Anda di halaman 1dari 8

Jenis–Jenis Batu

1. Batu Granit

Pengertian dan Karakteristik

Pengertian batuan granit ialah salah satu jenis batuan beku yang mempunyai warna cerah,
butirannya kasar, tersusun dari mineral berpengaruh berupa kuarsa dan feldspar, serta tidak
banyak mineral mika dan amfibol. Berdasarkan keterangan dari ilmu petrologi, granit
didefinisikan sebagai batuan beku yang di dalamnya terdapat mineral kuarsa sebesar 10 – 50
persen dari kendungan total mineral felseik, serta mineral alkali feldspar sejumlah 65 – 90 persen
dari jumlah semua mineral feldspar. Sedangkan dalam dunia industri, granit ditafsirkan sebagai
batuan yang butiran atau biji- bijiannya dapat disaksikan dengan jelas dan memiliki kepadatan
yang lebih keras dari marmer. Definisi- pengertian tersebut diulas dari kata ‘granit’ yang berasal
dari kata ‘granum’ yang mempunyai makna butiran padi.

Seperti yang telah dilafalkan pada definisi, bahwa ciri khas dari batuan granit ialah
mempunyai butiran kasar dan berwarna cerah. Warna batuan granit mencakup warna merah, abu-
abu, putih dan merah muda, dengan butiran warna gelap laksana hijau tua, coklat tua dan hitam.
Warna tersebut didapatkan dari komposisi mineral yang terdapat dalam batuan granit.
Karakteristik beda dari batuan granit yaitu mempunyai sifat asam, serta ukuran butiran kristalnya
relatif sama dan besar. Tekstur butiran batuan granit dinamakan tekstur phaneritic yang tidak
mempunyai retakan dan lubang- lubang bekas pelepasan gas (vasculer). Batuan ini paling masif
(padat) dengan kepadatan rata- rata 2,75 gram per centimeter kubik dan kekuatan desakan lebih
dari 200 Mpa. Kepadatan itu memungkinkan batuan granit guna tahan terhadap erosi dan abrasi,
dapat menahan beban yang berat serta tahan terhadap pelapukan batuan.
Manfaat Batuan Granit

Sifat batuan granit yang keras dan kuat menciptakan batuan tersebut tidak sedikit dimanfaatkan
dalam sekian banyak bidang. Masyarakat sering mengerjakan penambangan batu granit. Bahkan
batu granit menjadi di antara dari jenis jenis batuan yang sangat sering ditelusuri sebagai batuan
dimensi, yakni potongan batu alam berbentuk lembaran tebal atau balok dengan panjang dan
lebar tertentu. Saat ini batuan granit bisa ditemukan dengan gampang oleh semua penambang,
sebenarnya letaknya jauh di dalam kerak bumi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lapisan
bumi khususnya lapisan batuan sedimen sudah merasakan pengikisan yang parah.

Batuan granit diketahui memiliki kualitas yang lebih baik dari batuan lain laksana pasir dan
marmer. Sifat asam dari batuan granit menciptakan batuan ini tahan terhadap hujan asam
sehingga tidak sedikit dimanfaatkan di bidang konstruksi bangunan. Manfaat beda dari batuan
granit yakni :

a. Sebagai acuan perangkat ukur

Batuan granit mempunyai sifat kaku, non-higroskopis, kedap air dan mempunyai koefisien
termal yang rendah. Sifat- sifat tersebut menciptakan batuan ini ditelusuri untuk dijadikan bidang
acuan dalam penciptaan alat pengukur. Contoh implikasinya ialah sebagai bidang acuan pada
perangkat pengukur koordinat (coordinate measuring machine).

b. Sebagai interior bangunan

Manfaat kedua dari batu granit yakni sebagai bahan dasar interior bangunan. Warna batu granit
yang cerah dapat memperindah interior bangunan. Setelah ditajamkan dan dihaluskan, batuan
granit lembaran bisa dipotong- potong dan dijadikan ubin dengan warna- warna yang alami. Pada
lazimnya ubin tersebut dipakai untuk ubin lantai, anak tangga maupun dinding sekian banyak
ruangan laksana kamar mandi dan dapur.

c. Sebagai eksterior bangunan

Manfaat ketiga dari batuan granit yakni sebagai bahan dasar eksterior bangunan. Jenis batuan ini
bisa dijadikan paving dan bahan dasar konstruksi bangunan laksana monumen, jembatan dan
gedung- gedung perkantoran. Di samping itu, batuan granit yang dihancurkan bisa dimanfaatkan
sebagai agregat dalam pembangunan rel kereta api dan jalan raya.

d. Sebagai media panjat tebing

Bongkahan batuan granit yang masih sedang di alam bisa dimanfaatkan sebagai media panjat
tebing. Contoh tempat batuan granit alami yang dipakai untuk wall climbing ialah Mont Blanc
Massif di Pegunungan Alpen Barat.

e. Sebagai bahan pembuat patung

Batuan granit sudah dimanfaatkan sebagai bahan pembuat patung pada zaman Mesir kuno.
Interior di dalam piramida Mesir laksana Piramida Menkaure dan Piramida Giza tidak sedikit
yang memakai batuan granit. Pada masa itu batuan ini sudah dijadikan bahan penciptaan patung,
lantai, sarkofagus dan pun kusen.
2. Batu Metamorf

Struktur Batuan Metamorf :

Struktur Foliasi

a. Struktur Skistose: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral pipih (biotit,


muskovit, feldspar) lebih banyak dibanding mineral Butiran.
b. Struktur Gneisik: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral granular, jumlah
mineral granular relatif lebih banyak dibanding mineral pipih.
c. Struktur Slatycleavage: sama dengan struktur skistose, kesan kesejajaran mineraloginya
sangat halus (dalam mineral lempung).
d. Struktur Phylitic: sama dengan struktur slatycleavage, hanya mineral dan kesejajarannya
sudah mulai agak kasar.

Struktur Non Foliasi

a. Struktur Hornfelsik: struktur yang memperlihatkan butiran-butiran mineral relatif


seragam.
b. Struktur Kataklastik: struktur yang memperlihatkan adanya penghancuran terhadap
batuan asal.
c. Struktur Milonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya orientasi mineral
yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya halus.
d. Struktur Pilonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan permukaan yang
berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar dibanding struktur milonitik, malah
mendekati tipe struktur filit.
e. Struktur Flaser: sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal berbentuk lensa
yang tertanam pada masa dasar milonit.
f. Struktur Augen: sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari butir-butir felspar
dalam masa dasar yang lebih halus.
g. Struktur Granulose: sama dengan hornfelsik, hanya butirannya mempunyai ukuran
beragam.
h. Struktur Liniasi: struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang berbentuk jarus
atau fibrous.

 Manfaat batuan metamorf :

a. Pualam, dimanfaatkan menjadi meja, asbak, guci, hiasan- hiasan.


b. Kuarsa, sebagai pembuatan kaca dan keramik, batu perhiasan.
c. Sabak (batu tulis), sebagai bahan campuran semen, papan tulis, panel instrumen listrik,
dan jaman dahulu digunakan sebagai pengganti buku.
d. Marmer, sebagai bahan lantai, dan dinding.
e. Gneiss atau genes banyak digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang        
kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung.
f. Sekis (Schist)  sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah         satu
komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri
elektronika.
g. Filit sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filit merupakan
bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan bangunan, biasanya batu
filitik di gunakan  sebagai bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta
untuk  bahan atap.
Gambar Batu Metamorf

3. BATU OBSIDAN

Batu obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan cepat. Ciri-ciri batu ini
ialah berwarna hitam, terlihat seperti kaca dan tidak ada kristal.

Pada zaman purbakala, batu obsidian digunakan sebagai alat pemotong makanan atau ujung
tombak. Namun saat ini batu obsidian seringkali dijadikan sebagai bahan kerajinan.

Jenis-jenis batuan ada banyak sekali yang ada di Bumi ini. salah satu jenis batuan yang kita kenal
adalah batu obsidian. Nama batuan obsidian ini diambil dari nama penemunya, yakni seorang
bangsa Romawi yang bernama Obsidius yang tinggalnya di Pegunungan Vesuvius. Batu
Obsidian ini adalah jenis batuan yang terbentuk dari mineral-mineral yang terperangkap di dalam
lava cair gunung berapi (baca: jenis letusan gunung berapi) yang mana keluarnya secara tiba-tiba
ke permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan bumi) ketika terjadi letusan.

Batu Obsidian ini terbentuk akibat adanya perbedaan suhu yang ekstrim antara kondisi yang ada
di dalam perut Bumi (baca: inti Bumi) dengan yang ada di luar peirmukaan Bumi. Karena
terbentuk dari mineral, maka batu obsidian ini kaya akan mineral dan bentuknya pun sangat
indah dengan berbagai variasi warna. Baca juga: Pengertian Batu Alam.
Ciri-ciri atau karakteristik Batu Obsidian

Dalam pengertian batu obsidian di atas kita telah mengetahui dan memiliki gambaran mengenai
batu obsidian. Setelah mengetahui akan pengertian batu obsidian, selanjutnya kita akan berbicara
mengenai ciri-ciri dari batu obsidian. Kita perlu mengetahui ciri-ciri mengenai batu obsidian ini
karena kita tahu bahwa jenis batuan sangat banyak. Ciri-ciri dan juga karakteristik dari batuan
obsidian antara lain sebagai berikut:

1. Memiliki butiran yang halus dan juga penampakan mineral yang sejajar

Salah satu ciri dan karakteristik yang dimiliki oleh batu obsidian adalah memiliki butiran yang
sangat halus. Selain itu batuan obsidian juga memiliki mineral yang sejajar antara satu dengan
yang lainnya. Memiliki mineral yang sejajar ini bisa kita lihat dari pola yang ada di atasnya.
Batuan lain belum tentu atau bahkan tidak memiliki mineral yang sejajar seperti yang dimiliki
oleh batuan obsidian. Baca juga: Negara Penghasil Batu Bara Terbesar.

2. Bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan sudut yang tajam

Ciri dan karakteristik lain yang dimiliki oleh batu obsidian yakni memiliki sifat yang keras.
Selain keras batu obsidian juga membentuk sudut-sudut yang tajam. Hal ini terjadi karena batuan
obsidian mengandung silikon dioksida yang cukup banyak. Kandungan silikon dioksida inilah
yang menyebabkan batuan ini menjadi keras dan membentuk serpihan tajam. Baca juga: Contoh
Batu Granit.

3. Memiliki kombinasi warna yang serupa

Salah satu bagian yang menarik dari batuan adalah warnanya. Berbagai jenis batuan memiliki
warna yang berbeda-beda, demikian halnya dengan batuan obsidian. Batuan obsidian merupakan
batuan yang memiliki warna-warna yang berkombinasi. Meskipun berkombinasi, namun warna-
warna yang tersusun ini serupa. Adapun warna-warna yang tersusun dalam batuan obsidian
antara lain warna hitam pekat, merah tua, abu-abu, kuning dan juga biru. Warna-warna tersebut
menyusun batuan obsidian. Selain warna yang telah disebutkan di atas, masih dan warna-warna
lain yang menyusun batuan obsidian, warna-warna tersebut antara lain hitam kecoklatan atau
kemerahan atau bercampur dengan ornamen-ornamen lainnya seperti berbuih ataupun bintik-
bintik putih.

4. Memiliki tanda berupa retakan

Salah satu ciri yang paling umum yang ada di batu obsidian adalah batuan ini memiliki tanda
berupa retakan. Pada umumnya batuan obsidian memiliki tanda yang menyerupai retakan
bergelombang. Retakan-retakan bergelombang ini biasanya ada di permukaan batuan. Retakan-
retakan bergelombang ini memiliki warna yang cerah dan juga mengkilap. Warna yang cerah dan
juga mengkilap ini menyerupai vitreous luster ataupun kaca. Retakan-retakan ini adalah sesuatu
yang tidak ada di batuan-batuan lain. Baca juga: Contoh Batuan Sedimen.

Nah itulah beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh batuan obsidian. Ciri-ciri batuan
memang yang paling mudah dilihat adalah dari sifat fisiknya yakni dari bentuk, warna, dan juga
teksturnya. Setelah itu kita akan mempelajari bagaimana batuan obsidian ini bisa terbentuk.

Proses Terbentuknya Batuan Obsidian

Batuan tercipta dari berbagai elemen yang ada di planet bumi. Berbagai endapan yang mengeras
akan bisa menjadi batuan. Begitu pula dengan batuan obsidian. Batuan obsidian terbentuk dari
lava (baca: pengertian lava dan lahar)yang muncul ke permukaan bumi secara tiba-tiba. tentu
untuk menjadi sebuah batuan diperlukan adanya serangkaian proses. Proses yang terjadi untuk
membentuk batuan obsidian antara lain sebagai berikut:
1. Terjadinya letusan gunung berapi (baca: penyebab gunung meletus) sehingga yang
bersifat tiba-tiba mengeluarkan lava cair.
2. Lava cair yang sebelumnya ada di dalam perut bumi tiba-tiba mencapai permukaan bumi
3. Di dalam perut bumi dan di permukaan bumi memiliki suhu yang sangat berbeda
4. Perbedaan suhu yang ekstrim ini membuat lava cair yang tiba-tiba di permukaan bumi
menjadi membeku.
5. Karena proses pembekuan ini yang tiba-tiba, maka yang terbentuk adalah batuan yang
menyerupai gelas atau kaca dan bukan kristal yang mendominasi.

Jenis-jenis Batu Obsidian

Tidak hanya batuan saja yang memiliki berbagai macam atau jenis, namun suatu jenis batuan
pun juga dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Hal ini seperti batu obsidian. Batu obsidian
memiliki beberapa jenis. jenis-jenis dari batuan obsidian ini pada dasarnya dibedakan atas
warna-warnanya. Jenis-jenis dari batu obsidian antara lain sebagai berikut:

 Batu obsidian hitam, batuan obsidian hitam merupakan jenis yang paling umum
ditemukan.
 Batu obsidian coklat
 Batu obsidian hijau
 Batu obsidian merah

Itulah beberapa jenis dari batuan obsidian yang biasa kita temukan. Kebanyakan dari batuan
obsidian juga memiliki  beberapa warna yang berkombinasi. Perbedaan warna pada batu
obsidian ini diduga terjadi karena disebabkan oleh elemen-elemen pengotor atau inklusi. Karena
perbedaan elemen pengotor itulah maka menghasilkan warna-warna yang bervariasi.

Manfaat Batu Obsidian

Berbagai jenis batuan yang ada di sekitar kita tentu bisa kita temukan manfaatnya. Kita melihat
konstruksi bangunan yang pondasinya menggunakan batuan. Selain sebagai konstruksi bangunan
batuan juga digunakan dalam berbagai macam. Begitu pula dengan batuan obsidian ini, batuan
obsidian ini juga memiliki berbagai macam fungsi atau manfaat. Beberapa manfaat yang dapat
kita peroleh dari batu obsidian antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai alat pemotong

Marilah kita menengok kembali pada ciri-ciri dan juga karakteristik yang dimiliki oleh batu
obsidian. Di dalam beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh batuan ini, salah satunya
adalah batu obsidian memiliki sifat keras dan juga memiliki serpihan-serpihan yang tajam.
Serpihan batu yang tajam inilah yang menyebabkan bati obsidian bisa menjadi alat pemotong.
Pecahan konkoidal dari obsidian menyebabkan batuan tersebut dapat pecah menjadi beberapa
potongan yang memiliki permukaan yang melengkung.

Rekahan dapat juga menghasilkan batuan yang sangat tajam. Fungsi batu obsidian sebagai alat
pemecah sebenarnya ditemukan oleh orang-orang zaman dulu. Orang-orang menemukan cara
untuk memecahkan obsidian sehingga menghasilkan alat pemotong yang tersedia dalam berbagai
bentuk dan juga ukuran. Sifatnya yang tajam membuat batuan ini diubah menjadi beberapa
peralatan seperti pisau, panah, mata tombak dan lainnya. Baca juga: Pelapukan Batuan.

2. Sebagai perhiasan

Batu obsidian terdiri atas berbagai macam warna yang bervariasi. Bahkan terkadang warna dari
obsidian ini lebih dari satu atau berkombinasi. Kenampakan batuan yang bening menyerupai
kaca dan warna bervariasi menjadi alasan mengapa batu obsidian ini sangat indah. Karena
keindahan yang dimilikinya itu maka batu obsidian diolah menjadi perhiasaan dan manik-
manik. Baca juga: Manfaat Batubara.

3. Menyembuhkan penyakit
Batu obsidian memiliki manfaat lainnya, salah satunya dipercaya untuk menyembuhkan berbagai
penyakit. Ada berbagai macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan batu obsidian.
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan menggunakan batu obsidian antara lain batu
ginjal.

4. Menghilangkan penyumbatan pada saat proses penyembuhan penyakit

Batu obsidian juga berguna dalam dunia medis untuk menghilangkan penyumbatan pada saat
proses penyembuhan penyakit. Biasanya penyakit yang berhubungan dengan sirkulasi darah.
Baca juga: Batuan Konglomerat.

5. Digunakan dalam ilmu astrologi

Bagi orang-orang yang mempercayai ilmu astrologi, batu obsidian juga berperan banyak dalam
ilmu astrologi. Batu obsidian dipercaya berpengaruh dalam ilmu astrologi. Batu obsidian
digunakan untuk mengetahui zodiak sagitarius di dalam astrologi. Baca juga: Siklus Batuan.

6. Dipercaya dalam ilmu klenik

Masih banyak masyarakat yang ada di Indonesia masih bersifat tradisional dan masih kental
nuansa kleniknya. Nah, batu obsidian juga dapat berpengaruh terhadap hal-hal yang berbau
klenik. Sebagai contoh batu obsidian ini dipercaya ampuh menjadi sebuah jimat pengusir setan.
Beberapa negara di benua Eropa (baca: danau terluas di Benua Eropa) pun juga mempercayai hal
ini, seperti di Italia, Perancis dan juga Belanda.

7. Dipercayai memiliki kekuatan magis

Batu batu h batu obsidian dapat berpengaruh terhadap hal-hal yang berbau klenik. sebagai
nuansa kleniknya. nah,u obsidian juga dipercaya memiliki kekuatan magis, tentunya ini dianggap
oleh sebagian orang. Kekuatan magis ini tentunya yang berhubungan dengan kekuatan gaib.

Nah itulah beberapa contoh manfaat dari batu obsidian yang bisa diambil atau dirasakan oleh
manusia. manfaat-manfaat ini tentunya ada yang bersifat subjektif atau kepercayaan, seperti
halnya fungsi batu obsidian dalam ilmu klenik atau kekuatan magis.

Gambar Batu Obsidian


Oleh Kornelia Tesa
Kelas X IPS

Anda mungkin juga menyukai