Anda di halaman 1dari 85

PERJALANAN BARU

Hari-hari yang cukup sulit,


Ada waktu yang ingin kulupakan, untuk tidak mengingatnya lagi, aku perlu berusaha
keras untuk tidak menangis. Aku pernah gagal, mengikuti alunan kekecewaan dalam hati.

Dalam hati ku, tentu aku menolak luka, keadaan mungkin memaksa ku untuk menangis
dan aku tak ingin air mata ini jatuh lagi. Namun, terkadang rasa sakit itu tak bisa ku bendung,
semua ku biarkan mengalir.

Aku harus merasakan jatuh dari satu tempat dan di tempat yang lain, aku hanya
menyadari bahwa rasa sakit itu tak sebanding dengan apa yang dirasakan, lalu pada hari-hari
yang cukup berat, ketika aku harus pergi meninggalkan setiap orang yang dulu menemani
waktu terindah ku. Demi asa yang belum tercapai, aku hanya berharap Tuhan membuatku lebih
meyakini bahwa semua tak akan sia-sia, meski aku tahu pentingnya waktu bersama.

Ketika aku mulai melangkahkan kaki meninggalkan kehidupan ku yang lalu, aku
mencoba untuk lebih tenang, meskipun aku tak dapat mengucapkan kalimat “hari ini aku pergi”,
atau “aku sekarang berangkat”, bahkan hanya mengucapkan “sampai jumpa” sebagai tanda
perpisahan manis dari ku. Perpisahan kali ini, menandakan bahwa telah ku temukan perjalanan baru.

17,Agustus,2014

1
TAK ADA YANG ABADI

Seperti air yang mengalir, rasa itu tak pernah hilang, di tempat ini, aku tetap disini
meski setiap waktu ku evaluasi semua kejadian yang pernah singgah. Yang tadinya putih
berubah menjadi hitam, yang tadinya jauh berubah menjadi dekat, kemudian kembali menjauh.
Meski aku tahu tak ada yang abadi, tapi tak pernah dapat ku pungkiri, bahwa aku masih
membutuhkan kehidupan yang telah ku tinggalkan, semua menjadi terasa sangat jauh. Dulu
akan ada sesuatu yang dapat membuat ku tersenyum, meski tak ada satupun yang mengerti,
aku menangis tapi tak terdengar suara ku, aku menangis tapi tak terlihat airmata ku, kisah yang
tak pernah ku ingin kan berada di depan mata, untuk selanjutnya memaksa ku menjadi seorang
wanita tegar.

Tetap ku jalani meski kadang aku tak kuasa, menyadari bahwa semua telah berubah,
segala hal yang pernah membuat aku berdiri, akhirnya menjadi penyebab terbentuknya aku
yang rapuh. Semua memang butuh waktu, entah itu kembali atau bahkan berjalan terus. Yang
aku tak mengerti kadang waktu itu berpusat pada kembalinya aku dalam masa itu.

Dalam sepi ku goreskan pena untuk merangkai kata pada kanvas putih kehidupan ku.
Agar dapat di mengerti aku slalu berharap semua tersampaikan, tersampaikan dengan benar
pada hati yang kian terasa jauh..

April, 2015

2
TAK ADA WAKTU YANG CUKUP UNTUK
BERSYUKUR. KARENA ITU, SYUKURKU TAK
PERNAH BERHENTI.

Syukur ku tak pernah berhenti, Aku pernah kehilangan dan rasanya sakit. Lalu, aku tak
dapat menjelaskan lagi bagaiamana rasa setelah nya. Pengharapan pada seseorang sangat pedih
ketika tak dapat di penuhi. Dan aku sadarkan itu.

Waktu terus berlalu. Kini masanya telah berubah. Mah, aku sudah cukup dewasa
sekarang, sudah bisa merasakan rasa yang paling pedih sekalipun. Maaf kan aku jika aku terlalu
sibuk di tempat baru ku, sampai lupa memberi kabar atau sekedar membalas pesan. Di tempat
ku, aku selalu merindukan mu. Meski jauh, namun do’a ku slalu dekat. Mah, sekarang di rumah
ada hot cream ya? Siapa yang beli mah? Kaki mamah sakit ya?

Pak, terasa kemarin pagi kau membangunkan aku dari tidur ku, tentunya dengan
pelukan mu, terasa masih kemarin ketika senja dan kau disini memberi segalanya. Rambut mu
kini mulai memutih, tapi tak apa. Kau akan tetap menjadi pahlawan terbaik yang akan selalu
menjadi laki-laki pertama dalam hidup ku. Maaf kan bila aku slalu lupa untuk menelpon mu,
atau mungkin telpon mu tak sempat ku angkat. Percayalah bahwa kau slalu ada untuk doa yang
ku panjatkan.

Kita sudah sama-sama dewasa. Dulu banyak sekali permainan yang kita mainkan. Kalian
adalah kaka terhebat yang pernah kumiliki. Aku hanya ingin kita tetap rukun dan menjadi anak
terhebat yang slalu berbakti pada mereka.

Mah, pak, sekarang aku berada di tempat yang baru. Aku sudah jarang pulang sekarang,
tapi tak usah khawatir, aku punya sahabat terbaik disini. Dia slalu dapat memberikan aku
banyak arti penting kehidupan yang sesungguhnya, saat kita jauh. Dia slalu membuat rindu ini
tak pernah hilang. Ya.. tak usah khawatir karena dia akan slalu disini dengan ku, untuk berbagi,
berbahagia, atau menangis.

Mah, pak, selain aku punya sahabat terbaik dalam hidup ku, aku akan memiliki
seseorang yang dapat menjadi pendamping ku kelak. Menjadi imam terbaik, dan menjadi ayah
terbaik seperti bapak.

November, 2015

3
DESEMBER PERTAMA BERSAMA MU

Akhir tahun bersamamu. Siapa yang membuat aku bangkit? Meyakin kan aku banyak
hal? Meyakinkan bahwa kita akan selalu bersama, meyakinkan semua selalu baik-baik saja,
meyakin kan Tuhan selalu disini dan kamu, meyakinkan bahwa semua akan terlewati, membuat
aku menjadi lebih mandiri dan kuat, lebih sabar dan menjadi wanita baik. Siapa yang
mengajarkan semua perjalanan panjang dalam kesederhanaan, setelah aku lepas dari keluarga
kecilku? siapa yang mengajari aku caranya bermain? siapa yang memberi permen manis pada
anak kecil yang manja? menjadikannya lebih dewasa lagi dan lagi, siapa yang slalu bilang
jangan menangis? siapa yang selalu marah kalo aku curang saat bermain? siapa yang memberi
pengharapan? siapa yang datang dan tiba-tiba pergi? siapa yang memberi banyak kenangan dan
menghancurkan itu? siapa yang berpaling dan menjauh? tak perlu di jawab, aku harap kau tak
lupa jawabannya.

25,Desember,2015

4
KISAH PADA APRIL PERTAMA

Ada satu masa dimana aku menemukan mu tanpa mencari. Aku tak pernah tahu
mengapa Tuhan mempertemukan, hanya saja aku tahu betul bahwa skenario Tuhan tak pernah
tanpa maksud.

Ada beberapa hal yang telah ku pahami. Kali ini, pada waktu dan perasaan yang terus
kian menguat, aku menemukan bahwa setiap jalan pasti ada cabang nya, setiap jalan akan ada
yang berkelok dan lurus, berbatu dan mulus, serta ada yang terang dan gelap. Melewati itu
tanpa henti membuat aku terus memahami makna hidup ini. Kali ini... saat aku tau bahwa ada
yang menghampiri ku di persimpangan jalan, setelah ku lalui jalan yang berbatu tanpa cahaya.
Aku menangis karna terasa kaki ini sakit, penuh luka akibat batu yang ku injak sebelumnya,
bahkan aku tersungkur pada jalan yang berlubang, tak terlihat sedikit pun cahaya yang
menerangi, kau menghampiri, membawakan ku air dan membantu ku berdiri, serta mengajak
ku ke tempat yang lebih aman, menuntun ku pada jalan yang lurus serta bercahaya.

Aku mulai melihat cahaya itu, kau menggenggam ku tanpa bertanya tentang rasa sakit
ku, kau tak peduli selain hanya ingin membantu ku. Saat sampai pada sebuah gubuk rapih tak
berpenghuni, kau mencoba untuk membasuh luka ku, rasa sakit itu mulai hilang. Kau
membantu menghapus perih dan air mata yang terus mengalir dengan deras nya. Seperti yang
ku tahu bahwa aku mengingat saat di temani seseorang berjalan di tempat yang gelap dan
berbatu, kemudian aku di tinggalkan di tempat itu. Beruntung lah aku di temukan, atau aku
yang menemukan.

Kau membiarkan ku menyembuhkan luka ku, iya.. luka yang tak pernah ada obat nya
fikir ku. Kau menemani ku, membiarkan aku menangis jika mau, memberikan aku perasaan
bahagia, jika ingin berbagi aku hanya perlu mengungkapkan nya. Hanya saja perasaan lebih
lama terulang bagaimana rasanya di tinggalkan, di tempat yang tak pernah aku tahu
sebelumnya membuat aku merasa takut. Tapi kau tetap disini dengan ku, menghilang kan sisa
luka yang masih ada.

Setelah aku mulai biasa untuk tersenyum, ketika pagi kau mengajak ku keluar untuk
bermain, aku sangat menikmati suasana baru yang benar-benar aku rasakan dan ketika aku
menyadari telah berada di tempat ini. Kau mengajak ku bermain, bagaimana cara nya untuk
menang dan bahagia saat kau mengalah dengan ku, bagaimana kau mengalahkan ku dan aku
harus menerima kekalahan ku. Senja itu tiba, waktu nya kita pulang. Kau mengajak ku untuk
pulang, mengantarkan ku kerumah. Sepanjang perjalanan aku sangat berbahagia, menemukan
mu, adalah anugrah terindah yang ku miliki. Selama di perjalanan kau mengingatkan ku banyak
hal, tentang harus melewati lagi jalan yang tak sesuai pengharapan, ketika melewati jalan yang

5
gelap, dan ketika kau harus pergi. Namun, kau berjanji untuk tetap tinggal.. Dan.. entah apa
yang terjadi, sisa luka itu terasa lagi, tapi kau tak peduli dan terus berjalan.

Kau sangat baik, aku tahu itu. Kita melewati banyak jalan dan waktu, bahkan hingga
detik ini aku tak akan lupa bagaimana caranmu membuat aku bahagia, aku tak lupa bagaimna
caramu membuat ku tersenyum, bagaimana membasuh luka ku, bahkan bagaimana caramu
merobek hati ku. Sebelum nya aku sempat bertahan dan mengikuti mu, aku terus berjalan di
belakang mu dengan rasa yang sama, namun pecahan kaca itu ku injak di perjalanan, bahkan
ada yang memukuli ku dari belakang, tubuh ku sakit dan tersentak, hingga kau tak dapat ku
lihat karena kepala ku terkena benturan parah. Aku terjatuh, menangis, dan mungkin tak
sadarkan diri. Saat aku terbangun aku menyadari bahwa kau telah pergi jauh, sangat jauh.
Tidakk !! Bukan aku yang pergi, aku tetap disini masih dengan luka yang tak sempat ku balut.
Rasanya sangat perih.. Satu sisi aku hanya ingin diam, tapi di sisi lain aku ingin terus berjalan
mencari mu kemana?

Tapi ini terlalu sakit, ada saat dimana aku menunggu mu menghampiri ku, mengulurkan
tanganmu dan membantu membasuh luka ku, tapi kau tak kunjung datang. Saat ini lah saat
dimana aku tak lagi berjalan ke arah yang sama, aku berbalik arah dan membiarkan luka ku
membekas di sepanjang perjalanan ku. Seandainya suatu saat kau kembali pada ku, tentu kau
tak akan tersesat karena ada petunjuk dari jalan yang penuh dengan luka ku. Sampai lah aku di
tempat baru, seseorang menghampiri ku dan bertanya tentang bagaimana sakit nya, aku hanya
diam, karna tak sedikitpun kemampuan untuk mengungkapkan rasa ini. Ingin rasanya berbagi,
berkata bahwa kau menghampiriku, membahagiakan ku, namun meninggalkan ku juga. Ingin
rasanya, tetapi cukup lah aku.

Sampai pada suatu masa, dimana aku tak mampu kendalikan, saat aku membiarkan
seseorang masuk, aku hanya mengikuti perjalanan ini, membiarkan seseorang itu menemani
perjalanan baru ku. Mungkin kau tak pernah tahu bagaimana kecewanya aku, ketika
memutuskan pergi dari seseorang yang meninggalkan ku, pada jalan yang berbatu, kau tak tau
bagaimana hancurnya hati ini dan harus menerima sosok yang baru di sini, kau tak tau betapa
sulit nya menerima kenyataan pahit melihatmu pergi, berharap kau datang kembali,
menghampiri ku di tempat biasa kita bermain. Disini.. di tempat yang sama dengan perasaan
yang sama, aku tetap menunggu mu, memikirkan, dan merindu setiap waktu. Kau tak ada,
entah kemana. Dalam doa aku berharap tujuan ini tercapai, aku terus berjalan, meninggalkan
setiap kenangan yang pernah singgah, tentunya hanya mencoba saja, menemukan cahaya baru,
kehidupan baru, pengalaman baru, kebahagiaan baru, pengharapan ku kembalinya kau terus ku
Amiin kan.

Entah, terlalu sulit mengingat keburukan mu, dan melupakan semua kebaikan mu.
Aku tau betul bahwa hati ini sudah menerima kedua nya.
Hanya saja, bahagia aku rasakan terlebih dahulu daripada sebaliknya.
Pengalaman indah kau bagi terlebih dahulu dan rasa pahit diberikan kemudian.

6
Kau adalah menyenangkan meski akhirnya menghancurkan.
Ingatan ku terhenti. Mengingat semua yang terjadi sebelum ini.
Fikiran ku selalu kembali meski tahu bahwa itu adalah sesuatu yang salah.
Aku telah menerima mu, mengakui mu dan menyayangimu.
Namun menjadi terasa menyakitkan ketika semua berbalik arah.
Manis memang, perjalanan hidup dengan mu.
Asik dan menyenangkan berbagi dengan mu.

Kau baik, dan aku slalu menyukai mu, menyukai banyak hal dari mu, kecuali menyakiti
ku. Atau mungkin aku terlanjur menyukai rasa sakit nya, hingga fikiran dan hati tak bisa lagi
menyatu. Mengabaikan mu, menolak, dan pergi dari mu adalah keharusan sekaligus
ketidakmampuan ku. Kini.. Aku menyadari bahwa sebagian kehidupan adalah tentang mu
dahulu, dan berakhir ketika aku tau bahwa kau bukan siapa-siapa dengan pilihan mu.

April, 2016

7
TERUNTUK KAMU YANG PERNAH MELEWATI
WAKTU DENGAN KU.

Teruntuk kamu...
Tak ada waktu yang kita ciptakan melainkan Tuhan yang memberi, dan tidak ada kebersamaan
melain kan Tuhan yang mengatur nya...
Aku paham betul, sebagai manusia yang memiliki batasan nya, aku paham bahwa
kehidupan adalah waktu untuk dilalui.
Bukan soal bahagia dan sedih, bukan masalah tak ada waktu, sementara Tuhan
menyediakan banyak waktunya untuk kita lalui.

Aku tau, waktu kita tak lagi banyak.. hanya Tuhan yang tau saat waktunya tiba dan
semua akan terhenti.
Suatu saat nanti kita hanya akan mengenang, mungkin bila masih ingat untuk di
kenang, selebihnya memori akan penuh dengan hal baru.
Seseorang akan berubah, meski ia tak mengatakannya, boleh jadi perubahan nya tercipta
saat jarak mulai memisahkan.
Seseorang akan pergi, meski berjanji untuk tetap tinggal, bisa jadi ada atau tanpa alasan
Tuhan membiarkan seseorang pergi karna waktunya telah cukup.
Terlalu singkat memang, namun tetap harus di syukuri. Di tempat dimana menemukan
dan ditemukan. Dikasihi bahkan sebaliknya.
Jika memang boleh, ijin kan aku berduka. Ya... aku berduka karna tak kutemui lagi
waktu bersama mu.
Jika masih pantas, ijin kan aku menangis, aku hanya ingin menangis mengingat kita
menjadi saling diam setelah semua selesai dibicarakan.
Jika di ijinkan, aku meminta berikan aku waktu sebentar saja, hanya untuk berbagi..
bercerita, tertawa, bernyanyi, bahkan sebaliknya.
Beri kesempatan untuk merasakan sebelum semua benar-benar terhenti dan berakhir.
Bolehkah aku meminta untuk tidak membiarkan mu melakukannya di tempat yang jauh,
gelap dan tanpa waktu yang ada?
Jika boleh, bantu aku untuk menerima, ya.. menerima pengalaman melewati waktu yang
sebentar lagi akan berhenti pada masanya.
Baiklah... waktu mu untuk ku sangat lah berharga, hanya sekedarnya saja sudah
menjadikan aku teramat bahagia.
Jika tidak dapat memberi dan berbagi dengan ku lagi, beri aku waktu untuk hidup tanpa
mu. Beri aku waktu untuk diam, beri aku waktu untuk berfikir, beri waktu untuk pergi, dan beri
aku waktu untuk melanjutkan hidupku di waktu yang baru meski tak bersama mu lagi..

Juli, 2016

8
ANDAI ESOK TAK PERNAH DATANG, DAN
TUHAN HANYA MEMBERIKAN HARI INI
SEBAGAI HARI TERAKHIRKU

Andai esok tak pernah datang, dan hanya hari ini yang ku miliki. Dengarkan lah...
Terimakasih karena banyak mengajarkan hal yang tak pernah aku pelajari sebelum nya.
Terimakasih karena telah memberi aku kebahagiaan yang baru. Terimakasih telah membantu
lebih dari apa yang diperlukan. Terimakasih karena telah membuat ku tersenyum, terimakasih
karena hari yang telah terlewati begitu indah.

Aku tidak peduli, kapan kamu meninggalkan aku sendiri, kapan kamu akan menyakiti
ku, atau kapan kamu akan melupakan ku. Tapi, ini adalah satu urusan yang harus di tuntas kan.
Maaf karena aku pernah pergi, maaf karena aku pernah membiarkan, dan maaf untuk semua
yang pernah terjadi. Aku hanya mencoba, kau tahu aku tak pernah bisa.

Untuk mu, yang masih seperti dulu, aku hanya berharap kita akan tetap menjadi tim
yang hebat. Aku ada disini untuk mendengarkan, membantu, membuat mu tersenyum, dan
menepuk bahu mu. Entah sampai kapan, tapi aku selalu berharap bahwa aku akan selalu
mempunyai waktu untuk berbagi dengan mu. Apa kau tahu? Aku selalu bahagia sekali pun
setiap orang berkata itu menyakitkan, aku selalu ingin mendengarkan sekali pun setiap orang
yang mendengar pasti akan menangis. Aku akan selalu disini sekali pun setiap orang melihat
aku sudah mati. Aku sungguh tak peduli, aku selalu bahagia meskipun hanya makan di pinggir
jalan, makan kerupuk dengan harga Rp. 500 atau hanya membeli roti dengan isi gula saja, aku
selalu bahagia meskipun aku akan menjalani hari yang lelah.

Aku tidak takut gelap, aku tidak takut jalanan sepi, aku tidak takut saat aku tidak tau
sedang dimana, aku tidak takut tersesat, aku tidak memerlukan google maps, bahkan aku tidak
takut hantu meskipun suara nya sudah terdengar. Aku senang berada di bawah hujan, aku
senang melihat bintang di langit, dan aku selalu senang saat kita bernyanyi. Saat bersamamu,
aku tertawa dan bertingkah hingga aku merasa gila, aku seperti menjadi anak kecil yang minta
dibelikan ice cream, bahkan aku meng klaim bahwa aku akan lolos di nominasi orang paling
beruntung, yang akan mendapatkan piala, dengan hadiah istimewa yang diberikan Tuhan,
karena aku telah berada di waktu yang tak pernah terbayangkan sebelum nya, ini adalah waktu
terbaik karena aku sempat dengan mu.

19,Agustus,2016

9
SURAT DIBULAN JUNI

Kamu, adalah sosok yang penuh dengan keajaiban terhebat, maka dekat lah dengan orang-
orang yang hebat pula !.

Pribadi mu baik, tetaplah demikian dimana pun kamu.

Senyuman mu indah, bagikan pada mereka yang menunggu senyuman mu.

Kini, hidup bukan lagi tentang rasa sakit dan sepi,

Hidup adalah tentang tujuan dan tentang apa yang telah membuat kita jauh lebih baik.

Bukan tentang menjadi lebih baik di antara insan yang lain, tetapi menjadi lebih berguna dari
diri sebelumnya.

Semangat itu pasti, bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua yang memberimu
harapan.

Bersyukur setiap waktu adalah anugrah terindah yang harus dilakukan, termasuk bagaimana
cara mu menikmati hidup meski kadang semua jauh dari harapan.

Tidak semua menjadi bahagia ketika melihat mu tersenyum, dan tak semua orang bahagia
ketika melihat mu menangis.

Ada yang melihat mu dengan sangat bahagia, bahkan sebaliknya.

Dunia tidak selalu tentang mu, dan kamu tidak selalu tentang bahagia. Ada saat dimana kamu
bersedih, untuk tau rasanya kecewa, dan kembali bangkit untuk tahu rasanya bertahan. Belajar
dalam ketiadaan itu pasti.

Kini, bukan lagi tentang bahagia dan sebaliknya, tapi tentang waktu. Waktu yang tak pernah
terbalas.

Seseorang mengajari mu tentang waktu, dan aku mengatakan bahwa waktu adalah pilihan.
Pilihan untuk bahagia atau bersedih, pilihan untuk tetap bersama atau tidak.

Beberapa hal yang sulit di pahami, memang.

Semua waktu akan berubah dan masa akan selalu beredar.

Semangat lah meski tak akan ada lagi sosok yang menjadi alasan dari berbagai alasan tentang
bahagia,

Semoga syukur mu tak pernah cukup meski harus bersedih.

10
Terimakasih untuk waktu yang tak terduga.

Semangat untuk hari ini, esok dan seterusnya.

Kejarlah cita-cita dan tak perlu takut karena Tuhan bersama mu.

Tetap menjadi anak yang berbakti, menjadi bagian keluarga yang di banggakan, menjadi
pribadi yang lebih baik, dan menjadi begitu bermanfaat untuk yang lain.

Jangan pernah takut tidur dalam keadaan gelap, karena saat itu lah Tuhan menjaga mu,
memberi cahaya pada hati mu.

Jangan pernah takut sendiri, karena saat itu lah Tuhan menemani, memberi mu waktu untuk
berbicara padaNya.

Jangan pernah takut jatuh, karena saat itu lah Tuhan akan merangkul mu, mengulurkan
tanganNya untuk menolong mu.

Jangan pernah takut menangis, jika perlu maka menangislah, saat itu Tuhan akan memeluk mu
dengan erat, memberikan sandaran terbaikNya.

Jangan pernah menyerah, teruslah melangkah, Tuhan akan selalu melakukan apa yang terbaik.
Datang lah padaNya setiap waktu, jangan berhenti meminta, berdoa, dan terus lah
menyebutNya.

Terimakasih karna telah menjadi warna terbaik yang telah menuliskan serangkaian kisah pada
kanvas putih yang ku bawa beberapa tahun lalu, menemui mu, berbagi, bahagia, bahkan
menangis. Terimakasih telah menuliskan kenangan tak terlupakan, merangkai bait-bait puisi,
merobek nya, membelikan nya yang baru, menulisnya lagi, dan mendikte bagaimana
selanjutnya.

Terimakasih telah menemani, melihat bintang di langit meski menyerah jika harus menghitung
nya, menaklukan malam yang gelap, serta jalan yang tak tahu arah, terimakasih telah
memberikan pelajaran berharga.

Semangat menjalani hidup kedepan nya, jangan pernah menyerah dan berputus asa.

Juni, 2017

11
ANDAI ESOK FIKARAN KU TERHENTI

Jika esok pagi aku masih disini maka aku masih akan menemukan mu, bagi ku kau lebih
dari apa yang mereka tahu, bahkan bintang yang paling bersinar pun hanya menjadi bagian
kecil dari keindahan yang pernah tercipta.

Menurut ku, akan banyak kehidupan menertawai bagaimana egois nya aku memiliki mu,
menapaki kehidupan yang harus bersama mu dan bagaimana memaknai kehidupan ini hanya
bersama mu. Aku tahu, bahwa hidup tak selamanya seperti yang ku mau, biarkan jalannya
mengikuti dan aku yang berjanji mewakili seluruh persaan ku atas kebahagiaan bersama mu.

Begini, aku adalah satu dari sekian insan dengan penuh syukur kusebutkan bahwa
bahagia adalah satu, bahagia yang sederhana, bahagia yang abadi, dan semua adalah tentang
mu, aku dan kita.

Kau pulang, maka akan ada aku, bahkan saat kau pergi pun aku menunggu, dan tetap
disini. Itu yang aku mau. Bagaimana caramu membahagiakan aku, aku tak pernah peduli, yang
ku tahu bahwa kau adalah kebahagiaan.

Dari ku yang tak pernah memiliki waktu cukup untuk bersama mu, maafkan kesalahan
yang tak sengaja dengan seluruh kebodohan ku kemudian tercipta, maafkan..

Baiklah, dengarkan aku kali ini.

Aku tidak pernah tahu bagaimana memulai nya untuk mengatakan ini, tapi bagiku kau
lebih dari yang paling istimewa dari seluruh keistimewaan yang pernah kuciptakan sendiri.

Kali ini, aku mulai memikirkan sesuatu, dengan doa yang tak pernah berubah hari ini
dan untuk selamanya, aku tidak pernah menyangka akan sesakit ini, bagaimana mungkin salah
satu diantara nya akan menghilang, jauh.. Dan aku lah yang paling terpukul akan beberapa
keputusan yang kudapat bahwa hidup tak selamanya sesuai pengharapan.

Untuk mu, bagaimana pun aku akan selalu disini menunggu dan aku masih dengan saksi
dari seluruh perasaan ku bahwa aku yang paling bahagia karena telah memiliki mu.

01,juli,2017

12
BANDUNG DI BULAN JULI

Detik mengalir jauh dalam waktu yang terus berjalan, mempersingkat percakapan
antara dua insan setelah sempat menyambungkan kata, duduk bersama dibawah hamparan
langit. Menatap angkasa yang sama, berbicara dalam sebuah tema yang tak terlupakan. Hening
di sekitar kita, kecuali salah satu di antara kita ada yang berbicara.

Hidup bukan sekedar pergantian waktu semata. Hidup bukan hanya tentang menerima,
bahagia, dan sempurna. Tetapi juga tentang memberi, berduka, dan tak cukup. Diantara
kesekian kata yang slalu terucap dalam ketidakpastian, bersyukur adalah cara terbaik untuk
berterimakasih pada Sang Pencipta, cara terbaik menerima duka dan berbagi, cara terbaik
untuk bahagia meski harus menangis, dan cara yang paling sempurna untuk tau bagaimana
rasanya tak cukup waktu dalam bersyukur.

Kali ini, aku mengingat dan terus mengingat bahwa aku tak pernah melupa. Ku
goreskan pena pada kertas putih, untuk menuliskan serangkaian kisah mengagumkan yang tak
pernah hilang dalam ingatan. Hari itu, dimana semua mulai menolak dan hanya aku yang
menerima, aku yang berduka ketika semua bahagia, aku yang diam ketika semua berbicara, dan
ketika semua menjadi hakim hanya aku yang menjadi terdakwa.

Bandung bagiku adalah teman terbaik sekaligus pengkhiatan.


Bagiku Bandung adalah pemberi kenangan indah juga penyimpan trauma paling dalam.
Beberapa alasan membuat ku ingin kembali
dan aku tak lagi memiliki keberanian untuk mengingatnya lagi.

Di tempat itu, Kau ada menjadi satu-satu nya alasan bagaimana Bandung untuk ku,
tentang mu, dan tentang kita.
Bagi ku Bandung di bulan juli menjadi sangat menakutkan, Bandung dan juli menjadi 2
hal yang menyakitkan.
Karena kapan dan dimana hanya menjawab Tentang cara melepaskan mu, dan
bagaimana melupakan mu.
Bandung adalah obat yang memiliki efek samping terhebat melebihi luka sebelumnya.
Bandung adalah kembang mawar yang indah namun menyakiti.
Bandung tak berarti apa-apa tanpa mu, kosakata yang paling indah pun sebalik nya.
Tanpa mu Bandung tak akan lebih menyakitkan, dan tanpa mu Bandung bukan lah
misteri yang menyeramkan juga tempat yang mengasikan bak taman bermain.

Kau, mengajak ku berkeliling tanpa peta, meraba gelapnya malam dan menyentuh
angin, sesekali tersesat adalah pilihan.

13
Kau, menemani ku menakluk kan Kejam nya Bandung. Di pinggiran jalan kita temukan
banyak insan yang menjadi peminta, sedang gedung-gedung semakin menjulang tinggi.
Kau, membantu ku melunak kan kerasnya kehidupan Bandung. Berbagai kejadian
berupa kenangan pahit dan manis sudah banyak dilalui.
Juli itu Bandung di hujani teramat deras, sangat deras, dan aku berada di bawah nya
meski tanpa mu.
Hening, kini pilihan bukan lagi menjadi soal, tetapi bagaimana ketentuan telah tercipta.
Menjadikan segalanya berubah meski semua janji telah disaksikan ucapan nya di langit
Bandung juli itu.
Kini, Bandung tak lagi menjadi soal bahagia. Bandung hanya tentang melepaskan,
melepaskan adalah kehilangan, sejatinya kehilangan adalah menyakitkan.
Dan bagiku Bandung di bulan juli adalah memilukan..

Aku menuliskan ini ketika aku tau bahwa sesuatu akan terjadi pada ku. Aku terbangun
setelah usai menuliskan kata per kata pada kertas yang entah dimana kini, kertas yang sirna
ketika aku mulai terbangun. Aku terbangun dari sebuah mimpi yang membuat ku cukup
tersentak.

Bagi ku, Bandung adalah mimpi, mimpi paling indah untuk menuliskan nama mu, di
antara riuh nya kota Bandung, dibulan Juli, meski itu adalah tulisan terakhir sebelum aku
memutuskan untuk mengakhiri.

Tentang tidur ku, yang lebih kusuka daripada memikirkan mu. Dan tentang bermimpi
yang lebih asik dari pada mengkhawatirkan mu. Untuk menyimpulkan tentang waktu yang ku
perlukan hanyalah waktu untuk tidur kemudian bermimpi agar bisa melupakan mu. Sebab
segitu tak berartinya aku untuk mu, hingga kau menyakiti ku pun kau tak sadar. Semua tentang
yang kutulis adalah bahagia, meskipun berakhir dengan kecewa yang mengantarkan ku ke
gerbang perpisahan. Ya. Tentang keinginan ku, kau tahu bahwa aku seperti aku tak kenal
waktu, padahal aku tahu bahwa sampai kapan pun kau tak pernah mau tahu !

Bandung
07,juli,2017

14
KAMU ADALAH TENTANG DATANG DAN PERGI

Tiba-tiba adalah sederhana tanpa makna, kecuali saat kau melakukan nya. Kau tiba-tiba
datang tanpa permisi, lalu entah dengan sengaja atau tidak, semudah itu kau membuat ku
terbiasa. Tidak, mungkin kau tak pernah bermaksud untuk itu, aku yang mulai terbiasa. Tapi,
bukan kah aku tak pernah meminta mu?

Sudah terlalu banyak waktu yang terlewati. Tak ada yang perlu di sesali, semua sudah
terjadi. Aku bahagia ketika kau datang, meski harus dengan tiba-tiba dan tanpa permisi, hingga
aku terbiasa untuk itu.

Lalu, kau melakukan nya untuk kali ke dua, kau pergi dan melakukan nya tiba-tiba
tanpa permisi, aku bukannya lupa bahwa kau pernah melakukan nya dulu, namun ku fikir kau
tak akan membuat ku terbiasa tanpa mu. Bagaimana dengan hati ku? Yang harus membiasakan
untuk menerimanya? Bagaimana dengan aku? Bukan kah manusia di ciptakan bukan untuk di
sakiti?

Agustus,2017

15
AGUSTUS DAN SEGALA KENANGAN TENTANG MU

Kau tak pernah berubah, kecuali aku yang mengatakan hari ini dan tentang semua
yang pernah terjadi. Aku dengan sekian banyak alasan tetap hadir disini dengan warna yang
telah memudar. Perasaan yang telah terkikis jauh sudah melampaui waktunya, bersahabat
dengan kesabaran dan sepi membuat segala pemahaman telah tercipta. Aku di sini memahami
banyak hal dan di pahami banyak insan, tentang mu, aku dan segala hal yang pernah kita lalui.

Coba tanya siapa?

Aku slalu berharap sesuatu. Begini... aku ingin kau menjadi orang yang paling
beruntung karena telah menemui aku,

Aku ingin kau bahagia memiliki aku, orang yang paling egois karena tak mau kau
tinggalkan. Orang yang paling cerewet saat kau berulah. Orang yang paling rewel saat kau tak
ada. Orang yang hampir tak pernah seperdetik pun melupakan mu, orang yang bisa nangis
seharian saat kau tiba-tiba berubah, dan orang yang selalu memiliki kasih, orang yang slalu
berterimakasih dan mengucap kata maaf meski tak perlu.

Meskipun menyebalkan, tapi aku barharap kau tak mencari orang yang lain, meskipun
akan ada yang lebih baik diluar sana, dan meskipun aku sangat membosankan. Membuat mu
kadang marah, bahkan mungkin membenci.

Yang terkadang hanya ingin di dengar, berkata tak apa ketika menghilang. Yang
mencoba tetap disini, dan melupakan segala hal yang menyakitkan. Namun sekali lagi aku
sangat egois karena aku ingin menjadi satu-satunya yang kau punya.

Begitu yang ku mau, dan aku sangat egois karena selalu ingin merampas waktu mu
untuk bercerita dengan ku, mengingin kan kau tahu bahwa aku begitu bahagia memiliki mu
meskipun kau tak pernah ingin tau, aku yang selalu merindukan meskipun mungkin kau tak
pernah mengingat, dan aku selalu ada meskipun kau tak ada, bahkan saat kau tak mengingat ku,
tak merindukan, dan tak ada lagi, aku akan tetap bersama mu.

Aku sangat egois untuk hal menyayangi mu, aku sangat egois karena memaksa
pengharapan ku sebelum semua benar-benar berakhir, aku tahu itu. Namun sekali lagi aku lah
orang yang paling egois karena terlalu takut melupakan mu.

Dan..

Aku menjadi orang jahat karena selalu ingin merampas waktu mu. Karena mu aku
memaksa kehendak bahwa aku selalu ingin menyayangi mu. Kau tau? Karena mu aku begitu
menjadi sangat marah ketika ada seseorang menyakiti mu.

16
Untuk mu, aku dapat menghancurkan segala hal yang mereka miliki termasuk waktu
dan hati mereka untuk orang yang menyakitimu. Aku selalu melakukan apa yang menjadi tugas
ku untuk membahagiakan mu sekalipun aku harus egois dan menyakiti yang lain. Salah? Iya
jelas ini salah, namun aku menjadi tak banyak memilih karena tujuan telah tercipta.

Bagaimana dengan hati ku?

Setiap manusia punya batas menunggunya bukan? Punya hati yang akan berbalik. Aku
fikir, semua waktu yang ku maksud telah tiba. Di sini, dan saat ini aku mulai menyadari bahwa
sejatinya segala sesuatu yang telah di lalui akan berakhir termasuk di dalamnya adalah
bertahan.

Kali ini, aku mengembalikan kenangan yang dulu sempat kau taruh disini. Mengingat
bagaimana jahatnya aku, egois, dan segala hal yang memaksa aku menyadari bahwa Tuhan
telah mengingatkan ku. Mengingat semua yang telah terjadi, silahkan untuk berbalik arah, tak
perlu berniat untuk berbalik padaku, tetap lah, biar aku yang meneruskan cerita ini sendirian.

Aku dan segala hal yang pernah kau beri akan melarikan diri dan menjauh jika kau
keberatan, aku akan nenyimpan semua kenangan yang pernah tercipta dan ikut dengan ku,
biarkan ini menjadi urusan ku seraya masih ada waktu untuk ku perbaiki.

Hari ini akan ku kembalikan semua pada awalnya, mengajaknya lagi ke tempatnya. Akan
ku kembalikan semua yang pernah ku rampas, waktu yang kau miliki untuk memberi kabar
padaku, malam yang kau miliki untuk bercerita dengan ku, siang yang kau miliki untuk
bermain dengan ku dan semua rasa yang kau miliki untuk berbagi dengan ku. Terimakasih
telah meminjamkan nya padaku, kini ku antarkan Lagi pada asalnya, semua kenangan, fikiran
dan segala tentang mu. Maka setelah selesai ku lakukan, silahkan untuk mengingat apa yang
sudah pernah ku lakukan, semua baik ku dan sebaliknya, mungkin hal buruk akan mudah kau
ingat, barangkali ada celah untuk kau juga mengembalikan segala kenangan yang sempat
kusimpan disela harimu, tetapi aku lebih suka jika kau bersedia untuk menyimpannya.

Kau tak perlu lagi menganggap ku ada di tempat dimana biasa kau melihat ku, aku
hanya ingin mengembalikan kenangan yang ikut bersama ku, aku tidak dapat menyimpan nya
sendiri setelah ku coba, itu sebabnya ku serahkan apa yang pernah kau beri dan apa yang
pernah ku rampas sebelum ini.

20, Agustus,2017

17
SUATU HARI DIBULAN SEPTEMBER

Andai hari ini Bintang tidak lagi menampakkan cahaya nya, maka aku yakin bahwa kau
adalah cahaya. jika senja nanti ku lihat pelangi, maka aku percaya bahwa kau adalah hujan dan
mentari. Jika daun itu jatuh pada ku, maka aku tahu bahwa kau adalah angin.

Kali ini, aku berharap sesuatu, aku tidak peduli dengan apa yang mereka bicarakan
tentang aku, tentang kemenangan bahkan penderitaan, aku tidak peduli dengan apa yang
mereka harapkan tentang ku, aku hanya ingin kau tahu, bahwa kebahagiaan adalah saat aku
menemukan seseorang yang mampu membuat ku menuliskan kalimat singkat pada malam ini
untuk mu.

06,September,2017

18
ALARM HIDUPKU

Seandainya Tuhan memperbolehkan aku membunuh seseorang, maka aku akan


membunuh mu. Seseorang yang selalu mengganggu dengan dering handphone yang setiap hari
berbunyi karena ada pesan singkat dari mu, seseorang yang tidak mengijinkan ku bermain
dengan hujan, seseorang yang selalu memberi peringatan, sekaligus ancaman. Seseorang yang
menyebalkan karna sesekali hal sepele bisa jadi bahan bertengkar, seseorang yang pagi-pagi
merusak mood dengan chatt permintaan maafnya, seseorang yang slalu mengingatkan aku
banyak hal, seseorang yang hampir setiap pagi menjadi alarm hidup ku. Tapi, setelah aku
membunuh nya, aku akan meminta pada Tuhan untuk mengijinkan ku membunuh ku juga,
karena ternyata aku tak bisa hidup tanpa mu. Segitu berartinya kau untuk ku, hingga semua
yang telah Tuhan rencanakan ku doakan kau dengan ku tetap bersama.

17,September,2017

19
LANGKAH MU, PENCIPTA LUKA DI BULAN
NOVEMBER

Hari ini adalah hari pertama tanpa mu disamping ku, hari ini menjadi hari pertama aku
kehilangan mu. Hari dimana aku terbangun oleh alarm, bukan karena telfon dari mu yang
seperti biasanya, mengucapkan selamat pagi dan kubalas dengan tulisan ku yang selalu typo.
Hari ini adalah hari pertama dimana aku kehilangan senyuman mu, kehilangan semangat pagi,
kehilangan separuh dari biasanya. Berat memang, namun itu terlalu mendadak, sesekali aku
merindukan yang mengisi waktu ku. Hanya karena aku membuat kesalahan kau mampu
mengingkari semua janji mu, hanya karna bagi ku, menghancurkan seluruhnya tentang aku di
hati mu. Hanya karna itu kau pergi, karna itu kau membenci dan melepaskan aku. Maaf sudah
tak ada artinya, semua sudah terlambat. Kau tahu? Aku ini menjadi orang yang paling berdosa,
menyesal tanpa henti hanya karna membuatmu pergi dari hidup ku.

Apa kau lupa? Aku bukan malaikat, kesalahan pasti aku lakukan, aku telah menyesali,
semua egoku, semua perilaku dan sifat ku sudah ku sesali. Namun yang membuatkan luka saat
ini tentu kau tahu?

Berulang kali kau mencoba menyakitiku, dan berulang kali aku memaafkan, tidak hanya
sekali kau berusaha berpaling, namun aku terima. Aku slalu memberimu kesempatan, bukan
hanya sekali. Bahkan saat aku tahu kesalahan ku, saat itu pula kau pergi. Maaf sudah tak
berguna, bahkan aku tak memiliki ruang lagi, tak ada lagi kesempatan terbaik untuk ku. Tak
ada lagi.

Aku menyadari sesuatu, kau tak suka dengan ku, menghargaiku pun kau enggan, apalagi
untuk menyayangi ku. Dulu kau bilang apa? Slalu ada disini, menyayangiku, mengerti aku. Kau
membuat ku dibutuhkan, dan kau juga yang membuat aku tak di inginkan, bahkan aku tidak
menginginkan kehidupan ku seperti kemarin lagi. Kehilangan mu sekali lagi adalah luka yang
cukup dalam, bahkan kesempatan hanya sekedar menjadi teman mu pun aku tak punya, padahal
kau dulu meyakini aku, membuat aku percaya sesuatu yang sulit aku mengerti, seperti
kehadiran mu adalah keajaiban yang pernah kumiliki. Kau adalah anugerah terindah dari
Tuhan, meskipun akhirnya Tuhan harus mengambilmu lagi dari hidup ku, dan aku tak pernah
menyesal pernah menyayangi mu.

Bandung ,
21,November,2017

20
SAAT KU SADARKAN BAHWA AKU TELAH
KEHILANGAN MU

Ada yang lebih sakit dari menyayangi lalu terkhianati.


Ada yang lebih buruk dari meperdulikan namun terabaikan.
Dan... jika itu menjadi penyebab rasa sakit,
maka kehilangan akan lebih pedih dari itu.

Rasa sederhana yang dangkal adalah gengsi, dan perasaan yang paling rumit adalah
meninggalkan, bukan tentang meninggalkan lalu kehilangan. Namun ini tentang meninggalkan
apa yang pernah dirasakan, kemudian rasa kecewa yang harus di akhiri dan akhirnya adakah
suatu hal yang lebih sakit dari pada kehilangan?

Terimakasih telah memberikan senyuman di pagi hari, meski pada malam harinya aku
akan berputus asa atas kehadiran mu.Terimakasih telah memberi cahaya pada pagi hari,
meskipun pada malam harinya kau buat semua menjadi gelap. Terimakasih telah kembali pada
pagi hari, meskipun pada malam harinya kau pergi lagi.

Bagi ku, kau lebih dari yang terbaik, bagiku kau lebih dari mereka yang pernah
membuat ku bahagia. Bagi ku kau bukan tak ada artinya, karena bagi ku kau adalah satu di
antara banyak orang yang paling ku sayangi. Aku tak akan pergi, apalagi membenci, aku hanya
akan mencukupkan karena aku tahu, hati ini lebih paham dari apa yang kau kira.

November,2017

21
MERINDUKAN MU SATU, HANYA SEDERHANA

Bahagia ku saat bertemu dengan mu adalah nyata... aku adalah insan yang tak ingin
rindu ku berada pada tempat yang salah. Saat kita bertemu dalam hati kecil ku, aku merasa
sangat senang. Dengan begitu setidaknya aku dapat mengobati rasa rinduku. Namun, tentu
rindu ini menyakit kan, membuat ku menjadi tak terarah. Semua yang aku pikirkan tentang mu,
Aku tidak siap. Ya.. bahkan mungkin aku tak akan pernah siap ketika rindu itu slalu terarah
pada sosok yang telah lama hilang. Aku tidak pernah siap saat bertemu dan semua tak lagi
sama. Aku tidak pernah siap untuk menjadi orang lain, padahal kita pernah saling
membahagiakan.

Kalau kau tahu, kini aku menjadi terasa sangat takut. Bahkan aku tengah berusaha tetap
menjadi aku yang kamu kenal, meski semua tak seperti dulu lagi. Dulu kita menghabiskan
sepanjang hari meskipun harus ada pertengkran pada beberapa waktu, tapi aku merindukan
detik dimana kita slalu bersama. Aku tidak suka hari ini, hari dimana tidak ku temukan lagi kau
di tempat kita. Aku slalu melihat, meski itu dari tempat yang tak terlihat. Hanya dalam mimpi
aku dapat merasakan lagi. Hanya dalam mimpi kita menjadi seperti biasanya. Bahkan hanya
dalam mimpi aku terlihat lebih bahagia.

Aku tidak lagi menangis sekarang, mungkin sudah dirasa cukup. Tapi aku tak begitu
bahagia, Mungkin karena aku tahu, Semua kadang menjadi tak terlihat. Ku hancurkan semua
rasa yang membuat ku menjadi seperti orang yang salah. Entah apa yang ingin ku dapat, aku
merasa ada yang salah. Merindukan mu sederhana dan hanya satu, semua tentang kita menjadi
yang di harap kan. Bahkan saat semua berbalik menjadi terasa sangat nyata ketika aku
menyadari kau tak lagi disini. Ini bukan lagi tentang kita, tapi ini menjadi apa yang pernah ada
dan tertinggal dari ku dan tentang mu.

Tentang kisah yang tak terlupakan.


Tentang rasa yang pernah hadir.
Dan tentang rasa sakit.
Rasa sakit karena telah kehilangan senyuman pagi.
Rasa sakit karena rasa itu tlah hilang.
Bahkan rasa sakit ketika semua telah tiada.

November,2017

22
FORMULA YANG RUMIT, TAK DAPAT TERURAI

Saat ini aku tengah memikirkan mengapa ini menjadi sangat rumit? Hingga aku tak
dapat menjelaskan bahkan hanya untuk menguraikan nya pun aku tak mampu. Aku hanya
menjadi tak tau apa-apa. Hanya saja aku merasa ini menyakitkan dan membuat ku tersentak !

Kamu.. Slalu membuat ku menjadi sangat marah, tapi aku tidak apa-apa. Kamu slalu
membuat aku ingin pergi, Tapi kau tau aku pasti tertahan disini, itulah mengapa aku masih
bertahan. Kamu slalu membuat ku takut kehilangan mu. Aku tau kau paham, tapi entah
mengapa kau sering kali membuat ku semakin takut kehilangan mu. Kamu tau aku slalu
mengikuti mu, namun kamu menjadi seenaknya pergi kemana pun.

Hanya saja aku tak pernah mengerti, mengapa aku seperti tak punya pilihan selain
bertahan? Padahal hanya untuk seseorang yang tak pernah takut kehilangan ku? Aku tau ini
perlakuan tak adil untuk hati ku. Namun aku menjadi percaya, bahwa dengan mu hanya akan
membuat suasana dalam hati ku jauh lebih baik. Saat ini aku menyerah pada keadaan yang
cukup rumit, keadaan yang terus memaksa ku untuk mungkin hanya diam. Aku merindukan
kamu yang dulu sebelum sempat menyakiti ku.

Semoga aku masih dapat bertahan hingga waktunya tiba. Entah pada saat kamu mulai
menyayangi ku, atau Tuhan akan membiarkan kan ku melupakan mu, marah pada mu saat kau
membuat ku kesal, dan Tuhan membiarkan ku meninggalkan mu. Aku tak pernah tahu, aku
hanya percaya bahwa saat ini Tuhan tengah mengatur cara bagaimana menjadikan aku lebih
baik, meski dengan jalannya melalui dirimu, yang slalu membuat ku bahagia dan slalu membuat
ku menjadi sangat sedih. Memang bahagia dan sedih itu menjadi satu, meski aku tak pernah
mengerti mengapa itu harus datang dari orang yang sama, dan itu adalah kamu kosakata yang
tak pernah hilang meski telah membuat ku hancur berkali kali, mungkin aku hanya merasa
bahagia bersama mu lebih berarti dari waktu yang paling menyakitkan, meskipun kamu lah
alasan mengapa aku menangis cukup lama.

November, 2017

23
KAU DAN KESELURUHAN ASING MU

Ini bukan sesuatu yang buruk. Bagiku bahagia adalah pasti, dan kali ini aku merasakan
sesuatu yg sulit kuhadapi. Aku tak dapat dengan mudah mengendalikan khawatir ku. Karna tak
ada yang mampu menjelaskan, aku tak mengerti siapa kita sebelumnya, yang aku tau aku
teramat bahagia ketika bersama mu. Bahkan aku lupa akan hal menyakitkan saat aku berada
dengan mu. Meski singkat, tapi ku rasa banyak sudah kisah yang dapat kuceritakan pada siapa
pun yang kutemui. Bahkan bila di ceritakan, mungkin tak akan cukup waktu hanya dalam 1
hari.

Sosok mu tak asing bagi ku, kecuali hari ini, Setelah perubahan yang tak aku mengerti.
Kini aku kehilangan sosok mengagumkan yang membantu ku berusaha keras menjadi lebih baik
setiap hari nya. Kini kita sungguh menghilangkan semua hal indah yang pernah ada. Aku
hanya menjadi diam, karena itu aku yang akan memikirkan. Meskipun begitu, paling tidak kau
tetap menjadi sosok yang tak akan pernah terganti.

November,2017

24
ANGIN UNTUK DANDELION

Aku adalah dandelion. aku rapuh... yaaa, benih-benih ku akan terbang tertiup angin.
Angin membawa ku ke tempat lain, disana aku tumbuh menjadi pribadi yang baru, tapi tetap
hidup. Angin mengajariku meski aku harus ditebangkan satu per satu, sekalipun ia akan
membuat ku menjadi tak semestinya, aku tak ingin di tinggalkan olehnya sekalipun ia akan
membuat ku menjadi tak tampak indah, bahkan aku akan tetap disini menunggu tiupan meski
aku tau seseorang tak akan datang pada ku untuk memetik dan memberi pengharapan pada
yang lain.

30, November,2017

25
HUJAN DI BULAN NOVEMBER
Tak ada lagi yang melarang ku berada di bawah hujan tanpa atap. Tak ada lagi yang
menemaniku bermain di bawah rintik hujan. Kali ini, aku melakukannya sendiri..

Bertepatan pada saat kau pergi, aku tahu bahwa semua keindahan terampas, mengikuti
aliran hujan kali ini. Semua hal yang pernah kau bagi dengan ku, tak pernah hilang dalam
benak ku. Kisah dengan mu, tentang kamu, tentang kita, dan Hujan adalah sulit untuk
dilupakan, tentu saja semua yang pernah terjalin begitu berat untuk di musnahkan.

Hidup ku, sebagian separuh aku, seakan-akan pergi mengikuti mu, seolah seluruh
kenangan yang kau bawa, tak dapat pergi tanpa aku.

November, 2017

26
SESEDERHANA BERTEMU DAN HILANG

Kini aku sudah tak pandai lagi dalam merangkai kata, hanya sebuah perasaan
sederhana yang ingin ku tuntaskan. Aku banyak bertanya, mengenai hari ini, pengalaman yang
menurut ku paling menyakitkan. Tanyakan padaku, apa ada hal yang lebih menyakitkan dari
kehilangan?

Kehilangan adalah sesuatu yang pasti. Iya, pasti terjadi. Pertemuan adalah jalan untuk
merasakan kehilangan, dan kini adalah saat nya. Aku banyak bertanya, mengenai hal yang
paling menyedihkan di dunia.

Sudah banyak hal yang aku rasakan, mulai dari pengalaman yang paling menyenangkan
sampai saat dimana kesedihan merobek hati ku. Aku bukan tengah menyesal, hanya saja begitu
terlalu singkat kau berada di tempat ini bersama ku. Pengalaman yang tak pernah terlupakan,
dan saat hari ini tiba aku menyadari bahwa aku telah kehilangan mu. Aku bukan hanya
kehilangan mu, bahkan aku kehilangan separuh hatiku yang ikut hilang bersama mu.

Waktu terasa begitu singkat, bila kini ku utarakan bagaimana rasanya, mungkin tak
akan pernah cukup waktu untuk membahasnya. Aku pernah begitu bahagia, teramat sangat
bahagia. Dan kini aku kehilangan mu, begitu sebentar rasanya, namun aku tau waktunya telah
habis.

Kau bukan lah milik ku, dan aku tau betul. Pemilik mu bukan lah aku, maka aku sudah
seharusnya siap ketika waktunya tiba. Aku tahu sebagian hati ku mengikuti mu, bersama mu
saat ini, dan aku kehilangannya. Aku tak pernah menyalahkan siapa pun, termasuk
menyalahkan waktu yang singkat. Namun itu cukup berarti untuk ku, bagaimana tidak? Sudah
banyak pengalaman pahit dan manis yang terlewati bersama.

Aku tak pernah takut, kau selalu disini seperti biasanya ketika aku terluka. Namun kini
tak seperti biasanya, kau hilang, dan aku hanya dapat mengingat bagaimana caramu mengajari
ku. Aku selalu menyukai bagaimana caramu, bagaimana cara mu melengkapi ku, membantu ku,
dan membuat ku bahagia setiap waktu. Bahkan aku selalu menyukai bagaimana cara mu
membuat ku sedikit marah.

Desember,2017

27
KANDAS BAGIMU, SLALU UNTUK KU

Melupakan mungkin mudah untuk mu, melupakan kita yang dulu, kau sudah
melupakan waktu- waktu penting yang ku miliki, waktu berbagi, menyayangi, dan segala hal
yang kulewati dengan mu. Kebersamaan yang dulu pernah singgah, sesuatu yang tidak aku
percaya semuanya sudah menjadi kenangan yang tak lagi utuh, bagaimanapun keadaannya saat
ini, untuk ku semua tak pernah berubah. Semua perasaan yang pernah terbagi masih menjadi
perasaan yang sama, semua waktu dan kehidupan yang pernah terlewati masih saja sama, bagi
ku kehidupan ini masih sama, baik ada ataupun tak ada kamu, aku tetap memiliki perasaan yang
sama. Bagi mu, semua sudah berakhir, tapi tidak untuk ku. Bagi ku semua janji yang pernah ada
akan tetap ku tepati, semua janji masih mengelilingi seluruh isi kepala ku, memenuhi hari-hari
ku, menggenang dalam hati. Begitulah sesuatu yang kandas bagimu menjadi hal yang slalu
untuk ku.

15,Desember,2017

28
SEMUA USAI, TANPA AKU

Semua memang sudah berubah, bahkan kamu mungkin berfikir semua sudah terbiasa
seperti sekarang ini. Tanpa hari yang melelahkan karna harus bertengkar, tanpa hari yang
membosankan akibat ulah ku, tanpa kehidupan yang berantakan karena kehadiran ku, tanpa
adanya aku. Aku tahu, kau sudah terbiasa melepaskan apa yang pernah kau genggam,
melepaskan aku tentunya. Semua benar-benar selesai untuk mu, melanjutkan hidup tanpa aku
adalah keputusan mu, namun bagiku semua tak ada yang benar-benar selesai. Apa yang sudah
kau lepaskan belum pergi dari tempat nya, masih di sini, tepat di samping ku. Aku tidak benar-
benar pergi, itu hanya membuat luka ku semakin menganga. Aku tidak pernah hilang, bahkan
bagi ku, kau slalu menjadi teman baik, teman yang menemani, teman yang slalu ada, bahkan
ketika kau tak ada sekalipun. Apakah kau tahu? Berkisah dengan mu tak mampu aku tukar
dengan kisah hidupku selain ini.

Bukan hanya sekali aku berlari, mengejar mu dan pergi menjauh dari mu. Keduanya
bukan pilihan untuk ku. Aku terlalu takut bertindak, kesalahan ku slalu menjadi lebih besar
ketika ku lakukan. Beranjak dari tempat ku sekarang dan berfikir kemana adalah hal yang
paling tak ku suka, karena ada satu pilihan dimana aku harus melepasmu juga. Tidak hanya
sekali aku mencoba membuang semua perasaan yang ada, menghapusmu meski aku tak mau,
membunuh semua kenangan yang pernah singgah, namun sebanyak itu pula aku menyadari
bahwa kau begitu berarti untuk ku, untuk hidup ku, dan semua yang pernah aku lewati.

Dengan semua yang ku bayangkan tentang mu, melepaskan dan terlupakan adalah
jawaban yang slalu hadir. Sesungguhnya aku ingin sepertimu, menerima semua yang sudah ada.
Sebenarnya aku ingin membiasakan diriku tanpa mu, tanpa orang yang slalu membuat ku
tertawa, tanpa orang yang dulu slalu ada untuk ku, menjadi alasan, dan mengubah hidup ku.
Aku ingin menerima bahwa semua tak lagi sama, tak ada lagi orang yang marah saat aku
marah, diam saat aku diam, mengingatkan aku dinginnya malam, memberikan lebih dari apa
yang ku perlukan. Sebenarnya aku telah mencoba menerima kenyataan bahwa seseorang yang
dulu slalu ada kini telah pergi. Aku membiasakan diri tanpa mu, membiasakan diri untuk pergi
dan menjauh dari tempat dan semua orang yang tahu tentang kita. Bagaimana rasanya? Tentu
itu sangat sakit, berpura-pura bahagia di depan mereka, mencoba dewasa menjawab semua
pertanyaan tentang kita. Tentu kau tahu aku ini bisa saja kuat, tapi tidak dengan hati ku.

17,Desember,2017

29
BUKANKAH HIDUP ADALAH TENTANG PILIHAN?

Hidup ini tentu saja adalah pilihan, tetapi aku tidak dapat memilih. Memilih membuat
mu tetap disini, atau memilih pergi. Kita sama-sama kehilangan, namun aku yang paling
merasakan itu, kadarnya tinggi hingga semua masih tertinggal. Apakabar mu? Tak perlu
bertanya pada ku, mencoba baik-baik saja adalah pilihan ku saat ini, bagaimana rasanya
kehilangan mu membuat aku semakin tahu arti mu untuk ku. Akupun tentu mengharapkan
kamu baik-baik saja, dan aku yakin betul bahwa tanpa aku, kau lebih baik. Kehidupan mu lebih
baru, tanpa adanya aku, kau berusaha menjadi lebih baik menjalani hari seperti biasanya. Kau
menemui orang-orang baru, menyayangi mereka, berkisah dengan mereka, dengan begitu aku
yakin aku hanya akan menjadi masalalu yang terlupakan.

Desember,2017

30
DESEMBER PERTAMA TANPAMU

Tak pernah sedikitpun terencana dalam hidupku, bahwa telah mengenalmu adalah
keajaiban yang paling ajaib di hidupku.

Cukup Singkat, sesingkat pertemuan kita.

Kita slalu menghabiskan sepanjang malam, bercerita tentang aku, kamu, dan kita. Kita
menghabiskan waktu untuk berdiskusi, berdebat, bahkan jika harus menangis. Tetapi itu dulu.
Selalu ada kisah sebelum aku terlelap dalam tidur ku, ada canda tawa, ada hadirmu disini.
Tetapi itu hanyalah dulu. Pesan mu selalu ada di setiap chatt social media ku, memberi tahu aku,
dan bertanya banyak hal tentang aku. Tetapi itu juga dulu.

"Aku selalu " bukankah itu yang kau bilang?, Suatu hari aku akan menuliskan semua
yang terjadi saat dengan mu. Menyimpan namamu dibawah motivasi penulis.

“sedang apa?” tentu pertanyaan yang selalu dulu, kini menjadi begitu asing.
Mungkinkah kau mengingat saat kita makan bersama? Barangkali itu juga yang
menjadi pertanyaan ku kali ini.

Dari jauh aku melihat mu, ku titipkan rindu pada angin yang berhembus, aku
membiarkan angin membawa rindu ini. Tentu aku tak pernah tau sampai atau tidak? Namun,
aku cukup mengerti bahwa kau tak pernah memahami apa yang ku mengerti.

Kau tahu? Tak pernah sedikitpun aku berani menyepelekan kisah ini, tentu kisah dengan
mu adalah keberanian ku.

Dan..

Aku sudah mengenalmu selama hampir 4 tahun, tentu itu bukan waktu yang singkat
untuk berkisah dan mengenalmu. Banyak waktu ku lewati dengan mu, tentu dengan berbagai
drama dan cerita bahagia pada umumnya. Tiga tahun, ditambah satu tahun aku menegnalmu,
apakah selama waktu itu berlangsung kau juga mengenaliku, seperti aku mengenalimu? Apa
kau tahu hal yang menyakitiku? Apa yang ku kagumi? Yang dapat membuatku bahagia? Apa
kau tahu apa yang paling ku takuti? Dari semua pertanyaan itu, tentu aku berharap kau tahu.

Sesungguhnya aku tak pernah menyangka bahwa berbicara dengan mu menjadi hal
yang paling sulit bagiku kini. Kita asing, sama seperti dulu sebelum saling mengenal. Kita tak
lagi saling sapa, kita tak lagi seperti dulu. Aku tahu kau sedang berusaha menjauhi ku, itulah
mengapa aku menangis sekarang.

31
Kau hilang entah kemana, sosokmu hilang dalam pandangan ku. Berkali ku ungkapkan
bahwa aku begitu kehilangan mu, kehilangan canda tawa mu, tangis mu, bahkan aku kehilangan
sebagian hatiku yang mengikuti mu. Ternyata sesulit ini melupakan kita, kita yang dulu. Tentu
yang sulit itu bukan hanya sekedar mengucapkan selamat tinggal, tetapi bagaimana caraku
membiasakan diri tanpa mu.

Rasa sakit ini tak pernah kau tahu, seperti pada malam itu..

“Kau tidak mampu menerima hadirku yang sederhana”. Dari semua itu, hidup telah
mengakui hadirku, namun tidak bagimu. Dulu aku selalu berusaha menjadi yang kamu suka.
Dulu kamu pernah memberi tanda bahwa aku sudah melakukan hal yang benar.

Kita adalah sepasang keasingan yang dulu pernah saling. Kini kau tak lagi memberikan
ku saran, kau tak lagi mampu menampung keluh kesah ku, begitupun aku. Kau tak lagi
memperhatikan ku dengan baik, begitupun dengan ku. Aku tak lagi memahami mu, seperti
yang slalu ku usahakan waktu itu. Aku tak lagi memahami apa yang kau suka, apa yang kau
benci, apa yang membuat mu bosan, kapan kau akan pulang dan beristirahat, bahkan saat kau
sedang marah. Aku tak lagi mampu memahami semua hal yang dulu pernah di sepelekan.

Yang dulu begitu berisik nya dering handphone ku karena ulah mu, kini aku tak lagi
melihat foto profil mu di urutan chatt social media ku, tak ada lagi “Typing” untuk ku, tak ada
lagi “call” untuk ku, bahkan tak ada lagi “Recording” untuk ku. Kini tak ada lagi yang
membetulkan kesalahan ketik yang ku lakukan, tak ada lagi typo yang ku kirim untuk mu.

Apakah kau membiarkan semua berlalu? Mengasingkan semua percakapan dengan ku


terhapus waktu. Ketika aku tahu semua ini, tentu ada yang sakit dari ku. Kini, tiada lagi saat
dimana kau membalas pesan ku, tak pernah lagi kau menanyakan segala hal yang ku lakukan.
Tidak ada lagi waktu kau mengajak ku bermain, pergi ketempat yang kau suka. Tidak ada lagi
hari dimana kau begitu banyak berbicara dan aku tak pernah bosan mendengarnya. Cerita kita
tak akan lagi ada dalam hari ku. Kini, tak ada lagi seseorang yang tiba-tiba tanpa ku mohon,
membuat aku benar-benar tak percaya kau disampingku, namun itu benar-benar terjadi.
Bagaimana dengan semua yang pernah kita impikan bersama? Tentu aku tahu kau tak lagi
ingat itu.

Semenjak aku menjalani hari tanpa mu, kau asing untuk ku, begitupun dengan ku, aku
tak lagi mengenali diriku seperti dulu kau kenali aku. Suatu batas darimu tak pernah bisa ku
hancurkan, sebuah batas yang tak lagi menyertakan aku di dalamnya, tentu saja semua
perubahan ini menyakiti ku lagi, dan aku.. aku slalu menyalahkan diri sendiri atas semua
perubahan yang ada.

Ketika aku melihat mu, fikiran ku terhenti…

Saat itu, kau datang dalam hidup ku..

Membuat aku tak percaya namun nyata..

32
Meyakini hati ku, kemudian aku percaya..

Tidak mudah bagi ku menerima mu,

Tidak mudah bagiku mendapatkan mu,

Namun sampai pada masa kau meninggalkan ku,

Pada masa dimana aku menyayangi mu,

Bahkan jika kau menginginkan ku pergi, hati ku masih menyimpan mu.

Bahkan jika semua menjadi berbeda, bagi ku kau tak akan berubah.

Bahkan jika pada waktu yang hanya sementara kau melihat ku, aku akan slalu untuk mu.

Penyesalah ku sudah tak ada artinya.

Apakah aku begitu membuatmu menderita?

Apakah aku begitu melukai hati mu?

Apakah hadir ku menyimpan luka paling dalam di hati mu?

Apakah kecewa mu sepenuh nya akibat ulah ku?

Apakah aku membuat mu menjalani hidup dalam kepedihan?

Lantas..

Mengapa kau hanya menerima segala kesempurnaan ku? Mengapa tak pernah kau terima aku
sebagai aku? Aku yang dengan segala kurang ku?

Kau tahu? Bersama mu, aku lah sempurna untuk diriku sendiri. Kau merubah hidup ku,
sadarkah kau perihal itu?

Terimakasih pernah mengerti, pernah memberikan pemahaman, pernah percaya, dan pernah
sabar.

Terimakasih pernah disini, pernah tidak menyerah, pernah membuat warna, dan membuat ku
kisah yang baru.

Terimakasih telah memberikan segala hal yang berarti, terimakasih untuk malam itu.

Malam yang tidak akan aku lupakan, karena baru saja aku kehilangan seluruh nya tentang mu.

Maaf karena belum bisa melepaskan, bagiku kau adalah bertahan, bertahan dari segala hal yang
menyakitkan sekalipun, termasuk saat kau pergi waktu itu.

33
Sempat memiliki mu adalah hal yang tak terbayangkan dalam hidup ku, sempat dengan mu
adalah anugerah terindah, mengertilah..

Aku slalu menunggu, menunggu waktu dimana kau melihat ku, melihat seluruh yang ku
kenang dengan mu, mengerti seluruh yang ku rasakan, seluruh pengalaman terbaik ku dengan
mu, kenangan paling indah sekaligus terpahit yang pernah ku lewati. Suatu hari kau akan
mengerti bagaimana jadi aku.

…….

Dari mu, aku mengerti bahwa dengan mudahnya kau mengakhiri segala sesuatu,
tentunya sesuatu yang aku percaya sebelum ini. Ku kira, semua yang telah berakhir mampu
menyadarkan segala sesuatu perihal berlalu, ternyata tidak. Rindu dan seluruh perasaan hadir
dengan cara yang sama, semua hanya mengarahkan ku pada kembali, seolah rindu ini lupa
bagaimana caramu pergi dari hidupku. Aku mencoba berdamai dengan luka, segera pergi dari
kerumunan ketidakpastian menunggumu, menerima takdir Tuhan melalui kepergian mu,
namun masih terasa berat bagiku.

Ketika aku tak lagi membuat mu bahagia, tentu aku menangis hebat, itu sangatlah
menyakitkan. Tidak kah ada satupun alasan mu bahagia karna aku? Aku tak yakin ..

Akankah suatu saat nanti ku temui waktu dimana semua yang kurasa berubah? Seperti
rasamu padaku, akan kah aku merasakan sama seperti mu? Bahkan aku sendiri tak yakin
menjawabnya.

Aku tidak akan mudah melupa, meninggalkan, dan melepaskan. Kau tahu aku, Bahkan
saat kau tak lagi menginginkan aku, aku masih tetap disini.

25 desember,2017

34
MENJADI BARU, TENTU AKU HANYA MENCOBA

Aku mencoba menjadi orang baru, karna kehilangan mu aku tak mampu mengenali
diriku lagi. Kehilangan mu membuat aku tak membiasakan diri dengan hidup ku lagi. Aku pergi
dengan kehidupan yang baru, kisah yang baru, orang yang baru. Namun tentu kau tahu
jawabannya, semua itu masih terasa begitu sulit, bahkan aku tak mampu menjabarkan
bagaimana sakitnya. Menjalani ini bukan hanya sekali untuk ku, hingga kesekian kalinya ku
katakana betapa berartinya kau dalam hidup ku. Menyayangimu dulu tak mudah, bahkan saat
kau pergi dalam keadaan aku yang menyayangimu lebih dari biasanya, siapapun yang ada
diposisi ku setuju melepas mu adalah sulit. Melepas seseorang yang menaruh harap dan alasan
paling banyak.

31,Desember,2017

35
SUATU HARI KETIKA KITA BERSAMA

Bahagia yang sederhana ku miliki pada suatu masa ketika kita bersama. Aku tak pernah
ingin membandingkan diriku dengan siapa pun. Karena siapa yang akan peduli saat masa itu
tiba? Siapa yang meminta? Terlahir menjadi seperti apa dan bagaimana? Tak pernah ada
satupun yang tahu. Dan takdirlah yang mencoba untuk menjawabnya.

Disini, di tempat ini kita terlahir dengan tawa yang sama, seandainya ada tangisan,
itulah tangisan bahagia dan menjadi anugrah terindah yang pernah dimiliki. Ketika Tuhan
mengatur sebuah pertemuan, saat itulah Tuhan memberikan jalan untuk bersama bahkan
Tuhan telah mengatur saat kita tak lagi seperti pertama, hanya saja Tuhan tak pernah mau
untuk memberi tahu bagaimana cara untuk melupakan, atau bahkan setiap insan lah yang tak
dapat mengartikannya.

Siapa yang dapat menolak? Atau hanya sekedar diam? Bukan lah aku. Aku hanya
mencoba untuk sanggup menjalani apa yang ada, siapa yang tahu akan menyakitkan pada
akhirnya?dan sampai pada waktu yang telah di tentukan aku akan tetap berjalan meski pada
kenyataannya aku tahu perjalanan ini membuat ku jatuh berkali-kali. Setidaknya aku memahami
bahwa bahagia memberikan arti kehidupan yang sesungguhnya.

Begitulah dengan hari ini. Hari dimana rasa takut ini mulai ku temukan. Hampa.. semua
menjadi kosong ketika perjalanan ini mulai membuat ku lelah. Bagaimana jika aku
menginginkan semua kembali seperti pertama? Sungguh tak mungkin. Semua menjadi terasa
berbeda, ketika Tuhan memutuskan untuk mengambilmu dariku meski dengan cepat ku sadari
bahwa itu bukanlah milik ku. Hanya saja aku terlalu terbiasa di saat semua tak seperti yang ku
harapkan, bahkan ketika aku mulai tak percaya, harus berada di tempat yang dulu pernah
menyatukan kita.

Aku slalu bertanya pada Tuhan apa yang akan terjadi setelah ini? Tapi tak satupun
jawaban tersirat. Seandainya aku yang bersalah, harus pada siapa aku meminta untuk di
maafkan? Seandainya aku yang harus bertanggung jawab atas hati yang tersakiti, hati siapa
yang harus ku obati? Sementara aku tak pernah tahu mengapa? Bahkan aku menjadi yang
terluka.

Aku hanya ingin seperti yang mereka perlukan. Menjadi bahagia di tempat yang telah
lama menantiku, atau bahkan salah? Hanya sekedar tak menangis itu sudah cukup.

Ketika pagi datang, aku menjadi penuh pengharapan, meskipun aku tahu pada malam
harinya aku akan menjadi orang yang berputus asa. Aku tak pernah bisa membenci masa lalu

36
hanya untuk melupakannya, meski dulu aku merasa sangat takut kau akan meninggalkan ku
esok pagi, Dan kini aku menyadari bahwa setiap senja datang kau hanya tinggal kenangan bagi
ku.

Melupakan mu bukanlah sesuatu yang salah. Bahkan pergi jauh dari mu mungkin akan
menjadi hal yang paling pantas. Saat ini aku bukanlah seseorang yang sempurna, yang dapat
memberikan mu segalanya. Seperti pada kenyataan nya kau akan kecewa dan membuat ku
menghancurkan apa yang pernah tercipta, dalam kehidupan yang membuatku slalu merasa
bahagia.

Aku tak pernah tahu bahgaimana cara untuk dapat mengembalikan, tak pernah tahu.
Aku tahu yang kini harus ku lakukan adalah melanjutkan hidup, meski bukan lagi dengan mu,
aku tak ingin tenggelam dalam kekecewaan lebih dalam lagi. Meski aku telah berada jauh.

Kebahagiaan akan datang menghampiri ku, tapi bagi ku bahagia saat bersama mu adalah
yang paling nyata. Akan lebih banyak insan yang mencoba membuat ku tersenyum, aku pasti
akan melakukannya. Tapi bagi ku senyum sederhana adalah saat kau melakukannya untuk ku.

Aku mungkin akan terlihat melupakan. Tapi bagiku kau lebih dari sekedar apa yang
mereka sebut bahagia, kau lebih dari senyuman istimewa yang ku miliki, bagiku kau tak akan
hilang, karena aku akan slalu mengingat mu meski kita tak lagi bahagia bersama. Setidaknya
aku berjanji akan slalu mengenang mu karena dulu kita pernah saling membahagiakan.

Kini aku tak akan pernah lupa untuk bahagia. Karena aku tahu saat nanti ku lupa tak ada
lagi yang akan mengingatkan ku, atau sekedar membuat ku tersenyum ketika aku mulai lelah.
Bagi ku saat kita di pertemukan aku menjadi bahagia. Saat kita bersama aku menjadi jauh lebih
bahagia, hingga pada akhirnya Tuhan meminta kita untuk jauh dan tak lagi bersama, aku
berjanji akan tetap bahagia, karena mengenang mu adalah bahagia yang pasti.

“saat kita merasa bahagia, terkadang kita tidak menyadari betapa sakitnya ketika semua
mimpi akan menjadi cerita yang hanya dapat di kenang”

01,Januari,2018

37
AKU, DAN SELURUH YANG SEMPAT KAU KENAL

Bukan tanpa alasan ketika aku memutuskan untuk berbicara. Bahagia itu sederhana
bukan? bahagia itu pantas ku sebut ketika aku bersama mu. Bukan kah kita pernah saling
bicara? Kau masih ingat ketika aku mengatakan penting untuk ku kau tahu bahwa kau penting
dalam kehidupan baru ku ini.. Aku tak berbicara kehidupan ku sebelumnya seperti apa, yang
jelas.. ku temukan kehidupan yang indah dan penuh warna ketika kau mulai berbicara dengan
ku.

Apa kau masih ingat, ketika aku mulai megungkapkan pentingnya hadirmu? Mungkin
saja kau lupa?Atau bahkan kau sudah membiarkan. Aku tak perah tau apa yang kau fikirkan
tetang ku.Tapi boleh kah sekali lagi ku ungkapkan? Dengan segala kerendahan hati, aku
meminta untuk dapat mendengarkan apa yang ku katakan, boleh jadi terakhir kalinya ku
ungkapkan.

Aku benci. Aku benci ketika aku harus berada di tempat ini. tapi aku tak punya banyak
pilihan, aku hanya mencoba untuk bertahan meski itu menyakitkan. Aku hanya terdiam, aku
hanya mencoba untuk tidak menangis. Meski tak jarang aku tak kuasa menahannya.
Tidak dalam waktu yang sebentar aku terdiam.

Kehidupan ku mulai berubah, ketika ku lihat senyuman indah itu untuk ku.
Bukan, sepertinya bukan hanya sekedar senyuman. Aku dapat tertawa, aku bahagia. yaa..Hanya
satu yang membuat ku demikian, kamu. Aku masih ingat saat pertama kali kau mulai menyapa
ku. Meski aku mulai lupa, tapi masih teringat jelas kamu lah yang memberiku setitik cahaya
pada kehidupan baruku. Meski aku lupa bagaimana bisa aku bahagia di tempat ini, tapi aku tak
akan melupakan bahwa telah tercipta malaikat tak bersayap yang datang memberi arti
kehidupan yang lain..Tuhan memberi aku kehidupan yang layak, aku tau kau adalah seseorang
yang berpengaruh. Aku tau kita berbeda, entah bagaimana bisa.. Aku lupa bahwa aku bukan
siapa2. Kau terlalu membuat aku melupakan perbedaan, tiap kali aku di dekat mu aku hanya
merasa bahwa aku bahagia. Kau tau? Aku sangat ingin menghargaimu, membuat mu bahagia,
dan bersama mu setiap waktu. Aku tak pernah lupa ketika aku berjanji tak akan pernah
membiarkan mu sendiri, bagaimana dengan mu? Bukan kah kau juga memberi janji yang sama?
Katamu kau akan slalu ada.. apapun yang terjadi? Aku tak pernah menyalahkan siapapun. Tapi
aku hanya ingin mengungkapkan bahwa aku merindukan saat kita berbicara, aku merindukan
cara mu membuat aku tertawa. Aku merindukan saat kau marah.. aku menyukai cara yang
berbeda, meski kadang membuat ku menjadi sangat kesal. Aku lebih suka kau marah tapi slalu
ada untuk ku. Apa kau tau, aku sering meninggalkan pandangan ku untuk tidak melihatmu, aku
slalu ingin pergi. Mungkin seperti anak kecil, hanya saja aku tak ingin kelihatan lemah. Aku tak

38
ingin menangis di hadapan mu, kemudian semua bertanya kenapa? jelas aku tak mungkin
menjawab "aku merindukan mu".

Aku slalu bertanya pada Tuhan, apa aku masih bisa menjadi bagian kecil dari mu?
kemudian aku terdiam, aku terlalu takut salah ketika akan berbicara padamu. Aku iri.. Setiap
kali yang lain sesuka hati berbicara, tertawa, bersenandung bersamamu. Mereka bisa lakukan
itu kapanpun yang mereka ingin kan. Kadang aku iri melihat mereka yang dengan sesuka hati
melakukan apapun dengan mu. Aku iri, karena aku tau aku tak dapat lagi melakukan itu.
Aku bertanya lagi pada Tuhan, apa aku masih bisa seperti dulu? Ku fikir kau butuh waktu. Ku
berikan waktu yang cukup lama, dan aku tak tau hingga kapan..Meskipun aku yang
memberikan waktu, tapi aku slalu menunggu waktu yang lain ketika kau akan berbicara pada
ku. Aku ingin melupakan, berharap rasa kecewa ku dapat berakhir. Tapi aku tak dapat lakukan
itu, jangan tanya mengapa? Mungkin ini adalah alasan ketika aku mulai belajar untuk dewasa.
Yaa Kau membuat aku bahagia. Kau membuat aku melakakukan lebih dari apa yang aku bisa.
Aku merindukan saat kita yang dulu, Kau tau.. aku tak pernah bisa melupakan sedetik pun
waktu kebersamaan kita.

Saat itu, saat aku merasakan bahagia karena telah mengenal mu. Tapi aku tak pernah
bisa membohongi hati kecil ku untuk itu. Kau, seseorang yang slalu mempunyai cara untuk
membuat kesedihan ku hilang. Kau yang slalu membuat hari menjadi lebih indah, dan kau
mewarnai kanvas putih kehidupan ku, saat aku mulai memutuskan untuk mengejar asa di
tempat ini. Ketika aku mengingat lelah. Aku bertanya lagi pada Tuhan, Apa kau masih
menganggap aku ada?Aku tak pernah tau. Yang ku tau saat ini tak ada yang bisa seperti mu.
Aku merindukan kehangatan ketika kita mulai bertingkah konyol, tertawa, bercerita, bahkan
aku merindukan saat kita bertengkar. Aku rindu saat kita makan bersama, aku rindu ketika aku
di perhatikan. Kadang ketika aku sakit, aku hanya membutuhkan sosok mu yang hanya
mengucapkan "jangan lupa makan obatnya" sudah cukup, yang ketika aku ujan-ujanan kau
bilang "jangan ujan-ujanan" dan yang ketika aku mulai lelah kau slalu menghiburku dan
berkata "kamu bisa".

Aku merindukan saat kau marah pada ku, tapi kau bilang "tidak apa-apa" aku
merindukan saat kau kesal padaku kau masih bilang "tidak apa-apa" padahal akhirnya air mata
jatuh dari sarang mata mu. Liat aku ketika kau menangis? Aku panik setengah mati, seakan
takut kehilangan mu. Aku bahagia .. sangat bahagia ketika kau berada di samping ku. Meskipun
itu pada saat kau membuat ku menjadi sangat marah, tapi aku menyukai nya. Kau adalah guru
terbaik yang dapat mengajari ku, membenarkan ketika aku salah, dan mengingatkan ketika aku
mulai lupa. Kini aku kehilangan mu. Kau tahu? Aku slalu menunggu waktu itu kembali, meski
aku tau itu tak mungkin. Aku lebih sering menghabiskan waktu ku hanya untuk menerka dan
sendiri, mungkin karena aku fikir hanya itu yang dapat ku lakukan.

Suatu malam aku terbangun. Aku menceritakan mu pada Tuhan tentang apa yg terjadi,
dan aku tak pernah bosan untuk bertanya. Terkadang aku merasa bodoh membuat mu pergi,

39
meskipun kau nyaris membuat ku bertanya, apa yang membuatmu pergi? Apa karena aku
membuat mu menyesal? Atau memang sudah terencana? Aku tak pernah tau. Yang aku tau
hanya lah kejadian itu membuat ku kehilangan mu. Aku menyesal.. sangat menyesal.. meski
terlambat, apa boleh aku membela diri sendiri bahwa aku masih berharga? Aku tak bersalah..
tolong untuk dapat memberiku kesempatan yang lain, bukan untuk melakukan sesuatu yang
salah. Tapi untuk belajar lebih menghargaimu lagi.

Rasa sesal itu tak dapat pergi, apalagi ketika aku tau kejadian setelahnya membuat aku
kehilangan mu. Aku ingin membuat mu bahagia lagi, Aku ingin membuat mu tersenyum lagi.
Aku ingin membuat mu merasakan lagi, Tapi aku tak ingin membuatmu menyesal dengan ku
lagi. Boleh kah aku menjadi diriku sendiri? Ketika kau memutuskan untuk pergi, aku merasa
ada yang salah dari ku. Sebagian dari ku ikut pergi bersama mu. Bisakah kau melihat ku? Kau
boleh marah, kau boleh kecewa, tapi aku mohon.. jangan pergi .. jangan.. Aku bertahan
tanpamu, tapi apa boleh bertahan ku ini menjadi cambuk untuk ku saat kau kembali nanti? Aku
menunggu mu, disini.. Maaf karena kau fikir aku telah menghancurkan kita menjadi lain, maaf
karena aku membuat mu terluka.

Pada suatu masa, aku melihatmu dari kejauhan, kau tertawa bersama yang lain, aku pun
tersenyum melihat tingkah mu. Aku slalu meminta pada Tuhan untuk dapat membuatmu
bahagia setiap waktu. Tapi terkadang hatiku hanya dapat menangis melihatmu, bukan aku lagi
yang membuatmu bahagia. Dulu aku yang ada di samping mu, dulu aku yang slalu menerima
energy terbaik dari mu.

Bahagia itu bukan hanya aku yang rasa, lengkap dengan ayah ibuku. Aku slalu
menyampaikan apa yang aku rasa tentang bahagia. Namamu slalu ku sebut ketika aku, ayah ,
dan ibu mulai berbicara. Yaa.. aku slalu mengatakan bahwa ada seseorang yang slalu membuat
hatiku bahagia di tempat baru ku. Dia slalu membuat aku tersenyum setiap hari. Dia mampu
merubah kesepian tanpa ayah tanpa ibu menjadi keceriaan. Bahkan ia mampu merubah sikap ku
yang slalu diam, menjadi seseorang yang periang. Aku bilang kau dapat menjadi motivasi
terhebat, Melihat dan mendengar itu, ayah dan ibu ku bahagia.. aku dapat rasakan itu.
Tapi tak ada lagi yang ingin ku ungkapkan, ku fikir tak ada lagi yang perlu di bicarakan.
Ketika aku pulang ke rumah aku merasa bahagia, dengan begitu aku tak perlu memikirkan
banyak cara untuk bertahan, tanpa menangis di tempat baruku karena aku harus menerima
kenyataan. Namun pada sisi yang lain aku merasa gundah ketika berhadapan dengan ayah dan
ibu, terlebih ketika mereka mulai bertanya apa yang terjadi? Aku hanya terdiam.. dan akhirnya
aku bilang "semua baik-baik saja" aku tak pernah kuasa mengatakan bahwa ada yang salah.

Seseorang yang slalu menjadi bagian dari cerita ku seolah mengakhiri pembicaraan
anatara aku, ibu, dan ayah. Ketika aku pulang tak ada yang bisa aku ceritakan pada mereka,
tentang seseorang yang konyol yang slalu membuat hari ku menarik. Yang slalu membuat ku
bahagia. Mereka merasa terlindungi mendengarkan ada sejuta perhatian terpancar untuk ku.
Selanjutnya aku masih terdiam, berulang kali ketika pertanyaan mulai merasuk otak ku, aku

40
slalu mengalihkan semua pembicaraan yang ada. Kini mereka mungkin mulai bertanya
mengapa? Aku hanya tidak ingin mereka mengetahui, bahwa seseorang yang dulu membuat
anaknya slalu bahagia telah memutuskan untuk pergi. Aku hanya berfikir, andai mereka tau
mungkin seluruh perasaan ini akan mengalir pada jiwa kedua insan itu.

Pada waktu yang menurutku indah. Aku masih tetap merasakan sepi di tengah-tengah
keramaian. Aku hanya ingin kau tahu. Aku memang kecewa, tangisanku karena mu tak dapat
ku hitung lagi. Tapi seadainya ada pertanyaan siapa yang telah merubah ku, aku akan
menjawab "kamu" seandainya Tuhan mengijinkan aku untuk meminta dan pasti terkabul, aku
hanya ingin "Tuhan mengembalikan waktu ku bersama mu" aku tak akan menyia-nyiakan
kesempatan yang mungkin akan menjadi cambuk yang hebat untuk ku.

Lihat aku sekarang. Aku menjadi seseorang yang lebih dewasa. Menjadi seseorang yang
terus belajar hidup. Aku tak pernah mau jatuh lagi. Karena aku tau, andai nanti aku terjatuh
lagi, Tangan mu tak akan membantu ku untuk terbangun.

Trimakasih telah memberikan aku pelajaran berharga. Aku berjanji akan menjadi lebih
baik lagi. Menjadi seseorang yang lebih mandiri, Menjadi pribadi yang lebih tangguh, dan aku
akan terus berusaha membenahi diri. Kepergian mu membuat aku sadar bahwa kau adalah
sosok yang hebat. Jika kau kembali nanti, aku akan tetap menjadi pribadi yang ceria, bahagia,
dan tetap menyayangi mu, tapi tak akan lagi kau temukan aku yang dulu. Karena dalam waktu
tanpa mu aku banyak belajar menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Suatu saat ketika kau
kembali, akan kau temukan seseorang yang lain dan lebih dari apa yang kau fikir kan. Karena
waktu yang kau minta dari ku, aku pakai untuk pergi ke tempat yang lebih baik. Suatu hari
nanti ketika kita bersama lagi.. Kau akan tau betapa aku membutuhkan mu.

Waktu bukan untuk ku miliki lagi,Tuhan.. terimakasih telah mengijinkan aku untuk
mengenalnya, terimakasih telah mengijinkan aku untuk dapat menyayanginya dan merasakan
bagaimana rasanya disayangi. Kini aku menyadari aku bukan lah yang terbaik dalam sebuah
pandangannya, yaa.. Aku menangis meski aku berkata bahwa aku telah siap untuk kehilangan.
Kali ini aku tak lagi bisa untuk mengalah, membiarkan rasa sakit ku menjadi sebuah hal yang
biasa. Entah apa yang ingin ku dapat, hidup tak banyak memberi aku sebuah pilihan fikir ku,
rasa indah itu tak pernah bisa hilang dalam pandangan, slalu berada di sini dan memanggilku
untuk dapat mengingatnya kembali.

Semua hari indah yang pernah aku katakan dulu, aku tak dapat berpaling hanya sekedar
tak mengingat, meski telah lama keadaan memaksa ku untuk meninggalkanmu, waktu
kebersamaan itu tak pernah bisa membuat ku membenci sekalipun itu menyakitkan. Ingin
rasanya dapat mengulang, tapi itu jauh dari kata mungkin, karena semua tak lagi sama.

41
Dalam gelap ku goreskan pena pada kertas putih dalam sebuah catatan yang ku miliki
dalam hati, berharap menemukan secercah sinar yang akan menerangi kata-kata yang tak
sempat tersampaikan pada hari yang kian terasa jauh.

Rasa ini, adalah rasa yang tak pernah terganti, rasa takut untuk berhenti, aku hanya
ingin waktu yang lebih lama lagi untuk dapat bersama mu, waktu yang Tuhan pinjamkan untuk
dapat merasakan canda tawa dari kehadiran mu, waktu yang Tuhan titipkan untuk
menggoreskan warna pada kanvas putih kehidupan ku. Entah terhitung satu tahun lagi? Satu
hari lagi? Atau bahkan saat ini pada detik ketika ku katakan apa yang akan terjadi? Berada di
samping mu, adalah bahagia yang satu, hanya sederhana, namun arti yang begitu luar biasa
terdapat di dalamnya.

Aku tahu, tak ada lagi rangkaian kata yang paling indah terangkai untuk ku
persembhkan pada mu, aku tahu itu semua akan menjadi sia-sia. Tapi kali ini aku berharap, kau
akan mengijinkan isi hatiku mengungkapkan sebuah memori tentang mu.

....................................

Di sini di tempat dimana kita banyak bercerita, dan disini di waktu yang membuat ku
bahagia. Terimakasih telah membagi banyak waktu hanya untuk mendengarkan isi hati ku, dan
hanya untuk bercerita, menunjukan rasa sayang, bernyanyi, bercanda, tertawa, bahkan hingga
harus menangis.

Terimakasih telah menjadi mimpi terindah yang pernah hadir dalam tidur ku, menjadi
mimpi yang paling di inginan bahan menjadi mimpi buruk ketika kau memutusan untuk pergi.
Terimakasih telah menjadi dan memberi cahaya terindah dalam kelamnya ketidakpastian. Aku
mungkin bukanlah orang pertama yang dapat menyayangimu, tapi aku slalu ingin menjadi pagi
pertama untuk mu, dan menjadi senja yang ada disampingmu, saat kau bahagia bahkan pada
saat kau terluka.

Kau tahu? Hati ku sakit ketika aku harus melihat mu menangis, mungkin karena
persaan ku mengikuti alunan kesedihan mu, karena itu aku tak ingin kau bersedih. Kau tahu?
Bahagia itu sederhana ketika sebuah senyuman terpancar dari wajah mu, hal itu lah yang
membuat aku teringat akan dunia yang indah.

Aku masih ingat saat pertama kali ketika bertemu, bahkan hingga akhirnya kita menjadi
sangat dekat, aku lah seseorang yang bahagia menjadi bagian dalam waktu yang kau punya,
karena itulah aku ingin slalu memberikan yang terbaik dalam arena waktu sesulit apapun,
karena aku lah yang slalu ingin membuat mu bahagia.

Entah secepat apa kau lupa? Yang ku tahu hanyalah aku tak pernah sanggup menahan
rasa bahagia sekalipun harus berhadapan dengan emosi mu. Aku.. yaa, aku yang tak akan
pernah melupakan segala hal tentang mu, dan tentang kita, saat aku harus sakit, slalu ada hal

42
yang membuatku bergegas pulih, saat aku lelah belajar, slalu ada hal yang membuat aku
bersemangat kembali, aku merindukan waktu kebersamaan kita.

Januari, 2018

43
SEPARUH JIWA KU PERGI

Kini aku tak lagi menjadi aku yang dulu, aku yang selalu punya banyak cara untuk
bangkit. Bahkan aku tidak lagi percaya diri, lebih suka sendiri, dan menyelesaikan hanya berdua
dengan Tuhan.

Kau tahu? hal yang paling ku benci dulu adalah berdebat dengan mu, mencari siapa
yang salah di antara kita, saling menyalahkan, sampai akhirnya menyalahkan diri sendiri, aku
benci saat seperti itu, saat dimana nada bicara mu menjadi tinggi, saat dimana muka mu
menjadi merah, bahkan saat dimana mata mu berkaca-kaca karna perdebatan kita. Aku benci
membuat mu marah pada ku, aku benci membuat mu mendiamkan ku berlama-lama, aku benci
menahan semua amarah ku dan bertingkah seolah semua baik-baik saja aku benci itu.

Dan kali ini aku merindukan apa yang paling ku benci dulu. Bisa kah kita mengulang?
berdebat dengan ku lagi?

Bahkan aku tidak pernah sebentar pun mengakhiri semua fikiran ku tentang bagaimana
kita mengakhiri perdebatan kita. Tidak kah sedikit saja kau mau mengakhiri perdebatan
panjang kita kini? tidak kah kau mau membantu ku mengembalikan semua kepastian yang
selalu ku amiin kan? tidak kah kau mempunyai kesempatan sedikit saja, untuk ku?

Barang kali kau ingat aku lagi, hampiri aku di tempat yang dulu sering kau kunjungi
saat kau perlu aku. Saat kau membutuhkan tempat untuk berbagi.

Aku tahu, mudah untuk mu melupakan aku, melupakan kita, dan semua yang kamu
jalani dengan ku. Tapi tidak untuk ku, melupakan mu sama saja melupakan bahagia ku,
melupakan mu sama saja aku membunuh diri, itulah sebab nya aku masih memilih untuk tidak
melupakan mu.

Dengan tidak melupakan mu bukan berarti aku terus mengingat mu, aku berusaha
untuk tidak melakukan itu, fikiran ku terhenti saat aku berusaha tak mengingat mu, semua slalu
kembali, kembali pada fikiran sebelum ini, fikiran untuk mengingat mu.

Aku yakin setelah aku mengungkapkan ini, aku akan menyandang gelar "pengecut"..

Aku tak menyangka menjalani kehidupan bisa setakut ini. Kau tahu? melangkah pun aku
takut, menjalani kehidupan seperti biasanya, bahkan aku takut membuka semua media sosial
yang ku punya, dulu aku senang membukanya, bisa melihat mu membagi kisah mu dengan aku,
namun sekarang tak sedikitpun aku punya keberanian melihat mu pada layar handphone ku,
melihat apa yang sedang kau lakukan, melihat semua yang kau bagi, apa yang kau katakan, apa
yang kau jalani, semua itu membuat aku semakin merasakan luka yang cukup dalam.

44
Meskipun aku tau perbedaan saat ini, aku slalu ingin menghubungi mu, menanyakan
kabar mu, aku slalu merindukan mu, bahkan lebih dari satu kali aku merindukan mu, itulah
mengapa seringkali rindu ku berakhir dengan pertanyaan "apa kabar?"

Kabar mu adalah satu yang penting untuk ku tahu, aku slalu bahagia mendengar mu
berkabar baik, namun setelah itu, sungguh aku tak pernah ingin tahu kau sedang apa dan
dengan siapa, karna itu akan menyakiti ku lebih dari sekali (lagi).

Kembalilah pada ku, aku akan melakukan apapun yang kau minta, kembalilah pada ku,
perbaiki semuanya, katakan bahwa kemarin hanya mimpi.

Kembalilah padaku...

Semenjak kau tak ada, aku merasa asing. Bukan aku yang kamu kenal, dan aku yang ku
kenal.

Segala arah yang pernah aku lewati sudah tertutup kabut tebal, segala ruang yang
pernah kau singgahi kini telah hancur, dan segala rasa yang pernah tercipta kini telah patah.

17,Januari,2018

45
BELAJAR HIDUP SETENGAH MATI

Hari demi hari telah aku lewati


Meski dengan tertatih-tatih
Bahkan harus terjatuh
Aku lelah..
Tapi harus ku bangkitkan semangat ku
Sesal kini tiada arti
Maaf pun tak lagi di dengar
Kehidupan memang keras
Kesempatan tak lagi ada
Namun aku terus berjalan
Mencari cahaya terang
Titik itu tak ku temukan
Pertanda masih harus ku teruskan
Untuk belajar hidup
Meski harus setengah mati
Lihat lebih jauh? air mata ini sudah tak mau keluar
Padahal sedetik sebelum itu
Air mata keluar tergesa-gesa dari sarang nya
Tak dapat ku bendung lagi
Mereka keluar bukan tanpa alasan
Hilang...
Menjadi sebuah alasan untuk di dengar
Siapa yang mengetahui
Bahwa hati ini tengah berduka

46
Separuh dari hati ku telah pergi
Entah kemana,
Aku mencoba untuk menerka
Pergikah ia ketempat yang lebih indah?
Pergikah ia pada hati yang lebih baik?
Aku tak pernah tahu,
Yang aku mengerti hanyalah..
Semua tak lagi sama
Kehidupan ini berubah secara cepat
Kemarin senyuman itu menghiasi pagi
Kemarin tawa itu terdengar
Kemarin suara itu menggema
Dan kini semua berlalu
Aku ingin marah,
Tapi pada siapa?
hingga saat ini aku hanya bisa meminta
Pada sang penguasa
Bahwa aku berharap, sangat berharap.
Tak ku pungkiri
Aku menangis, menyesali
Aku marah pada diriku sendiri
Seolah aku tak dapat menduga
Pahit rasanya
Tapi kini aku sadar
Semua tak dapat terulang
Kemarin hanyalah mimpi indah
Dan kenyataan bukan lah seperti itu

47
Tuhan mengijinkan
Menyayangi mu hanya dalam waktu singkat
Tapi aku berharap kembali
Tuhan menyimpan kenangan kita
Agar aku dapat memutarnya
Kapan pun waktu yang ku mau
Aku tersadar melupakan mu sulit
Aku sadar aku masih yang sama
Tapi saat ini
Aku jauh lebih sadar
Semua tak lagi sama.

Tuhan, kali ini ku serahkan kembali apa yang telah engkau titipkan, apa yang mereka
sebut “bahagia” terimakasih telah menitipkan waktu terindah untuk berbagi dengan nya,
terimakasih telah memberikan waktu terindah menjadi bagian darinya, terimakasih telah
membiarkan perasaan bahagia singgah ketika bersamanya.

Tuhan, aku tahu aku tak pantas lagi menjadi bagian kecil darinya, aku tahu aku tak
pantas lagi menjadi mimpi indah untuk nya, tapi aku slalu berharap saat aku tak ada, Kau tetap
dan akan slalu menyayanginya. Tuhan, jaga dia untuk ku. Berikan slalu kebahagiaan untuk nya,
hilangkan rasa takut yang ada di hatinya dan biarkan senyuman indah itu slalu terpancar dari
wajahnya.

Tuhan, kali ini ijinkan aku untuk meminta, aku pernah berkata bahwa aku
menyayanginya karena Mu, aku ingin slalu berada di sampingnya, dan slalu menjadi kehidupan
yang mampu memberikan warna di hatinya, bukan kah aku pernah bertanya hingga kapan?
Dan kini telah aku temukan waktu atas semua yang pernah aku pertanyaan. Aku tak akan
berhenti hingga detik ini, meski bukan saat ini, tolong yakinkan semua tidak akan berakhir
sekalipun harus aku ganti dengan tetesan air mata.

Januari, 2018

48
TANGIS DALAM SUJUD KU
Saat aku menyadari ada yang salah dengan ku, aku mengikuti alunan itu, mencari dan
mencoba untuk memahami. Bukankah Tuhan akan slalu mendengarkan isi hati ku? Bukan kah
Tuhan akan slalu memberikan apa yang terbaik, yang sebenarnya aku butuh kan, meski itu
bukan yang aku harapkan??

Bahkan hingga detik dimana aku mulai menyadarinya, aku masih saja belum sepenuhnya
memahami apa yang sebenarnya terjadi. Sejenak aku terdiam, melihat apa yang terjadi di
sekeliling ku. Yaa.. siapa yang kuasa menahan tangisan ketika hatinya tersakiti? Adakah hal
yang lebih sakit dari kata kehilangan? Tanyakan lagi pada ku.

Aku.. apa yang mereka fikirkan tentang ku? Aku tidak pernah tahu, yang aku tahu
hanyalah mereka slalu mencari ku saat mereka membutuhkan tempat untuk berbagi,
menceritakan apa yang terjadi, bahkan mengungkapkan hal yang sesungguhnya tak perlu di
ungkapkan pada ku. Tak apa, aku hanya mencoba menjadi tempat terbaik saat mereka
membutuhkan ku, selanjutnya apa yang terjadi dengan ku, kali ini aku yang seharusnya pergi
ke tempat dimana aku dapat membagi kisah ku, namun aku tak tahu bagaimana cara untuk
melakukan nya, pada siapa aku tak pernah tahu, yang aku mengerti hanyalah bagaimana cara ku
untuk berbicara pada Tuhan, aku pernah marah tapi hanya dalam hati, Aku tak pernah
mengerti, semua terjadi begitu cepat aku dapat meng-ibaratkannya untuk hal ini. Aku menjadi
sangat bahagia ketika aku akan tertidur, dan saat aku terbangun semua telah terjadi. Aku tak
pernah tahu mengapa? Bagaimana? Bahkan aku lupa waktu yang tepat untuk mengartikan
kapan terjadi.

Mungkin ini yang seharusnya aku pahami awal itu, dalam setiap do’a ku panjatkan, aku
slalu berharap untuk dapat kembali, yaa.. agar aku dapat merasakan kembali apa yang mereka
sebut bahagia. Semakin hari aku semakin kuat dalam do’a yang tersampaikan, Tuhan aku yakin
mendengarnya, namun Ia ingin menunjukan apa yang mereka sebut bahagia. Bukan ketika do’a
ku dapat untuk di wujudkan, tapi ketika Tuhan mulai menujukan kekuatan do’a akan terus
mengalir, terdengar, tersampaikan, bahkan terjadi, hingga aku meyakini bahwa keajaiban akan
datang dalam kehidupan yang penuh dengan harapan. Yaa.. Tuhan mulai bercerita kepada ku
apa yang sesungguhnya hadir dalam kehidupan ku akhir ini, Tuhan menjawab semua
pertanyaan ku untuk-Nya, Tuhan memeluk ku malam itu, membiarkan aku menangis dalam
sujud ku, membiarkan aku marah meski tak jelas pada siapa, bahkan Tuhan mengijinkan aku
untuk dapat memahami.

Tuhan, hati ini sakit ku bilang.

Aku semakin merasakan hadir-Nya di samping ku..

Bahkan ketika aku bertanya apa yang terjadi?

49
Tuhan semakin menunjukan hadir-Nya..

Hingga akhirnya aku tak dapat lagi mengungkapkan apa yang aku rasakan,

Aku menjadi lebih tenang sekarang,

Damai yang ku rasakan menjadi saksi kehadiran Tuhan di samping ku merubah sgalanya,

Ku fikir Tuhan akan membiarkan ku terus menangis,

Tidak..

Tuhan membangkitkan aku dari sujud ku, membiarkan aku melihat kembali sekeliling ku,
Tuhan bahkan menghapus air mata ku.

Sampai pada akhirnya aku menyadari semua akan baik-baik saja, yaa.. Tuhan membuat
ku menjadi lebih baik lagi, dan Ia menunjukan bahwa aku tidak memerlukan waktu untuk
kembali, terus berjalan hanya itu yang aku butuh kan.

Kini aku menyadari bahwa tak akan ada yang abadi, sekalipun janji yang terucap nyata
dan terikat, kini aku menyadari semua tak akan kembali, hingga aku hanya memohon pada
Tuhan untuk membantuku lebih dewasa dan membuat ku menjadi seseorang yang tegar ketika
aku mulai menjalani hidup yang sesungguhnya, ini lah aku yang belajar hidup setengah mati..

Tuhan lah yang mengajarkan aku arti kehidupan yang sesungguhnya. Melangkah
dengan pasti meski harus setengah mati melakukannya.

01,februari,2018

50
SEPERTI SENJA YANG DIGANTIKAN MALAM
Sayu, ku lihat mata mu dalam pandangan ku. Entah apa yang ku fikirkan tentangmu.
Aku.. aku masih sendiri disini, hanya bianglala indah yang dapat menemani untuk merangkai
alunan kehidupan.

Bukan kah hari ini telah terlewati berjuta kisah?

Bukan kah hingga detik ini berjuta hati telah di temukan?

Bagaimana perjalanan mu?

Bagaimana dengan hati yang kau miliki?

Bersama dalam sebuah kebersamaan, bukan kah itu yang di harapkan setiap insan.

Bagaimana dengan apa yang di berikan Tuhan?

Sudah kah menerima?

Atau bahkan jauh sudah terlewati hari namun belum saja meminta?

Detik waktu terus bergulir, langkah kaki mulai terdengar seretannya, tubuh ini mulai sedikit
membungkuk, bahkan hati ini tak paham bagaimana rasanya.

Yaa.. senja telah tiba,

Rasa yang lain mulai merasuk ke dalam fikiran, menemui pertanyaan yang tak pernah
tersampaikan.

Detik ini, saat aku berharap kau mengerti..

Ku lihat mentari bersinar, meski tak secerah tadi pagi saat pertama aku melihat nya,

Bagaimana mungkin mentari akan segera hilang ketika aku masih ingin memandangnya,

Bahkan hingga akhirnya waktu itu ku temukan, beberapa saat setelah aku menanyakan hal ini,

Senja yang semula menemani menjelma menjadi malam yang gelap,

Sepi, kulihat sekelilingku.

Aku berkata pada Tuhan “mengapa senja yang indah dengan cepat berubah menjadi malam
yang gelap”

Aku tak lagi mendapatkan keindahan di tempat ini,

51
Kali ini aku menunduk, perasaan itu mulai muncul..

Bagaimana??

Bagaimana bila esok tak lagi menghampiri ku?

Bagaimana bila tak lagi ku temukan senja dan keindahannya?

Bagaimana bila mentari tak lagi bersinar?

Aku memutar banyak memori klasik dalam hidup ku,

Menata apa yang telah terjadi,

Hanya saja aku memahami bahwa semua yang terjadi tak dapat terulang, meskipun berkali kali
aku memohon untuk dapat mengembalikan nya.

Aku ingin kembali, bukan hanya untuk merasakan bahagia, tapi untuk memperbaiki apa yang
terjadi meski itu menyakitkan.

Aku kembali berharap kau mengerti, disini di tempat ini, aku slalu berharap Tuhan
menjadikan aku pribadi yang lebih dewasa, mengatur kehidupan sebaik mungkin, memahami
arti kehidupan, dan menyadari bahwa semua tak dapat kembali.

Kali ini, aku terdiam, aku penasaran, bagaimana kau dapat mengenang ku?

Bagaimana cara mu melupakan aku.

Fikiran ku sangat jauh, karna kali ini saat tak ku temukan keindahan, semua berubah menjadi
ketakutan. Aku merasakan takut, takut ketika esok mentari tak lagi bersinar, kau tak lagi di
sampingku.

Ketika setitik sinar cahaya mengenai wajah ku, aku mencoba mencari,

Yaa... bulan yang bersinar dan bintang yang menemani menjadi keindahan yang ku temukan
setelah senja ku hilang..

Aku tersenyum memandangnya, damai yang ku rasakan menjadi tanda kekuasaan


Tuhan terus mengalir dalam kehidupan ku,

Sungguh..

Saat malam yang ku takuti, bahkan aku menanyakan tentang keindahan, Tuhan
menunjukan kembali kedamaian yang sesungguhnya.

Tak henti ku ucap Syukur pada Sang pencipta, membiarkan aku merasakan keindahan
yang tiada henti, aku menangis bahagia, aku meminta maaf pada Tuhan, sempat ku kecewa
ketika senja itu hilang, kemudian kini terganti oleh malam yang tak kalah indah.

52
Malam ini, saat aku akan tertidur aku merasakan sentuhan Tuhan, dan ketika Tuhan
tersenyum pada ku, aku tak lagi takut ketika mentari tak lagi bersinar, Tuhan memiliki banyak
cara untuk menunjukan keindahan yang Ia miliki, hanya saja Tuhan meminta kita untuk
menerima dan menjalani kehidupan yang ada, menjadi lebih baik lagi, bukan meminta untuk
mengembalikan waktu yang telah terlewati, meski itu hanya untuk memperbaiki.

17,Februari,2018

53
BERTAHAN ADALAH JALAN YANG KUPILIH

Harapku tinggi untuk kau pahami aku, begini… bahwa tetap bertahan seperti yang aku
lakukan saat ini, aku merelakan hampir seluruhnya ku lewatkan. Namun, tak ada sedikitpun
sesal. Bagiku, bertahan dengan mu adalah satu bahagia yang pasti. Sebenarnya ini tak semudah
yang ku fikirkan, aku harus merelakanmu lepas dengan cuma, meski tak pernah ku biarkan
fikiran itu merasuk kedalam lubuk hati yang paling dalam, mengetuk rumah mu dan
mengusirmu keluar. Bagi ku melepasmu adalah hal yang paling buruk yang tak pernah ingin ku
lakukan.

Bagimana bisa aku melepasmu? Membayangkan dirimu tak lagi mengenaliku sama saja
artinya membayangkan separuh hidupku pergi. Sungguh, membayangkan itu saja aku tak
mampu, apalagi melakukannya. Rasa ini pedih sekali, bagaimanapun bayangan itu terus
merasuk di sela-sela fikiran ku meski aku mencoba menghakimi, sebanyak itupula kemampuan
ku tak pernah cukup. Sekali lagi, aku tak dapat membayangkan, mengatur hidupku untuk
melepasmu dari kisah ku.

25,februari,2018

54
PERJALANAN PEDIH HIDUP KU

Berkali-kali aku tak mampu pahami bahwa kau menjadi asing, tak ingin ku bayangkan
bagaimana kau dapat melepasku. Keasingan itu, kini menghancurkan seluruhnya yang
kumiliki, bahkan nyaris, tak ku kenali lagi kau dan sebagian yang berkisah dihidupku. Akulah
yang begitu pedih, namun aku juga yang teramat kehilangan mu. Merelakan mu pergi adalah
kejadian yang menyakiti ku lebih dari apapun. Pernah kah kau membayangkan? Harus memilih
melupakan mu adalah perjalanan paling pedih dalam hidup ku.

Tapi…

Saat itu, dimana detik yang tak pernah kulupakan. Kau hempaskan seluruh rasa itu pada
ku, aku menangis sejadi-jadinya. Kau memutuskan apa yang ku jalin, memutuskan harapan dan
seluruh kepercayaan ku dengan paksa. Mimpi-mimpi yang sudah ku buat, harapan dan seluruh
kisah yang ku jalani, seketika menjadi keping-keping dan hilang mengikuti mu pergi. Seluruh
kejadian sebelum, sesaat, bahkan sesudah itu, tak pernah sedikitpun aku berniat melupakan mu.

Banyak Tanya dalam benak ku, namun aku menerkanya sendiri. Banyak fikiran-fikiran
tentang mu yang menjelma menjadi tulisan-tulisan yang ku buat. Kehidupan yang kuciptakan
tanpa hadir mu, sesekali ingin ku utarakan, hanya saja kesempatan itu tak pernah sedikitpun
ada dalam benak mu, hanya sekedar mendengarkan pun kau enggan, fikirku. Sekali lagi aku
bertahan, mengapa? Karna melupakan mu mampu membunuhku lebih dari sekali.

Februari, 2018

55
MAMPUKAH KAU TERKA?

Coba tanyakan lagi padaku. Aku masih mengingat dengan jelas, bagaimana caramu
menginginkan aku, mempersilahkan aku bermain di setiap sudut ruangan yang kau punya,
begitu pentingnya aku dalam hidup mu.

Lalu..

Kau mengusirku dengan tega padahal aku sedang asyik bermain. Dengan sadar kau tak
lagi menginginkan aku. Andai kau hanya bermaksud datang kemudian pergi seharusnya tak
perlu kau membiarkan aku terlalu menyayangimu, tentu patahan-patahan kisah kita menjelma
menjadi luka yang paling dalam. Siapa yang terlambat di antara kita? Siapa yang tercepat
diantara kita? Entah kau yang terlalu cepat pergi, atau aku yang terlambat pergi?. Siapa yang
tak tepat di antara kita? Kepergian mu seharusnya dulu saat aku tak memiliki perasaan seperti
sekarang ini. Atau kepergian ku tak lagi mampu ku lakukan dengan tepat saat ini.

Bukankah aku pernah menjadi tempat mu bermain? Tempat mu berkeluh kesah? Lantas
mengapa kau jauhi aku? Apa tempat ku sudah tak layak huni? Sudah kotor dan tak nyaman
lagi? Atau kau telah temukan tempat baru selain aku? Bahkan aku pernah meminta mu untuk
membersihkan, membereskan tempat mu, tapi kau enggan dan memilih untuk pergi
meninggalkan ku sebagai tempat mu. Semua menjadi serba mudah untuk kau lakukan, padahal
disini langkah ku terhenti, aku diam, dan enggan memilih.

Maret, 2018

56
KAMU, DAN SELURUHNYA TENTANG MU

Katakan bahwa ini hanya mimpi, tolong katakan bahwa aku hanya sedang tidur,
bangunkan aku seperti biasanya, ucapkan selamat pagi dan semua yang kulewati tanpamu
hanya mimpi, katakan padaku bahwa kau masih disini bersama ku, tepuk bahuku bawa aku
kembali ke rumah mu.

Bagiku kau adalah inspirasi, kau lebih dari kisah indah yang bermuara pada goresan
ujung pena. Aku melukiskan kisah ku dengan mu, menulisakan semua tentang mu, tentang
bahagiaku bersamamu, dan semua luka karena kepergian mu.

Suatu saat nanti, ketika kau membaca semua yang ku tuliskan kini, aku hanya ingin kau
tahu bahwa semua yang ku fikirkan tentang mu, seluruhnya adalah rasa syukur pada Tuhan
karena telah mengijinkan ku menemui mu dan bermain dengan mu sebaik sebelum ini. Kau juga
harus tahu, bahwa aku tetap disini, menunggu mu pulang atau sekedar berkunjung ke tempat
ku, aku masih menjadi diriku yang sama perihal rasa. Kalaupun suatu saat aku tak ada di tempat
ku, semua kenangan yang terukir pun tak kau temukan, jangan khawatir, itu karena aku hanya
pergi sebentar, membawa semua kenangan kita mencari teman nya. Aku disini akan selalu. Aku
hanya ingin kau tahu bahwa kau begitu berarti untuk seseorang, begitu berarti untuk
seseorang, sekali lagi kau begitu berarti untuk seseorang, dan seseorang itu adalah aku.

Maret, 2018

57
TUHAN MAHA MENGATURKAN

Aku tidak pernah merencanakan kepada siapa aku berbagi darah, atau kepada siapa aku
menyebutnya keluarga. Siapa yang kita pilih, siapa yang memilih, aku tidak dapat memilih
sebelumnya. Bagaimana bisa Tuhan mengatur semua dengan baik, bagaimana Tuhan
menyelesaikan semua dengan Indah, aku tidak pernah tahu awalnya, bagaimana mulanya kau
dengan ku, terlalu sulit untuk menjelaskan karena terasa begitu menyakitkan ketika harus
mengingatnya lagi. Aku tidak pernah tahu apa yang terjadi sebelum ini, apa yang akan terjadi
seandainya masa kita berdua tak dilewati dan bagaimana jika aku memilih jalan lain.

17,Maret,2018

58
KETIDAKMAMPUANKU ADALAH
KETIDAKBERANIANKU MENYEMBUNYIKAN MU
DALAM FIKIRANKU

Hal yang paling salah dalam hidupku adalah ketidakmampuan ku menyembunyikan


rasa takut akan kehilangan mu, itulah mengapa aku menjadi orang yang tak percaya, tak
percaya pada diri sendiri, tak percaya terhadap apapun yang membuat aku percaya diri. Kau
tahu? Aku telah berusaha untuk menghancurkan rasa takut ku, membunuhnya, kemudian
membuangnya. Dan ketika aku berjarak dengan mu, aku berusaha keras menjadikan diri ini
lebih kuat dari biasanya. Ketika hatiku membutuhkan mu, aku harus melakukannya sendiri,
ketika aku merindukanmu aku sadar bahwa aku harus lebih mandiri dari biasanya.

26,Maret,2018

59
ALASAN SEBUAH PERBEDAAN

Aku tidak pernah tahu mengapa aku memilih ini, memilih pilihan yang tidak memilih
ku lagi, menyayangi sesuatu yang tidak mengertiku, mempercayai sesuatu yang mengkhianati
ku. Tentu saja ini menyakiti hati ku, bagaimana didalamnya? Semoga aku bisa menjelaskan.
Pagi tadi aku melihat hati ku pada ruangan yang paling dalam, disanalah kesunyian tinggal,
fikir ku begitu, aku memasuki ruangan itu. Maaf aku tak dapat meneruskan bait ini.

Sampai pada waktunya kutuliskan kisah ini, tak pernah sedikitpun aku mengharapkan
mu berlalu dari hidup ku. Sungguh aku ingin kau kembali, menenangkan aku, menjadi teman
yang baik (lagi). Jawablah pertanyaan ku kali ini.. Apa ada yang mengkhianati ku? Apa ada
sesuatu yang aku lewatkan hingga buat mu pergi? Aku tidak tahu.

Setiap pagi aku memasuki ruangan hati yang dulu sempat kau singgahi. Ruangan yang
kini berantakan tak tertata rapih, aku selalu membereskan ruangan itu di pagi hari, meskipun
aku tahu pada malam harinya ruangan itu akan kembali rusak, tetapi aku tidak pernah khawatir
selama aku punya kepercayaan dan kekuatan untuk membersihkannya lagi pada pagi hari.
Begitulah yang aku lakukan selama kau tak ada.

Maret, 2018

60
BENALU YANG PALING KU MAU

Ditinggalkan oleh mu menyisakan luka yang dalam bahkan paling, kenyataannya aku
lama sekali menyadari itu, bagaimana tidak? Tak terhitung seberapa sering aku berusaha pergi
dari semua urusan tentangmu, namun aku tak pernah bisa, dari sejak itulah aku mengerti
betapa berartinya kau dihidupku. Kau adalah benalu yang paling ku mau, benalu yang
bersarang di otak, singgah di ruangan hati ku entah apa tujuan mu, hanya saja aku
menyayangkan kepergian mu yang begitu tergesa-gesa. Aku tidak menyesal berkisah dengan
mu, hanya saja aku sering bertanya mengapa kau menemaniku terbang, kemudian mematahkan
sayap-sayap ku, aku terjatuh karena tak seimbang menikmati angin pagi itu, melihat keindahan
seluruhnya, aku bahagia, dan kau meruntuhkan itu seketika.

Kau fikir ketika itu hidupku baik-baik saja? Tidak… sebagian dari hidupku tidak berjalan
seperti biasanya, bahkan nyaris berubah. Aku tidak lagi mengulang, itu menyakitkan. Setelah
sayap-sayap ku patah, aku berusaha sendiri memperbaiki patahan itu, bahkan aku belajar untuk
terbang lagi. Aku tak memungkiri rasanya berat melakukannya sendiri, patahan ini terlalu
besar hingga belajar terbang lagipun aku tak mampu. Untuk menjadi pulih aku mengerahkan
seluruh waktu, usaha dan do’a, semua aku lakukan untuk menjadi baik lagi. Kau tahu? Banyak
orang datang padaku, memberikan kain untuk menutupi patahan sayapku, meski bukan
memperbaiki, semua menjadi tertutup dan jika ku buka sedikit rasanya pedih sekali, bahkan
hingga saat ku tulis kata ini aku masih belum bisa terbang lagi.

Maret, 2018

61
KAU BERARTI HINGGA MENYISAKAN LUKA

Menyudahi semua asa yang sudah kita bangun adalah hal yang menyakitiku lebih dari
sekali. Sesungguhnya aku tidak ingin meninggalkan kisah kita, namun aku terpaksa
melakukannya sekarang.

Boleh aku mengungkapkan sesuatu? Seharusnya kau mengatakan apa yang menyakiti mu,
biar aku tuntaskan segera. Seharusnya kau mengatakan apa yang tidak baik dari ku, agar aku
memperbaiki bukan malah ditinggalkan. Tapi… ah sudahlah, itu kan hanya seharusnya,
selebihnya itu adalah hak mu, apa hak ku sekarang? Terampas oleh semua ego. Kau tahu?
Berjarak dengan mu adalah hal yang paling menakutkan, bahkan tak sampai disitu, karena aku
harus merubah seluruhnya tentang hari ku, merubah kebiasaan ku yang tadinya dengan mu
menjadi sendiri atau dengan yang lain.

April,2018

62
SERPIHAN KASIH

Pecahlah sudah cermin tentang ku yang sempat berkisah dengan mu, yang sudah
sekian lama di pelihara, yang bila menginjakkan kaki akan terasa menyakitkan. Pecahan-
pecahan itu menyesakan dada, aku begitu terusir dari kehidupan seperti biasanya. Akankah
semua ku telan sendiri? Bila aku disini, semua terasa berjalan lambat, terasa hidup dalam bui,
gelap gulita tanpa cahaya menerangi. Kini kasih yang dulu menjadi serpihan yang menakutkan.
Kain yang tadinya putih kini telah ternoda, semua sudah bukan masanya lagi.

12, April, 2018

63
HALTE

Hari mengalir dalam detik waktu, namun tak ada yang mampu mengartikan waktu
dan tempat kali ini. Ditempat ini perpisahan dan pertemuan terjadi, tentu menjadi saksi betapa
perih dan bahagianya. Di tempat ini seperti biasa aku dan kamu berjabatangan, menemui insan
lain. Di tempat ini kita bertemu untuk setiap minggu pertama dan terakhir. Di tempat yang
ramai ini menjadi terasa begitu sunyi ketika lambaian tangan mulai terlihat memandang mata
ku. Entah hari apa yang jadi terakhir, namun ku percaya bahwa tempat ini menjadi kenangan
pertemuan serta perpisahan yang nyata. Ketika kendaraannya datang, perpisahan semakin
nyata. Kau dan aku berlalu, aku melambaikan tangan ku menandakan perpisahan telah tiba.
Begitulah tempat ini berfungsi, menjadi saksi dimana pertemuan dan perpisahan sejajar dengan
perasaan setiap orang di tempatnya.

17, Maret, 2018

64
PARFUM

Ada yang mengingatkan ku padamu kali ini. Harum mu khas, dan seseorang
memilikinya kali ini, itu tentu bukan kamu, bukan punya mu. Entah lah semua hanya
mengingatkan ku pada mu. Kalaupun itu kamu, aku tahu kau hanya orang asing bagi ku.

28, april,2018

65
BINTANG DAN RINDU
Kali ini bintang menghantamkan indahnya pada kesunyian. Menjadi saksi, rindu ini tak
pernah terbalaskan. Kau tahu? Betapa aku menginginkan duduk di samping mu, berbincang
hangat seperti bintang dilangit malam itu.

Malam ini, sunyi.. tak ada yang temani ku di tempat ini, akupun hanya ingin sendiri.
Menikmati bintang-bintang. Hamparan langit yang dipenuhi gemerlap cahaya bintang malam
ini. Angin terasa lembut membelai wajah ku.

Kali ini, bintang menjadi saksi betapa aku merindukan mu, menjadi saksi sedih ku, dan
seluruh perasaan malam ini. Dalam beberapa waktu, bintang kemudian membisu, satu per satu
hilang ditelan kegelapan, malam pun terus menjelma melewati kesunyian.

29,April,2018

66
PUSAT PERBELANJAAN TANPAMU

Semua hal yang aku lewati tak berhasil membuat aku melupakanmu. Tempat-tempat
yang pernah kita singgahi, jalan-jalan yang pernah kita lewati, makanan dan minuman yang
kita rasakan, sudut-sudut yang kita tempati, semua masih terlihat jelas dalam benaku.

Itulah mengapa aku takut pergi, meninggalkan rumah, jauh dari keluarga. Bagaimana
jika nanti aku terluka? Disakiti lagi? Aku khawatir setiap kali akan pergi. Sesekali aku harus
menyakini diri sendiri bahwa hidup ini tak berjalan sendirian, aku harus yakin ada Tuhan agar
aku tidak takut sendiri. Hal yang kau lakukan membuat hidup seseorang berubah, hal sepele
yang kau lakukan membuat seseorang merasa di inginkan, bahkan sepelenya hal itupun
membuat seseorang sempat tak menginginkan kehidupannya lagi.

April, 2018

67
LAMPU MERAH PERTIGAAN JALAN

Kesedihan menghampiriku lebih dari sekali, kala aku terjebak lampu merah malam itu.
Riuh suasana jalan kala itu, semua alasan datang tanpa alasan karena nyata adanya. Ingatkah?
Aku paling suka menghitung mundur, menunggu lampu berubah menjadi hijau. Pandangan
mata terarah dengan tajam pada beberapa sudut, tak hanya lurus kedepan. Selain itu, aku suka
waktu ini, karena perbincangan kita slalu semakin hangat, membicarakan semua yang kita
dengar dan lihat waktu itu. aku melihat mu, melihat senyum mu, dan segala hal yang kita
tawakan.

Dipersimpangan jalan ini, aku tak pernah takut karna mu disini. Aku tak pernah takut
pergi, karnamu disini. Aku suka caramu berbicara di bawah lampu merah, membagikan cerita
mu yang tak suka lampu merah tanpa angka, karna harus kau terka kapan akan melaju.
Pengamen yang masih kanak-kanak, juga perbincangan kita menyusun plat nomor malam itu
menjadi saksi betapa bahagianya aku dan kamu. Bangunan menjulang tinggi, menjadi
perbincangan kita, keindahan lokasi tertentu, mobil yang bagus, dan seluruh sudut yang kita
lihat menjadi topik hangat dalam percakapan kita.

Hitungan pun berakhir, waktunya kita melaju, namun pembicaraan kita tak pernah
berhenti, sesekali kita lanjutkan dengan beberapa lagu kesukaan kita, atau lagu yang aku
nyanyikan namun kau juga ternyata tahu judulnya.

Parking and Stop..

Apakah tanda itu masih kau ingat? Aku tak mau menceritakan, karna aku yakin kau
masih ingat ceritanya.

Akhirnya badan kita diguncangkan oleh polisi tidur, menandakan semakin dekat waktu
kita diperjalanan tadi berakhir, karena kita telah berada pada sebuah gang dekat rumah.

30,April, 2018

68
KAU DAN SAJAK

Senyuman yang dahulu begitu indah, telah berganti menjadi air mata. Dikala jauh,
hanya kasih yang teringat dalam kerinduan, aku menjerit dalam luka, merintih dalam tangis.

Dari tangan ku, tak mampu menghapus namamu yang telah terukir, mataku tak mampu
terpejam untuk melupakan mu, wajahku tak mampu berpaling untuk membenci mu, kakiku tak
mampu berjalan untuk meninggalkan mu, dan mulutku tak mampu berkata bahwa aku mampu
melupakan mu.

Ketika malam datang, aku beranjak tuk damaikan malam ku. Semilirnya angin malam
terasa dingin dan lembut, meraba membelai wajahku. Perasaan ku tak selayaknya, hati pun tak
seperti hal nya.

Tentu..

Ada yang hilang, ketika kau tak lagi menyayangi aku. Bersama sajak, kau habis di
dalamnya, karna kau adalah sajak terindah yang pernah ku rangkai. Kau tahu? Tak mudah
menjalani hari tanpa mu, aku terlalu takut menghampiri seluruhnya tentang hidup ku, aku slalu
mencoba menyibukkan diri hanya untuk tidak memikir kan mu, menatap semua yang pernah
kulakukan dengan mu, aku enggan.

Ketika malam semakin mencekam, hadirmu slalu pada setiap pejam ku. Apakah kau
tahu? Betapa beratnya aku berdalih untuk tidak mengingatmu? Namun pada setiap 6 detik / 10
detik slalu kembali. Berkali-kali aku mengondisikan mata hanya untuk membungkam airmata,
tentunya agar tak terjatuh.

Pada keheningan malam, ku sampaikan salam rindu dari tempat yang jauh, dari hati
yang jauh, dari ruangan yang pernah kau singgahi. Kau tahu? Betapa kelamnya malam ku
berlalu tanpa mu, malam-malam yang sunyi tepat setelah kau melepaskan aku.

Ada yang hilang, tentu. Kala pagi, aku tak lagi mencari bagaimana caramu membuat ku
tersenyum pagi itu. Embun di jendela kamar ku tersenyum, tapi tak ku balas, segitu pedihnya
aku ditinggalkan oleh mu. Aku merindukan pagi yang slalu ada kamu, pagi yang menjadi
semangat baru, pagi yang telah hilang.

Ada yang hilang siang ini. Kau memang slalu sibuk kala siang, namun aku tak pernah
berpaling dari sebagian kabarmu. Dan kini, aku hanya ingin tertidur agar sebentar saja melepas
mu dari waktu siang ku. Tentu dalam tidur ku tak pernah se lelap biasanya, berharap kau
menghampiri mimpi ku, mengucapkan apapun yang selalu kau ucapkan, namun aku hanya
gelisah dalam tidur ku kali ini.

69
Ada yang hilang sore ini. Kesekian kalinya aku tak menyangka bahwa tanpa mu aku se
asing sekarang. Aku takut dengan beberapa pertanyaan tentang mu, tentang apa yang terjadi,
tentang apa yang sedang mendera kita, tentang seluruh perasaan mu. Semua pertanyaan itu
hadir, seakan aku tak boleh sebentar saja berpaling dari mu. Sore ini aku menjadi begitu takut
pergi keluar, aku lebih suka sendiri, menyendiri, di tempat yang sepi. Aku tak suka keramaian,
pergi ke tempat yang banyak orang, apalagi beberapa pertanyaan muncul tentang mengapa aku
tak lagi bersama mu.

Ada yang hilang malam ini. Sunyi sekali fikir ku, aku membiasakan diri menjadi betah
dalam kesunyian, menjadi asing di keramaian. Aku menjelma menjadi kerinduan yang hanya
sendiri. Malam ini, aku menjadi begitu takut. Kau tahu? Hanya sekedar membuka social media di
handphone pun aku enggan, terlalu pengecut memang, melihat mu membagi kisah mu tanpa ku
tahu, tepatnya tanpa aku. Agar aku tak mengingat mu, aku menjelma menjadi ketakutan
menerjang seluruh social media tentang mu. Aku penakut, terlalu takut mengetahui seluruhnya
tentang mu, tentang apapun, aku terlalu takut.

Malam yang terus ditelan kegelapan, aku menjadi seseorang yang asing, kehilangan mu
membuat aku menjadi orang baru. Kau membawa sebagian dari ku, tentu aku kini tak lagi utuh.
Aku hanya menjadi terluka, mengenang aku yang dulu, aku bahkan lupa bagaimana, semua
yang ku persilahkan masuk hanya menyakiti hatinya, karna bagiku tak ada yang sebaik kamu.
Aku mengusir mereka, karna tak ada yang pantas, aku pun tak ingin kau di gantikan oleh siapa
pun.

…..

Kau tahu? Betapa bahagianya aku kala itu, kapan? saat aku mulai percaya sesuatu yang
sulit ku pahami, kau membuat ku percaya, kau mengubah dunia ku. Kau adalah alasan terbaik,
kau adalah pengalaman paling berkesan dalam hidupku.

Namun..

Itu adalah sebelum kau melepaskan ku, seberani itu kau menghadang ku. Melenyapkan
semangat ku, senyuman pagi ku, dan seluruh harapan malam ku. Aku menjadi penakut kali ini.
Penakut yang tak waras saking takutnya. Sebelum ini, aku berusaha dengan sungguh untuk
menjadi bagian mu, menjadi alasan mu, menjadi segala yang kau mau, namun punah. Semua
yang pernah ku lakukan hanyalah luka, bukan? Lantas.. ini sebabnya kau pergi?

Dan kali ini aku terluka melihat mu bahagia, tiada aku lagi disampingmu. Kali ini aku
menangis melihat mu tertawa, tak ku tahu apa alasan mu lagi, dan kali ini aku hilang melihat
mu berlalu bahagia, karena aku tidak lagi dengan mu.

Mei, 2018

70
KEMARAU TANPAMU
Saat ku berharap hadirmu, angin membawa mu pergi dengan arah yang telah Tuhan
tentukan. Aku memandang pada arah yang dulu biasa ku lihat diri mu di tempat itu. Suara yang
biasa ku dengar di tempat yang dulu. Senyuman yang biasa ku lihat, bahkan air mata yang
pernah ku hapus di tempat itu.

Ku fikir, kau akan berada di tempat dimana biasa aku melihat mu. Harap ku, kau akan
menghampiri ketika aku menampakan diri di hadapan mu. Entah lah, semua hanya menjadi
semu dan tak dapat ku lihat.

Apakah kau ada di sana? Apa kau tetap berada di tempat yang dulu kita singgahi? Aku
tak pernah tahu. Ketika aku berada di tempat itu, aku tak lagi dapat melihat mu, atau bahkan
mendengar suara mu. Semua menjadi tak jelas, bahkan hilang. Tapi bagi ku kau slalu ada di sini
slama aku dapat mengingat mu.

Masa selalu berputar, dan kehidupan selalu beredar suatu ketika hujan akan turun
membasahi bumi, pada masa yang lain tak selamanya mendung membuat hujan, ada kalanya
angin akan mengantarkan pada musim dimana tak ada air turun dari langit. Ini lah masa
dimana tak ada lagi senyuman mu untuk ku, masa dimana tak ada lagi kehidupan bahagia
bersama mu.

Pada musim itu tiba, aku tak sempat memberi mu perhatian untuk slalu dapat menjadi
pribadi yang sehat. Hujan itu kini tak ada, hujan yang slalu memberi kita kenangan, kini hujan
pergi seolah membuang semua kenangan yang pernah ada.

01,Mei,2017

71
SURAT TERAKHIR DI BULAN MEI

Sampai detik ini, aku tak pernah menyangka bahwa berjalan bersama mu adalah hal
yang telah berlalu. Kamu pernah menjadi alasan ku, alasan yang slalu bermuara di hidup ku.

Kau adalah benalu yang paling ku mau, namun berlalu tanpa ku tahu.

Tahukah kamu? Betapa aku terluka melihat mu pergi kala itu. Semudah itukah kau
mengakhiri seluruhnya tentang ku? Tentang apa yang pernah ada, tentang semua perasaan dan
beberapa harapan kita?

Aku tak menyangka, kepergian mu menyakiti ku lebih dari yang kau kira. Aku fikir,
hanya jarak yang mampu memisahkan kita, ternyata tidak.. Hati mu bergegas pergi dari
seluruh fikiran ku. Aku tak lagi mampu meraih mu, meraih seluruhnya tentang mu. Betapa
sakitnya ketika harus terusir dari segala tentang mu.

Aku bukan tengah mengeluh. Aku masih hidup, pada beberapa saat di keheningan
malam, aku beranjak dari sebagian tempat yang slalu mengingatkan ku perihal kamu. Sesekali
aku pergi ke tempat-tempat baru, melakukan segala hal baru, dan bertemu dengan orang-orang
baru. Aku tak lagi melakukan segala hal yang pernah aku lalui dulu, baik saat bersama mu,
ataupun segalanya yang kau tahu.

Pada beberapa waktu, aku terjebak dalam ingatan yang serba kamu. Di perjalanan yang
pernah ku lewati dengan mu, makanan yang pernah kita lahap bersama, lagu yang pernah kita
nyanyikan, permainan yang pernah kita mainkan, dan seluruh perbincangan kita. Kau tahu?
Pada waktu itu, aku mencoba menghancurkan seluruh fikiran ku tentang mu, tantang kita,
semua hal baik, bahkan semua hal yang pernah menyakiti ku.

Aku berusaha keras untuk tidak mengingat mu, riuh nya kota itu, keramaian beberapa
orang yang mondar-mandir di hadapan ku, mereka menjadi saksi bisu betapa sulitnya aku
untuk sekedar tak mengingat mu. Aku tertawa, membicarakan perihal masa depan dan seluruh
lelucon yang hadir, namun tak sedikit beberapa hal mengingatkan aku kembali. Tentu kau tahu
aku akan memilih diam. Sesekali aku harus pergi hanya untuk mengusap air mata ku, itulah saat
dimana usaha ku agar menahan air mata ini keluar tak berhasil.

Kau begitu hebat, memilih menjadikan aku seperti sekarang ini. Memilih untuk
melupakan aku dan seluruhnya tentang aku. Kau hebat karna melakukan ini sendirian, tanpa
melibatkan aku. Aku pun tak ingin melibatkan mu lagi, tentu aku berusaha sendiri tanpa mu.
Tanpa kabar dari mu, tanpa seluruhnya yang slalu dulu. Kau tak pernah tahu, betapa layu nya
aku ketika kau lakukan semua itu pada ku.

72
Adakah yang salah dari usaha ku? Aku duri, Kehadiran ku melukai mu? Apakah aku
benalu yang tak kau mau? Apa aku?...

Apa yang kau rasakan saat ini? Aku tak pernah tahu. Sejak saat itu, kau memotong
seluruhnya yang kau jalin dengan ku. Bahkan tanda Tanya besar dalam hidup ku tak mampu ku
terka tentang mu.

Aku tahu, kini kau lebih bahagia dari sebelumnya. Tanpa kehadiran ku, aku tahu kau
lebih sempurna. Saat ku tahu perihal ini, tentu hati ku sakit. Namun kau telah memilih jalan
tanpa aku.. Begitulah diriku harus menerima dengan semua yang kau pilih.

Terlepas dari semua luka, aku menginginkan kau tetap baik disana, di tempat baru yang
kau pilih. Tak perlu mengkhawatirkan aku.. Aku akan berusaha menjalani hidup yang baru
seperti yang kau mau. Aku akan pergi seperti yang kau mau. Aku hanya membutuhkan waktu,
waktu untuk berdamai dengan seluruh luka, berdamai dengan ketiadaan mu, seluruh nya tanpa
mu.

Terimakasih telah memenuhi pagiku dengan semangat baru,

Terimakasih telah bermain dengan ku siang itu,

Terimakasih telah menemani senja ku,

Dan terimakasih telah pergi malam itu.

2, Mei, 201

73
HARI INI, SETELAH KU LEWATI TAHUN-
TAHUN TANPA KISAH DENGAN MU

Hari ini tepat 9 tahun kau pergi dari hidup ku. Tepat 9 tahun kau mengakhiri kisah
dengan ku, tepat hari ini. Nanti malam adalah 9 tahun malam terakhir aku menemui mu sebagai
aku yang kau kenal, kini sudah bukan lagi. Saat ini, tepat 9 tahun luka itu menjadi sahabat ku,
iya.. ku jadikan luka dari mu sahabat terbaik ku.

Adakah yang ingin kau tanyakan padaku?

Tentu aku ingin menjawabnya..

Maaf.. apakah kau masih ingat aku? Masih kah ada hak ku berbicara dengan mu?
Mungkin sebagai orang baru..

Ku fikir, 9 tahun sudah cukup untuk melepasmu, ternyata tidak. Bahkan tak ada waktu
yang lebih lama dari ini untuk dapat merelakan mu pergi.

Aku sudah punya kehidupan baru sekarang, dengan hari yang baru, bersama orang-
orang baru yang ku temui. Kau tau? Rasanya tak ada orang seperti mu, tak ada satu orang pun
yang mampu menggantikan mu dalam hidup ku.

Aku masih ingat bagaimana caramu meyakini aku, membuatku percaya sesuatu yang
sulit ku pahami. Kau mengetuk ruangan di hati ku, aku hanya terdiam tanpa mempersilahkan
mu masuk. Kau bertanya “Aku boleh masuk?” lalu aku mengangguk, aku memberi mu segelas
air minum, sepertinya kau begitu lelah, namun tak ada percakapan yang berarti kala itu.
Ingatkah? Kau menagajak ku bermain, dan kau buat aku percaya, percaya bahwa kau adalah
nyata. Sejak itu, dunia ku bertambah satu, sejak saat itu dalam dunia ku ada kamu.

Hari berlalu, bulan, tahun, kau menempati ruangan di hati ku, tentu aku masih ingat,
bagaimana kau dengan sangat hati-hati menjaga ruangan itu, kau slalu mengindahkan,
membersihkan, dan aku tahu kau nyaman disana. Bahagia kah kau di tempat ku? Aku tak
pernah mau menjawabnya..

Sampai pada malam itu, kau bergegas pergi meninggalkan seluruh ruangan di hati ku,
aku mencari mu, namun tak kutemukan sosok mu di mana seperti biasanya kau ada. Aku
mencari mu.. terus mencari, sampai aku sadar kau tak pulang, kau tak mau pulang, bahkan
hanya sekedar mampir.

Ruangan itu aku tutup rapat, tak pernah ku biarkan orang baru masuk ke dalam nya.
Aku menutup dengan rapat agar seluruh kenangan indah tentang mu tak hilang. Aku jaga
meskipun kau enggan menjaganya lagi. Setiap pagi aku membereskan ruangan yang pernah kau
singgahi, tentu aku slalu berharap kau ada disana, namun itu tentu tidak terjadi.

74
Sesekali aku mengharapkan kau kembali, namun aku tersadar bahwa kau bukan lah
penghuni nya lagi. Kau adalah asing bagi ku, kau adalah kenangan, dan kau adalah bahagia
sekaligus luka.

Hari ini tepat 9 tahun kau berlalu, kisah kita kandas tanpa makna bagi mu namun tetap
abadi untuk ku. Kau adalah kisah tak terlupakan, kisah paling ajaib ku.

Hari ini tepat 9 tahun aku mengenang kepergian mu, cukup lama, namun waktu tidak
berlalu dari semua tentang mu, karna bagiku kau tak akan pernah terlupakan sampai kapan pun.

Hari ini aku adalah orang yang baru, kau masih ingat aku? Orang yang kau tinggalkan
dulu, orang yang kau usir dari tempat terindah mu. Ingat kah dengan ku? Orang yang paling
bisa membuat mu kecewa, yang pernah melukai hati mu, membuat mu menangis, hingga pergi.
Ingatkah aku? Yang pernah menemui mu 9 tahun lalu, sebelum itu aku pernah ada di hidup mu,
apakah kau ingat aku? Tentu saja aku ingin kau mengingat ku kali ini.

Bagimana kabar mu? Aku sungguh berharap kau baik disana, bagaimana dengan
keluarga mu? Aku juga berharap keluarga mu baik disana, kau sibuk apa sekarang? Apapun itu,
ku harap kau mampu mengatur seluruhnya di hidup mu, tentang kesehatan mu, tentang fikiran,
waktu, dan seluruh perasaan mu. Apakah kau sudah menemukan pengganti ku? Bagaimana ia?
Aku yakin, dia lebih menjagamu dari aku, lebih mengerti mu dibandingkan aku, lebih
menyayangi mu dari pada aku, aku yakin dia lebih segalanya dari aku. Apakah dia sudah
membuat mu melupakan aku? Apakah dia mendengarkan seluruh keluh kesah mu? Apakah dia
memelukmu saat kau sedih? Menepuk bahumu dan berkata “semua akan baik-baik saja”? apakah
dia memberimu apa yang kau mau? Apakah dia slalu ada untuk mu? Tak membiarkan mu
bersedih? Apakah dia lebih mengerti mu di banding aku? Apakah dia melakukan segala sesuatu
lebih dari apa yang pernah aku lakukan?

Tentu..

Dia pasti tak pernah menyakiti mu,

Dia pasti tak mengganggu waktu mu seperti yang sering aku lakukan,

Dia tak selalu mengatur dan menuntut mu,

Dia pasti tak manja sepertiku dan jauh lebih mandiri,

Dia pasti mengikuti mu seperti apa kesempurnaan menurut mu,

Dan.. kali ini, aku iri padanya, pada seseorang yang saat ini tahu lebih banyak tentang mu di
bandingkan aku, dia yang saat ini mendengarkan seluruh cerita mu, dia yang saat ini melihatmu
tersenyum.

Dia beruntung telah menemukan mu, seperti aku dulu yang begitu beruntung telah menemui
mu, sungguh aku iri padanya.

75
Apakah dia mengingatkan mu soal makan? Soal kesehatan mu? Soal kesibukan mu? Apakah dia
memberimu semangat setiap pagi? Apakah dia baik padamu?

Apakah ….

Aku tak dapat meneruskan seluruh pertanyaan dalam hidupku tentang mu, tentang apa
yang sedang kau jalani, tentang apa yang sedang mendera mu, tentang apa yang kau butuhkan,
tentang kau dan siapa pun yang ada untuk mu kini.

Aku hanyalah masalalu yang sempat hadir di hidup mu, berusaha menjadi yang terbaik
untuk mu, namun percayalah segala yang kau lakukan tak sedikit pun membuat ku pergi dan
membuka ruangan hati ku untuk siapa pun. Kau tak akan tergantikan, dalam waktu ku, pada
hidup ku, dan semua cerita yang pernah ku sambut. Riuh, segala kenangan mengantarkan ku
kembali, namun semua hanya menjadi putus asa karena kau telah bahagia tanpa aku.

Hari ini, saat aku mencoba untuk memahami dan sejenak ku renungkan pada hati yang
paling dalam keinginan untuk pergi dari apa yang membuatku bahagia namun sebaliknya, pergi
dari tempat yang paling nyaman juga menyakitkan.

21, November, 2026

76
DESEMBER KE SEMBILAN TANPA MU

Tetaplah bahagia, aku akan senang melihat mu bahagia. Kau tak perlu
mengkhawatirkan aku, 9 tahun berlalu dan kini aku menjadikan semuanya berlalu sama seperti
mu.

Kau tak perlu khawatir, aku akan mengobati luka ku. Kenangan dengan mu tentu indah,
aku sulit melupakan mu, namun kau harus percaya bahwa aku masih mampu berjalan.

Tanpa mu, aku memang hilang, masih ingat apa yang menjadi kebiasaan ku? Apa cita-
cita ku? Masih ingat? Aku tentu sudah lupa. Karena semenjak kau pergi dari hidup ku, aku
sudah mengahpuskan semua itu, aku pun meninggalkan seseorang yang kau tinggalkan,
meninggalkan aku yang dulu, meninggalkan orang yang pernah membuatmu pergi.

Tentu saja aku bukan orang yang dulu kau kenal. Aku hanya ingin kau tahu, di
kehidupan baru ku ini, kau tetap berarti untuk seseorang, tetap berarti untuk nya, tentunya
untuk aku.

25, Desember, 2026

77
25 DESEMBER 2036

Usia ku 40 tahun sekarang, aku sudah memiliki keluarga kecil. Keluarga baru yang
sering aku ceritakan dulu sebelum hari ini.

Hari ini tepat 21 tahun lalu aku menyayangi mu sebagai kamu. Tepat 21 tahun yang lalu
dunia ku bertambah satu, dunia yang penuh cahaya, dan seluruhnya tentang keberanian.

Aku tak pernah menyangka harus kandas, namun berkisah dengan mu adalah hal yang
paling bahagia dalam hidup ku.

Hari ini, aku sudah tak mengingat mu, seperti janji ku dulu. Aku juga telah pergi dari
seluruhnya tentang mu, seperti yang kau mau. Aku sudah terbiasa tanpa mu, tanpa seluruhnya
tentang mu. Aku sudah terbiasa dengan luka mu, dengan kepergian mu, dan aku terbiasa
dengan hidup ku yang tanpa kamu.

Tentu ungkapan di atas tak pernah ku ingin kan sebelum ini. Beberapa waktu lalu aku
berkali menyerah untuk melepas, menyerah dengan seluruhnya yang slalu ku lakukan. Pada
beberapa tahun yang lalu, aku tak pernah bermaksud menjadikan tahun ini sebagai tahun
melepas mu. Tepat di tahun ke 21 setelah aku menyayangi mu dan tepat di tahun ke 19 kau
melepas ku. Tentu ini bukan waktu yang sebentar. Bahkan disaat aku sudah punya kehidupan
yang seluruhnya tak ada kamu.

Tentu aku tak ingin lakukan ini, bagaimanapun kau pernah meminta ku begini. Janji ku
slalu ku tepati, dan kali ini ku sampaikan janji ini telah terpenuhi. Janji yang tak pernah ingin
ku ucap kan tentang bagaimana melepaskan mu, aku tak pernah mengingat itu. bahkan seluruh
janji untuk slalu berada di samping mu yang hanya bertahan beberapa waktu saja. Aku sungguh
melukai hati ku, melukai hati mu, dan seluruh keajaiban yang datang setelah kamu.

Tentu ..

Semua tak ada yang mengingatkan ku padamu, aku berusaha pergi, menjadi pribadi
yang lain agar tak ku temukan yang sama seperti mu. Kau tak akan tergantika walau sebentar.

Kau masih ingat ruangan itu? ruangan yang slalu kau tempati di hati ku, ruangan
disamping keluarga ku? Kau slalu ada disana. Aku tak pernah mengijinkan siapapun masuk
didalamnya, aku tak pernah mengijinkan seseorang melihat indah nya. Aku pun tak pernah
membukanya lagi sekarang, aku tak pernah mengunjunginya lagi. Karna sejak saat ini, aku tak
lagi mengingat mu.

Kepergian mu memilukan aku, aku memang tak lagi mengingat mu. Namun melupakan
mu tetap menjadi ketidakmampuan ku, akupun tak ingin melupakan mu, melupakan tentang

78
mu. Biarlah ku simpan tepat di hati ku. Aku pun bahagia menyimpan mu, walau sempat sakit,
aku percaya bahwa bahagia adalah nyata.

Hari ini aku telah bahagia, seperti janji ku padamu, menjadi pribadi yang lebih baik, aku
meninggalkan sesuatu yang baik untuk mendapatkan yang lebih baik dari itu. aku lebih berani
sekarang, tak mendapatkan kabar dari mu lagi, aku pun tak apa- apa. sekarang ini aku tak lagi
menunggu kabarmu, walaupun aku bahagia saat nama mu ada di bagian layar chatt ku, tapi
tidak pun aku tak apa, karna aku sudah tak menunggu mu lagi sekarang.

Aku tak penah khawatir perihal kamu, tentang kesehatan mu, tentang kebahagiaan mu,
tentang kesibukan mu, tentang apa yang kau suka dan sebaliknya, aku tak pernah takut, aku
tahu Tuhan menjagamu, memeluk mu, slalu di samping mu, karna aku yang memintanya setiap
hari.

Aku tak lagi merindukan mu sekarang, suatu hari nanti, kita akan bertemu di syurga.
Aku tak lagi menangis karna mengingat mu, Tuhan slalu menghapusnya karna kau telah
bahagia sekarang. Aku senang jika benar kau bahagia sekarang, beberapa orang yang slalu
mengkhawatir kan mu, bilanglah pada mereka bahwa Tuhan telah mengaturkan seluruhnya.
Termasuk tentang aku dan kamu.

Terimakasih untuk perjalanan hidup yang pernah kau singgahi, terimakasih atas
kehidupan yang pernah kau bagi, terimakasih telah mengijinkan aku singgah di tempat mu.
Sungguh aku tak akan melupakan mu, karena Tuhan melarang ku untuk itu.

Sampai jumpa …

79
PUISI TERAKHIR UNTUK BENALU YANG
PALING KU MAU, NAMUN BERLALU TANPA KU
TAHU.

……Kali ini aku berdiri di tengah gelapnya malam


aku hanya sendiri di tempat kita bersama
atau bahkan disini kita tengah asik berbicara
tapi aku hanya merasa sepi
aku ingin menuntaskan perasaan ku
pada keadaan, pada seluruh waktu
entah apa yang membuat ku hanya terus bertahan
hati ini kembali ke tempat dimana biasa kau terlihat
namun aku tak dapat kembali
merindukan mu satu,
aku mungkin tengah menyakiti diri ku sendiri
dengan cara menyakiti mu
kehilangan adalah rasa sakit
kehilangan adalah kepastian setiap pertemuan
dan kehilangan adalah tentang mu
aku tak pernah menyalahkan siapa pun
kecuali diri ku sendiri
entah terlambat atau tidak
kini aku hanya ingin membela diri
bahwa aku masih berarti
entah pantas atau tidak
aku menginginkan apa yang mereka sebut bahagia

,,,,,,,kali ini ku sampaikan bahagia ku


aku tak mengingat bagaimana awalnya
hanya rasa yang bahagia
aku mungkin lupa bagaimana caranya
yang ku ingat semua menjadi lebih baik
aku mulai lupa bagaimana cara mu disini
aku tak lagi mengingat
bagaimana tangan mu menggenggam ku
bahkan aku tak pernah tahu
bagaimana cara mu membuat aku bertahan
yang ku tahu hanyalah
kepastian bahagia di tempat ini
meski sebelumnya tangisan menjadi pilihan

……aku tak pernah lupa


bagaimana cara mu menyakiti ku
aku tak pernah lupa saat kau pergi dari ku

80
aku bukan sedang diam
aku bukan tak mau mencarikan alasan
untuk fikiran ku yang tengah berfikir
hanya saja aku ingin memberi mu waktu
meski aku tak pernah tahu
kapan aku akan kembali
kini aku tidak sedang memikirkan itu lagi
bagi ku itu adalah menyakitkan
setiap kali aku mengingat
aku hanya menjadi putus asa
aku hanya menjadi tak berbuat apa-apa
karena aku begitu sangat takut
aku bukan hanya sedang kehilangan mu
tapi aku sedang kehilangan waktu terindah
kehilangan kisah terbaik
bahkan aku kehilangan separuh dari ku
aku disini bukan hanya menangis
tapi berkali-kali aku mengpusnya
melupakan mu adalah pilihan
tapi bukan dalam waktu yang singkat
tak perlu menjauh untuk kata benci
tak perlu membenci untuk kata lupa
tak perlu lupa untuk kata maaf
aku menghargai waktu
dimana kita menjadi sangat jauh
aku menghargai setiap keadaan
meski itu membuat ku menjadi rapuh
aku hanya ingin terus bersabar
bagiku itu tak akan ada batasnya
mungkinkah kini aku tak ingin kembali
kembali pada masa dimana kita bersama
benarkah kini aku tak ingin mengulang
meski rasa sakit itu tak akan terulang
aku tak ingin menjadi seperti dulu
meski semua akan menjadi lebih baik
bukan karena aku terlalu takut
bukan pula karena aku tak dapat memaafkan
tapi karena aku hanya ingin tetap disini

,,,,,,,aku hanya ingin berjalan


mengikuti langkah kaki
atau hanya tetap disini
tidak untuk rasa sakit
dan tidak untuk berjalan mundur
pandangan ku adalah harapan pasti
tentang bahagia yang abadi
tentang waktu yang tak penah terlupa
aku mungkin menjadi sangat takut

81
tapi kau membuat ku menjadi kuat
aku mungkin bukan siapa-siapa
tapi kau membuat ku menjadi berarti
aku menemukan
menemukan apa yang slama ini ku cari
namun sesuatu yang salah terjadi
aku tak pernah tau mengapa?
Yang aku tahu hanyalah
Aku tak dapat mempertahankan mu
Bagiku ini menjadi lebih menyakitkan
Aku kehilangan
Lagi…
Dan kini adalah yang paling menyakitkan
Ku fikir semua akan tetap sama
Ku fikir semua akan menjadi lebih baik
Tapi tidak untuk waktu yang lama
Tidak untuk tempat yang dekat
Dan tidak untuk hati yang sama
Pada hati yang kian terasa jauh
Aku menyampaikan
Salam perpisahan yang tak sempat terucap
Pada angin yang berhembus
Pada bintang yang bersinar
Dan aku berbicara pada Tuhan
Untuk kembali memeluku,
Seharusnya aku tak mengulang
Tapi aku tak jera
Seharusnya aku pergi
Tapi aku tetap saja diam
Aku tak berlari dari mu
Hanya saja semua tak lagi sama
Aku tetap disini
Tapi kita tak akan bisa seperti biasa
Aku tetap seperti pertama
Tapi aku tak dapat merubah keadaan
Semua hanya menjadi kaku
Aku sudah merasa lelah
Aku menyadari bahwa,
Semua yang ada pasti tiada
Tak usah ungkapkan janji
Bagi ku itu bukan tak ada artinya
Hanya saja aku tak ingin lagi terjatuh
Meski aku tahu kau membahagiakan
Cukup aku yang mengingat bahagia
Dengan caramu menyayangi ku
Aku tak akan lupa, tak akan pernah
Meski Tuhan maunya kita seperti ini
Aku tetap berharap

82
Kita tetap menjadi yang terbaik
Untuk setiap insan
Yang dapat menghembuskan nafasnya
Nafas kebahagiaan
Saat berbagi dengan kita
Meski bukan di tempat ini

83
MOTIVASI PENULIS,

T entu, kau adalah motivasi, seseorang yang pernah datang


dalam hidup ku. Kau adalah alasan. Bagiku menulis adalah
keberanian, menulis adalah pengharapan, dan kamu adalah alasan
atas ungkapkan betapa beruntung nya aku menyelesaikan semua yang
ku tulis tentang mu. Tentang rasa bahagia karena sempat memiliki
mu, tentang rasa sedih karena telah di lepas oleh mu.Dengan
dibacanya ini oleh mu, itu berarti semua yang slalu ku tulis
telah sampai pada orang yang tepat. Yang artinya, aku akan lebih
berani tanpamu.

Terimakasih kamu,

84
TENTANG PENULIS

A ku suka hujan, bintang, bulan, senja, langit, dandelion,


dan segala yang pernah ku lalui dengan mu. Aku adalah bahagia
ketika menemukan dan ditemukan oleh mu. Aku yang begitu bahagia
mengenal mu, berada di samping mu, dan kamu yang merubah hidup
ku.

Aku yang pernah manja kau buat mandiri, aku yang pernah
rapuh kau buat utuh, aku yang pernah menangis kau buat
tersenyum, aku yang pernah marah kau buat tenang, aku yang
pernah bodoh kau buat pintar, aku yang pernah takut kau buat
berani, aku yang pernah jahat kau buat baik, dan aku yang pernah
bahagia kau buat hancur.

Aku adalah yang pernah di hidup mu, aku yang pernah mampir
dulu. Aku yang pernah membawamu kedalam ruangan hati ku. Aku
yang pernah membiarkan mu menetap pada ruangan hati ku. Aku yang
pernah kau lihat dulu. Aku yang pernah berkisah dengan mu.

Aku yang slalu untuk mu, aku yang tak pernah menggantikan
mu, aku yang meminta Tuhan menjaga mu. Aku yang menuliskan kisah
ku dengan mu.

Kau dan kota itu adalah kenangan yang paling indah


sekaligus menyakit kan. Aku adalah kuat hari ini setelah kau
patahkan, aku adalah tegar setelah kepergian mu, dan aku adalah
orang baru setelah dilepas oleh mu.

Santi Rizky Amanda

85

Anda mungkin juga menyukai