LP Stroke
LP Stroke
A DENGAN
DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIC
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU
KUDUS
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
A. Anatomi Fisiologi
Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar),
serebelum (otak kecil), brain stem (batang otak) dan diensefalon
(satyanegana,1998).
1. Medula oblogata
2. Pons
3. Mekensefalon
4. Diensefalon
C. Etiologi
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang
terkena:
1. Pengaruh terhadap status mental: tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelah
2. Pengaruh secara fisik : paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi,
gangguan penglihatan.
3. Pengaruh terhadap komunikasi, bicara tidak jelas, kehilangan bahasa.
Dilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:
a) Hemisfer kanan
1. Mengalami hemiparese kanan
2. Perilaku lambat dan hati-hati
3. Kelainan lapan pandang kanan
4. Disfagia global
5. Afasia
6. Mudah frustasi
b) Hemisfer kanan
1. Hemiparese sebelah kiri tubuh
2. Penilaian buruk
3. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sehingga
memungkinkan terjatuh ke sisi yang berlawanan tersebut
E. Komplikasi
hiperglikemi
Mobilitas menurun
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Tirah baring
a. Penatalaksanaan Medis
Tujuan intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda vital
denganmelakukan tindakan sebagai berikut:
1) Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan
pengisapanlendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan
trakeostomi, membantupernafasan.
2) Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien,
termasuk untukusaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
3) Berusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
4) Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan
secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan
dilakukan latihan-latihangerak pasif.
5) Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK.
6) Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi
kepalayang berlebihan
b. Pengobatan konservatif
1) Diuretika: Untuk menurunkan edema serebral, yang mencapai
tingkat maksimum 3 sampai 5 hari setelah infark serebral.
2) Anti koagulan: Mencegah memberatnya trombosis dan embolisasi
dari tempat lain dalam kardiovaskuler.
3) Anti trombosit: dapat diresepkan karena trombosit memainkan
peran sangat penting dalam pembentukan thrombus dan
embolisasi.
c. Pengobatan pembedahan
1) Endosteroktomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu
dengan membuka arteri karotis di leher.
2) Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
manfaatnya paling dirasakan oleh klien
3) Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut.
4) Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
(Batticaca, Fransisca B, 2012)
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan
sekret akibat kelemahan reflek batuk.
2. Breathing
Kelemahan menelan/batuk/melindungi jalan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit atau tidak teratur, suara napas terdengar
ronchi/aspirasi, whezing, sonor, stidor/ngorok, ekspansi dinding
dada.
3. Circulation
Tekanan darah dapat normal atau meningkat, hipotensi terjadi pada
tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini,
disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada
tahap lanjut.
4. Disability
Menilai kesadaran dengan cepat, apakah pasien sadar, hanya respon
terhadap nyeri atau sama sekali tidak sadar.
5. Eksposure
Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat dicari cedera
yang mungkin ada, jika ada kecurigaan cedera leher atau tulang
belakang, maka imobilisasi in line harus dikerjakan.
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
I. IDENTITAS
Meliputi nama, tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain.
II. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Penyakit Dahulu:
Biasanya pada penderita stroke non hemoragic memiliki riwayat
penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan penyakit pembuluh
darah lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Biasanya pada penderita stroke non hemoragic memiliki riwayat
penyakit keluarga seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan penyakit
pembuluh darah lainnya.
Riwayat Alergi:
Kaji adanya riwayat alergi seperti makaanaan, minuman, suhu,
obat-obatan dan lain-lain.
Riwayat Penggunaan Obat Obatan:
No Nama Dosis Rute Terakhir Keterangan
obat diminum
Riwayat Merokok:
Biasanya penderita stroke non hemoragic memiliki riwayat
perokok aktif maupun pasif
1. Tutup mata
2. Untuk sensoris : Perhatikan tonus otot dan catat kesimetrisan
Sensoris Menyentuhkan air dingin atau air hangat daerah maksilla
dan mandibula dan menyebutkan apa yang dirasaka.
3. Motorik : pasien diminta mengerutkan dahi,kemudian menutup
mata kuat-kuat sementara jari-jari pemeriksa menahan kedua
kelopak mata agar tetap terbuka.
4. Rasa kecap : tes rasa asin, pahit dan apakah klien dapat
membedakan atau tidak.
5. Prosedur tes motorik
6. Minta pasien memperlihatkan gigi
I. Nervus VIII ( Akustikus )
1. Garputala ( Rinne, Weber, dan Swabach)
2. Tes bisik.
J. Nervus IX dan X ( glasoparingeus dan vagus ).
1. Masukan tong spatel atau minta pasien mengatakan “ Ah “
2. Lihat soft palatum, Apakah simetris, terjaadi deviasi.
3. Sentuh ujung palatum soft bagian posterior, lihat adanya respon
bergerak ke atas.
K. Nervus XI
Untuk Sternoeloedomastoideus
1. Kepala pasien minta ke kanan, kita putar kearah depan ( tarik
dengan kekuatan )
2. Inspeksi dan palpasi otot sternoeloedomastoideus , apakah
kelemahan, atropi. Menyuruh pasien untuk menjulurkan lidah
lurus lurus kemudian menarik dengan cepat dan disuruh
menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan dan sementara itu
pemeriksa melakukan palpasi pada kedua pipi untuk merasakan
kekuatan lidah.
Untuk Trapezius