Anda di halaman 1dari 17

geMAKALAH

PIL KB

DISUSUN OLEH:

DEWI ANGGRAINI

B.18.12.010

Dosen Pembimbing : Nurbaity SST,M.kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MITRA ADIGUNA PALEMBANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah “PIL KB”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Palembang, 17 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang 1

1.2     Rumusan Masalah 2

1.3    Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pil KB

2.2 Cara kerja Pil KB

2.3 Efektivitas Pil KB

2.4 Jenis- jenis Pil KB

2.5 Keuntungan dan kerugian menggunakan pil KB

2.6 Efek samping pil KB

2.7 Indikasi dan Kontra Indikasi

2.8 Merk Dagang

BAB III PENUTUP

3.1      Kesimpulan

3.2    Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BEALAKANG


Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah
berubungan intim. Alat ini atau cara ini bersifat tidak permanen dan
memungkinkan pasangan untuk mendapatkan anak apabila diinginkan.
Ada berbagai macam jenis alat kontrasepsi yang tersedia dipasaran
yang dapat dibeli dengan bebas. Pil konrasepsi dipergunakanoleh
kurang lebih 50 juta akseptor diseluruh dunia. Di indonesia
dipergunakan kurang lebih 60% akseptor mempergunakan pil
kontrasepsi. Jumlah ini tampaknya akan tetap tinggi dibandingkan
dengan jumlah akseptor yang mempergunakan kontrasepsi lain. Pil
mengakibatkan perlunya tenaga pelayanan lebih banyak dibandingkan
IUD, sehingga merupakan beban yang berat bagi tenaga medis serta
para medis. Oleh karena itu perlu pelayanan diatur oleh tenaga terlatih
yang terdapat dalam masyarakat sendiri. Sehubungan dengan ini
diperlukan pengetahuan dasar serta petunjuk-petunjuk untuk
pelaksanaan pelayanan tersebut, baik untuk seleksi akseptor maupun
cara mengatasi keluhan-keluhan yang ditemukan. (Sastrawinata,2000).

Pil KB yang banyak dipakai umumnya berisi dua jenis


hormon, yakni estrogen dan progesteron. Ada juga yang berisi hanya
salah satu hormon saja. Kedua hormon ini bekerja menghambat
terjadinya ovulasi. Oleh karena ovulasi atau keluarnya sel telur matang
tidak terjadi, msks kehamilan pun tidak berbuah. Angka keberhasilan
memakai pil dibilang hampir selalu efektif dalam mencegah kehamilan.

Namun tidak semua wanita boleh memilih pil, jika mengidap


tumor yang dipengaruhi oleh hormon estrogen, seperti tumor
kandungan dan payudara, mengidap penyakit hati aktif, prnyakit
pembuluh balik atau varices trhombophlebis, pernah serangan stroke
dan mengidap penyakit kencing manis. Merka mutlak tidak boleh
memakai pil, dan harus meimilih cara kontrasepsi lain.

Yang perlu dipertimbangkan tidak memil pil, apabila


mengidap darah tinggi, migren, depresi, tumor jinak rahim dan haidnya
jarang. Oleh karena obat dalam pil kurang lebih sama dengan obat
suntik,maka memilih suntikan juga perlu mempertimbangkan kondisi-
kondisi akseptor. Pilihan pil kb sering ditinggalkan karena faktor efek
sampingnya. Efek samping estrogen sering menimbulkan
mual, nyeri kepala, air terthan didalam tubuh dan nyeri
payudara. Sedangkan efek samping progesteron menjadikan perdarahan
vagina tidak teratur, nafsu makan bertambah sehingga bertambah
gemuk, muncul jerawat, haid jadi sedikit dan kemungkinan payudara
mengecil. (Nadesul,2007).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi Pil KB mini pil, pil kombinasin dan pil postinor?
2. Apa kuntungan dan kerugian pil KB mini pil, pil kombinasi
dan pil postinor?
3. Apa nama/merek dagang dari mini pil,pil kombinasi dan pil
postinor?

1.3 TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui Definisi Pill KB minil pil,pil
kombinasi dan pil postinor?
2. Agar mahasiswa memahami keuntungan dan kerugian pil KB
mini pil, pil kombinasi dan pil postinor?
3. Agar mahasiswa mengetahui merk dagang pil KB?
4. Agar mahasiswa mengetahui cara penggunaan pil KB?
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI

Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau


pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral/kontrasepsi
oral.Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi yang banyak digunakan..
Pil KB disukai karena relatif mudah didapat dan digunaka, serta
harganya murah (Saifuddin,2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi
harmonal yang beruba obat dalam bentuk pil yang dimasukan melalui
mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan progesteron. Bertujuan
untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan
menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB
akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten
(Sastrawinata,2000).

2.2 Cara Kerja


a. Pil KB kombinasi mengandung 2 jenis hormon wanita yaitu
estrogen dan progesteron. Mekanisme kerjanya untuk mencegah
kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Mencegah pematangan dan pelepasan sel telur
2. Mengentalkan lendir leher rahim, sehingga menghalangi penetrasi
sperma
3. Membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan
menghidupi hasil pembuahan
b. Pil KB progesteron atau mini pil hanya berisi progesteron, bekerja
dengan mengentakan cairan leher rahim dan membuat kondisi
rahim menguntungkan bagi hasil pembuahan.

Pil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah


diproduksi oleh indug telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan.
Hormon yang terkandung dalam pil KB Andalan akan memperkental
lendir leher rahim sehingga mempersulit sel sperma mausuk kedalam
rahim. Hal ini berguna untung mengurangi kemungkinan terjadinya
pembuahan dan kehamilan.
2.3 Efektifitas
Bila dipakai dengan benar dan taratur, kegagalannya sangat kecil
yakni 0.1% kehamilan pada 100 wanita pemakai atau tahun pertama
pemakaian (1:1000) dalam pemakaian sehari-hari karena faktor
kesalahan manusia atau lupa, maka kegagalannya dapat menjadi 6-8
kehamilan atau 100 wanita pemakai atau tahun pemakaian.
taKesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau
terlambat memulai kemasan yang baru.

2.4 Jenis-jenis Pil KB


Ada 5 jenis pil KB/ konrasepsi oral yaitu: (saifuddin,2006)
1. Pil kombinasi
Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan diminum
sehari sekali. Estrogen dalam pil oral kombinasi, terdiri dari etinil
estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. Dosis
estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estregen 50 mcq dalam
mencegah kehamilan. Progestin dalam pil orak kombinasi, terdiri dari
noretrindron,etindiol diasetat,linestrenol, desogestrel dan gestoden.
Terdiri dari 21-22 pil KB/ kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi
derivat estrogen dan progestin dosis kecil, untuk penggunaan satu
siklus. Pil KB/kontrasepsi oral pertama mulai diminumpada hari
pertama perdarahan haid, selannjutnya setiap hari selama 21-22 hari.
Umumnya ssetelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi oral terakhir
diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan
perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutya, sama seperti
siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama
perdarahan haid.

Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan yaitu:


a. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak
mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat inert. Pil-
pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap
hari.
b. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasanini mengandung hormon. Interval 7
hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului
permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid
selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil
barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya
walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin
hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil
dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebutseuai jadwal
walaupun haid tidak terjadi.

2. Pil KB atau kontrasepsi oral tipe sekuensial


Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovarium pada
tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estogen hanya
diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progesteron
dan estrogen selama 5-7 hari hari terakhir. Terdiri dari 14-15 pil KB
yang berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi
estrogen dan progestin. Cara penggunaanya sama dengan tipe kmbinasi.
Efektifitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering menyebabkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
3. Pil KB atau kontrasepsi oral tipe mini pil
Mini pil kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB
yang hanya mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali.
Berisi derivat progestin, noretrindon atau norgestrel, dosis kecil, terdiri
dari 21-22 pil. Cara pemakaian sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis
progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang. Karena dosisnya
kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama
siklus haid bahkan selama haid.
Contoh mini pil yaitu :
a. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg
noretrindon.
b. Microval, noregeston, microlut mwngandung 0,03 mg
levonogestrol.
c. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
d. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
e. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.

4. Pil KB atau kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after


pil)
Morning after pil merupakaan pil yang mengandung hormon
estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja,
Seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol
25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang lebih 72 jam
pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
5. Once A month pil
Pil hormon yang mengandung estrogen yang “long acting” yaitu
pil yang diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life
panjang.
Jenis kontrasepsi oral lain yang telah tersedia, namun masih terbatas
antara lain:
a. Mifepristone, yaitu alat kontrasepsi oral harian yang mengandung
anti progesteron yang digunakan dalam uji klinis penelitian.
b. Omeloxifene (centchroman), yaitu alat kontrasepsi oral yang berupa
modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali perminggu
dan hanya tersedia di india.

2.5 Keuntungan
a. Keuntungan Pil KB secara umum
1. Sangat efektif bila dipakai dengan benar.
2. Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri.
3. Menstruasi (Haid) menjadi teratur,lebih sedikit dan lebih singkat
waktunya, juga mengurangi rasa nyeri.
4. Dapat dipakai selama diinginkan, tidak harus beristirahat dulu.
5. Dapat dipakai semua wanita usia produktif.
6. Dapat dipakai oleh semua wanita yang belum hamil.
7. Dapat dihentikan pemakaiannya kapan saja.
8. Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan.
9. Dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi emergensik, setelaha
hubungan suami istri.
b.Keuntungan Pil oral Kombinasi
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Mudah digunakan.
5. Mudah dihentikan setiap saat.
6. Mengurangi perdarahan saat haid.
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
9. Mengurangi insedens kista ovarium.
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae
11. Mengurangi karsinoma endometrium.
12. Mengurangi infeksi radang panggu.
13. Mengurangi osteoporosis.
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
c. Keuntungan pil mini
1. Sangat efektif apabila diguanakan secara benar.
2. Tidak mempengaruhi air susu ibu.
3. Nyaman, mudah digunakan.
4. Tidak mengganggu hubungan seksual.

Kerugian
a. Pil oral kombinasi
1. Mahal.
2. Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa diminum
akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdaran bercak dan “breakthrough bleding”.
4. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat.
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual HBV,HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual,
rasa tidak enak dipayudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat
bedan meningkat, jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi
cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang
namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.
b. Mini pil
1. Mahal.
2. Menjadi kurang efektif bils menyusui berkurang.
3. Perdarahan bercak,amenorea dan haid tidak teratur.
4. Harus diminum setiap hari.
5. Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau
penurunan berat badan, payudara menegang, nausea, pusing,
dermatitis atau jerawat, pertumbuhan rambut atau bulu yang
berlebihan pada daerah muka sangat jarang.
6. Bagi wanita pernah mengalami kehamilan ektopik, pil mini tidak
menjamin akan melindungi dari koista ovarium di masa depan.
7. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual HBV,HIV/AIDS.

2.7 Efek Samping


Gejala-gejal sampingan yamg mungkin timbul selama penggunaan pil
berupa gejala-gejala subjektif dan objektif.
Gejala-gejala subjektif, yaitu:
a. Mual dan muntah (terutama 3 bulan pertama).
b. Sakit kepala ringan, migraine.
c. Nyeri payudara (rasa sakit/tegang buah dada).
d. Tidak ada haid.
e. Sukar untuk tidak lupa.
f. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya
habis.
g. Cepat lelah.
h. Nafsu makan bertambah.
i. Mudah, tersinggung, depresi.
j. Libido bertambah/berkurang.

Gejal-gejala objektif , yaitu:


1. Sedikit meningkatkan berat badan.
2. Tekanan darah tinggi.
3. Gangguan pola perdarahan yaitu menorrhagia, metrorgia,
spoiting, perdarahan diantara masa haid (lebih sering perdarahan
bercak), terutama bila lupa menelan pil atau terlambat minum pil.
4. Perubahan pada kulit:acne, kulitb berminyak,
pigmentasi/chloasma.
5. Keputiham.
6. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu
jumlah kualitas ASI.
7. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat,atau wanita dengan
tekanan darah tinggi terutama pada usia > 35 tahun.

2.8 Indikasi
a. Usia reproduksi.
b. Telah memiliki anak atau belum.
c. Gemuk atau kurus.
d. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Pasca keguguran.
g. Anemia.
h. Menyusui asi pasca persalinan>6 bulan.
i. Nyeri haid hebat.
j. Haid teratur.
k. Riwayat kehamilan ektopik.
l. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

Kontra Indikasi
1. Kehamilan.
2. Kecurigaan atau adanya carcinoma mammae.
3. Adanya neoplasma yang dipengaruhi oleh estrogen.
4. Menderita penyakit thromboemboli atau varices yang luas.
5. Faal hepar yang terganggu.
6. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya.

2.7 Merk Dagang


1. Mini Pil
Pil KB Andalan Laktasi

Exluton

2. Pil Kombinasi
Monofasik
Yasmin

Diane

Microgynon
Trinordiol

Postinor
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehaamilan atau pencegah
konsepsi yang digunakan dengan cara per-oral atau kontrasepsi.
b. Jenis-jenis dari pil KB ada 5, yaitu: pil kombinasi, mini pil, pil
sekuensial, once a month pil, dan morning after pil.
c. Penggunaan pil KB jenis pil oral kombinasi
Kerugian atau kelemahan (mahal, penggunaan pil harus dimunum
setiap hari, perdarahan bercak, ada interaksi dengan beberapa jenis
obat, tidak mencegah penyakit menular seksual,HBV,HIV/AIDS).
Keuntungan atau kelebihan (sangat efektif sebagai
kontrasepsi,resiko terhadap kesehatan sangat baik, tidak
mengganggu hubungan seksual, mudah digunakan, mudah
dihentikan setiap saat.

3.2 Saran
Tidak ada satupun metode kontrasepsi yang aman dan efektif bagi
semua klien karen masing-masing mempunyai kesesuaian dan
kecocokan individual bagi setiap klien. Untuk itu disarankan klien
liebih cerdas memilih alat kontrasepsi yang sesuai dan cocok.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi B.(1993). Early expriance with implanon, VIIIth Word


Congress on Human Reproduction Bali

BKKBN : (2006),Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta
Biro Pelayanan Kontrasepsi BKKBN (1985). Petunjuk Pelayanan
Medis Pelayanan Kontrasepsi di Lapangan,Jakarta

Prawirohardjo,S, Hanifa,W (2007), Ilmu Kebidanan, Edisi 3, hal. 905.


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kontrasepsi, eidisi 2, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo,
Jakarta.

Sastrawinata RS (1985), Teknologi KB Masa Kini dan Masa Depan,


Lokakarya Sukabumi.

Anda mungkin juga menyukai