Anda di halaman 1dari 36

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa me-
nyelesaikan E-Modul Sel Volta. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Na-
bi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia
E-Module ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Penerapan TI dalam
Pembelajaran Kimia di p rogram studi Pendidikan Kimia pada Pascasarjana Uni-
versitas Riau. E-Module Ini di design dengan Microsoft Publisher 2016 and Sofware
Kvisoft. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Dr. Roza Lida, M. Si selaku dosen pembimbing mata kuliah dan kepa-
da segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama pem-
buatan E-Module ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang mem-
bangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Oktober 2020

Penulis

i
PETA KEDUDUKAN

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan


ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD 3.4 Menganalisis proses yang terjadi dan mealakukan perhitungan


zat atau listrik yang terlibat pada suatu Sel Volta serta
penerapannya dalam kehidupan

ii
Petunjuk penggunaan

1. Berdo'a sebelum belajar menggunakan Emodule


2. Gunakan tombol next untuk melanjutkan ke halaman
selanjut nya dan tombol priview untuk kembali ke halaman
Sebelumnya.
3. Buka Video Animasi Percobaan Sel Volta
4. Buka Video Pembahasan soal
5. Baca materi secara berulang-ulang hingga paham
6. Kerjakan soal Evaluasi tanpa melihat kunci jawaban
7. Ulangi mengerjakan soal jika jawaban yang di cari tidak
sesuai dengan kunci jawaban.
8. Gunakan tombol (+) untuk memperbesar layar dan tombol
(-) untuk mengecilkan layar.

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………………………………………… I

Peta Kedudujkan………………………............................................................................................................................... ii

Petunjuk Penggunaan…………………………………………………………………………………………………………………………………………. Iii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… iv

Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………………………………………………………………………………………… 1

Sel Volta……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2

Video Proses Terjadinya sel Volta……………………………………………………………………………………………………………………….. 5

Potensial Elektroda……………………………………………………………………………………………………………………………………………… 6

Deret Volta………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 10

Video menentukan potensial sel, diagram sel dan reaksi sel………………………………………………………………………………… 13

Aplikasi Sel Volta………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 15

Rangkuman………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 21

Tugas Mandiri………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 22

Evaluasi………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 23

Kunci Jawaban……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 25

Glosarium…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 27

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 28

Biografi Penulis…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 29

iv
1. Siswa dapat Membahas notasi sel Volta
dan kespontanan reaksi.
2. Siswa Menyimak penjelasan cara
menghitung potensial sel Volta.
3. Siswa Merancang dan melakukan
percobaan sel Volta dengan
menggunakan bahan di sekitar,
misalnya agar-agar sebagai jembatan
garam serta menyajikan hasilnya.
4. Siswa Membahas penerapan sel Volta
dalam kehidupan.

1
Sel Volta adalah sel yang
menghasilkan arus listrik karena
terjadi reaksi redoks spontan.
Pada sel volta kita mengenal
anoda dan katoda. Anoda adalah
elektroda negatif, katoda dalah
elektroda positif.

Sel Volta Juga dikenal


sebagai sel Galvani.
Mengapa demikian??

2
Sel galvani sendiri pada dasarnya ditemukan oleh ilmu-
wan asal Italia, Luigi Galvani. Ini bermula ketika fisikawan dan
dokter yang tinggal di kota Bologna itu sedang membedah kaki
kodok. Ia melihat bahwa pisau bedahnya yang logamnya ber-
beda jenis ketika didekatkan pada saraf kaki seekor kodok mati,
terkejut dan bergerak. Galvani kemudian berpendapat bahwa
efek ini berkaitan dengan sifat-sifat saraf. Pendapat Galvani ini
lalu dinyatakan salah oleh Alessandro Volta.

Volta melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani dan membuk-


tikan bahwa teori rekannya tersebut, yaitu mengenai efek ke-
jutan kaki kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul aki-
bat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah Galvani. Berdasarkan
pendapat ini, Volta berhasil menciptakan “Baterai Volta” Atas
jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt.

3
Apa itu rekasi reduksi dan
okdisasi?

Reaksi reduksi adalah reaksi me-


nangkap elektron.
Reaksi oksidasi adalah reaksi
melepas elektron.

4
Proses Terjadinya Sel Volta

5
POTENSIAL ELEKTRODA
Potensial elektroda suatu zat tidak
mungkin berdiri sendiri, harus ada patokan
sebagai standar. Sebagai elektroda standar
digunakan elektroda hydrogen. Potensial el-
ektroda standar hydrogen diberi harga nol
Volt.
Menurut perjanjian internasional jika
suatu zat ternyata lebih mudah melakukan
reduksi disbanding hydrogen , maka harga
potensial elektrodanya adalah positif. Tetapi
jika lebih mudah melakukan reaksi oksidasi
dibandingkan hydrogen maka harga potensi-
al elektrodanya adalah negatif.

6
TABEL DATA POTENSIAL ELEKTRODA STANDAR

7
GAMBAR SEL VOLTA

8
Potensial Sel Standar (E°sel)
Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada
sel volta disebabkan oleh adanya beda potensial an-
tara kedua elektroda yang disebut juga dengan poten-
sial sel (Esel) ataupun gaya gerak listrik (ggl) atau
electromotive force (emf). Potensial sel yang diukur
pada keadaan standar (suhu 25°C dengan konsentra-
si setiap produk dan reaktan dalam larutan 1 M dan
tekanan gas setiap produk dan reaktan 1 atm) disebut
potensial sel standar (E°sel). Nilai potensial sel sama
dengan selisih potensial kedua elektroda.

E°sel = E°katode – E°anode


Katode adalah elektroda yang memiliki nilai E° lebih
besar (positif), sedangkan anode adalah elektroda
yang memiliki nilai E° lebih kecil (negatif)

Diagram/Notasi Sel Volta


Logam| Anoda|| Logam | Katoda

9
Deret Volta
Urutan unsur-unsur logam pada tabel potensial el-
ektrode standar disebut juga deret elektrokimia (deret
volta). Deret ini memberikan informasi reaktivitas unsur
logam dalam suatu reaksi redoks.

• Reaktivitas unsur logam semakin berkurang dari kiri


ke kanan.
• Sifat reduktor (daya reduksi) logam semakin berku-
rang dari kiri ke kanan.
• Kecenderungan logam untuk teroksidasi semakin
berkurang dari kiri ke kanan.
• Sifat oksidator (daya oksidasi) logam semakin ber-
tambah dari kiri ke kanan.
• Kecenderungan ion logam untuk tereduksi semakin
bertambah dari kiri ke kanan.

10
MENENTUKAN POTENSIAL SEL, DIAGRAM
DAN SEL, DAN REAKSI SEL
Contoh Soal Sel Volta dan Pembahasan

Diketahui potensial elektrode aluminium dan perak sebagai berikut.

Al3+(aq) + 3e− → Al(s) E° = −1,66 V


Ag+(aq) + e− → Ag(s) E° = +0,80 V
a. Tulislah diagram sel volta yang disusun dari kedua elektrode tersebut.
b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada sel tersebut.
c. Tentukan potensial standar sel tersebut.
d. Prediksikan apakah reaksi Al(NO3)3(aq) + 3Ag(s) → Al(s) + 3AgNO3(aq) berlangsung
spontan pada keadaan standar.
Jawab:

a. Reaksi oksidasi di anode → E° lebih negatif → Al

Reaksi reduksi di katode → E° lebih positif → Ag

Diagram sel: Al | Al3+ || Ag+ | Ag


b. Katode (reduksi) : 3Ag+(aq) + 3e− → 3Ag(s) E°red = +0,80 V
Anode (oksidasi) : Al(s) → Al3+(aq) + 3e− E°red = −1,66 V
Reaksi sel (redoks) : 3Ag+(aq) + Al(s) → 3Ag(s) + Al3+(aq) E°sel = +2,46 V
Perhatian! Nilai potensial elektrode tidak bergantung pada koefisien reaksi.

c. E°sel = E°katode – E°anode = (+0,80 V) − (−1,66 V) = +2,46 V

d. Reaksi ion bersih : Al3+(aq) + 3Ag(s) → Al(s) + 3Ag+(aq)

11
DAN REAKSI SEL

12
VIDEO MENENTUKAN POTENSIAL
SEL, DIAGRAM SEL DAN REAKSI SEL

13
VIDEO PEMBAHASAN SOAL

14
Aplikasi Sel Volta Dalam Kehidupan

1. AKI
Sel aki terdiri atas anode Pb (Timbel = timah hitam) dan
katode PbO2 (Timbel(IV) Oksida). Keduanya merupakan zat padat
yang dicelupkan dalam asam sulfat. Kedua eletrode tersebut juga
hasil reaksinya tidak larut dalam asam sulfat, sehingga tidak diper-
lukan jembatan garam. Tiap sel aki mempunyai beda potensial ku-
rang lebih 2V. Aki 12V terdiri atas 6 sel yang dihubungkan se-
ri.Aki dapat di isi kembali karena hsil-hasil reaksi pengosongan
aki tetap melekat pada kedua elektrode. Pengisian aki dilakukan
dengan membalik arah aliran elektron pada kedua elektrode. Pada
pengosongan aki, anode (Pb) mengirim elektron pada katode, se-
baliknya pada pengisian aki elektrode Pb dihubungkan dengan ku-
tub negatif sumber arus sehingga PbSO4 yang terdapat pada el-
ektrode Pb itu direduksi. Sementara itu PbSO4 yang terdapat pada
elektrode PbO2 mengalami oksidasi membentuk PbO2.

15
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat
berfungsi penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat
dikeluarkan . Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan
katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2.

Anode : Pb + SO4 2- ↔ PbSO4 + 2e

Katode : PbO2 + SO42-+ 4H++ 2e ↔ PbSO4 + 2H2O

Reaksi sel : Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+ ↔ 2PbSO4 + 2H2O

Reaksi Pengisian aki :

2PbSO4 + 2H2O ↔ Pb + 2SO4 2- + PbO2 + 4H+

dan kedua elektroda dicelupkan dalam larutan elektrolitt


asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya adalah sebagai
berikut :

16
Anoda Pb (-) : Pb + SO42- → PbSO4 + 2e–
Katoda PbO2 (+) : PbO2 + SO42- + 4H+ + 2e– → PbSO4 + 2H2O
Reaksi total : Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO42- → 2PbSO4 + 2H2O

Kondisi Saat aki digunakan :


Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb dan katoda
PbO2 bereaksi dengan SO42- menghasilkan PbSO4. PbSO4 yang
dihasilkan dapat menutupi permukaan lempeng anoda dan katoda.
Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan katoda tid-
ak berfungsi. Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik
Saat aki menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+ dan ion SO42-
yang aktif bereaksi. akibatnya jumlah ion H+ dan ion SO42- pada
larutan semakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer
maka arus listrik yang dihasilkan dan potensial aki semakin
melemah.

Oleh karena reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksi


kesetimbangan (reversibel) maka dengan memberikan arus listrik
dari luar ( mencas ) keadaan 2 elektroda (anoda dan katoda) yang
terlapisi dapat kembali seperti semula. demikian pula ion akan
terbentuk lagi sehingga konsentrasi larutan elektrolit naik kembali
seperti semula.

17
Anoda PbO2 ( - ) : PbSO4 + 2H2O → PbO2 + 4H+ + SO42- + 2e–

Katoda Pb ( + ) : PbSO4 + 2e– → Pb + SO42-

Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O → Pb + PbO2 + 4H+ + 2SO42-

2. Baterai Biasa/ Sel Kering

Baterai yang sering kita gunakan disebut juga sel kering


atau sel Lecanche. Sel ini terdiri atas:

Katode : Batang karbon (tidak aktif).

Reaksi:

Anode : Zn(s) ---> Zn2+(aq) + 2 e–

Katode :2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e –--->Mn2O3(s) +


2 NH3(g) + H2O(l)

Elektrolit : Campuran berupa pasta yang terdiri dari MnO2,


NH4Cl dansedikit air.

18
3. Baterai Alkaline
Pada baterai alkaline dapat dihasilkan energi dua kali lebih besar
dibanding baterai biasa. Sel ini terdiri atas:
Anode : Logam seng (Zn) yang sama seperti baterai biasa
digunakan sebagai wadah.
Katode : Oksida mangan (MnO2 ).
Elektrolit : Kalium hidroksida (KOH).
Reaksi:
Anode : Zn(s)---> Zn2+(aq) + 2 e–
Katode : 2 MnO2+ H2O + 2 e–--->Mn2O3 + 2 OH–
Ion Zn2+ bereaksi dengan OH– membentuk Zn(OH)2

4. Baterai Nikel-Kadmium
Mirip dengan baterai timbal, sel nikel-kadmium juga reversi-
bel. Selain itu dimungkinkan untuk membuat sel nikel-kadmium
lebih kecil dan lebih ringan daripada sel timbal. Jadi sel ini
digunakan sebagai batu baterai alat-alat portabel seperti : UPS,
handphone dll.
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH– → Cd(OH)2 + 2e–
Katoda NiO2 (+) : NiO2 + 2H2O + 2e– → Ni(OH)2 + 2OH–

Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O → Cd(OH)2 + Ni(OH)2

19
3. Baterai Perak Oksida
Susunan baterai perak oksida yaitu Zn (sebagai anode),
Ag2O (sebagai katode), dan pasta KOH sebagai elektro-
lit.reaksinya sebagai berikut:
Anode :Zn + 2OH- → Zn(OH)2 + 2e-
Katode :Ag2O + H2O + 2e - → 2Ag + 2OH-

Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt


dan bertahan dalam waktu yang lama.Kegunaan baterai jenis
ini adalah untuk arloji,kalkulator dan berbagai jenis peralatan
elektrolit lainnya.

4. Sel Bahan Bakar

Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi –


pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu
ke dalam elektrode berpori. Sel ini terdiri atas anode dari
nikel, katode dari nikel oksida dan elektrolit KOH.

Reaksi yang terjadi :

Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq) → 4H2O(l) + 4e-


Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e- → 4OH - (aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2 → 2H2O(l)

Sel seperti ini biasa di gunakan untuk sumber listrik pada pe-
sawat luar angkasa.

20
5. Proses dalam penyepuhan

Elektroplating atau penyepuhan merupakan proses pelapisan


permukaan logam dengan logam lain. Misalnya tembaga dilapisi
dengan emas dengan menggunakan elektrolit larutan emas (AuCl3).
Emas (anoda) : Au(s) → Au3+ (aq) + 3e (oksidasi)

Tembaga (katoda) : Au3+ (aq) + 3e- → Au(s) (reduksi)

Dari persamaan reaksi tampak pada permukaan tembaga akan terjadi


reaksi reduksi Au3+ (aq) + 3e - → Au (s). Dengan kata lain emas Au
terbentuk pada permukaan tembaga dalam bentuk lapisan tipis.
Ketebalan lapisan juga dapat diatur sesuai dangan lama proses re-
duksi. Semakin lama maka lapisan yang terbentuk semakin tebal.

23
Rangkuman
Sel Volta merupakan sel yang menghasilkan arus
listrik karena terjadi reaksi redoks spontan, yaitu reaksi
serah terima lektron yang mengakibatkan terjadinya
lairan listrik.
Pada sel Volta kita mengenal anoda (elektoda posi-
tif) dan katoda (elektroda negatif). Adapun peranan
sel Volta dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai Sel
kering, Sel bahan bakar, proses dalam penyepuhan dan
lain-lain.

21
Tugas Mandiri

1. Tontonlah video Proses Sel Volta pada EModule.


Jika pada percobaan larutan diganti dengan
larutan MgSO4 dengan elektroda Mg dan laru-
tan Mn SO4 dan elektroda Mn. Apakah reaksi
tersebut berlangsung spontan? Jika reaksi ber-
langsung spontan tentukan berapa harga po-
tensial reduksinya dan buatlah reaksi sel serta
diagram sel nya!
2. Kunjungilah pabrik yang membuat sel kering.
Lakukan pengamatan bagaimana reaksi redoks
berlangsung dan buatlah laporan kegiatan da-
lam bentuk video selama proses pembuatan sel
kering berlangsung.

22
EVALUASI

1. Reaksi yang terjadi pada sel volta adalah reaksi….


2. Reaksi oksidasi adalah reaksi….elektron
3. Reaksi reduksi adalah reaksi…..elektron
4. Adanya…..mengakibatkan terjadinya aliran listrik pada
sel volta.
5. Pada anoda terjadi reaksi…….dan pada katoda terjadi
reaksi…
6. Diketahui Potensial elektrode perak tembaga sbb:
Mg 2+ + e- → Mg E0 = - 2,37 V
Cu 2+ + 2 e - → Cu E0 = + 0,34 V
Carilah :
a. Harga potensial sel
b. Diagram sel
c. Reaksi selnya

23
7. Dua Logam M dan N diketahui bahwa M lebih mudah bereaksi dengan air
dari pada N. Maka dikatakan bahwa.....
1. M dapat menggeser N dari senyawa ionnya
2. M mempunyai potensial elektrode yang lebih negatif
3. Oksida M lebih sulit direduksi dari pada oksida N
4. M lebih mudah dioksidasi daripada N
8. Jika diketahui :
Mg + 2Ag + → Mg 2+
+ 2Ag E0 = + 3,12 V
Ag + + e → Ag E0 = + 0,80 V
Cu2+ + 2e → Cu E0 = + 0,34 V
Maka potensial standar untuk reaksi berikut adalah....
Mg + Cu 2+ → Mg 2+
+ Cu
9. Tulislah reaksi elektrode dan reaksi sel pada masing-masing sel volta beri-
kut:
a. Ni | Ni 2+ || Ag+ | Ag
b. Pt | H2 | H+ || Ce 4+ , Ce 3+ | Pt
10. Reaksi redoks berikut berlangsung spontan
2 A l + 6H+ → 2Al3+ + 3H2
Gambarlah rangkaian sel volta berdasarkan reaksi tersebut dan tulis diagram
atau notasi sel nya...

24
KUNCI JAWABAN

1. Redoks (redukdi dan oksidasi)


2. Melepaskan
3. Menangkap/ menerima
4. Serah terima electron
5. Oksidasi, reduksi
6. a. E°sel = E°katoda – E°anoda

= 0,80 – (-2,37) = + 3,37V


b. Diagram Sel: Cu|Cu 2 + || Ag+|
C. Reaksi Sel:

Anoda : Mg → Mg 2+ + 2e- E0 = - 2,37 V


Katoda : Cu 2+ + 2 e - → Cu E0 = + 0,34 V +
Mg + Cu 2+ → Mg 2+ + Cu

25
7. Pada deret volta unsur yang terletak di sebelah kiri memiliki tingkat oksidasi lebih besar dari pada
unsur yang terletak di sebelah kanannya ( unsur sebelah kiri mereduksi ion unsur sebelah kanan) jawa-
ban E (1,2,3,4)

8. E 0 = + 2, 26

9.

10

26
GLOSARIUM

Katoda : elektroda, dimana terjadi reaksi reduksi


Reduksi : Reaksi menangkap electron
Oksidasi : Reaksi melepas electron
Redoks : Reduksi dan oksidasi
Anoda : elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain.
Elektroda : konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke yang lain
Sel Volta : Sel yang menghasilkan arus listrik karena terjadi reaksi redoks spontan
Potensial Sel : Nilai dari E0 Katoda– E0 Anoda

27
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2020. https://tanya-tanya.com, diaskes 29 Oktober 2020


Nugroho, Agung, dkk 2020. BSE Kimia kelas XII IPA K13 Depdiknas
Anonim. 2020. https://kimiaokepintar.blogspot.com/, di akses 30 Ok-
tober 2020
Anonim. 2020. https://www.studiobelajar.com/, diakses 29 Oktover
2020
Anonim. 2020. Video Sel Volta. www. youtube.com, diakses tanggal
29 Oktober 2020

28
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Bintarti
TTL : Taba Baru, 3 November 1990
Pendidikan : S1 (Universitas Sriwijaya)
S2 (Sedang S2 di Univ. Riau)
Hobi : Membaca
Motto : Belajar terus sepanjang hayat

29
PRACTICE MAKES PERFECT

Anda mungkin juga menyukai