Anda di halaman 1dari 1

MUSIKALISASI PUISI TENTANG PERPISAHAN

Setiap pertemuan, pasti ada perpisahan.


Cepat, atau lambat, patah ini akan terjadi pada siapapun. Termasuk aku.
Iya, tentu saja ada air mata. Tentu saja ada sebulir luka.
Tapi aku percaya, semua ini akan terlewati dan kembali baik-baik saja.
Aku juga manusia biasa, Punya rasa rindu yang menggebu.
Aku rindu menjadi diriku sendiri.
Aku yang utuh, aku yang ku kenali, dan aku yang kuinginkan.
Memang, semua tak lagi sama. Tapi percayalah, ini yang terbaik.
Jangan ada benci, apalagi caci, kita telah dewasa.

Bukankah dewasa berarti siap melupakan? Juga merelakan?


Kita masih bisa bertemu, dalam nyata, ataupun dalam doa.
Kita masih bisa saling membahagiakan.
Dalam peluk, dalam tawa, semanis dulu.
Ini bukan kepergian.
Kita hanya sama-sama ingin meraih tujuan.

Tolong, tolong jangan anggap ini perpisahan,


Hanya raga kita yang terpisah, tapi hati ini masih saling bertautan.
Tubuhku memang tak lagi bersama kalian.
Tapi, izinkan aku menyelamatkan hati.
Agar perbedaan ini, tak jadi boomerang untuk saling menyakiti.
Aku pergi, karena aku ingin menjadi yang aku ingini.

Dalam kenangan, kau seret aku perlahan, menuju masa yang harusnya kulupakan.
Hingga aku kelelahan, hingga aku sadar, bahwa aku sedang dipermainkan.

Inikah caramu menyakitiku? Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?


Apakah dengan melihat tangisku, itu berarti bahagia buatmu?

Anda mungkin juga menyukai