Modul 4 B Manusia Menurut Islam Compressed
Modul 4 B Manusia Menurut Islam Compressed
d) Jika makna 'abdun pada poin (c) terah mencapai pendekatan (taqarrub)
ydng setinggitingginya kepada Allah, nraka pada maqam (halte) ini,
manusia telah menjadi hamba sahaya (budak-budak) Allah. Maka
keinginannya mengikuti keinginan Allah, kehendaknya sesuai dengan
kehendak Aliah. Sesungguhnya manusia seperti ini tidak lagi memiliki
keinginan dan kehendak. Dia telah tenggelam dalam keinginan dan
kehendak Allah. Makna inilah yang merupakan makna penghambaan
yang hakiki kepada Allah. sebaliknya jika makna 'abdun 'hamba sahaya
atau budak'disandarkan kepada selarn Allah, misalnya kepada manusia
(menjadi brldak manusia) atau kepada uang ( menjadi budak uang
'abdu dirham wa 'abdu dinar) maka manusia sungguh telah
menempatkan dirinya pacja tempat yang paling rendah dan hina.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa salah satu
wujud keutamaan dan kemulian manusia adalah fungsi ubudiyahnya
(penghambaannya) kepada Allah. Artinya kebe-acjaan manusia di atas bumi ini,
semata-mata hanya beribadah kepada Allah. Gerak dan diamnya adalah fungsi
ibadah kepada Allah. Fungsi ini telah menjadi kodrat manusia. Oleh karena itu,
manusia yang tidak melakukan ibadah kepada Allah atau gerakan taqarrub
kepada Allah, maka manusia yang demikian itu terah keluar menjauh dari
kodratnya sebagai manusia. Mereka telah tenggelam dan menenggelamkan diri
pada hawa nafsunya dan telah menjadi syetan-syetan yang nyata.
(g r
mampu memikul dan melaksanakan amanah yang sulit tersebut. Syarat utama
yang dimaksud adalah keimanan dan kemampuan amal shalehnya. Hal ini
ditegaskan dalam Q.S. al-Nur Q\:55.
Dalam ayat ini, Allah mengemukakan tiga janji pokok, yaitu: 1) Allah
menjanjikan kekuasaan dimuka bumi; 2) menjanjikan teguhnya agama yang
dianutnya dan diridhai Allah, dan 3) akan diberi mereka kedamaian dan
kesejahteraan sebagai pengganti ketakutan. Ketiga janji Allah ini hanya
diberikan kepada manusia yang memenuhi syarat yang telah ditentukan Allah,
yaitu pertama, syarat iman (sungguh menyembah Allah dengan tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun' Kedua syarat'kemampuan
jelas, bahwa
mengerjakan arnal-amal yang saleh. Darijanji-janji Allah tersebut,
kekhalifahan dan kemampuan menjalan tugas dan tanggung
jawab (amanah)
yang benar
kekhalifahan, hanya dapat dipikul oleh manusia yang memiliki iman
dan melakukan amal saleh. Sebaliknya jika manusia itu kufur kepada Allah dan
tenggelam dalam mengikuti hawa nafsunya, maka pasti ia tidak akan mampu
menjalankan dan menegakkan tugas dan tanggungjawab (amanah)
kekhalifahan Yang diPikulnYa.
Kemampuan lain, yang menjadi syarat sehingga manusia mampu
adalah
menegakkan tugas, fungsi dan tanggungjawab (amanah) kekhalifahan
kemampuan intelektual dan keilmuan' Kemampuan intelektual dan
keilmuan
Hal dipahami
khususnya dan mejalankan tugas kekhalifahan pada umumnya.
dalam Q.S. al-Baqarah (2): 30- :
)
'i. : t .l t t '-
9) tri 2. oltjts-ls
'.
banyangan kehidupan surgawi seperti yang telah dirasakan Adar-:r ejen ietriniia
sebelum mereka diperintahkan Allah ke bumi sebagei kh*ljfah. TeEasnya
seorang khalifah bertugas dan bertanggungjawab meuvujr.rdkan k*malrrjruran
hidup di bumi, yakni dengan terpenuhinya kebutuhan panir:;n, :ai:i1s;rq *an
papan; terciptanya kedamaian dan ketentraman hidup, dengan cara rnengikuti
petunjuk-petunjuk Allah dan sebaliknya tidak melanggar larangan-larenqan-
Nya.
Dalam konteks ini, al-Quran menyatakan dalam surah al-l-talj izz). 41:
"(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan merek: cli muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang,; dan kepacla Allah-lah kembrali
segala urusan." Kandungan ayat ini menggambarkan clengan tegas bahwa
manusia yang telah diberi dan diteguhkan kedudukannya di bumi sebagai
khalifah akan melaksanakan tiga hal utama, yaitu:
1) memelihara hubungannya dengan yang memberikan kedudukan
sebagai khalifah, yaitu Allah. Hal ini dipahami dari klausa ayat 41 yang
menyatakan: "niscaya mereka mendirikan shalat." Pernyataan ini adalah
gambaran hubungan yang terpelihara antara manusia dengan Allah
(sebagai pemberi kedudukan kekhalifahan.
2) menciptakan suatu kehidupan tatanan sosial-mas'larakat yang
harmonis, seimbang dan berkeadilan, baik dari sudut sosial-ekon6rnl,
sosial-politik, sosial-budaya. Makna ini digambarkan oleh klausa
"menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat ma,ruf."
3) Adaf ah memelihara lingkungan hidup dan keseimbanqan serta
keserasian alam semesta (bumi) sebagai wilayah kekhalifah;,:n rianusia.
Artinya seorang khalifah akan mencegah perbuatan ,r'ungkari yang
dapat menciptakan kerusakan di muka bumi. Hal rni digarnbarkan dari
alasan keberatan malaikat akan kekharifahan manusia, seperti
dinyatakan dalam Q.s. al-Baqarah (2). 30. "rngailah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "fulengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah "
rlslilsrll gn6roe? rlslsbs ,ini neasdsdmeq nsigsd nsluqmiaer isgsde?
nslbu[uwem nsgneb imud nolrumrlemem dswsBnuggnshsd nsb asguhad
nstsasrib dslel snsmisgsdea imud ib iwsgruz nsgubirlsil gnslsd-negnslsd
synsbsq BnBY nsqubidsl rlslsbs uli iwsgrua nsqubidsX .smeheq rlsillerll rlslo
rlsllA nsBnsb dslilsillisgsdsa siaunem srslns ilisd gnsl nsgnudurl sreililaqret
>lisd gnsy nsgnudud stqicrsl sluq nsiilimeb :nedslitidrsr hedmeq isgsdea
nsgnsb siaunem srslns shea siaunsm 6yn6m6ee? ncgnsb siaunsm sistns
rlslnsilims0 .eieunsm nsrlslilerlleil rlslsliw iqgsdea (imud) stasmea msls
.msl's udsllsw.mslal mslab sieunsm ieqsanor gnstnet nsaedsdmeq