INVESTIGASI
PENGERTIAN
Secara sederhana
Investigasi dapat didefinisikan sebagai upaya pembuktian.
Umumnya pembuktian ini berakhir di pengadilan dan
ketentuan hukum (acara) yang berlaku.
Secara umum
Investigasi adalah upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan,
pencarian, pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi
dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan
kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian
menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan
kejadian.
AKSIOMA DALAM INVESTIGASI
Aksioma adalah asumsi dasar yang sangat jelas, sehingga tidak
memerlukan pembuktian mengenai kebenarannya.
Fraud selalu tersembunyi.
Pembuktian fraud selalu timbal balik.
Hanya pengadilan yang menetapkan bahwa fraud memang
terjadi.
METODOLOGI INVESTIGASI
Setiap investigasi dimulai dengan harapan bahwa kasus ini
akan berakhir dengan ligitasi.
Pada awalnya pemeriksa belum memiliki bukti yang cukup,
tetapi baru memiliki dugaan atas dasar predikasi.
Selanjutnya dugaan tersebut akan dibuatkan “teori fraud-nya”
atau rekaan yang harus diuji.
METODOLOGI INVESTIGASI
Predikasi adalah keseluruhan dari peristiwa, keadaan pada
saat peristiwa terjadi, dan segala hal yang terkait atau
berkaitan, yang membawa seseorang yang telatih dan
berpengalaman dengan kehati-hatian yang memadai, sampai
pada kesimpulan bahwa fraud telah, sedang atau akan
berlangsung.
Predikasi adalah dasar untuk memulai investigasi.
METODOLOGI INVESTIGASI
Investigasi atau pemeriksaan fraud tidak boleh dilaksanakan
tanpa adanya predikasi yang tepat.
Investigasi dengan berdasar teori fraud meliputi langkah-
langkah berikut:
(1). Analisis data,
(2). Kembangkan dugaan,
(3). Uji dugaan, dan
(4). Perhalus atau ubah dugaan.
Lihat contoh kasus 12.1 dan 12.2
METODOLOGI INVESTIGASI
Data yang sangat banyak dalam kotak 12.1 dikelompokan dan
dirangkum dalam 5 keadaan (seperti definisi predication tsb)
1.kesepakatan yang dilanggar
2. penyelewengan terhadap aset (misappropriation of asset)
3. penipuan
4. too good to be true
5. conflict of interest