Anda di halaman 1dari 2

Sebuah rasa yang lama terkubur, menyesakkan dan menyakitkan.

Itulah rindu. Rasa yang muncul begitu saja tanpa sebab, namun
memberikan luka yang teramat menyayat. Lamunan itu muncul lagi,
seperti biasanya membawa rasa sendu.

Kenapa meninggalkanku? Kenapa tidak mencariku? Apakah kau


tidak rindu padaku? Apa kau tidak ingin melihatku yang sudah
tumbuh besar? Kenapa ayah? Apa kau tidak mau tahu bagaimana
perasaanku, disaat aku sedih dan takut kehilanganmu. Pertanyaan
itu selalu muncul di otakku. Tidakkah kau mempunyai perasaan?
Bukankah seorang ayah itu harusnya melindungi anaknya? Aku tidak
membencimu, aku hanya merasa kecewa dengan sikapmu.

Apa kau tahu ayah, betapa sulitnya ibu mencari nafkah untukku? Semua itu ibu lakukan hanya
untuk mendapatkan sesuap nasi, agar kehidupanku berlanjut. Tidak sampai disitu saja, ibu
menyekolahkanku agar aku menjadi anak yang pintar. Ibu bilang kalau aku harus jadi orang
yang sukses, agar suatu saat aku bisa mencari keberadaanmu. Lihatlah ayah, betapa kuatnya
hati ibu. Lalu kenapa ayah meninggalkan kami? Apakah kami hanya menjadi beban untukmu?
Apakah kami sama sekali tak berarti bagimu? Aku sedih ayah.

Diam diam aku selalu menangis tanpa sepengetahuan ibu. Aku selalu berdoa agar kau sadar
bahwa yang kau lakukan sangat salah bahkan fatal. Memang kalian berdua telah bercerai, tapi
bukankah tidak ada yang namanya mantan anak? Aku tetap anakmu ayah. Aku adalah benih
yang kau tabur di rahim ibu. Kau harusnya ada di sini bersama kami. Menyaksikan aku tumbuh
besar.

Apa kau ingin tahu? Aku ingin kau ada di sini. Memberiku semangat agar aku tetap berprestasi.
Tapi, kurasa semuanya percuma. Tidak pernah sekalipun kau menemuiku, atau sekedar melihat
apakah aku baik baik saja.

Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang seorang ayah yang selama ini selalu aku rindukan.
Apakah aku salah? Kalau iya, apa salahku ayah? Aku akan menunggumu datang ayah. Mungkin
saat ini bukanlah momen yang tepat untuk pertemuan kita. Entah kapan semuanya berakhir
tapi, aku tidak akan pernah lelah mencarimu ayah. Aku hanya ingin tahu akhir dari kisah ini. Aku
hanya ingin tahu keadaanmu, keberadaanmu, dan jika akhirnya aku harus terluka aku tidak
menyesal ayah. Yang terpenting aku telah berusaha untuk mencarimu dan menjawab teka teki
yang kau buat selama ini.

Aku akan tetap belajar dan berusaha menjadi orang yang sukses. Aku hanya ingin menunjukkan
bahwa tanpa kau, aku bisa menjadi orang yang hebat.

Teruntuk ayahku, yang entah ada di mana.

Anda mungkin juga menyukai