Anda di halaman 1dari 8

AUDIT FORENSIK

RESUME WEEK 8

Oleh :
Ananta Faturrahman P.H. 041811333180

Kelas L

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
Evidence-based Fraud Examination
I. Fraud Examinations: Who, What, Where, When, How, and Why
EVIDENCE-BASED EXAMINATIONS
Untuk menyelesaikan pemeriksaan, pemeriksa kecurangan atau akuntan forensik perlu menjawab
pertanyaan penting tentang siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa dengan bukti.
Bahkan dalam situasi dukungan litigasi, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini diperlukan untuk
meyakinkan juri bahwa Anda dapat menjelaskan setiap aspek dari sebuah kasus. Selain itu,
jawabannya perlu dijalin menjadi cerita yang koheren. Pemikiran kritis dan penalaran analitis
menunjukkan bahwa pemeriksa penipuan atau akuntan forensik harus membuat beberapa koneksi
intelektual untuk menarik berbagai bukti dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut ke
dalam kasus yang menarik. Namun, pengambilan keputusan berbasis bukti menunjukkan bahwa
penguji perlu mendasarkan alur cerita mereka pada bukti. Alur cerita yang didasarkan pada bukti
jauh lebih meyakinkan bagi jaksa penuntut, pengacara, hakim, dan juri.

THE HYPOTHESIS-EVIDENCE MATRIX


Bukti yang tidak lengkap adalah fakta kehidupan dan tantangan berkelanjutan bagi penguji. Fakta
lainnya adalah bahwa pemeriksa penipuan biasanya lebih menyukai materi pembuktian.
Bagaimana pemeriksa penipuan menghadapi situasi di mana buktinya kurang sempurna?
Jawabannya adalah bahwa penipuan dan profesional forensik selalu menghadapi prospek bukti
yang kurang sempurna, dan mereka mengatasi potensi kekurangan atau lubang pembuktian dalam
alur cerita melalui pertimbangan hipotesis alternatif (teori penipuan alternatif).

PREDICATION
Sebelum memulai pemeriksaan kecurangan atau akuntansi forensik, profesional membutuhkan
predikasi. Predikasi didefinisikan sebagai totalitas keadaan yang akan membuat individu yang
wajar, terlatih secara profesional, dan bijaksana untuk percaya bahwa penipuan telah terjadi,
sedang terjadi, atau akan terjadi. Intinya, predikasi adalah titik awal untuk pemeriksaan penipuan
formal. Kecurigaan dengan tidak adanya bukti tidak langsung yang menguatkan bukan merupakan
dasar yang cukup untuk melakukan pemeriksaan kecurangan. Sesuatu yang tidak berbahaya seperti
tip atau keluhan anonim, dengan beberapa bukti pendukung untuk mendukungnya, mungkin cukup
untuk memenuhi ambang predikasi. Dalam kasus lain, penemuan uang tunai atau aset lain yang
hilang biasanya menjadi alasan yang cukup untuk melakukan pemeriksaan.

THE FRAUD TRIANGLE: OPPORTUNITY, PERCEIVED PRESSURE, AND


RATIONALIZATION
Profil penipu pada dasarnya adalah profil warga negara pada umumnya. Terlepas dari penipu
predator, sebagian besar bukan penjahat biasa, dan sangat sedikit yang memiliki riwayat kriminal.
Penipu biasanya tidak cocok dengan karakteristik penjahat jalanan. Selain itu, pelaku penipuan
yang umum sering kali adalah anggota komunitas yang berpendidikan dan dihormati, menghadiri
acara komunitas secara teratur, sering kali sudah menikah, dan memiliki anak.

THE PROBLEM OF INTENT: EXAMINATIONS CENTERED ON THE ELEMENTS OF


FRAUD
Segitiga penipuan menyediakan kondisi yang diperlukan untuk terjadinya penipuan. Namun,
pemeriksa harus memberikan bukti niat tersebut. Seperti semua aspek pemeriksaan, harus
didasarkan pada bukti. Tanpa pengakuan oleh penipu atau konspirator, bukti niat bersifat tidak
langsung. Tapi niat adalah atribut hukum untuk membuktikan penipuan. Perbedaan antara
kesalahan dan penipuan adalah niat. Jika pemeriksa penipuan atau akuntan 3orensic tidak dapat
membuktikan niat, hukuman perdata atau pidana untuk penipuan kemungkinan besar tidak dapat
dipertahankan.

THE COMPLETE STORY


Agar berhasil, penyidik harus bisa menjelaskan kepada jaksa, jaksa, juri, hakim, dan aktor lain
dalam proses penyidikan, hasil penyidikan: siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana sebuah
cerita lengkap . Investigasi yang berpusat pada segitiga aksi penipuan, juga dikenal sebagai elemen
penipuan (tindakan, penyembunyian, dan konversi), memiliki peluang terbesar untuk berhasil
(dengan asumsi bahwa hasil investigasi ini didasarkan pada bukti).

II. Evidence
Tanpa bukti, maka tidak ada pembenaran, dan baik hukuman pidana maupun perdata tidak
mungkin dilakukan. Bukti didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dilihat oleh panca
indera, dan bukti apa pun, seperti kesaksian para saksi, catatan, dokumen, fakta, data, dan objek
nyata, yang secara hukum disajikan di persidangan untuk membuktikan suatu perselisihan dan
untuk menimbulkan keyakinan di benak masyarakat.

EVALUATING THE QUALITY OF EVIDENCE: RELEVANCE, RELIABILITY, AND


VALIDITY
Ketika seseorang menafsirkan bukti, mungkin tidak seperti yang terlihat pada awalnya. Seperti
disebutkan sebelumnya di bab ini, dokumen mungkin diubah. Selain itu, saksi, informan, dan
sumber rahasia mungkin tidak selalu mengatakan yang sebenarnya. Alamat email dibuat
dipalsukan atau disamarkan melalui alat dan teknik pemrograman. Dengan demikian, semua bukti
harus dievaluasi kandungan informasinya. Misalnya, dari manakah sumber informasinya? Apakah
nilai nominal informasi tersebut masuk akal atau dapat dipercaya? Dapatkah informasi diverifikasi
dari sumber lain? Apakah sumber lain independen dari organisasi atau orang yang sedang diperiksa?

Organizing the Evidence and Documenting Work Product


Pengumpulan, pendokumentasian, pengorganisasian, penyimpanan, dan pengambilan data,
informasi, dan bukti merupakan bagian penting dari proses pemeriksaan. Seperti yang dikatakan
seorang pengacara, "Jika tidak ditulis, itu tidak terjadi." Pemeriksa penipuan dan profesional
akuntansi forensik harus selalu "memulai dengan memikirkan akhir". Profesional harus selalu
memulai dengan asumsi bahwa pekerjaan, laporan, dan kesimpulannya, serta semua aspek lain
dari pemeriksaannya, akan dipresentasikan dan diteliti di pengadilan. Oleh karena itu, perhatian
yang cermat terhadap detail kertas kerja dan pengumpulan, pendokumentasian, pengorganisasian,
dan penyimpanan produk kerja sangatlah penting.

III. Evidence Sources


DOCUMENTS
Bukti dokumenter adalah hal penting bagi sebagian besar pemeriksaan forensik keuangan.
Dokumen tidak dapat diperiksa silang, tidak dapat melakukan sumpah palsu, dan dokumen juga
berpotensi memberikan sidik jari dan bukti fisik lainnya.

BANK, CREDIT CARD, AND INVESTMENT STATEMENTS


Laporan bank, kartu kredit, dan investasi dapat menjadi bukti integral dalam kasus penipuan dan
akuntansi forensik. Pemeriksaan informasi keuangan bulanan untuk rekening bank, kartu kredit,
dan rekening investasi yang diketahui dapat memberikan petunjuk pemeriksaan lainnya.

INVIGILATION
Invigilation adalah teknik pemeriksaan yang mempertimbangkan periode sebelum, selama, dan
setelah dugaan penipuan terjadi. Metode ini mencari perubahan pola kinerja selama aktivitas yang
mencurigakan terjadi.

INTERVIEWING AND INTERROGATION


Wawancara saksi dan interogasi dapat menjadi aspek integral dari penipuan dan investigasi
akuntansi forensik. Dalam kasus perdata, wawancara paling sering dilakukan dalam bentuk
deposisi. Kegiatan ini digunakan untuk mencari informasi dan menemukan bukti suatu kasus.

SURVEILLANCE AND COVERT OPERATIONS


Metode ini cenderung disediakan untuk penipuan yang lebih canggih dengan keterlibatan
penegakan hukum. Beberapa tujuan dari jenis metode ini adalah untuk mengumpulkan bukti,
mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam kegiatan ilegal, mengidentifikasi rekan konspirator,
mendapatkan kembali uang, dan menentukan bagaimana suatu operasi dilakukan.

CONFIDENTIAL SOURCES AND INFORMANTS


Sumber dan informan biasanya dianggap rahasia, sehingga harus dilakukan upaya untuk menjaga
kerahasiaannya. Informasi mereka diverifikasi secara independen, dan bukti dokumenter serta
saksi lainnya dikembangkan berdasarkan petunjuk mereka. Penguji yang baik mengevaluasi motif
sumber dan informan rahasia mereka, serta keandalan dan validitas informasi mereka.
CTRS, SARS, AND FINCEN 8300
Laporan Transaksi Mata Uang (CTR), Laporan Aktivitas Mencurigakan (SAR), dan FinCen Form
8300 adalah sumber informasi yang sangat baik bagi penegak hukum yang mencoba
mengidentifikasi dan mengikuti aliran uang dari sumber ilegal dan terlarang.

EMAIL, TEXT MESSAGES, SOCIAL MEDIA


Email, pesan teks, dan akun media sosial menyediakan konten yang bermanfaat, dan bukti
keterkaitan antar manusia, transaksi, atau aktivitas lainnya. Selain itu, header email berisi
informasi tentang server yang telah memproses dan mengangkut email dan sering kali dapat
dilacak ke sumbernya.

BIG DATA, DATA ANALYTICS, TEXTUAL ANALYSIS, PATTERN RECOGNITION,


AND OTHER DIGITAL TOOLS
Penyimpanan elektronik yang murah telah membuat kemampuan untuk menangkap lebih banyak
informasi menjadi lebih mudah. Informasi ini, ketika disortir dan dianalisis dengan cara yang
berbeda, seringkali memiliki banyak kegunaan.

OTHER PHYSICAL EVIDENCE


Bukti fisik lainnya mungkin termasuk sidik jari dokumen untuk menetapkan bahwa seseorang
telah melakukan kontak dengan dokumen, dan bahkan mungkin memeriksanya. Ini akan
menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki pengetahuan tentang keberadaan dokumen, dan
mungkin isinya.
Review Questions
1. How is the threshold for predication determined?
Predikasi didefinisikan sebagai totalitas keadaan yang akan membuat individu yang terlatih secara
profesional dan bijaksana serta masuk akal untuk percaya bahwa penipuan telah terjadi, sedang
terjadi, atau akan terjadi. Kecurigaan, tanpa bukti tidak langsung yang menguatkan bukan
merupakan dasar yang cukup untuk melakukan pemeriksaan kecurangan. Sesuatu yang tidak
berbahaya seperti tip atau keluhan anonim dengan beberapa bukti pendukung, mungkin cukup
untuk memenuhi ambang predikasi. Dalam kasus lain, kehilangan uang tunai atau aset lain
biasanya cukup untuk memulai investigasi.

2. What are the challenges associated with proving intent on the part of a fraudster?
Seorang penyelidik harus menyediakan bukti niat untuk membuktikan tuduhan penipuan. Tanpa
pengakuan oleh penipu atau konspirator, bukti niat bersifat tidak langsung. Tapi niat adalah atribut
hukum untuk membuktikan penipuan. Perbedaan antara kesalahan dan penipuan adalah niat.
Namun, begitu pemeriksa kecurangan atau akuntan forensik memiliki bukti bahwa tersangka (1)
melakukan tindakan tersebut, (2) diuntungkan dari tindakan tersebut (konversi), dan (3)
menyembunyikan aktivitasnya, maka sulit bagi tersangka pelaku untuk membuat kasus bahwa dia
tidak bermaksud melakukan sesuatu yang akan menyebabkan kerugian atau cedera.

3. What constitutes evidence?


Bukti didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat dilihat oleh panca indera, dan bukti apapun,
seperti kesaksian para saksi, catatan, dokumen, fakta, data, dan objek nyata, yang secara hukum
disajikan di persidangan untuk membuktikan suatu perselisihan dan untuk menimbulkan
keyakinan di benak juri

4. What are the three types of evidence that may be offered at trial?
 Kesaksian: adalah pernyataan lisan yang dibuat oleh para saksi di bawah sumpah.
 Nyata: benda fisik, seperti dokumen, darah, jejak kaki, sidik jari, atau DNA, yang
relevan dengan fakta yang dipermasalahkan.
 Demonstratif: item, umumnya berwujud, digabungkan oleh penasihat untuk
mengilustrasikan poin penting, telah dibuat untuk presentasi selama persidangan
dan sering kali menggabungkan peta, bagan, ringkasan, dan presentasi PowerPoint.

5. What is meant by invigilation?


Penyidikan adalah teknik pemeriksaan yang mempertimbangkan periode sebelum, selama, dan
setelah dugaan penipuan terjadi. Metode ini mencari perubahan pola kinerja selama aktivitas yang
mencurigakan terjadi. Ini memberikan bukti tindakan dengan membantu menghitung berapa
banyak uang yang mungkin hilang dan memberikan bukti visual yang kuat bahwa penipuan telah
terjadi
6. How do witness interviewing and interrogation differ?
Wawancara saksi merupakan kegiatan yang digunakan untuk mencari informasi dan menemukan
bukti dalam suatu kasus. Sebaliknya, interogasi hanya mengacu pada wawancara di mana
pewawancara yakin bahwa mereka telah mengidentifikasi pelaku, siap untuk menghadapi
tersangka dan berusaha membuat tersangka mengaku melakukan kegiatan ilegal.

7. How might documents be altered?


Metode yang digunakan untuk mengubah dokumen hampir tidak terbatas, tetapi termasuk:

 Tanda tangan palsu


 Tulisan tangan palsu
 Penghapusan yang dipulihkan
 Penghapusan
 Pemberantasan
 Dokumen yang baru dibuat seharusnya dibuat bertahun-tahun yang lalu
 Pemalsuan dokumen dengan mesin fotokopi
 Pemalsuan dokumen dengan mesin ketik
 Pemalsuan dokumen dengan printer (warna) dan kertas yang sesuai.

8. What are some ways used to hide assets?


Aset dapat disembunyikan melalui beberapa metode: rekening bank tersembunyi, rekening
investasi tersembunyi, pembelian aset melalui orang-orang biasa atau organisasi depan, dan
mentransfer aset ke individu atau rekening yang sulit dideteksi. Cara paling umum untuk
menyembunyikan real estate dan kepemilikan bisnis adalah dengan mentransfer aset tersebut ke
pihak lain di mana orang yang memegang aset tersebut memiliki beberapa elemen kontrol.

9. When is it appropriate to use an indirect method for income reconstruction?


Metode tidak langsung umumnya digunakan saat:

 Orang atau entitas yang diminati memiliki buku dan catatan yang tidak memadai
 Buku-buku tersebut tidak secara jelas mencerminkan penghasilan kena pajak atau
penghasilan lain yang diketahui
 Ada alasan untuk percaya bahwa wajib pajak telah menghilangkan penghasilan
kena pajak
 Tampaknya ada peningkatan yang signifikan dalam kekayaan bersih tahun ke tahun
 Persentase laba kotor tampaknya berubah secara signifikan dari periode ke periode
 Pengeluaran orang yang berkepentingan (baik bisnis maupun pribadi) melebihi
pendapatan yang diketahui, tanpa penyebab yang jelas untuk perbedaan tersebut

10. Where may fraud examiners and forensic accountants find data?
Tempat-tempat di mana pemeriksa penipuan dan akuntan forensik dapat menemukan data
termasuk:

 Surat
 Koran
 Catatan publik
 Berbicara dengan orang
 Dokumen
 Sampah - domain publik di tepi jalan
 File komputer
 Situs internet dan situs rekaman

Anda mungkin juga menyukai