Anda di halaman 1dari 3

INVESTASI JANGKA PENDEK Kuliah ke - 9

Bank komersial selalu dihadapkan pada masalah pengelolaan likuiditas, yg berhubungan dengan dana yg
likuid yg harus dipertahankan. Bank sebaiknya tidak kekurangan maupun kelebihan likuditas. Bila terjadi
kelebihan likuditas, maka dapat di investasikan dalam jangka pendek. Keuntungannya selain dapat
penghasilan juga dapat dijual sewaktu-waktu. Investasi ini harus memiliki likuiditas pasar yg tinggi,
artinya sekuritas yg mudah dijual dan mudah dibeli. Sekuritas ini disebut sekuritas unggulan.

Investasi jangka pendek ada 2 macam : 1. Investasi yg berisiko 2. Investasi yg tidak berisiko Investasi
sekuritas jk pendek yg berisiko karena return yg diperoleh dimasa depan belum ada kepastiannya, misal
obligasi dan saham di pasar modal. Investasi sekuritas yg bebas risiko misalnya SBI

Investasi pada Obligasi & Saham Investasi jk pendek bertujuan untuk dijual kembali, bukan untuk
menguasai perusahaan emiten. Pembelian sekuritas dicatat sebesar harga perolehan, yaitu harga beli
ditambah biaya2 yg dikeluarkan seperti biaya komisi, broker dsb. Bila pembelian obligasi tidak sama
dengan tgl pembayaran bunga, maka timbul bunga berjalan yg merupakan piutang bunga dicatat dlm
rekening Pendapatan Bunga.

Contoh : Transaksi yg terjadi di Bank Musi berkaitan dengan surat2 berharga adalah 10 Jan Dibeli 10.000
lbr saham PT. Trijaya nominal Rp.5.000,- kurs 110% dan biaya pembelian sebesar Rp.75,- / lbr. Pembelian
dilakukan melalui beban giro BI. 20 jan Dibeli tunai 10.000 lbr saham PT. Indotex nominal Rp.2.000,- kurs
97%, biaya pembelian Rp.20,-/lbr. 1 April Dibeli 2.500 lembar obligasi 18% PT. Baruna, nominal
Rp.5.000,-kurs 108%, biaya pembelian Rp.20,- / lbr. Pembelian atas beban giro pd Bank ABC. Bunga
dibayar tiap tgl 1 Juni dan 1 Desember. 31 Mei Dibeli 7.500 lbr obligasi 18% PT. Adi karya nominal
Rp.2.000,- / lbr dengan kurs 94% dan biaya pembelian Rp.30 / lbr. Bunga obligasi dibayar tiap tgl 1 maret
dan 1 September.Pembelian secara tunai.

Jurnal yg dibuat Bank Musi : Tgl Rekening Debit Kredit 10 /1 Investasi jk pendek-saham PT. Trijaya
55.750.000 Giro BI 20 /1 Investasi jk pendek-Saham PT.Indotex 19.600.000 Kas 1/4 Invest. jk pendek-
Obligasi PT. Baruna 13.550.000 Pendapatan bunga 750.000 Giro Bank ABC 14.300.000 31/5 Inves. Jk
pendek-Obligasi PT. Adikarya 14.325.000 675.000 15.000.000

Amortisasi penerimaan bunga dan AJP bunga obligasi PT. Baruna Tgl Rekening Debit Kredit 1/6 Kas
1.125.000 Pendapatan bunga 1/12 31/12 Piutang bunga 187.500 (AJP)
Pencatatan bunga Obligasi Adikarya 1/9 Kas 1.350.000 Pendapatan bunga 31/12 Piutang bunga 900.000
(AJP)

Investasi jk pendek Sekuritas Berisiko Penilaian investasi jk pendek terhadap sekuritas berisiko ada 3
metode : Harga perolehan Harga pasar Harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar.

1. Berdasarkan Harga Perolehan Bila metode ini digunakan, maka tidak memerlukan jurnal penyesuaian.
Harga perolehan masing2 sekuritas di atas misalnya : Sekuritas Jk Pendek harga perolehan Saham PT.
Trijaya 55.750.000 Saham PT. Indotex 19.600.000 Obligasi PT. Baruna 13.550.000 Obligasi PT. Adikarya
14.325.000

2. Metode harga Pasar Metode ini dilakukan bila harga pasar lebih rendah dari harga perolehan, hal ini
sesuai dengan prinsip konservatif.

3. Metode Harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar Metode ini paling baik digunakan.
Penilaian dilakukan tergantung hubungan antara harga perolehan dan harga pasar yaitu : Harga
perolehan > harga pasar; maka disajikan harga pasar Harga perolehan < harga pasar; maka disajikan
harga perolehan Harga perolehan = harga pasar; maka disajikan harga pasar atau harga perolehan

Langkah-langkah penilaian yg dilakukan : 1. Menentukan harga pasar 2. Mencatat harga pasar 3.


membandingkan dan memilih nilai yg terendah antara harga peroelhan dan harga pasar. CONTOH :

SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Bank umum selalu dihadapkan pada masalah pengelolaan likuditas,
yaitu yg brhubungan dengan dana likuid yg harus dipertahankan. Bank sebaiknya tidak kekurangan dan
kelebihan likuiditas.Bila terjadi kelebihan likuiditas, maka bank dapata menempatkan dananya dlm
bentuk SBI. Selain mendapat penghasilan juga dapat dijual bila dibutuhkan. SBI adalah instrumen yg
memiliki likuiditas pasar yg tinggi, mudah diperjualbelikan dan bebas risiko.

SBI adalah surat berharga atas unjuk dlm rupiah yg terbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang
berjangka waktu pendek dgn sistem diskonto. Sebagai otoritas moneter BI berkewajiban memelihara
kestabilan nilai rupiah, dimana jlh uang primer (uang kartal + uang giral BI) yg berlebihan dapat
mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk mengurangi kelebihan uang
primer tsb.

SBI dijual untuk lembaga perbankan SBI dijual untuk lembaga perbankan. Kalau perorangan/perusahaan
membeli SBI, maka harus melalui bank umum atau pialang pasar uang/ pasar modal yg ditunjuk BI.
Karakteristik SBI : Memiliki satuan unit Rp.1 juta. Diterbitkan tanpa warkat Dapat diperdagangkan di
pasar sekunder. Jangka waktu 1 sd 12 bulan. Diperdagangkan dg sistem diskonto

Nilai diskonto = -------------------------------------------------- Nilai nominal x 360 Nilai diskonto =


-------------------------------------------------- 360 + % diskonto x jk waktu Contoh : Tgl lelang SBI : 3 April 2012
Tgl stellment SBI : 4 April 2012 Nominal : Rp.500.000.000,- Diskonto : 15% Tgl jatuh tempo : 2 Mei
2012 Jk waktu SBI : 1 bulan (28 hari)

Nilai tunai = ------------------------------------------ Nominal x 360 Nilai tunai = ------------------------------------------


360 + % diskonto x jk waktu Nilai nominal 500.000.000,00 Nilai tunai 494.233.937,40 Nilai
diskonto 5.766.062,60 500 juta x 360 Nilai tunai = ------------------------------------ =
Rp.494.233.937,40,- 360 + ( 15 % x 28 hari )

Pencatatan Pembelian SBI Bank Mandiri Plg memenangkan lelang SBI senilai Rp. 5 milyar, diskonto 12%,
jk waktu SBI 90 hari. Jawab : Nominal SBI 5.000.000.000 Nilai tunai =(5 m x 360)/(360 + 12% x90) =
4.854.368.932 Diskonto = 145.631.068 PPh diskonto = 15% x 145.631.068 = 21.844.660 Beban giro =
4.854.368.932 + 21.844.660 = 4.876.213.592

Pencatatan Bank Mandiri Tgl Rekening Debit Kredit 1/5 SBI 5.000.000.000 PPh dibayar dimuka
21.844.660 Pend. Bunga diterima dimuka 145.631.068 Giro BI 4.876.213.592 Biaya bunga diamortisasi
tiap bulan selama 3 bulan (31/5, 30/6, 31/7) : 31/5 Pendapatan bunga diterima dimuka 48.543.689,33
Pendapatan bunga Biaya PPh bunga 7.281.553,33 31/7 5 milyar

Anda mungkin juga menyukai