Anda di halaman 1dari 42

INVESTIGASI

DUGAAN KECURANGAN PEMILU


Outline:
• Pengenalan Investigasi
• Investigasi Kecurangan PEMILU

2
Pengenalan INVESTIGASI

3

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

investigasi/in·ves·ti·ga·si/ /invéstigasi/ n penyelidikan


dengan mencatat atau merekam fakta melakukan
peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan
memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang
peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya);
penyidikan.

4

Menurut Oxford Anvanced Learner’s Dictionary

Investigation: an official examination of the facts about


situation, crime, etc.

Investigate: to carefully examine the facts of a situation,


an event, a crime, etc, to find out the truth about it or how
it happened.

5
“ A search for the truth in the interest of justice and in
accordance with specification of law

Secara spesifik diarahkan pada pengungkapan


peristiwa/perbuatan kejahatan

6

Secara umum, INVESTIGASI diartikan sebagai:

Upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya


untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan atas sebuah fakta.

Melakukan kegiatan investigatif sebenarnya jauh dari sekedar


mengumpulkan ribuan data atau temuan di lapangan, kemudian
menyusun berbagai informasi yang berakhir dengan kesimpulan atas
rangkaian temuan dan susunan kejadian.

7
Semua orang dapat melakukan INVESTIGASI!

8
Siapa saja yang dapat melakukan investigasi
pelanggaran PEMILU?

9
Investigasi Formal Investigasi Informal

- NGO
- Organisasi Kemasyarakatan
- Jurnalis (Pers)
- Partai Politik
- Masyarakat
- Dan lain-lain

10
TAHAPAN INVESTIGASI

Secara umum investigasi dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Pengenalan Masalah
& Perencanaan Pelaporan

Pengumpulan dan
Evaluasi Bukti

11
PENGENALAN MASALAH

Pengenalan masalah perlu dilakukan pada tahap awal investigasi


untuk menentukan tujuan dan ruang lingkup investigasi, agar
investigasi yang dilakukan berjalan menuju ke arah yang benar.

Investigasi yang salah arah hanya akan membuang sumber daya,


membuang waktu dan hasil yang tidak memuaskan.

Dalam tahap ini, seorang investigator harus mengetahui kasus


posisi dan menyusun hipotesis awal atas suatu kasus yang sedang
diinvestigasi.

12
Kasus Posisi
Urut-urutan peristiwa terkait dengan perkara, atau lebih dikenal
dengan kronologis kejadian.

13
Hipotesis
Suatu dugaan, keadaan atau asumsi yang dibangun oleh seorang
investigator, berdasarkan informasi awal yang tersedia, yang
menjelaskan terjadinya suatu peristiwa.

Hipotesis memuat 5W + 1H.

14
PENGUMPULAN BUKTI
Hakikatnya adalah pengumpulan fakta
(kejadian/peristiwa/perbuatan yang sebenarnya terjadi).

Pengumpulan bukti bisa dilakukan:


1. Tertutup: diketahui oleh pihak yang menjadi obyek
investigasi atau pihak yang diduga terlibat
2. Terbuka: tidak diketahui oleh pihak yang menjadi obyek
investigasi atau pihak yang diduga terlibat.

15
Jenis Bukti berdasarkan Sumber
Perolehannya:
1. Bukti Utama (Primary Evidence): bukti asli yang diperoleh dari
pihak yang memproduksi bukti dimaksud, yang menjelaskan
atau menunjukkan secara langsung suatu kejadian. Contoh:
kuitansi, SPM, dll
2. Bukti Pendukung (Secondary Evidence): bukti yang diperoleh
dari pihak ketiga yang dapat menunjukkan suatu kejadian.
Bukti ini diterima jika bukti utama rusak/hilang atau jika bukti
ini merupakan pencerminan yang layak atas bukti utama.
Contoh: fotokopi kontrak, keterangan lisan, dll.

16
Jenis Bukti berdasarkan Tingkat
Keterkaitannya:
1. Bukti Langsung (Direct Evidence): bukti yang menunjukkan
suatu fakta tanpa asumsi atau anggapan lain. Suatu bukti dapat
dikatakan langsung jika dikuatkan oleh pihak-pihak yang
mempunyai pengetahuan nyata. Contoh: bukti transfer/cek
yang berhubungan langsung dengan suap.
2. Bukti Tidak Langsung (Indirect Evidence): bukti yang secara
tidak langsung menunjukkan suatu fakta. Contoh: Dokumen
penawaran dari beberapa peserta lelang dengan jenis huruf
(font) yang sama, kesalahan ketik yang sama, dll, yang diduga
dibuat oleh orang yang sama.

17
Jenis Bukti menurut Pasal 184 KUHAP

1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa

18
LANGKAH-LANGKAH PEMBUKTIAN

1. Membangun circumstancial evidence


2. Gunakan circumstancial evidence untuk
mengidentifikasi dan beralih ke saksi-saksi atau bukti
lainnya yang dapat memberikan bukti langsung (direct
evidence)
3. Seal the case!
Identifikasi dan akomodasi bantahan (alibi).

19
METODE PENGUMPULAN BUKTI
❑ Document Analysis (Analisis Dokumen) ❑ Personal Profile
❑ Examination of Audit Trails (Penelusuran) ❑ Reconciliation
❑ Verification (Pengujian) ❑ Using Expert Witnesses
❑ Interview & Interrogation ❑ Pembandingan
❑ Pemeriksaan Keautentikan
❑ Third-Party Confirmation (Konfirmasi)
❑ Analytical Review
❑ Inspection (Peninjauan)
❑ Perhitungan Kembali
❑ Observation (Pengamatan)
❑ Surveillance (Pembuntutan)
❑ Undercover (Penyamaran)
❑ Informan handling (Penggalangan
informan)

20
TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI
Investigasi Terbuka (Overt) Investigasi Tertutup (Covert)
▪ Permintaan dokumen ▪ Surveillance (penjejakan)
▪ Wawancara ▪ Undercover (penyamaran)
▪ Pemeriksaan fisik ▪ Informant handling
▪ Konfirmasi ▪ Tapping (penyadapan)
▪ Observasi ▪ OSINT (open source
intelligence)

21
EVALUASI BUKTI
◼ Untuk menyakinkan bahwa simpulan yang diambil telah
didukung dengan bukti-bukti yang cukup
◼ Suatu tahapan reviu dimana ditentukan apakah kegiatan
dianggap cukup atau perlu diperluas
◼ Perlunya menggunakan value judgement investigator untuk
dalam menentukan kecukupan bukti

Value Jugdement:
- Pembuktian harus didukung oleh 2 (dua) alat bukti yang sah.
- Kesesuaian di antara alat bukti.

22
SYARAT BUKTI

◼ Relevan: mendukung atau menguatkan pendapat yang


berhubungan dengan tujuan dan simpulan investigasi.
◼ Kompeten: sah dan dapat diandalkan untuk menjamin
kesesuaian dengan fakta. Sah, berarti memenuhi persyaratan
hukum dan undang-undang. Dapat diandalkan, berkaitan
dengan sumber bukti.
◼ Cukup: menyangkut jumlah bukti sebagai dasar penarikan
simpulan investigasi.

23
PELAPORAN
Laporan investigasi tindak pidana korupsi, sekurang-kurangnya mencakup:
□ Latar Belakang (data umum)
□ Kasus posisi (5W 1H)
□ Kronologi (berikut dokumen pendukung)
□ Modus operandi (berikut flowchart)
□ Pihak yang terlibat
□ Penyimpangan/Penyelewengan/indikasi korupsi
□ Kerugian negara
□ Tuntutan
□ Tempat, tanggal dan tanda tangan

24
INVESTIGASI Kecurangan PEMILU

25
Tahapan Pelaksanaan Investigasi

Pengenalan Masalah
& Perencanaan Pelaporan

Pengumpulan dan
Evaluasi Bukti

26
1. Pengenalan Masalah dan Perencanaan

Tujuan Investigasi Kecurangan Pemilu

Untuk mencari dan mengumpulkan data, informasi dan


temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau dugaan
pelanggaran atas pelaksanaan Pemilihan Umum pada setiap
tahapan Pemilihan Umum.

27
Pengenalan Masalah
• Memahami Undang-Undang dan Peraturan yang mengatur proses pemilihan, serta
tahapan/prosedur pemilihan umum.
• Memahami modus-modus pelanggaran dalam pelaksanaan setiap tahapan pemilihan
umum.

28
Potensi Pelanggaran Pada Tahapan Pemilu

• Pendaftaran
• Kampanye
• Pemungutan Suara
• Penghitungan Suara
• Rekapitulasi Suara

29
Perencanaan
Buat rencana investigasi yang jelas dan terperinci. Tetapkan SASARAN,
LINGKUP, dan METODE yang akan Anda gunakan. Tentukan sumber daya yang
dibutuhkan, termasuk personel, waktu, dan anggaran.

30
2. Pengumpulan Bukti
Pengumpulan bukti dalam konteks investigasi kecurangan
Pemilu antara lain:
• Pengumpulan bukti fisik, berupa dokumen atau surat.
• Pengumpulan bukti elektronik, berupa dokumentasi
dalam bentuk video dan foto.

31
Pengumpulan Bukti Digital
• Peralatan yang digunakan: Kamera Smartphone
• Pelaksana: Saksi yang ditunjuk/ditugaskan
• Tempat pelaksanaan: berdasarkan lokasi yang
ditugaskan.
• Bukti yang didokumentasikan: Dugaan kecurangan dalam
setiap tahapan Pemilu.

32
Langkah Pendokumentasian Bukti Digital menggunakan
kamera smartphone:
1. Jangan mengubah atau mengedit: Jika 3. Catat informasi penting: Buat catatan yang
Anda menemukan foto atau video yang mencakup informasi penting tentang bukti
dianggap sebagai bukti digital, jangan digital, seperti tanggal, waktu, lokasi, dan
konteks di mana foto atau video itu diambil.
mengubah atau mengeditnya.
Informasi ini dapat mendukung keaslian dan
Perubahan atau pengeditan dapat relevansi bukti di kemudian hari.
merusak integritas bukti dan dapat 4. Simpan bukti dengan aman: Simpan bukti
mempengaruhi validitasnya di mata digital dalam tempat yang aman dan
hukum. terlindungi. Pastikan salinan cadangan
2. Salin bukti digital: Buat salinan atau disimpan di lokasi yang berbeda, seperti
backup dari foto atau video asli. Salinan penyimpanan cloud atau perangkat
ini dapat digunakan untuk analisis atau penyimpanan eksternal, untuk menghindari
kehilangan data akibat kegagalan perangkat
perbandingan di kemudian hari tanpa
atau kehilangan fisik.
mengganggu integritas bukti asli.
33
Langkah Pendokumentasian Bukti Digital menggunakan
kamera smartphone:
5. Jaga metadata: Pastikan metadata asli dari foto 7. Jaga jejak rantai bukti (chain of
atau video tetap terjaga. Metadata mencakup custody): Catat dan dokumentasikan
informasi seperti tanggal dan waktu dengan cermat jejak rantai bukti digital
pengambilan gambar, jenis kamera, lokasi GPS,
tersebut. Ini mencakup informasi
dan lainnya. Metadata dapat menjadi bukti
tambahan yang relevan dalam analisis nanti.
tentang siapa yang mengambil foto
6. Tetapkan mode dan resolusi tinggi: Saat atau video, bagaimana dan di mana
mengambil foto atau video sebagai bukti, bukti itu disimpan, serta siapa yang
pastikan untuk mengatur kamera handphone memiliki akses ke bukti tersebut. Jejak
Anda dalam mode dan resolusi tertinggi yang rantai bukti yang jelas dapat
tersedia. Hal ini dapat membantu menjaga membantu validitas dan integritasnya.
kualitas dan kejelasan bukti yang dihasilkan.

34
Langkah Pendokumentasian agar
METADATA dalam video/foto tetap terjaga:
1. Aktifkan pengaturan lokasi: Pastikan bahwa pengaturan lokasi atau GPS pada
perangkat handphone Anda diaktifkan. Ini memungkinkan kamera handphone
untuk menggunakan informasi lokasi saat mengambil foto atau video.

2. Periksa pengaturan kamera: Buka aplikasi kamera pada perangkat handphone


Anda. Di dalam pengaturan kamera, cari opsi yang terkait dengan metadatanya.
Opsi ini mungkin disebut "Penandaan Lokasi", "Penyimpanan Lokasi", atau
"Informasi Lokasi". Pastikan opsi ini diaktifkan agar lokasi GPS dapat dicatat
dalam metadatanya.

35
Langkah Pendokumentasian agar
METADATA dalam video/foto tetap terjaga:
3. Jangan menggunakan mode "Potret" atau "Potret Malam": Beberapa mode kamera
pada perangkat handphone, seperti mode "Potret" atau "Potret Malam", mungkin
tidak mencatat lokasi GPS dalam metadatanya. Untuk memastikan metadatanya
mencakup informasi lokasi, gunakan mode kamera yang lebih dasar atau standar.

4. Pastikan ada sinyal GPS yang memadai: Untuk mencatat lokasi GPS yang akurat,
pastikan bahwa perangkat handphone Anda memiliki sinyal GPS yang memadai.
Dalam kondisi di mana sinyal GPS lemah, atau Anda berada di dalam gedung atau
area dengan cakupan GPS yang buruk, kemungkinan informasi lokasi yang dicatat
dalam metadatanya menjadi kurang akurat atau tidak ada.

36
Langkah Pendokumentasian agar
METADATA dalam video/foto tetap terjaga:
5. Periksa metadatanya: Setelah Anda mengambil foto atau video, Anda dapat
memeriksa metadatanya untuk memastikan bahwa informasi lokasi GPS ada.
Anda dapat menggunakan aplikasi pihak ketiga atau memeriksa pengaturan file di
perangkat handphone Anda untuk melihat metadatanya. Pastikan untuk
memeriksa bagian "Lokasi" atau "GPS" dalam metadatanya.

37
Contoh Tata Cara Pendokumentasian Video
Dalam proses pendokumentasian video bukti digital dugaan kecurangan pemilu, saksi
(investigator) sekurang-kurangnya menyampaikan/merekam hal-hal sebagai berikut:
1. Nama lengkap
2. Jabatan
3. Lokasi TPS
4. Pihak-pihak terkait (potensi saksi)
5. Dugaan pelanggaran/kecurangan

Contoh:
Saya Ahmad, saksi dari Partai ABC, melaporkan dari TPS nomor 1, Kelurahan D,
Kecamatan E, Kabupaten F, Propinsi G. Berikut adalah situasi di TPS ini. Sdr. H adalah
Ketua PPS, Sdr. I adalah saksi dari Partai JKL, dan seterusnya..

Berikut adalah dugaan kecurangan yang terjadi di sini. (rekam video dan berikan
penjelasan).

38
Hal yang perlu diperhatikan terkait alat perekam
(smartphone) yang digunakan
1. Kualitas kamera: Pastikan smartphone Anda memiliki kualitas kamera yang
memadai. Resolusi yang tinggi, fitur pengambilan gambar yang baik, dan
kemampuan merekam video yang jernih akan memastikan bahwa bukti digital
yang Anda dokumentasikan memiliki kualitas yang memadai.
2. Pengaturan kamera: Familiarilah dengan pengaturan kamera pada smartphone
Anda. Pelajari berbagai opsi dan fitur yang tersedia, termasuk pengaturan resolusi,
mode pengambilan gambar, pencahayaan, dan opsi lain yang mungkin
mempengaruhi hasil akhir.
3. Pengaturan privasi: Periksa pengaturan privasi pada smartphone Anda terkait
dengan penggunaan kamera dan akses lokasi. Pastikan bahwa pengaturan privasi
Anda tidak menghambat fungsi kamera atau mencatat lokasi GPS dalam
metadatanya jika itu diperlukan untuk tujuan dokumentasi.

39
Hal yang perlu diperhatikan terkait alat perekam
(smartphone) yang digunakan
4. Penyimpanan yang mencukupi: Pastikan bahwa smartphone Anda memiliki
penyimpanan yang cukup untuk menyimpan foto dan video yang akan Anda
dokumentasikan. Jika perlu, tambahkan kartu memori eksternal atau pastikan
Anda memiliki ruang yang cukup di penyimpanan internal perangkat.
5. Kebersihan lensa: Pastikan lensa kamera pada smartphone Anda dalam keadaan
bersih. Bersihkan lensa secara berkala dengan lap khusus atau kain lembut untuk
menghindari debu, sidik jari, atau kotoran lain yang dapat mempengaruhi kualitas
foto atau video yang Anda ambil.
6. Keandalan baterai: Pastikan bahwa smartphone Anda memiliki daya baterai yang
mencukupi saat Anda melakukan pendokumentasian. Anda tidak ingin baterai
habis di tengah proses pengambilan gambar atau perekaman video yang penting.
7. Update perangkat lunak: Pastikan perangkat lunak smartphone Anda diperbarui
secara teratur. Update perangkat lunak memperbaiki bug, meningkatkan
keamanan, dan meningkatkan kinerja kamera dan fungsi lainnya.

40
3. Pelaporan
Pelaporan atas bukti-bukti video dan foto dilakukan ke
dalam aplikasi yang sudah disediakan.

41
Terima Kasih

Mari kita diskusi.


?
42

Anda mungkin juga menyukai