Anda di halaman 1dari 20

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

BAHAN AJAR
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

A. Konsep Kelarutan dan


proses pelarutan
B. Konsep hasil kali kelarutan
C. Pengaruh ion senama
(a) (b)
D. Pengaruh pH
E. Reaksi pengendapan
Gambar 1. (a) Ag2CrO4, (b) Batu Ginjal

Ksp 1
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

A. Konsep Kelarutan dan Proses Pelarutan

Pernahkah kalian melarutkan sejumlah zat dalam larutan air, dan ternyata zat
tersebut hanya larut dalam jumlah kecil?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Untuk
mengetahuinya kalian pasti pernah
mencobanya di rumah kalian, seperti
melarutkan garam dapur ke dalam air.
Ketika kalian melarutkan satu sendok Gambar 7.1. proses pelarutan garam dapur dengn
konsentrasi tertentu
garam dapur ke dalam satu gelas air, maka
garam tersebut akan larut. Namun,
bagaimana jika ditambahkan lebih banyak lagi garam dapurnya? Apakah garam
tersebut akan tetap larut?
Di dalam air, garam dapur umumnya akan melarut dan terdisosiasi menjadi
ion Na+ dan Cl-. Ketika garam dapur ditambahkan terus menerus maka
menyebabkan kosentrasi larutannya menjadi sangat tinggi. Sehingga menyebabkan
larutan menjadi jenuh dan garam tidak dapat larut kembali.Apa itu larutan jenuh?
Lartutan jenuh adalah larutan yang memiliki kosentrasi yang sangat besar. Lalu,
mengapa ketika larutan jenuh, terbentuk garam tidak dapat larut? Hal ini
dikarenakan pada larutan jenuh, kosentrasi sudah melampaui jumlah maksimum
suatu garam dapat melarut dalam pelarut. Jumlah maksimum ini bermacam-
macam, tergantung pada kosentrasi larutan yang dapat terbentuk. Jumlah
maksimum ini sering juga disebut dengan kelarutan. Untuk mengetahui lebih
lanjut, kita akan bahas tentang kelarutan ini
Berdasarkan contoh di atas, kalian telah mengetahui bahwa terdapat garam
dapat larut di dalam air, dan disebut juga dengan kelarutan. Kelarutan biasanya
disimbolkan dengan “s”.Darimana simbol tersebut? Simbol tersebut diambil dari
bahasa latin dari kelarutan yaitu solubility. Biasanya Kelarutan suatu zat bisa juga
dinyatakan sebagai massa dalam gram yang dapat melarut dalam 100 gram pelarut
dan membentuk larutan jenuh pada suhu tertentu atau mol per liter larutan.

Ksp 2
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Bagi garam yang sukar larut dalam air, larutan akan jenuh jika diberikan
garam dalam jumlah yang kecil. Hal ini dapat terjadi pada garam AgCl yang
dilarutkan di dalam air.Dalam jumlah yang sedikit, garam dapat langsung
membentuk endapan.Mengapa? Karena kelarutan garam ini dalam air sangat
sukar.Bagaimana kita dapat mengetahui hal tersebut?Untuk mengetahui berapa
kelarutan suatu garam dalam air kita dapat menggunakan Ksp. Apa itu Ksp?

B. Konsep Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Untuk mengetahui apa itu Ksp, maka perhatikan percobaan tentang kelarutan
dari garam AgCl berikut ini.
Pada percobaan ini, garam AgCl dilarutkan pada suatu pelarut air sejumlah 1
liter. Ketika dilarutkan, AgCl akanterdisosiasi menjadi ion Ag dan ion Cl, hal ini
dapat diperhatikan pada persamaan berikut ini:
−¿(aq)¿

AgCl ( s ) → Ag+¿(aq)+Cl ¿

Dimana larutan AgCl ini merupakan larutan jenuh, dan kesetimbangan reaksi
ion-ionnya adalah sebagai berikut:
−¿(aq)¿

AgCl ( s ) ↔ Ag+¿(aq)+Cl ¿

Dengan menggunakan prinsip kesetimbangan yang telah kalian pelajari,


bagaimana rumusan tetapan kesetimbangan dari reaksi tersebut?
K=¿ ¿
Namun, karena AgCl adalah padatan, maka kosentrasi AgCl tidak
diperhitungkan, sehingga tetapan kesetimbangan adalah
K=¿
Karena [Ag+] dan [Cl-] merupakan kosentrasi yang didapatkan dari mol per
volume, dan ini sama dengan pengertian dari kelarutan, yaitu mol per volume. Maka,
dapat juga dituliskan tetapan kesetimbangan dengan rumusan berikut ini:
−¿¿

K=s Ag+¿. s Cl ¿

Berdasarkan rumusan tersebut, dapat dijabarkan bahwa tetapan tersebut


merupakan tetapan dari perkalian dari kelarutan Ag+ dan kelarutan Cl-.Perkalian
kelarutan ini dapat juga disebutkan sebagai Ksp atau dapat dikatakan sebagai hasil

Ksp 3
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

kali kelarutan. Hal ini juga dapat dituliskan dengan rumus:


−¿¿

K sp =s Ag+¿. s Cl ¿

Dari hasil rumusan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa hasil kali kelarutan
bergantung pada kelarutan ion-ion yang dihasilkan.Lalu, berapa besar Ksp pada
garam-garam? Samakah hasil kali kelarutan semua garam? Untuk mengetahuinya,
perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 7.1. nilai Ksp dari beberapa garam

Dari tabel tersebut, kalian dapat mrnentukan kelarutan masing-masing garam


tersebut. Bagaimana bisa? Perhatikan contoh berikut ini:

LATIHAN SOAL

Tuliskan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk larutan Al(OH)3 jenuh!

Jawab:
Tuliskan reaksi kesetimbangannya dan seetarakan jumlah atom semua
unsur
Al(OH)3(s) Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Ksp = [Al3+] [OH-]3

Ksp 4
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

1. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Jika kita melarutkan padatan AgCl ke dalam air, maka sangat sedikit yang dapat
larut dan terjedi kesetimbangan pada saat larutan telah jenuh. Berikut ini reaksi
kesetimbangan yang terjadi
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)
Pada saat kesetimbangan terbentuk, laju reaksi pelarutan sama dengan jalu reaksi
pengkristalan.

Keterangan:
1. ion Ag+
2. kristal AgCl
3. ion Cl-
1 4. laju reaksi
pengkristalan
4
5. laju reaksi
pelarutan
3
5
2

Gambar 7.2 Keseteimbangan antara larutan AgCl dan kristal AgCl


Konstanta untuk kesetimbangan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:

K=¿ ¿
Karena kosentrasi padatan AgCl dianggap tetap, maka dapat dirumuskan tetapan
kesetimbangan baru dengan simbol Ksp.
K [AgCl] = [Ag+] [Cl-]
Ksp = [Ag+] [Cl-]
Ksp disebut sebagai tetapan hasil kali kelarutan, dan nilainya tergantung pada suhu
2. Hubungan antara Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Perhatikan kembali kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4 berikut:
Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO4 2- (aq)
Konsentrasi ion Ag+ dan ion CrO4 2-
dalam larutan jenuh (setimbang) dapat
dikaitkan dengan harga kelarutan dari Ag2CrO4. Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan
s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan sama dengan 2s, dan konsentrasi CrO4 2- sama
dengan s
Ag2CrO4 (s) 2Ag+ (aq) + CrO4 2- (aq)

Ksp 5
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

s 2s s
dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutannya sebagai berikut:
Ksp = [Ag+]2 [CrO4 2-]
= (2s)2 (s) = 4s3
Secara umum,untuk kesetimbangan kelarutan berikut:
AxBy (s) xAy+ (aq) + yBx - (aq)
s mol L-1 xs mol L-1 ys mol L-1
Hubungan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp ) dengan kelarutan (s) dapat
dirumuskan sebgai berikut:
Ksp = [Ay+]x [Bx-]y
Ksp = (xs)x(ys)y
Ksp = (xx x yy) s(x+y)
Jadi, harga tetapan hasil kali kelarutan suatu larutan jenuh dengan kemolaran zat di
dalam larutan sebesar s mol L-1 dapat dihitung dengan rumus berikut:

Ksp = (xx x yy) s(x+y)

dengan m dan n = koefisien reaksi


Ksp = tetapan hasil kali kelarutan
s = kelarutan………………. (mol L-1)
Dari rumus Ksp tersebut dapat ditentukan nilai kelarutannya dengan rumus berikut:

K sp

s = x+ y x
x y
y

Dari persamaan di atas dapat diketahui hubungan antara kelarutan (s) dan hasil kali
kelarutan (Ksp) untuk gaaram yang harga x dan y-nya sama yaitu bahwa harga kelarutan
berbanding lurus dengan Ksp. Semakin besar harga Ksp, garam terseebut semakin mudah
larut, sedangkan semakin kecil harga Ksp maka garam tersebut semakin sukar larut

Ksp 6
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Contoh Soal:

1. Suatu garam magnesium karbonat dilarutkan dalam air 1 L. Jika Ksp MgCO 3 =
3,5 X 10-8 , berapakah kelarutan (s) dari magnesium karbonat tersebut?
Jawabannya:
Kelarutan MgCO3 = s
Ksp MgCO3 = 3,5 X 10-8
MgCO3 (s) Mg2+ (aq) + CO32- (aq)
s s s
Dari persamaan reaksi, maka Kspnya adalah
Ksp = [Mg+] [CO3-]
3,5 X 10-8 = s .s
3,5 X 10-8 = s2
1,87 x 10-4 = s
Jadi, kelarutan MgCO3 adalah 1,87 x 10-4

2. Diketahui kelarutan Ag2CrO4 pada suhu 298 K adalah 8,43 x 10-5 mol L-1.
Tentukan tetapan hasil kali kelarutan Ag2CrO4, pada suhu 298 K!
Jawab:
Ag2CrO4(s) ⇆ 2Ag+ (aq) + CrO42-(aq)
s 2s s
+ 2 2-
Ksp Ag2CrO4 = [Ag ] [CrO4 ]
= (2s)2(s)
= 4s3
= 4 (8,43 x 10-5)3
= 2,4 x 10-12
Jadi, tetapan hasil kali kelarutan dari Ag2CrO4 pada suhu 298K adalah 2,4 x 10-
12
mol L-1

Ksp 7
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

3. Diketahui Ksp Ag2CO3 = 3,2 x 10-11. Hitunglah kelarutan Ag2rO3 (Mr=276) per
liternya!
Jawab:
Ag2CO3(s) ⇆ 2Ag+ (aq) + CO32-(aq)
s 2s s
Ksp Ag2CO3 = [Ag+]2[CO32-]
= (2s)2(s)
= 4s3
-11
3,2 x 10 = 4s3
K

s = 3 sp
4
−11
s = 3 3,2 x 10
√ 4
s = 2 x 10 mol L-1
-4

Kelarutan Ag2CO3 = Mx Mr
= (2 x 10-4 mol L-1 x 276 g mol-1
= 0,0552 g L-1
= 55,2 mg L-1
Jadi, kelarutan Ag2CO3 adalah 55,2 mg per liter

Ksp 8
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

4. Diketahui Ksp M(OH)2 pada suhu 25oC = 4 x 10-12. Tentukan pH jenuh larutan
M(OH)2!
Jawab:
M(OH)2 (s) ⇆ M2+ (aq) + 2OH-(aq)
s s 2s
2+ - 2
Ksp M(OH)2 = [M ][OH ]
= (s)(2s)2
= 4s3
4 x 10-12 = 4s3
K

s = 3 sp
4
−12
s = 3 4 x 10
√ 4
s = 10-4 mol L-1
[OH] jenuh = 2s = 2 x 10-4M
pOH = -log[OH-]
= -log 2x10-4
= 4-log2
pH = 14- (4-log 2)
= 10 + log 2
Jadi, pH jenuh larutan M(OH)2 adalah 10 + log 2

C. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan

Agar kalian dapat memahami pengaruh ion senama dalam


kelarutan suatu zat maka perhatikan ilustrasi berikut, Apabila
kalian mempunyai sebuah keranjang dan 8 bola. Kemudian kalian
akan mengisi keranjang tersebut dengan bola merah hingga
keranjang tersebut penuh berisi bola, dan ternyata untuk memenuhi
keranjang tersebut diperlukan semua bola merah yang kalian miliki
(8 bola merah). Bagaimana apabila keadaan awalnya keranjang
tersebut tidak kosong melainkan sudah terdapat 4 buah bola merah di dalamnya?

Ksp 9
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Tentu saja dari kapasitas keranjang yang telah kalian ketahui maka kalian tidak
dapat menambahkan 8 bola merah yang kalian miliki tetapi kalian hanya dapat
memasukan 4 bola merah lagi ke dalam keranjang tersebut.
Dengan adanya 4 bola merah yang sudah ada, maka tidak dapat 8 bola merah
yang kalian miliki untuk semuanya dimasukkan dalam kerangjang bila kapasitasnya
hanya 8 bola, lalu bagaimana bila kalian tetap memasukkan 8 bola merah yang
kalian miliki padahal sudah terdapat 4 bola merah dikeranjang?
Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl
maka akan segera terjadi pengendapan AgCl. Demikian pula bila ke dalam larutan
AgCl tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO 3.Hal tersebut dapat
dijelaskan dengan mempelajari reaksi kesetimbangan kelarutan AgCl.
AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl- (aq)
Sesuai dengan Asas Le Chatelier, bila ke dalam sistem kesetimbangan
tersebut ditambahkan ion Cl- maka kesetimbangan akan bergeser kekiri, sehingga
mengakibatkan jumlah AgCl yang mengendap bertambah. Demikian pula bila ke
dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Ag +,maka system
kesetimbangan tersebut akan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah
AgCl yang mengendap. Kesimpulannya bila ke dalam sistem kesetimbangan
kelarutan ditambahkan ion senama akan mengakibatkan kelarutan senyawa
tersebut berkurang.

Gambar 7. 3. Pengendapan Gambar 7.4.Penambahan AgNO3 ke dalam


AgCl karena penambahan larutan AgCH3COO menyebabkan
Ag+atau Cl- ke dalam kesetimbangan bergeser ke kiri.
larutannya.(General Chemistry,
834) AgCH3COO (s) Ag+(aq) + CH3COO-(aq)

artinya akan terbentuk endapanAgCH3COO


karena adanya penambahan ion Ag+(General
Chemistry, 824)
Ksp 10
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

D. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan

Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat.


Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya
lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari
asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan Mg(OH)2 berikut :
Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq) Ksp = 3 x 10-11
Ion OH- dalam reaksi tersebut merupakan basa kuat karena ion tersebut
adalah basa konjugasi dari asam lemah. Harga Ksp dari reaksi tersebut sangat kecil.
Hal ini menunjukkan bahwa kelarutan Mg(OH)2 kecil dalam air.
1. Penambahan asam (pH diturunkan).
Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
2OH- (aq) + H3O+(aq) 2H2O
Ion OH- bereaksi dengan ion H3O+ membentuk H2O. Berdasarkan Asas
Le Chatelier reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah produk, dengan
kata lain kelarutan Mg(OH)2 menjadi lebih besar.
2. Penambahan basa (pH dinaikkan).
Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Kenaikan pH berarti penambahan konsentrasi OH - dalam larutan. Jika
konsentrasi OH- bertambah reaksi akan bergeser ke arah reaktan, dengan
kata lain kelarutan Mg(OH)2 menjadi lebih kecil.

 Kelarutan dari suatu senyawa ionik yang tersusun atas anion dari suatu asam lemah
dapat ditingkatkan dengan penambahan asam atau penurunan pH dari larutan.

 Kelarutan dari suatu senyawa ionik yang tersusun atas anion dari suatu asam lemah
dapat diturunkan dengan penambahan basa atau menaikkan pH dari larutan.

Senyawa ionik yang tersusun atas anion dari suatu asam kuat memiliki
kelarutan dalam asam yang sama dengan kelarutannya dalam air. Hal ini terjadi
karena anion dari asam kuat tersebut merupakan basa sangat lemah sehingga

Ksp 11
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

penambahan asam tidak akan berpengaruh pada kesetimbangan reaksi akibatnya


kelarutan garam tersebut juga tidak berubah.
Contoh :

Jika Zn(OH)2 mempunyai Ksp = 3 x 10-17 hitung kelarutan dalam air dan pH
larutan.
Reaksi : Zn(OH)2 (s) Zn2+(aq) + 2OH-(aq)
Kelarutan : s mol/L s mol/L 2s mol/L
2+ - 2
Ksp = [Zn ] [OH ]
-17
3 x 10 = s x (2s)2
= 4s3

s3 = = s =
s = 1,957 x 10-6 M

[OH-] = 2S
= 2 x (1,957 x 10-6)
= 3,194 x 10-6
pOH = - log [OH]-
= - log (3,194 x 10-6)
= 5,4
pH = 14 – pOH
= 14 – 5,4
= 8,6

Berdasarkan perhitungan, pH 8,6 merupakan pH reaksi kesetimbangan pelarutan


Zn(OH)2 dalam H2O. Jika pH <8,6 konsentrasi ion OH- berkurang sehingga kelarutan
meningkat. Jika pH >8,6 konsentrasi ion OH- bertambah sehingga kelarutan menurun.

Ksp 12
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Contoh soal terkait pengaruh pH terhadap kelarutan

1. Jika larutan MgCl2 0,3 M ditetesi larutan NaOH, pada pH berapakah


endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk? (Ksp Mg(OH)2 = 3 × 10–11)
Jawab:
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH–]2
3 × 10–11 = 3 × 10–11 [OH–]2
[OH–]2 = 10–10
[OH–] = 10–5M
pOH = 5
pH = 14 – pOH
pH = 14 – 5 = 9
2. Jika Ksp Mg(OH)2 sebesar 1,2 ×10–12, maka tentukan kelarutan
Mg(OH)2 jenuh pada suatu sistem dengan pH = 10.
Jawab
Reaksi kesetimbangan :
Mg(OH)2(s) → Mg2+(aq) + 2OH–(aq)
Ksp = [Mg2+] [OH–]2
Dari pH, kita bisa memperoleh [OH–] dengan cara berikut.
pOH = 14 – pH = 14 – 10 = 4
[OH–] = 1,0 × 10–4 M
Misal kelarutan = s , kemudian masukkan [OH–] ke dalam
rumus Ksp.
Ksp = [Mg2+] [OH–]2
1,2 ×10–12 = (s ) (1,0 × 10–4)2
s = 1,2 ×10–4
Jadi, kelarutan Mg(OH)2 pada pH = 10 adalah 1,2 ×10–4 mol L–1.

Perubahan pH dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat. Jika pH berubah


maka molaritas zat juga akan ikut berubah. Dengan berubahnya molaritas zat maka
kelarutan suatu zat akan berubah.
Pada kesetimbangan kelarutan garam yang sukar larut:
MxAy (s) xMm+(aq) +yAn- (aq) ……………………………1)
Anion An-adalah basa konjugasi relatif kuat karena berasal dari asam lemah HA.
Dengan demikian anion A- dapat terhidrolisis dan melepas ion OH-.
An- (aq) + H2O (l) HA(n-1) (aq) + OH- ..………………….2)

Ksp 13
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Adanya pelepasan ion OH- menyebabkan perubahan pH dapat mempengaruhi


kelarutan garam MxAy.Pengaruh tersebut dapat dijelaskan menggunakan Asas Le
Chatelier.
Perhatikan persamaan reaksi kesetimbangan Mg(OH)2 berikut :
Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq) Ksp = 3 x 10-11
Coba perhatikan, reaksi tidak berlangsung sempurna atau dapat kembali
membentuk Mg(OH)2. Perhatikan pula harga Ksp nya.Harga Ksp nya kecil bukan?
Hal ini menunjukkan bahwa kelarutanMg(OH)2 kecil dalam air. Coba perhatikan
saat Mg(OH)2 ditambahkan asam.
Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
2OH- (aq) + H3O+(aq) 2H2O
Ion OH- karena bereaksi dengan ion H3O+ membentuk H2O. akibatnya reaksi
kesetimbangan bergeser ke kanan ( kea rah reaktan)

 Apabila pH diturunkan, berarti konsentrasi ion H+ bertambah atau konsentrasi ion


OH- berkurang. Dengan demikian, kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Akibatnya,
konsentrasi An- akan berkurang dan menyebabkan kesetimbangan ionik bergeser ke
kanan sehingga lebih banyak garam MxAy yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Jadi,
kelarutan zat akan bertambah.
 Apabila pH dinaikkan, berarti konsentrasi ion H+ berkurang atau konsentrasi ion OH-
bertambah. Dengan demikian, kesetimbangan hidrolisis bergeser ke kiri. Akibatnya,
konsentrasi An- akan bertambah dan menyebabkan kesetimbangan ionik bergeser ke
kiri sehingga lebih banyak endapan garam MxAy yang terbentuk. Jadi, kelarutan zat
akan berkurang.

D. Memprediksikan Terbentuknya Endapan

Tahukah kalian bagaimana terbentuknya batu ginjal? Batu ginjal


terbentuk ketika garam kalsium yang sukar larut seperti kalsium
oksalat(CaC2O4), mengendap secara perlahan dalam waktu yang
lama di dalam ginjal.
Ca2+(aq) + C2O4-(aq) CaC2O4(s)

Gambar 7.5. Ginjal yang


sudah tidak normal Lalu kapan reaksi pengendapan itu terjadi?

Ksp 14
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Reaksi Pengendapan
Salah satu ciri reaksi kimia adalah terbentuknya endapan. Konsep Ksp dapat
digunakan untuk meramalkan apakah suatu reaksimenghasilkan endapan atau tidak.
Masih ingatkah kalian dengan konsep hasil kali ion-ion(Q c) pada konsep
kesetimbangan kimia?
tidak pada akhir proses reaksi tergantung pada molaritas ion-iondipangkatkan
dengan koefisiennya.
Masih ingatkah kalian dengan konsep hasil
kali ion-ion(Qc) pada konsep kesetimbangan
kimia?

Dalam konsep kesetimbangan kimia Qc digunakan untuk memprediksi


pergeseran kesetimbangan. Qc merupakan hasil kali konsentrasi ion-ion produk
dipangkatkan koefisien dalam beberapa kondisi, yaitu ketika belum mencapai
kesetimbangan dan melewati harga kesetimbangan.
Contoh : PbCl2(s) Pb2+(aq) + 2Cl-(aq)
Qc = [Pb2+][Cl-]2
Lalu apa hubungannya Qc dan Ksp?

Dalam kesetimbangan kelarutan konsep hubungan antara Q c dan Ksp


digunakan dalam meramalkan terbentuknya suatu endapan dalam suatu reaksi
kimia. Berikut ini tabel perbandingan Qc dengan Ksp untuk memprediksi terjadinya
endapan.

Ksp 15
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Tabel 7.2. Perbandingan Qc dengan Ksp untuk memprediksi terjadinya endapan


Larutan Hasil Kali Ion Pengendapan
dibanding Ksp
Belum jenuh Qc<Ksp tidak ada endapan yang akan terbentuk
Tepat jenuh Qc = Ksp tidak ada endapan yang akan terbentuk
Lewat jenuh Qc>Ksp endapan akan terbentuk

Contoh soal:
1. Qc SrSO4 dalam campuran SrCl2 dengan K2SO4 adalah 1 x10-6. Sedangkan Ksp
SrSO4 adalah 3 x 10-7. Ramalkan apakah campuran tersebut membentuk endapan
SrSO4!
Penyelesaian:
Karena Qc>KspSrSO4maka campuran tersebut akan membentuk endapan SrSO4.
2. Sebanyak 5 mL Na2SO4 0,05 M dicampur dengan 5 mL BaCl2 0,05 M. Apakah
akan terjadi endapan BaSO4? (Ksp BaSO4 = 1,1.10-10).
Penyelesaian:
Dik: V Na2SO4 = 5 mL
M Na2SO4 = 0,05 M
V BaCl2 = 5 mL
M BaCl2 = 0,05 M
Ksp BaSO4 = 1,1.10-10
Dit: Akankah terjadi endapan BaSO4?
Jawab:
 Reaksi: Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) 2NaCl(aq) + BaSO4(s)
 Endapan yang mungkin terbentuk adalah BaSO4(sesuai aturan kelarutan)
 Reaksi kesetimbangan dalam larutan BaSO4:
BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO42-(aq)
 Qc BaSO4 = [Ba2+][SO42-]
 Mencari [Ba2+] dan [SO42-] dalam campuran untuk menghitung Qc BaSO4
 Na2SO4 dan BaCl2 terurai sempurna dalam air:
 Na2SO4(aq) 2Na+(aq) + SO42-(aq)
 BaCl2(aq) Ba2+(aq) + 2Cl-(aq)

Ksp 16
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Sehingga mol SO42- = mol Na2SO4 dan mol Ba2+ = mol BaCl2
Mol Ba2+ = 5mL . 0,05M = 25.10-2 mmol
Mol SO42- = 5mL . 0,05M = 25.10-2 mmol
Volume campuran = 5 mL + 5 mL = 10 mL
[Ba2+]= 25.10-2 mmol / 10 mL = 25.10-3 M
[SO42-] =25.10-2 mmol / 10 mL = 25.10-3 M
Qc BaSO4=[Ba2+][SO42-] = (25.10-3)2 = 6,25.10-4
Qc BaSO4>Ksp BaSO4, maka larutan berada dalam keadaan lewat
jenuh, sehingga campuran tersebut akan membentuk endapan BaSO4.

Ksp 17
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

LATIHAN SOAL
1. Jika kelarutan CaF2 adalah 2 x 10 -4 mol/L berapakah Ksp nya ?
2. Ke dalam 100 mL larutan Pb(NO3)2 10-4 M dicampurkan 100 mL Na2SO4 10-4 M.
Apakah dari campuran tersebut akan tejadi endapan ? (Ksp PbSO 4 = 1,0 x 10-8)
3. Sebanyak 100 mL larutan CaCl2 0,01M dicampurkan dengan 100mL larutan
K2CO3 0,02M. Jika Ksp CaCO3 = 4,5 x 10-9, apakah akan terbentuk endapan
CaCO3?
4. Ksp perak klorida (AgCl) adalah 1,0 x 10-10 mol2/L2. hitung kelarutan perak
klorida dalam
a. Air
b. Larutan kalium klorida (KCl) 0,1 M
c. Bagaimanakah kelarutan di dalam air dan kalium klorida ?
5. Jika Ksp Mg(OH)2 = 3,4 x 10-14, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH =
12 adalah . . . .

Rangkum
an

Ksp 18
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

1. Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut.
Diberi lambang “s”

2. Hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil kali konsentrasi ion-iondari larutan jenuh garam
yang sukar larut dalam air, setelah masing-masing konsentrasi dipangkatkan dengan
koefisien menurut persamaan ionisasinya.

3. Adanya ion sejenis dalam larutan akan memperkecil kelarutan suatu elektrolit. Makin
banyak ion sejenis yang ada dalam larutan maka akan semakin kecil kelarutan elektrolit
tersebut.
4. Kelarutan dari suatu senyawa ionik yang tersusun atas anion dari suatu asam lemah dapat
ditingkatkan dengan penambahan asam atau penurunan pH dari larutan.

5. Kelarutan dari suatu senyawa ionik yang tersusun atas anion dari suatu asam lemah dapat
diturunkan dengan penambahan basa atau menaikkan pH dari larutan.

6. Apabila pH diturunkan, berarti konsentrasi ion H+ bertambah atau konsentrasi ion OH-
berkurang. Dengan demikian, kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Akibatnya,
konsentrasi An- akan berkurang dan menyebabkan kesetimbangan ionik bergeser ke
kanan sehingga lebih banyak garam MxAy yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Jadi,
kelarutan zat akan bertambah.

7. Apabila pH dinaikkan, berarti konsentrasi ion H+ berkurang atau konsentrasi ion OH-
bertambah. Dengan demikian, kesetimbangan hidrolisis bergeser ke kiri. Akibatnya,
konsentrasi An- akan bertambah dan menyebabkan kesetimbangan ionik bergeser ke kiri
sehingga lebih banyak endapan garam MxAy yang terbentuk. Jadi, kelarutan zat akan

Ksp 19
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

DAFTAR PUSTAKA
Johari. 2008. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Partana. C. F. dkk. 2009. Mari Belajar Kimia 2 : Untuk SMA XI IPA (buku BSE).
Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 2 : SMA/MA Untuk Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Alam (buku BSE). Bandung: Armico

Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA kelas X. Surakarta: Erlangga.

Suparmin. 2013. Kimia (Peminatan IPA) untuk SMA dan MA kelas X. Surakarta:
Mediatama.

Rahardjo, S. B. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk kelas XI SMA dan MA. Solo :
Tiga Serangkai Mandiri

Utami, B. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam (buku BSE).
Jakarta : CV. Haka Mj

Ksp 20

Anda mungkin juga menyukai