Anda di halaman 1dari 5

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi.

Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama
dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini; jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman
sekarang. Lukisankontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi
waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga
menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan
situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni
rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat”. Ini sebagai
pengembangan dari wacana pascamodern (postmodern art) dan pascakolonialisme yang
berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau
khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.

Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:

1. Tiadanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara
seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, anarki, omong kosong, hingga aksi
politik.
2. Punya gairah dan nafsu “moralistik” yang berkaitan dengan matra sosial dan politik
sebagai tesis.
3. Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan,
sebagai aktualitas berita yang fashionable.

Reinkamasi Seni Kontemporer


07 Mar 2010

Perkembangan seni rupa kontemporer global masa kini dihadapkan pada pengaruh kebenaran
dari perkembangan seni rupa kontemporer barat. Justito Adiprasetio TIBA-tiba dari balik gelap
malam muncul seorang pria dengan sebilah pedang di pinggangnya.

Menggunakan pakaian putih berbalut noda darah di mana-mana. Salah satu tangan pria
tersebut memanggul enam buah lukisan yang dilekatkan pada kayu, dan tangan yang kedua
tak henti menggoyang-goyangkan lonceng yang ia bawa.

Seolah mengacaukan acara yang sedang berlangsung, pria tersebut berusaha membakar dupa
dan menghasilkan bau yang cukup menyengat di sekitarnya. Berjalan dengan perlahan
sembari berteriak-teriak keras tentang slogan-slogan seni rupa dan kekuatan budaya.
Di hadapannya berdiri gagah bahtera besar yang terbuat dari bambu denganberlayarkan kain
putih. Galeri Cipta II, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), menjadi saksi bisu aksi teatrikal yang
temyata salah satu bagian dari pembukaan acara ex-it, sebuah pameran tiga dimensi yang
digawangi oleh alumni studio patung IKJ.

Memiliki satu napas dengan aksi teatrikal pada acara pembukaannya, pameran tiga dimensi
ex-it ini menawarkan suatu hal baru yang menembus orientasi literal informatif dan tekstual
analitis. Paham rasionalisme yang begitu mendominasi,peradaban dan sangat terkait dengan
modernitas dalam kurun waktu yang sangat panjang sudah tiba pada ajal dominasinya.
Pikiran sudah tidak bisa lagi menjadi penguasa yang membentuk rezim pemahaman tentang
hidup, kehidupan dan eksistensi manusia.

Di sudut kiri ruangan pameran berdiri tegak instalasi berbentuk parung yang berjudul
Macrocosm karya Frank D Nayoan. Patung dengan dominasi warna merah bergambarkan pipa-
pipa yang saling bersambun-gan dan membentuk suatu lingkar kehidupan yang menghasilkan
sinergi yang menjadi penyimbolan makrokosmos pada tubuh setiap manusia.

Perkembangan seni rupa kontemporer global masa kini dihadapkan pada pengaruh kebenaran
dari perkembangan seni rupa kontemporer barat. Pameran ex-it adalah ungkapan kegelisahan
spontan yang meluap dari wadah ideologi seni modern guna menemukan ruang kreatif baru
yang lebih dekat dengan budaya kita.

FrankD Nayoan menuturkan, lebih jauh kita mengejar, mendalami, lebih kita teralienasi
dengan diri kita, dengan mental budaya yang melingkupi, dan dengan kebiasaan cara berpikir
kita sendiri, serta merasa asing di wilayah sosial dan budaya di mana kita dilahirkan dan
menetap.

Head To Head adalah salah satu instalasi yang melepaskan imajinasi ke tingkat tertinggi,
berbentuk pintu yang di antara daun pintunya keluar tangan yang membuang kondom ke
dalam tempat sampah penuh dengan kondom lain. Instalasi tiga dimensi sarat makna dan
interpretasinya dapat ditelaah oleh setiap personal yang melihatnya.

Pada dasarnya berkarya seni rupa adalah proses membentuk suatu gagasan dan mengolah
bentuk media untuk mewujudkan suatu bentuk atau gambaran yang baru yang kaya akan
makna dan membuat orang yang melihat dapat berimajinasi jauh ke dalam alam fantasinya
sendiri.

Memahami karya-karya seni rupa kontemporer bukan dengan mendefinisikan apa itu,
melainkan bagaimana ia berproses terkait dengan kehidupan, latar budaya, sosial,
pengetahuan, informasi yang melatarbelakangi mental kehidupan seorang seniman rupa.
Hal ini dipahami dalam proses keseluruhan bukan terpisah, termasuk perkembangan seni rupa
kontemporer, bahwa pertumbuhan yang terjadi tidak terlepas dari suatu sistem hidup dari
masyarakat yang multidimensional Mulai dari perupa, kritikus, pemikir seni, sejarawan seni,
kurator, pameran, museum, dan galeri.

GAMBAR-GAMBAR
Ket: Seni daur ulang dengan tema orang menghisap rokok

Ket: Seni dari kumpulan


barang2 tak terpakai
yg mnjadi seni
kontemporer
Seni kontemporer gatau temanya apa hehe.

Anda mungkin juga menyukai