perdata)
Pada kasus pidana, bukti harus dapat membuktikan tanpa keraguan sedikitpun "beyond a
reasonable doubt" bahwa perbuatan pidana terjadi dan tersangkalah pelakunya. Bukti harus
memuaskan pertanyaan atau menjawab keraguan dan bantahan atau sangkalan dan alibi
sehingga tidak meninggalkan kesimpulan lain selain kesimpulan bersalah (guity), Selain
itu maksud "beyond a reasonable doubt" di sini menurut sistem pembuktian menurut undang
undang secara negatif adalah bahwa hakim tidak boleh ragu dan harus yakin bahwa pidana
itu ada berdasarkan alat bukti yang diajukan penuntut. Tugas investigator adalah untus
menyediakan bukti-bukti agar menghilangkan keraguan dalam membuat keputusan. Upaya
mencari buktinya harus lebih sahih, harus memuaskan dan tidak menimbulkan kesimpula
lain yang tidak jelas.
Pada kasus perdata, bukti harus membuktikan bahwa kesalahan atau kekeliruan dan kekhilafan
(wrong) terjadi dan memiliki bukti-bukti dalam jumlah besar atau berupa demonstrasi
(pertunjukan) yang bukan kepastian tetapi sebuah kemungkinan (probabilitas) yang lebih
besar "preponderance of the proof or a demanstration, not of certainty. but of greater prpbability
Bukti juga harus jelas dan membuktikan "clear and convincing” sehingga berdasarkan bukti
yang ada hakim sudah bisa membuat keputusan.