Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS

Paul Elmer, wakil presiden untuk perencanaan korporat di Harvey-Hudson Electronic (HHE) berharap
dapat mempelajari cukup banyak sistem Texas Instruments, dan sekelompok sistem manajemen yang
kompleks dan banyak dibicarakan. Maka Paul beserta staff-nya meninjau arsip-arsip yang berhubungan
dengan Texas Instrument, membaca berbagai dokumen, artikel, laporan tahunan serta brosur yang
berhubungan dengan TI dan sistem manajemennya. Itu semua dilakukan Paul untuk menilai apakah
sistem serupa sebaiknya dipertimbangkan untuk digunakan di HHE. Yang akhirnya bertujuan untuk
pengumpulan pemikiran bersama dan pegambilan kesimpulan mengenai seberapa baik mereka
memahami berbagai sistem tersebut serta kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan masing-
masing sistem tersebut.

SOAL :

1. Ringkaslah fitur-fitur utama dari sistem manajemen TI. Sampai manakah sistem tersebut saling
menguatkan?
2. Bagaimana TI memastikan bahwa para manajer operasinya mengalokasikan waktu mereka
dengan sepantasnya antara jangka pendek dan jangka panjang?
3. Mengapa Anda percaya bahwa sistem TST bekerja sedemikian efektifnya bagi TI di tahun
1970an?. Kenapa hal tersebut tidak bekerja secara efektif bagi perusahaan pada pertengahan
1980an?
4. Apakah sistem seperti ini sesuai di organisasi lain, seperti Harvey Hudson Elektirk? Masalah
implementasi apa yang diramalkan akan terjadi?

Jawabannya :

1. Texas Instruments dibawah kepemimpinan Pat Haggert telah mampu membentuk enam group
bisnis utama. Itu didasari oleh kepercayan Pat Haggert bahwa TI harus menjadi produk yang
berpusat pada konsumen. Enam group bisnis utama tersebut masing-masing dipisahkan ke
dalam divisi-divisi, untuk kemudian dipisahkan ke dalam PCC (pusat laba). Masing-masing
manajer PCC mempunyai kewajiban untuk merancang, membuat dan memasarkan produk
mereka. Tujuan dari PCC adalah mengizinkan mereka untuk mempunyai hubungan dekat
dengan konsumen, dan membentuk lingkungan kewirausahaan untuk manajer tingkat tengah di
TI. Tidak adanya pengawasan dari manajer tingkat atas adalah kekurangan utama sistem acuan
desentralisasi pusat laba TI, yang memungkinkan terjadinya perselisihan dan konflik kepentingan
antara masing-masing unit. Dengan lebih dari delapan puluh PCC yang berbeda di TI, kepaduan
di TI bisa menjadi isu utama. Texas Instrument mengimplementasikan sistem TST melalui acuan
organisasi. Proses TST dimulai dengan perencanaan strategi, keseluruhan pendapat yang
mendefinisikan tujuan jangka panjang pada tingkat korporat. Masing-masing unit bisnis
kemudian mendefinisikan tujuan mereka, juga mempertimbangkan pasar operasi unit-unit, dan
terakhir merumuskan strategi pendukung yang akan membantu unit bisnis untuk mencapai
tujuan. Pada tingkat bawah Program Taktis dirancang untuk menjalankan strategi-strategi yang
telah di buat. Perubahan dan inovasi adalah kunci dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan
Texas Instrument sebagai perusahaan teknologi. Budaya internal yang berkembang pada TI
seperti kerja keras, loyalitas, dan semangat kerjasama tim merupakan kunci utama sistem-
sistem tersebut untuk saling menguatkan.

2. Untuk mengukur kinerja manajer operasi Texas Instrument menggunakan sistem


TST. Yang memaksa manajer untuk mengalokasikan waktu mereka dengan pantas antara tujuan
jangka pendek dan panjang. Target laba operasi yang direncanakan per bulan merupakan
pengukuran terhadap manajer berdasar tujuan jangka pendek.Untuk tujuan jangka panjang, di
mana manajer ditugaskan untuk bertanggung jawab atas proyeksi pasar perusahaan, produk,
dan pengembangan teknologi 10 tahun mendatang.Texas Instrument mempunyai kebijakan
komunikasi yang terbuka, jujur, dan bebas serta banyak sumber dan alternatif saluran
komunikasi yang tersedia untuk membantu karyawan  jika ada hal yang dikeluhkan. Informasi
bisnis secara penuh dibagi dengan tanggung jawab untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Komunikasi di anjurkan oleh supervisor atau manajer untuk pencarian solusi ketika masalah
muncul.

3. Pada tahun 1970, Texas Instrument menemukan chip mikroprosesor tunggal yang secara


komersial dikenalkan tahun 1971. Chip tunggal adalah terobosan yang bekerja dengan baik tidak
hanya untuk kalkulator, tapi juga secara luas untuk perangkat yang dikendalikan oleh
komputer. Itu merupakan indikasi bahwa TST tampaknya bekerja dengan baik untuk TI pada
1970an. Pada tahun 1978 Asdilanda resesi  berbiaya rendah dari negara-negara asia,dan juga
krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis minyak yang dimotori oleh iran yang mnjadikan inflasi
pada abad ke dua puluh dan masih banyak hal-hal yang terjadi pada perekonomian AS yang
mencerminkan merosotnya ekonomi pada saat itu,namun TI mampu berjuang memperbaiki
posisinya atas berbagai krisis yang terjadi,tetapi pada tahun 1980an persaingan dipasar semakin
tajam dan kompetitif,disebabkan munculnya perusahaan-perusahaan elektronik lainnya seperti
Motorolla dan NEC, Pangsa pasar semi konduktor TI terus menurun dan perusahaan dihadapkan
pada kerugian yang tinggi dari sector intinya. Disini TI lebih berfokus pada TST dari pada inovasi
kesuksesan perusahaan,karena TI lah yang mempunyai produk yang terkenal dan terjual dengan
baik ketika pesaingan tidak terlalu kompetitif,pada dasarnya TI meyakini bahwa perlu inovasi
dan differensiasi produk yang dikembangkan melalui riset yang akan menghasilkan produk yang
baru dan hebat, yang nantinya akan memberikan keuntungan yang besar terhadap perusahaan
itu sendiri.

4. Kami tidak yakin system TI dapat diterapkan di HHE. Walaupun berada dalam sector yang sama,
budaya perusahaan tidak dapat disamakan. System TI berakar dari system yang diterapkan di
Asia. TI berhasil menerapkan system ini karena karyawannya dengan sadar mampu untuk
bekerja keras, loyal, dan semangat bekerja sama yang tinggi. Masalah implementasi yang kami
perkirakan akan muncul adalah ketika karyawan HHE tidak terbiasa dengan kebiasaan bekerja
keras, loyal, dan semangat kerjasama yang tinggi akan menimbulkan rasa tidak puas dari
karyawannya yang akan memancing konflik. Yang harus diterapkan HHE jika ingin mengadopsi
system yang mirip dengan TI adalah lihat dan sesuaikan antara system yang ingin diterapkan
dengan budaya organisasi. Jangan sampai system yang dipakai ternyata bertolak belakang
dengan budaya organisasi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai