsedon

❑ Kalsedon adalah variasi mineral silika yang terbentuk oleh mengendapan


berlapis larutan silika koloid tidak jenuh di dalam rongga dan celah-celah
bantuan perangkap. Silika koloid tersebut berasal dari mineral lempung atau
bantuan piroklastik yang mengalami proses diagenesa.

❑ Berdasarkan variasi warna dan struktur yang dimilikinya, kalsedon mempunyai


beberapa jenis yaitu,
➢ Karnelian (merah),
➢ Sardion (coklat),
➢ Krisopras (hijau),
➢ Agart (pelapisan konsentris),
➢ Oniks (pelapisan sejajar) dan
➢ Sardoniks (oniks merah).

❑ Sebarannya di Indonesia mengikuti jalur penyebaran gunung api, yang


membentang dari Sumatera, Jawa, NTB, NTT, Maluku hingga Sulawesi. Lokasi
yang cukup potensial terdapat di daerah Sukabumi, Tasikmalaya dan Garut
(Jawa Barat), Pacitan (Jawa Timur) dan lokasi lainnya.
❑ Group kalsedon merupakan mineral yang terjadi oleh larutan (aqueous solution).
Larutan tersebut mengisi rekahan (cavity fillings) dan urat-urat (veins).

❑ Variasi mineralnya terdiri dari kalsedon, opal, jasper (jaspis) dan agat, umumnya
mineral/batu tersebut digunakan sebagai batu permata dan batu cincin (batu ali).
Variasi warna tergantung dari pada mineral/unsur-unsur yang terkandung.
Misalnya kalau mengandung besi warnanya merah atau ungu.

❑ Mineral-mineral yang terombak dari batuan asalnya kemudian larut dan diangkut
oleh media air permukaan dan diendapkan di dearah-daerah yang relatif rendah.

❑ Terkadang bongkahan rombakan urat-urat dan rekahan terakumulasi dialiran


sungai. Hal begini terdapat di daerah Sukabumi Selatan (Jawa Barat) dan hulu
sungai Grindulu (Jawa Timur).

❑ Yang merupakan endapan letakan tentu saja pengambilannya relatif tidak


mudah, karena telah merupakan kerikil dan butiran. Hal demikian misalnya
terdapat di daerah Martapura (Kalimantan Selatan) dan daerah Pangkalan Bun
(Kalimantan Tengah).

❑ Selain mudah pengambilannya, letakan group kasedon, lebih mudah pula


mengerjakannya, tinggal menggerinda dan menghaluskan dan kemudian
mengkilapkan (memoles). Terkadang teknik sayatan dan polesan menentukan
mutu dan sekaligus harganya. Misalnya sayatan dan polesan untuk ammetis dan
oval.
10. Kayu terkersikan

❑ Sebaran kayu terkersikkan di Indonesia berkaitan erat dengan sebaran debu


gunung api Kuarter hingga Tersier di Sumatera – Jawa – Bali – NTB – NTT –
Sulawesi dan Maluku.

❑ Lokasi yang cukup potensial antara lain terdapat di daerah Muara Enim
(Sumatera Selatan), Jampang dan Garut Selatan (Jawa Barat).
11. Krisoprase

❑ Batu krisopras adalah sejenis batu akik dengan dua atau lebih warna dalam
garis-garis atau lapisan-lapisan sejajar. Kata Ibrani untuk batu ini adalah syohain.
Orang zaman dahulu kala menemukan batu krisopras di tanah Hawila. Sekarang
ini krisopras dianggap batu setengah berharga. Ditemukan di karanggayam,
karang sambung, Kebumen

❑ Batu Chrysoprase adalah varietas dari Chalcedony Quartz, bentuk


Cryptocrystalline dari silikon dioksida. Chrysoprase sangat berharga karena
warna apel hijaunya yang unik karena adanya agen pewarna yang khas.
Kebanyakan batu permata berwarna hijau lainnya warnanya berasal dari unsur
besi (seperti Tourmaline), Chromium (seperti Emerald), atau Vanadium (seperti
Tsavorite Garnet), tapi Chrysoprase warnanya berasal dari kandungan nikel,
yang terbentuk di dalam kristal Quartz tak berwarna. Chrysoprase dianggap
sebagai salah satu varietas Chalcedony Quartz yang paling langka dan paling
berharga, setelah Gem Silica berwarna hijau biru langka yang juga dikenal
sebagai “Chrysocolla Chalcedony”.
❑ Nama “Chrysoprase” berasal dari bahasa Yunani, “Chrusos” dan “Prason”, yang
artinya “Emas” dan “Daun Bawang’, masing-masing mengacu pada warna hijau
daun bawang, dan adanya inklusi emas pada batu tersebut. Batu Chrysoprase
memiliki ciri sama seperti semua varietas lainnya dari Cryptocrystalline Quartz,
yang terdiri dari kristal yang terlalu sulit untuk dilihat sebagai partikel, bahkan
ketika dilihat melalui pembesaran sekalipun. Tidak seperti kebanyakan varietas
Chalcedony Quartz lainnya yang berharga karena pola warnanya yang banyak,
Chrysoprase lebih diinginkan karena warna hijaunya yang solid dan tajam, yang
mengingatkan kita pada batu Giok berkualitas terbaik.
12. Kristal kuarsa

❑ Kuarsa kristal umumnya terbentuk pada fase akhir pembentukan larutan asam
(sisa larutan magma) atau bersamaan dengan pengendapan bijih logam
berupa urat-urat (kuarsa geoda).

❑ Disamping itu juga kuarsa kristal dapat terbentuk pada fase akhir pengendapan
kalsedon berupa kristal sisir atau gigi anjing (dog tooth). Ukuran kuarsa kristal
ini bervariasi dari beberapa milimeter samapai beberapa meter.

❑ Demikian pula warna kuarsa kristal bermacam-macam mulai dari bening,


kuning, coklat, merah muda, merah hijau, abu-abu hingga kehitam-hitaman.
Kuarsa kristal letrakan terbentuk oleh rombakan kuarsa kristal insitu yang
terangkut oleh air dan terendapkan kembali bersama material lain. Umumnya
endapan kuarsa kristal letakan kurang mempunyai nilai ekonomi karena
umumnya berukuran kecil.

❑ Kuarsa merupakan mineral yang paling umum yang ada di lapisan terluar kulit
bumi. Secara kimia kuarsa merupakan silika atau silika dioksida SiO2. Dapat
ditemukan dalam berbagai jenis batuan, batuan beku, sedimen maupun
metamorf. Tingkat kekerasan kuarsa yaitu 7 dengan kilap kaca. Ketika Kristal
kuarsa hancur, pecahan dipermukaan terlihat melengkung. Hal ini
mengindikasikan jenis pecahan conchoidal.
❑ Ketika pengkristalan mineral dengan rongga dalam batuan, kuarsa membentuk
enam sisi prismatic atau hexagonal. Ketika pengkristalan tanpa rongga dalam
batuan, terbentuk kuarsa dengan bentuk lebih kecil dan membulat.

❑ Kuarsa secara fisik dan kimia memiliki resistansi terhadap proses pelapukan.
Oleh karena keberadaan kuarsa yang melimpah dan perbedaan bentuk kristal,
kuarsa dikenal sebagai mineral ratusan tahun. Nama tersebut tidak diyakini dari
asalnya, dimungkinkan berasal dari bahasa german quarz. Kuarsa yang
ditemukan biasanya tidak selalu 100% kuarsa. Sebagian terisi oleh mineral
pengotor yang menyebabkan adanya keanekaragaman warna. Kuarsa warna
ungu dikenal sebagai amethyst,putih milky quartz, hitam smoky quartz, merah
muda rose quartz, dan kuning atau orange citrine. Kuarsa tersusun oleh silicon
dioxide, atau silica (SiO2).

❑ Kuarsa ditemukan dibanyak negara dan lingkungan geologi. Penghasil utama


kuarsa adalah Negara USA dan Brazil. Kuarsa murni jarang digunakan dialam,
kecuali sebagai batu permata. Negara penghasil kuarsa lainnya yaitu Canada,
Brazil, German, Madagaskar, China, Afrika selatan dan Venezuela.
❑ Kuarsa berbentuk Kristal, digunakan sebagai batu permata yang cukup berharga
seperti agate, jasper, onyx, carnelian, chalcedony, dll. Jenis permata kristalin
meliputi amethyst, citrine, rose quartz, smoky quartz, dll. Selain itu digunakan
untuk pembuatan berbagai jenis perhiasan yang dapat dibentuk secara manual
ataupun dengan bantuan mesin.

❑ Selain untuk perhiasan, kuarsa juga dapat dimanfaatkan untuk pengukur


tekanan, oscillator, resonator dan wave stabilizer. Oleh karena kemampuannya
dalam mempolarisasikan cahaya dan transparan pada sinar ultraviolet, kuarsa
digunakan untuk lampu sinar panas, prisma dan lensa spektrografi. Digunakan
pula untuk pembuatan gelas, cat, refraktor, dan lain-lain.
13. Opal

❑ Opal terjadi dari larutan silika koloid (agar-agar silika) yang berasal dari bantuan
piroklastik. Larutan agar-agar silika tersebut selanjutnya terendapkan dalam pori,
rongga atau rekahan batuan yang bersifat kedap air.

❑ Di Indonesia opal baru dijumpai di daerah Rangkas bitung (Jawa Barat).

❑ Batu Opal secara gemologi lebih digolongkan sebagai mineraloid daripada


mineral, karena bentuk amorf-nya. Nama Opal sendiri berasal dari bahasa
Sansekerta yang artinya “Batu”. Opal digunakan sebagai batu permata nasional
negara Australia, karena fakta bahwa Australia memproduksi sekitar 97% dari
seluruh pasokan Opal di dunia. Opal dibagi menjadi tiga kelompok utama, antara
lain: Precious Opal, Fire Opal, dan Common Opal (Potch). Di Indonesia, batu ini
juga dikenal sebagai batu Kalimaya.
❑ Batu Opal terkenal karena kemampuannya untuk menguraikan cahaya.
Penyebabnya adalah dari sifat unik Opal itu, yang ditemukan oleh para ilmuwan
Australia pada tahun 1960 setelah dianalisis dengan menggunakan mikroskop
elektron. Ditemukan bahwa bulatan kecil gel silika-lah yang menyebabkan
interferensi, refraksi, dan difraksi cahaya, sehingga Opal memiliki permainan
warna yang unik. Indeks bias dari bidang dan ruang diantara mereka memotong
cahaya yang melalui batu. Ketika cahaya masuk, cahaya tersebut membelok di
sekitar partikel kecil silika terhidrasi. Cahayanya bisa terdiri dari semua warna
dan bisa menghasilkan semua spektrum warna ketika difraksi.
14. Peridotit

❑ Salah satu jenis batu permata yang yang berkualitas tinggi adalah batu Peridotit.
Batu ini berasal dari jenis Olivine.

❑ Batu Peridotit merupakan batu permata yang warnanya berasal dari komposisi
kimia dari mineral itu sendiri dan bukan karena unsur atau zat lainnya. Hal inilah
yang menyebabkan batu ini memiliki warna hijau saja, meskipun demikian warna
hijau dari batu ini bisa bervariasi.

❑ Batu ini termasuk batu permata tertua di Bumi (baca: kerak bumi) dan sudah
ditemukan sejak tahun 1500 sebelum Masehi.

❑ Pengertian Batu Peridotit


➢ Dari pengertian yang telah disampaikan di atas kita telah mengenal tentang
batu peridotit, yakni sebuah batu yang berasal dari golongan batu permata.
➢ Batu peridotit sendiri dikenal sebagai batu permata yang kualitasnya tinggi,
maka dari itulah kita perlu mengetahui apa saja ciri yang melanmbangkan
batu peridotit ini.
❑ Ciri- ciri yang dimiliki oleh batu peridotit,
1. Memiliki hanya satu warna saja, yakni warna hijau
➢ Warnaya yang hanya terdiri atas satu warna saja yakni hijau,
➢ Warna yang dimiliki oleh batu peridotit ini berasal dari komposisi kimia
dari mineral yang dimilikinya, sehingga hanya warna hijau saja yang
terbentuk,
➢ Warna hijau batu ini bisa berbeda-beda. Kedalaman warna hijau yang
dimiliki oleh batu ini tergantung pada kandungan zat besi yang dimilikinya.
➢ Warna hijau batu ini bervariasi, mulai dari kuning hijau, kuning langsat
hingga hijau kecoklatan.
➢ Warna hijau yang paling baik adalah yang memiliki presentase
kandungan besi kurang dari 15%. Sementara batu peridotit yang paling
mahal adalah yang berwarna hijau tua dan intens.
2. Sudah ada sejak tahun 1500 sebelum masehi
➢ Sudah ditemukannya sejak tahun 1500 sebelum Masehi.
➢ Hal inilah yang mendasari pernyataan bahwa batu peridotit merupakan
salah satu batu permata tertua di bumi.
3. Memiliki tingkat transparasi yag sangat baik
➢ Transparasi (bening) yang dimiliki oleh batu ini sangat baik sehingga
sangat bening,
➢ Ketika sudah melalui proses pemotongan dan pemolesan, kemilau yang
dimiliki batu ini sangatlah menarik sehingga tampak seperti minyak atau
kaca.
4. Tersusun atas dua mineral
➢ Batu peridot merupakan batu permata dari jenis Olivine.
➢ Olivine sendiri vukan tergolong mineral, namun komposisinya terdiri atas
dua mineral, yaitu Fayalite dan Forsterite.
➢ Fayalite sendiri merupakan Olivine yang kaya akan kandungan besi,
sementara Forsterite kaya akan kandungan magnesium.
❑ Pembentukan Baru Peridotit
➢ Semua jenis batuan di bumi ini pastilah terbentuk melalui beberapa proses
tertentu. hal ini juga terjadi pada batu peridotit.
➢ Umumnya batu permata terbentuk di dalam kerak bumi, namun batu Peridotit
ini terbentuk di wilayah yang jauh lebih dalam yakni mantel bumi.
➢ Kristal batu peridotit terbentuk di magma yang berada di mantel bumi atas
kemudian dibawa ke permukaan oleh aktivitas tektonik atau vulkanik yang
kemudian ditemukan dalam bentuk batuan beku ekstrusif.

❑ Manfaat Batu Peridotit


➢ Sebagai lahan bisnis yang menjanjikan. Batu peridotit memiliki bentuk fisik
yang sangat indah sehingga pemanfaatannya pun juga di bidang keindahan.
Batu peridotit banyak dimanfaatkan sebagai perhiasan. Karena warnanya
yang hijau transparan, maka batu ini sangat cocok sekali sebagai perhiasan.
➢ Untuk dioleh menjadi perhiasan, batu peridotit ini sangat cocok sekali, karena
memiliki tingkat kekerasan dan daya tahan yang baik sehingga berbagai
model perhiasan pun sangat cocok bila memanfaatkan batu ini. warna hijau
dan transparasi yang dimilikinya membuat batu ini sangat diminati oleh
orang- orang dikalangan desainer maupun para pecita perhiasan. Hal ini
didukung pula dengan harganya yang lumayan terjangkau.
15. Safir

❑ Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ruby dan safir merupakan permata
yang berasal dari mineral korundum.

❑ Kedua permata ini memiliki komposisi kimia yang sama dan struktur mineral
yang sama.

❑ Sejumlah jejak unsur "pengotor" menentukan apakah permata korundum akan


menjadi ruby merah atau safir biru yang indah. Hal ini cukup mengejutkan karena
unsur "pengotor" dapat menghasilkan kenampakan yang indah seperti itu.

❑ Safir umum pula disebut sebagai batu biru, merupakan batu mulia yang
dihasilkan mineral korundum, sebuah alumunium oksida, sebagaimana rubi,
mineral lainnya dalam jumlah sedikit, seperti besi, titanium, kromium dan
tembaga dapat menyebabkan korundum berwarna biru, kuning, oranye, hijau
dan ungu. Untuk warna merah mengakibatkan terbentuknya rubi.
❑ Ciri-ciri Batu Safir
➢ Bentuk, Kristal, tergantung pemolesan.
➢ Warna, Semua warna kecuali merah.
➢ Kandungan, Korundum dengan komposisi kimia Al2O3.
➢ Indeks Bias, 1,762 – 1,770.
➢ Pembiasan Ganda, 0,008 – 0,010.
➢ Berat Jenis, 4,00.
➢ Kekerasan, 9.
16. Topaz

❑ Topaz adalah batu mulia yang terbentuk dari silikat mineral alumunium dan
fluorine.
❑ Topaz alami sebenarnya tidak berwarna dan jernih, namun umumnya selalu
ternoda oleh beragam zat saat pembentukannya. Sehingga di alam ditemukan
Topaz dalam warna yang beragam.
❑ Topaz termasuk dalam batuan pegmatit, yang juga memproduksi Chrysoberil.
Batu mulia ini ditemukan pertama kali di Portugis tahun 1768, yang ditemukan
adalah jenis Imperial Topaz.
❑ Ciri-ciri
➢ Bentuk, Kristal, tergantung pemolesan.
➢ Warna, Kuning, oranye, cokelat, merah muda sampai merah sampai
ungu merah, biru, hijau muda, dan tidak berwarna.
➢ Kandungan, Topaz dengan komposisi kimia Al2(F,OH)2SiO4.
➢ Indeks Bias, 1,619 – 1,627.
➢ Pembiasan Ganda, 0,008 – 0,010.
➢ Berat Jenis, 3,53.
➢ Kekerasan, 8.
❑ Penilaian Topaz
➢ Color (Warna), Topaz paling berharga adalah yang berwarna oranye merah
sampai merah. Topaz berwarna biru banyak tersedia di pasaran batu mulia.
➢ Clarity (Kejelasan), Topaz dipergunakan dalam keadaan bersih tanpa adanya
inklusi.
➢ Cut (Pemotongan), Umumnya Kristal Topaz kolumnar, sehingga pemotongan
dengan bentuk oval atau pir dapat meningkatkan nilainya.
➢ Carat Weight (Karat), Topaz biasanya berupa kristal besar, maka dapat
membentuk permata yang berkarat tinggi pula.

❑ Jenis-jenis Topaz
➢ Topaz Oranye, Topaz ini dikenal sangat berharga sebab kelangkaannya.
➢ Topaz Imperial, Berwarna kuning, merah muda (jarang ada yang alami),
atau merah muda-oranye. Topaz Brazil umumnya berwarna kuning cerah
sampai cokelat keemasan kuat, bahkan terkadang violet. Untuk mengubah
warna Topaz cokelat, maka dilakukan treatment lanjutan agar menjadi batu
Topaz lebih terang. Dalam jangka waktu lama, Topaz Imperial yang terpapar
sinar matahari akan memudar warnanya.
➢ Topaz Biru, Merupakan batu permata negara bagian Texas Amerika Serikat,
namun dihasilkan pula di Negara lain seperti Sri Lanka. Batu ini sangat jarang
terjadi secara alami. Banyaknya Topaz biru, sebab Topaz berwarna terang
dilakukan treatment dengan penyinaran dan iradiasi untuk menghasilkan
warna biru gelap.
➢ Topaz Mistik, Topaz tanpa warna yang kemudian dilapisi secara buatan
untuk memberikan efek pelangi sesuai keinginan.

❑ Batu ini merupakan batuan yang terdiri dari campuran alumunium oxide dan
kiezelzuur. Tingkat kekerasan batu topas ini mencapai angka 8 skala mohs.
Angka ini berada di bawah batu mineral korundum. Meskipun demikian, angka 8
skala mohs tentu sudah lebih dari cukup untuk membuat batu topas menjadi
pemanis perhiasan anda.

Anda mungkin juga menyukai