Anda di halaman 1dari 3

PERHITUNGAN BUNGA PENALTY PADA ACC REGULAR

RUMUS BUNGA PENALTY= % bunga perhari dikalikan jumlah hari jatuh tempo beli dan jual (
termasuk hari libur) dikali jumlah hutang.

Contoh:

Beli saham pada hari Senin tanggal 13, berhutang sebesar Rp. 100.000.000,-

KASUS 1:

Saham senilai hutang di jual pada hari Selasa, tgl 14, tanpa top up. Jatuh tempo beli pada hari
Rabu, tanggal 15 dan jatuh tempo jual pada hari Kamis, tangal 16. Maka selisih jatuh tempo
adalah satu hari.

Maka bunga penalty yang dibayar adalah= 0.2% kali 1 kali Rp.100.000.000,- = Rp. 200.000,-
KASUS 2:

Saham senilai hutang dijual pada hari Rabu, tgl 15, tanpa top up. Jatuh tempo beli adalah hari
Rabu tgl 15, dan jatuh tempo jual adalah hari Senin, tgl 20, selisih jatuh tempo adalah 5 hari.
Maka bunga penalty = 0.2% kali 5 kali Rp. 100.000.000,-= Rp. 1.000.000,-

Namun jika TOP UP dana dilakukan pada hari jatuh tempo beli yaitu hari Rabu, tgl 15 ( top up
dianjurkan pada sesi 1 ), maka tidak dikenakan bunga penalty.

KASUS 3:

Jika saham senilai hutang tidak dijual atau tidak ada top up senilai hutang pada hari jatuh
tempo ( T2 BUY : hari Rabu, tanggal 15 ), maka pada hari Kamis, tgl 16 akan terjadi Auto
Suspen Buy yang mengakibatkan tidak beli saham apapun, sampai dana terhutang di top up.
Pembukaan suspen buy akan dibuka otomatis apabila dana terhutang sudah update di HOTS.

APABILA SAHAM SENILAI HUTANG BELUM DIJUAL ATAU BELUM DITOP UP, MAKA PADA HARI
SENIN, TGL 20 AKAN TERJADI FORCE SELL.
Kasus 4:

Saham senilai hutang dijual pada hari Kamis, tgl 16, maka jatuh tempo hasil penjualan adalah
hari Selasa, tanggal 21. Selisih hari jatuh tempo beli dan jual adalah 6 hari. Maka bunga
penalty yang dikenakan adalah = 0.2% kali 6 kali Rp. 100.000.000,- = Rp. 1.200.000,-

Apabila dana terhutang di top up hari Kamis, tanggal 16 maka bunga penalty hanya 1 hari
dari waktu jatuh tempo beli yaitu= 0,2% kali 1 kali Rp. 100.000.000,- = Rp.200.000,-

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai