Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KE-4

PRINSIP DAN METODE SOLUSI OPTIMAL SERTA


ALAT OPTIMASI MANAJERIAL

RESUME

Untuk Memenuhi Persyaratan pada Mata Kuliah


Ekonomi Manajerial
Dosen: Rizcky Oktavia Nur, S.E., M.M., Ak., CA.

Oleh:

Enrico Pahlevi
185020200111067

PROGRAM STUDI STRATA 1


MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
1. ANALISIS OPTIMASI EKONOMI

Analisis optimisasi dapat lebih mudah dijelaskan dengan mempelajari


proses perusahaan dalam menentukan tingkat output yang memaksimumkan
laba total.
a. Maksimisasi Laba dengan Pendekatan penerimaan total dan biaya total
b. Optimisasi dengan analisis marginal
Analisis marginal merupakan salah satu konsep terpenting pada ekonomi
manajerial secara umum dalam analisis optimisasi.menurut analisis
marginal,perusahaan memaksimumkan laba bila pendapatan marginal sama
dengan biaya marginal.kemiringan kurva TC turun sampai ke titik B dan
kemudian naik.Pendapatn marginal merupakan perbedaan penerimaan total
per unit perubahan output atau penjualan dan merupakan kemiringan kurva
TR.
Optimasi Dengan Analisis Marijinal Sementara perusahaan
memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total dan
biaya total. analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila
penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal.

1
2. ALAT MANAJEMEN UNTUK OPTIMASI
 Benchmarking
Upaya mencari jalan bagaimana agar perusahaan dapat melakukan
operasional lebih baik melalui penginderaan perusahaan lain atau
mengkopy metode perusahaan lain, yang tentu saja bisa dilakukan
improvisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Kata kunci:
Komparasi, Adopsi, Improvisasi.
 Total Quality Management
1. Upaya secara konstan untuk improvisasi pada ranah mutu produk
dan proses produksi.
2. Upaya TQM dapat dilakukan melalui penerapan kerja tim yang solid
serta secara terus menerus melakukan pengawasan, pengendalian, serta
benchmarking.
 Reenginering
Pendesainan ulang secara radikal seluruh proses perusahaan untuk
meraih keunggulan, kualitas, layanan, dan profitabilitas dengan cepat.
 Learning Curve
Penganalisaan peningkatan pencapaian hasil secara kontinyu.
Berdasarkan tingkat pencapaian sebelumnya. Meningkatkan kepercayaan
bahwa keunggulan kompetitive dapat diperoleh melalui penguasaan
informasi, dan pembelajaran secara kontinyu.
3. SITUASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

 Pasti
Yang dimaksud dengan kondisi pasti (Certainty) adalah kondisi
dimana pihak manajemen atau manajer memiliki informasi yang cukup
untuk mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat.
Manajer mengetahui dengan jelas alternatif yang tersedia serta kondisi dan
konsekuensi dari tindakan pengambilan keputusan tersebut. Kemungkinan
kesalahan dalam pengambilan keputusan dalam kondisi pasti ini relatif
kecil.
 Risiko
Ketika seorang Manajer tidak memiliki informasi yang lengkap dalam
mengambil suatu keputusan maka timbulah risiko (Risk). Manajer yang
bersangkutan mungkin memahami permasalahan yang terjadi dan juga
memiliki alternatifnya, namun manajer tidak dapat memastikan apakah
alternatif-alternatif yang diberikan tersebut dapat menyelesaikan
permasalahan yang terjadi sesuai dengan hasil yang diharapkannya. Dalam
situasi risiko ini, manajer harus menentukan probabilitas yang terkait
dengan setiap alternatif atas dasar informasi yang tersedia dan juga
berdasarkan pengalamannya.
 Tidak Pasti
Dibawah kondisi Tidak Pasti, Keputusan yang diambil penuh dengan
ketidakpastian, probabilitas hasil dari pengambilan keputusan tersebut
tidak diketahui. Kondisi tidak pasti ini bisa saja timbul dikarenakan
minimnya informasi yang diterima. Manajer yang mengambil keputusan
dalam kondisi tidak pasti ini harus membuat asumsi tertentu tentang situasi
yang dihadapi untuk memberikan kerangka yang wajar untuk pengambilan
keputusan. Intuisi, penilaian dan pengalaman Manager tersebut memegang
peranan yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dalam
kondisi yang penuh dengan ketidakpastian ini.

Anda mungkin juga menyukai