Muscular Speed
Endurance Endurance Agility Mobility
Power
Albert Fenanlampir
Dayatahan
DT adalah kemampuan otot tuk
melakukan suatu kerja secara terus
menerus dlm waktu yg relatif lama dgn
beban tertentu tanpa mengalami
kelelahan yg berarti
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 70 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 38 – 53
4 Kurang 22 – 37
5 Kurang Sekali < 21
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 38 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 35 – 53
4 Kurang 22 – 34
5 Kurang Sekali < 21
Albert Fenanlampir
Pull-Up Test
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 38 ke atas
2 Baik 29 - 37
3 Sedang 20 - 28
4 Kurang 15 - 19
5 Kurang Sekali < 14
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 21 ke atas
2 Baik 16 - 20
3 Sedang 10 - 15
4 Kurang 5 - 9
5 Kurang Sekali <5
Albert Fenanlampir
Albert Fenanlampir
Pengukuran
Dayatahan Paru-Jantung
DT, pada banyak kegiatan fisik dibatasi oleh
kapasitas sistem sirkulasi ( jantung, pembuluh
darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) tuk
menyampaikan oksigen ke otot yg sedang bekerja
dan mengangkut limbah dari otot2.
Albert Fenanlampir
Faktor utama yg membatasi sebagian besar
bentuk latihan yg ber sifat er obik adalah
kapasitas jantung, paru, dan sirkulasi tuk
menyampaikan o2 ke otot yg sedang bekerja.
Albert Fenanlampir
Tuk mengukur konsumsi o2 maks, harus tahu
berapa banyak o2 yg dihir up dan yg
dihembuskan;
Dlm keadaan istirahat, konsumsi o2 maks
sekitar 0,25 L/menit, jumlah ini dpt meningkat
sebanyak 10-20 kali (menjadi 2,5 – 5 L/menit)
apabila melakukan latihan DT yg berat (Lamb,
1984).
Ketika melakukan latihan maks, seorang
perempuan dewasa muda mengkonsumsi
oksigen 2,3 L/menit, sedangkan laki2 dewasa
muda sekitar 3,4 L/menit.
Meningkatnya konsumsi o2 maks bergantung
kepada beberapa faktor, seperti sifat latihan
fisik, umur, dan jenis kelamin.
Faktor2 Yg Menentukan
Konsumsi O2 Maksimal
Albert Fenanlampir
Pengukuran
Konsumsi Oksigen Maksimal
Albert Fenanlampir
METODE BALKE
TUJUAN : Mengukur kapasitas aerobik atau Vo2 Max
JARAK TEMPUH : Lari selama 15 menit
Persyaratan :
- Pria n wanita usia diatas 13 thn
- Sebaiknya pagi hari tidak melewati pukul 11.00
- Selama tes tidak boleh istirahat, berhenti, makan/minum
Pelaksanaan :
- Peserta siap di belakang garis start
- ketika start, stopwtch diaktifkan, dan peserta lari secepat mungkin
selama 15 menit
- Jarak yg dpt ditempuh selama 15 mnit dicatat n dimasukan kerumus:
xm
Vo2 Max = − 133) x0'127 + 33,3
(15)
Ket : X adalah jarak dlm meter yg ditempuh selama 15 menit
Albert Fenanlampir
Cntoh :
• Agus melakukan tes balke selama 15 menit dan waktu yg
dpt ditempuh adalah 3.200 m. Maka :
( xmeter )
Vo 2 max = − 133) x0.172 + 33.3
(15)
(3200)
= − 133) x0.172 + 33,3
(15)
= (213,33 − 133) x0,172 + 33,3
= 13,81 + 33,3
47,11m.l / Kg .BB / menit
Albert Fenanlampir
NORMA TES BALKE
PUTERA
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 61 ke atas
2 Baik 55.10 – 60,90
3 Sedang 49,20 – 55,00
4 Kurang 43,30 – 49,10
5 Kurang Sekali 43,20 ke bawah
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 54,30 ke atas
2 Baik 49,30 – 54,20
3 Sedang 44,20 – 49,20
4 Kurang 39,20 – 44,10
5 Kurang Sekali 39,10 ke bawah
Albert Fenanlampir
HARVARD STEP TEST
Tujuan :Mengukur DT kardiorespiratori
Alat :Stopwatch, metronom, bangku setinggi 20 inci
(50,8 cm)
pelaksanaan : Testi berdiri di belakang bangku.
Hitungan 1, satu kaki naik ke atas bangku
sampai lutut lurus
Hitungan 2 kaki yg lain naik ke atas bangku.
Hitungan 3, kaki yg pertama turun
Hitungan 4 kaki yg lain turun.
Tes dilaksanakan selama 5 menit, dgn
kadens (empat hitungan) 30.
Setelah selesai, testi segera duduk dan hitung
DN nya sesuai rumus yg akan digunakan
Penilaian : Untuk menilai DT kardiovaskuler dapat digunakan dua
rumus, yaitu rumus panjang dan pendek.
Bila rumus panjang yg digunakan, prosedur penilaiannya
adalah:
Hitung DN 1 – 1 ½ menit, 2 – 2½, 3 - 3½, menit setelah tes,
jumlahkan
KATAGORI NILAI
Baik Sekali 90 ke atas
Baik 80 – 89
Cukup 65 – 79
Kurang 55 – 64
Kurang sekali < 55
Albert Fenanlampir
Albert Fenanlampir
KEKUATAN
Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yg
dicapai dalam sekali usaha maksimal
Kekuatan merupakan unsur yg sangat penting
dlm aktivitas OR, karena merupakan daya
penggerak, dan pencegah cedera.
Kekuatan merupakan faktor utama menciptakan
prestasi yg optimal.
TIPE KEKUATAN (Bompa, 1993).
Kekuatan umum
Kekuatan khusus
Kekuatan maksimum
Dayatahan kekuatan
Kekuatan absolut dan
Kekuatan relatif
Kekuatan Umum adalah kekuatan sistem otot secara
keseluruhan. Kekuatan ini mendasari bagi latihan kekuatan
atlet secara menyeluruh, oleh karenanya harus
dikembangkan semaksimal mungkin.
Albert Fenanlampir
GRIP STRENGHT TEST
Tujuan Mengukur kekuatan otot tangan
Pelaksanaan • Testi berdiri tanpa sepatu
• Hand dymanometer disetel sesuai ukuran
tangan testi dan dipegang dgn enak, ruas sendi
ke dua mepet di bawah pegangan (posisi
meremas).
• Sikap testi rilek, lengan menggantung bebas
• Testi meremas sekuat mungkin dan ditahan
antara 2 – 3 detik
• Ulangan 2 x setiap tangan dgn istirahat 30
detik
Penilaian Kekuatan terbesar di antara 2 ulangan dari
setiap tangan.
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN PERAS OTOT TANGAN
KANAN PUTERA
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN PERAS OTOT TANGAN
KIRI PUTERA
Albert Fenanlampir
NORMA KEKUATAN PERAS OTOT LENGAN PUTERI
KANAN
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 42 ke atas
2 Baik 32.50 – 41.00
3 Sedang 24.50 - < 32.50
4 Kurang 18.50 - <24.50
5 Kurang Sekali < 28
KIRI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 37 ke atas
2 Baik 27 - < 37
3 Sedang 19 - < 27
4 Kurang 14.00 - <19
5 Kurang Sekali < 14
Albert Fenanlampir
LEG DYNAMOMETER
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN OTOT PUNGGUNG
WANITA
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN OTOT TUNGKAI PRIA
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN OTOT TUNGKAI WANITA
Albert Fenanlampir
KEKUATAN MENARIK
Tujuan : Mengukur kekuatan menarik
Perlengkapan : Expanding Dynamometer
Pelaksanaan ü Testi berdiri tegak, kedua tungkai
membuka selebar bahu
ü Alat dipegang dgn kedua tangan di depan
dada menghadap ke depan
ü Tarik sekuatnya. Kedua lengan tidak boleh
menyentuh dada
ü Tes dilakukan dua kali, diambil hasil
terbaiknya
KEKUATAN MENDORONG
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN
KLASIFIKASI KEKUATAN
MENARIK OTOT BAHU WANITA
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN MENDORONG OTOT BAHU
PRIA
Albert Fenanlampir
NORMA PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
KEKUATAN MENDORONG OTOT BAHU
WANITA
Albert Fenanlampir
Albert Fenanlampir
SIT UPS TEST
Tujuan : Mengukur DTK otot perut
Perlengkapan : Matras, Tongkat pendek
Pelaksanaan :
• Testi tidur telentang, jepitlah tongkat di bawah lutut
• Geserlah kaki hingga tongkat jatuh di lantai. Buatlah tanda
garis pada tumit dan pantat.
• Ketika melakukan gerakan sit-up tumit dan pantat jgn pindah
dari tanda tersebut.
• Kaitkan jari2 tangan di belakang kepala dgn kaki terpisah
beberapa cm
• Lakukan gerakan bangun, sentuhkan siku tangan kanan ke
lutut kaki kiri, kemudian kembali ke posisi semula demikian
sebaliknya.
• Lakukan sebanyak mungkin gerakan ini tanpa istirahat.
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 70 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 38 – 53
4 Kurang 22 – 37
5 Kurang Sekali < 21
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 38 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 35 – 53
4 Kurang 22 – 34
5 Kurang Sekali < 21
Albert Fenanlampir
PULL UP TEST
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 38 ke atas
2 Baik 29 - 37
3 Sedang 20 - 28
4 Kurang 15 - 19
5 Kurang Sekali < 14
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 21 ke atas
2 Baik 16 - 20
3 Sedang 10 - 15
4 Kurang 5 - 9
5 Kurang Sekali <5
PUSH UP (Floor and Modified)
Tujuan Mengukur DTK otot lengan dan bahu
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 70 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 38 – 53
4 Kurang 22 - 37
5 Kurang Sekali < 21
Puteri
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 70 ke atas
2 Baik 54 – 69
3 Sedang 35 – 53
4 Kurang 22- 34
5 Kurang Sekali < 14
Albert Fenanlampir
Albert Fenanlampir
KELENTUKAN
Terdapat dua macam kelentukan, yaitu:
q kelentukan dinamis (aktif), dan
q Kelentukan statis (pasif).
Albert Fenanlampir
BRIDGE UP (Kayang)
Tujuan Mengkur kelentukan (hiperekxtensi) punggung.
Sasaran Laki dan perempuan berusia 6 thn ke atas.
Perlengkapan Kotak flexomeasures, penggaris panjang
Pelaksanaan • Testi tidur telentang, telapak tangan di sisi telinga (siap tuk
kayang).
• Dorong ke atas se tinggi mungkin, kaki bergeser mendekati
tangan, (posisi badan melengkung).
• Pasang fleksometer/penggaris dgn angka nol di lantai
• Geser bagian fleksometer ke atas sampai pada lengkungan
tertinggi.
• Bacalah angka di bawah garis C-D.
• Bila menggunakan penggaris, bacalah angka di lengkungan
terdalam.
Penilaian • Nilai terbaik dari 3 ulangan dikurangi dgn tinggi berdiri
testi (diukur dari lantai sampai pusar).
FRONT SPLITS
Tujuan Mengukur ekstensi tungkai
Cabor yg memerlukan kelentukan ini misalnya: lari gawang,
senam lantai, balok keseimbangan, balet dll.
Sasaran Laki dan perempuan yg berusia 6 tahun hingga mahasiswa
Perlengkapan Kotak Flexomeasures, jika tidak ada pakailah penggaris panjang
Pelaksanaan • Testi berdiri dengan tungkai terpisah
• Buka tungkai selebar mungkin hingga membentuk posisi
serendah mungkin.
• Putar bahu pelan2 ke arah salah satu sisi, pertahankan. Tangan
boleh berpegang pada lantai tuk menjaga keseimbangan.
• Ukurlah dgn flexomeasures atau penggaris, angka nol pada
lantai.
• Bacalah selisih dari lantai hingga selangkangan
• Lakukan 3 kali ulangan
Penilaian Catat angka terrendah yg dpt dicapai dari ke 3 ulangan
SIDE SPLITS
Tujuan Mengukur ekstensi tungkai
Cabor yg memerlukan kelentukan ini misalnya: kuda2
pelana, senam lantai, balok keseimbangan, balet dll
Sasaran Laki dan perempuan yg berusia 6 thn hingga mahasiswa
Perlengkapan Flexomeasures, atau penggaris panjang
Pelaksanaan • Testi berdiri dgn tungkai terpisah
• Buka tungkai selebar mungkin hingga membentuk posisi
serendah mungkin.
• Tangan boleh berpegangan lantai untuk menjaga
keseimbangan
• Dalam posisi demikian ukurlah dengan flexomeasures
atau penggaris, angka nol pada lantai.
• Bacalah selisih dari lantai hingga selakangan
• Lakukan 3 kali ulangan.
Penilaian • Catat angka terendah yg dpt dicapai dari ke 3 ulangan
Shoulder and Wrist Elevation
Perlengkapan Flexomeasures
Pelaksanaan • Testi duduk di atas lantai tanpa sepatu, kaki kanan selurus mungkin.
Penilaian Catat selisih antara titik tertinggi kaki dgn titik terrendah tulang kering,
baik kaki kanan maupun kiri. Angka dicatat sampai mendekati 0,5 cm.
♦ Bila tidak ada flexomeasures, pengukuran dpt digunakan: Busur derajat,
kertas, pinsil panjang, paku payung, beberapa kertas kardus (kertas tebal)
berbentuk bujur sangkar ukuran 18 x 18.
Pelaksanaan: • Testi duduk di atas lantai, lutut lurus, jaga agar tumit tdk bergerak.
• Testi melakukan gerakan dorso fleksi sejauh mungkin (punggung
kaki didekatkan ke tulang kering).
• Testi menandai garis kaki (jaga agar posisi pensil tetap datar). Garis
kaki dibuat dari pergelangan kaki hingga ujung ibu jari. Kertas
diletakkan di antara sisi dalam kaki
• Kemudian testi melakukan gerakan ekstensi (plantar fleksi) sejauh
mungkin. Tester menandai garis kaki.
• Ukurlah sudut yg terbentuk oleh kedua garis dgn busur
derajat
• Lakukan dgn kaki yg lain.
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 89 ke atas
2 Baik 81 - < 89
3 Sedang 66 - < 81
4 Kurang 49 - < 66
5 Kurang Sekali < 40
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 63 ke atas
2 Baik 56 - < 63
3 Sedang 46 - < 56
4 Kurang 35 - < 46
5 Kurang Sekali < 30
Albert Fenanlampir
Standing Broad atau Long Jump
Tujuan Mengukur power tungkai ke arah depan
Sasaran Laki dan perempuan yg berusia 6 thn ke atas
Perlengkapan • Lantai yg datar dan rata, Meteran, Isolasi atau bahan lain yg dpt
digunakan tuk membuat garis batas.
• Bendera kecil bertangkai atau bahan lain yg dpt digunakan tuk
memberi tanda hasil loncatan
Pelaksanaan • Testi berdiri di belakang garis batas, kaki sejajar, lutut ditekuk, tangan
di belakang badan.
• Testi berdiri di belakang garis batas, kaki sejajar, lutut ditekuk, tangan
di belakang badan.
• Ayun tangan dan melompat sejauh mungkin ke depan dan kemudian
mendarat dgn dua kaki bersama2.
• Beri tanda bekas pendaratan dari bagian tubuh yg terdekat dgn garis
start.
• Testi melakukan 3 kali loncatan.
• Sebelum melakukan tes yg sesungguhnya testi boleh mencoba sampai
dpt melakukan gerakan yg benar.
Penilaian • Hasil loncatan testi diukur dari bekas pendaratan badan atau anggota
badan yg terdekat garis start sampai dgn garis start
• Nilai yg diperoleh testi adalah jarak loncatan terjauh yg diperoleh dari
ketiga loncatan.
a. Vertical Arm-pull (Distance)
Albert Fenanlampir
Two-Hand Medicine Ball Put
Tujuan : Mengukur power lengan dan bahu
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 6.23 ke atas
2 Baik 5.88 - < 6.22
3 Sedang 4.53 - < 5.37
4 Kurang 3.68 - < 4.52
5 Kurang Sekali < 3.67
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 4.04 ke atas
2 Baik 3,52 - < 4.03
3 Sedang 2.95 - < 3.57
4 Kurang 2.38 - < 2.94
5 Kurang Sekali < 2.37
Albert Fenanlampir
Albert Fenanlampir
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan
posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat
(Kirkendall, Gruber, dan Johnson, 1987:122).
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 12.10 - ke atas
2 Baik 12.11- < 13.52
3 Sedang 13.53 - < 14.96
4 Kurang 14.97 - < 16.39
5 Kurang Sekali < 16.40
PUTERI
NO KATAGORI NILAI
1 Baik Sekali 12.42 ke atas
2 Baik 12.43 - < 14.09
3 Sedang 14.10 - < 15.74
4 Kurang 15.75 - < 17.39
5 Kurang Sekali < 17.40
Albert Fenanlampir
ILLINOIS AGILITY RUN TEST
Albert Fenanlampir
Squat thrust
Tujuan Tuk mengukur kecepatan perubahan posisi tubuh
Sasaran Laki2 dan perempuan yg berusia 10 thn ke atas
Perlengkapan : Tempat yg rata dan datar, stopwatch
Pelaksanaan Posisi awal testi berdiri tegak
• Hitungan 1: jongkok dgn menempatkan tangan di
lantai
• Hitungan 2: lemparkan kaki lurus ke belakang
• Hitungan 3: Jongkok kembali seperti hitungan 1
• Hitungan 4 berdiri tegak seperti posisi awal
Penilaian : Dihitung jumlah gerakan yg dapat dikerjakan dgn
benar selama 10 detik. Gerakan yg tidak
dilakukan dgn sempurna tidak dihitung.
b. Dogging Run
Tujuan : Untuk mengukur kemampuan merubah arah berlari.
Sasaran : laki2 dan perempuan yg berusia 10 thn ke atas
Perlengkapan - Stopwatch, pita atau isolasi berwarna tuk membuat garis start
- Cat atau kapur tuk membuat tanda arah lari
- Lembing atau benda lain yg tidak berbahaya untuk dijadikan
rintangan.
- Lapangan:
- Garis start sepanjang 1,83 m (6 feet)
- Rintangan pertama di depan garis start sejauh 3,66 m (12 feet).
- Rintangan ke dua di depan rintangan pertama sejauh 1,83 m.
- Rintangan ke 3 dan 4 masing2 sejauh 1,83 m.
Pelaksanaan - Testi berdiri sedekat mungkin di belakang garis start.
- Kemudian berlari secepat cepatnya menurut arah yang telah
ditentukan.
Penilaian Catat waktu yg ditempuh mulai dari start sampai dgn finish.
c. LSU Agility Obstacle Course
Tujuan Untuk mengukur kemampuan mengubah arah
Albert Fenanlampir
Tes Kelelahan Carlson
• Menghitung DNI
• Lari ditempat 10 detik sebanyak 10 kali
dengan istirahat 10 detik
• Aba-aba stop, catat jumlah kaki kanan
menyentuh lantai dari 10 perlakuan
• Hitung DNM, segera, 2 menit, 4 menit dan 6
menit
• Buat grafik sesuai denyut nadi pada sumbu
horisontal
• Jumlahkan berapa kali kaki kanan
menyentuh lantai pada sumbu vertikal
• Jumlah sentuhan (vertikal) DN (horisontal)
Albert Fenanlampir
Indeks Persentase
Albert Fenanlampir
KONVERSI NILAI
Albert Fenanlampir
MENENTUKAN NILAI KONDISI FISIK
Albert Fenanlampir
• Nilai Kondisi Fisik = 42/7 = 7
1 Kekuatan:
- Lengan Handgrip D. Meter 38 32,50-41,00 Baik 6
- Bahu dan dada Expanding D.meter
Tarik 10 < 17,50 K. Sekali 2
Dorong 16 10,50-20,00 Kurang 4
-Tungkai Leg Dinamometer 102 65 – 123 Kurang 4
-Punggung Back Dinamometer 102 > 70,5 B. Sekali 10
2 D. T. Kekuatan
-Lengan Push-ups 39 > 21 B. Sekali 10
-Perut Sit-ups 40 29 – 47 Kurang 4
-Tungkai Squqt-jumps 60 > 56 B. Sekali 10
3 Power
-Otot tungkai Vertical jum 14 29 – 32 K. Sekali 2
4 Vo2 Max Lari 15 menit 2225 39 K. Sekali 2