Anda di halaman 1dari 15

Departemen Keperawatan Gawat Darurat

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

Nama Mahasiswa : Zukron Aula


NPM : 020021137

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KOMUNITAS & KELUARGA

A. MITIGASI BENCANA
1. IDENTIFIKASI POTENSI BENCANA
Isilah dengan tanda (√) pada kolom YA atau TIDAK, kemudian masukkan tahun kejadian pada kolom
keterangan dan sebutkan jenis bencana yang tidak termasuk jenis bencana yang tertulis di kolom
(apabila ada)

PERNAH Kemungkinan Skor Potensi KETERANGAN


Jenis Bencana Yang (Tahun)
TERJADI Penyebab
Pernah Terjadi
YA TIDAK 1 2 3 4
Banjir √ - √ -

Banjir Bandang √ - √ -

Gempa Bumi √ Pergeseran lempeng √ 2018


bumi

Tanah Longsor √ Lereng yang curam √ 2018

Kekeringan √ Musim kemarau yang √ 2019


terlalu lama
Tsunami √ - √ -

Konflik Sosial √ Perbedaan pendapat √ 2018


dan kepentingan
Lainnya, sebutkan :

Skor Potensi :
Skor 1 apabila : Bencana tidak pernah terjadi dan tidak memiliki potensi terjadi.
Skor 2 apabila : Bencana tidak terjadi tetapi memiliki kemungkinan potensi terjadi
Skor 3 apabila : Bencana pernah terjadi dan memiliki kemungkinan terjadi ulangan
Skor 4 apabila : Bencana sering terjadi dengan dampak bervariatif
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

2. PRIORITAS MASALAH

Jenis Bencana
Keterangan
Berdasarkan Skoring Potensi Tertinggi
Gempa Bumi Terjadinya pergeseran lempeng bumi yang
menyebabkan terrjadinya gempa bumi diwliayah
NTB pada tahun 2018
Tanah longsor Curah hujan yang tinggi dan lereng yang curang
menyebabkan terjadinya longsor di beberapa
tempat pada tahun 2018

3. RENCANA KEGIATAN MITIGASI BENCANA

BENTUK WAKTU TTD


RENCANA KEGIATAN SASARAN PENANGGUNG
KEGIATAN PELAKSANAAN JAWAB
1. Pemindahan penduduk dari 1. Penyuluhan Masyarakat Kamis 5
daerah yang rawan tentang november
bencana ke daerah yang pentingnya 2020
lebih aman cara
2. Penyuluhan dan menyelamatk
peningkatan kewaspadaan an diri dari
pada masyarakat bencana
3. Perencanaan daerah
penampungan sementara
dan jalur evakuasi jika
terjadi bencana
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

B. FAMILY DISASTER PLAN


1. IDENTIFIKASI KELOMPOK RENTAN DALAM KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Ahmad anuin
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Petani
Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang

Umur Gangguan Rentan


Nama Pekerjaan
(Th) Kesehatan Utama YA TIDAK
Ahmad Anuin 41 Petani Tida ada √

Mahayani 41 IRT pusing karna ada √


riwayat hipertensi

Sarina 20 pelajar Tidak ada √

Mumahmad akbar 10 Pelajar Tidak ada √

Muhamad bintang 10 bulan - Tidak ada √

IDENTIFIKASI MASALAH KELUARGA

KETERANGAN
PERTANYAAN
YA TIDAK
Apakah keluarga mengetahui potensi bencana didaerahnya ? √
Apakah keluarga mengetahui telepon darurat saat dibutuhkan ? √
Apakah keluarga mengetahui jalur evakuasi saat terjadi bencana ? √
Apakah ada anggota keluarga yang termasuk populasi rentan ? √
Apakah keluarga memiliki Family kit ? √
Family kit adalah Tas yang disediakan oleh keluarga berisi surat surat penting, pakaian,
makanan dan minuman untuk kebutuhan 3 hari serta obat obatan keluarga.
Upaya lain yang dilakukan oleh keluarga untuk persiapan apabila 1. Memindahkan
sewaktu waktu terjadi bencana, Sebutkan :
barang
elektronik
2. Memutuskan
aluran listrik
3. Mengungsikan
kendaraan
dan hewan
ternak ke
tempat yang
lebih aman
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

2. PRIORITAS MASALAH

Jenis Masalah Prioritas Keterangan


1. Keluarga tidak menyediakan family kit 1. Tidak mengetahui apa itu family kit
2. Keluarga tidak mengetahui jalur evakuasi 2. kurangnya informasi tentang jalur evakuasi
saat terjadi bencana

3. RENCANA KEGIATAN UNTUK FAMILY PREPAREDNESS

BENTUK WAKTU TTD


RENCANA KEGIATAN SASARAN PENANGGUNG
KEGIATAN PELAKSANAAN JAWAB
1. Letakan dokumen 1. penyuluhan Keluarga Rabu,04-
november
penting ke yang aman family kit
2020
atau masukan pada 2. Penyuluhan
wadah yang kedap/ tentang
tahan air agar tidak pentingnya
rusak cara
2. Siapkan family kit untuk menyelamatk
keluarga yang di an diri dari
letakan di tempat yang bencana
mudah terjangkau
3. Pastikan Saat terjadinya
gempa atau tanah
longsor bahwa keluarga
sudah mengetahui titik
kumpul dan evakuasi
4. Pastikan aliran listrik
dalam keadaan mati

Lampiran (Dokumentasi Kegiatan)


Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Cara Menyelamatkan Diri Dari Bencana alam

2. Sub topik :

a. Persiapan perlengkapan pribadi dalam menghadapi bencana

b. Penyelamatan diri dari becana gempa bumi

c. Mengetahui jalur evakuasi

3. Sasaran : Keluarga

4. Hari/Tgl : Rabu, 04 November 2020

5. Waktu : 16:00-16:40 Wita

6. Tempat : Rumah keluarga

7. Penyuluh : Zukron Aula

8. Tujuan :

a. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai cara menyelamatkan diri diharapkan keluarga

mampu menyelamatkan diri dengan benar.

b. Tujuan khusus

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai pembidaian diharapkan ibu-ibu kader mampu :

a. Mampu mempersiapkan perlengkapan pribadi dalam menghadapi bencana

b. Mampu menyelamatkan diri dari becana alam

9. Materi : Terlampir

10. Metoda :

a. Ceramah

b. Tanya jawab

11. Media : Leaflet,

12. Sumber :
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

13. Tabel kegiatan :

Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
3 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam kepada
sasaran
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkan penyuluh
tujuan penkes kepada sasaran menyampaikan topik dan
tujuan.
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui kesepakatan
kesepakatan pelaksanaan waktu pelaksanaan penkes
penkes dengan sasaran
20 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan
inti pengetahuan sasaran tentang pengetahuannya tentang
materi penyuluhan. materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan penyuluh
penyuluhan kepada sasaran menyampaikan materi
dengan menggunakan leaflet
3. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk 3. Menanyakan hal-hal
menanyakan hal-hal yang yang tidak dimengerti dari
belum dimengerti dari materi materi penyuluhan
yang dijelaskan penyuluh.
7 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
kepada sasaran tentang yang diajukan penyuluh
materi yang sudah
disampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian kesimpulan
disampaikan kepada sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam serta menutup acara dan
terima kasih kepada sasaran. menjawab salam

14. Evaluasi :

a. Mampu mempersiapkan perlengkapan keluarga dalam menghadapi bencana


Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

b. Mampu menyelamatkan diri dari becana


Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

LAMPIRAN

A. Cara Menyelamatkan Diri dari Bencana alam

1. Persiapan perlengkapan pribadi dalam menghadapi bencana

Persiapan barang yang dibutuhkan dalam tas siaga bencana (emergency kit )

meliputi : persediaan makanan minimal untuk 3 hari, air minum 5 liter per orang setiap hari,

cadangan baterai, senter dan baterainya, obat-obatan (aspirin, pereda nyeri, obat diare, antasid,

laksativ) dan obat khusus pribadi serta kotak p3k (2 pasang sarung tangan steril dan bersih, kasa

steril, pembersih, antibiotik, salep luka bakar, perban berbagai ukuran, termometer, pembersih mata),

personal hygiene (hand sanitaizer, handuk, dan tisu basah), pakaian extra, alat pembuka makanan,

masker debu, peta daerah, peluit, uang kas, cell phone berserta baterai, dan dokumen-dokumen

penting. Perlengkapan untuk bayi seperti susu formula, diappers, botol dan mainan bayi dan

perlengkapan lainya yang dirasa penting untuk dibawa.

2. Penyelamatan diri dari becana gempa bumi.

Panduan penyelamatan yang bisa dilakukan ketika terjadi gempa bumi menurut (American

Red Cross, 2009) yaitu :

a. Berjalan merunduk menuju tempat berlindung dibawah meja atau tempat yang bisa menahan

rerutuhan, lindungi kepala dan leher, berpegangan pada tempat berlindung tersebut. Menjauh dari

rak-rak, jendela dan sesuatu yang bisa runtuh atau pecah.

b. Ketika kamu berada dalam gedung, tetap berdiam ditempat berlindung sampai gempa selesai,

jangan berlari keluar ketika gempa masih berlangsung.

c. Setelah gempa berhenti tidak diperkenankan keluar menggunakan lift, keluarlah menggunakan

tangga evakuasi.

d. Waspadai adanya kebakaran, akibat gempa.

e. Hentikan segala aktivitas ketika sedang berada di luar ruangan, seperti berhenti berkendara, dan

carilah tempat yang lapang untuk berlindung.


Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

B. Rencana tanggap darurat

Rencana tanggap darurat bencana adalah serangkaian rencana kegiatan yang dilakukan dengan

segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Rencana tanggap

darurat meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan, pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana dan prasarana (Kristiana & Ristrini,

2013). Kegiatan tersebut adalah pengorganisasian evakusi yang bertujuan untuk memfasilitasi dan

mengorganisir komunitas setempat dalam keadaan darurat, fasilitas dalam rencana evakuasi meliputi

(OSHA, 2014) :

1. Ketersediaan informasi dan komunikasi

Informasi dalam rencana tanggap darurat berupa informasi tentang terkait gempa bumi di

wilayah tersebut mulai dari prevalensi gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut, informasi terkait

titik kumpul dan kerusakan yang mungkin terjadi kerana gempa bumi tersebut. Informasi ini dapat

disampaikan melalui berbagai cara, salah satunya yaitu menggunakan peta kesiapsiagaan bencana

gempa bumi. Peta ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian akan risiko bahaya bencana gempa

bumi serta menyiapkan diri dalam menghadapi bencana (World Bank, 2016).

Selain informasi, prioritas lainya dalam rencana tanggap daruat adalah komunikasi.

Komukasi bertujuan untuk mengetahui apa yang terjadi ketika bencana, mengkomunikasikan

bantuan dengan pihak terkait, serta memastikan semua dalam keadaan aman (Schaffhausher, 2013).

Oleh kerena itu, membuat dan menyimpan daftar kontak nomor-nomor telpon lembaga yang terlibat

dalam penanggulangan bencanan seperti nomor telpon pemadam kebakaran, polisi terdekat, Search

And Rescue Team (Tim SAR) walayah terdekat, dan Rumah Sakit (RS) terdekat merupkan hal yang

penting sebagai salah satu persiapan menghadapi bencana. Tempatkan nomor-nomor tersebut di

tempat yang mudah terlihat atau dapat menyimpannya dalam Hand Phone (HP) agar memudahkan

pengguna dalam berkomunikasi (Wicaksono, 2007).

2. Prosedur evakuasi

Prosedur evakuasi jalur evakuasi yang harus dilalui ketika terjadi bencana dan tempat

evakuasi sebagai perlindungan sementara selama kejadian bencana. Jalur evakuasi dalam gedung
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

standar berdasarkan OSHA‟s Standart yaitu : jalur terbebas dari penghalang apapun, terdapat tanda

yang jelas yang menandakan bahwa itu jalan keluar “EXIT” atau keluar dengan tidak boleh kurang

dari 15 ,2 cm, pintu yang digunakan dalam jalur evakuasi adalah pintu yang terbuka keluar dengan

tinggi 2 meter, dan penerangan yang cukup pada jalur evakuasi.

Menurut World Bank (2016)” tempat evakuasi dijadikan sebgai titik kumpul dalam keadaaan

gawat darurat sebagai tempat perlindungan korban bencana gempa bumi. Tempat evakuasi di

bedakan menjadi tiga kategori yaitu :

a. Temporary evacuation (evakuasi sementara)

Tempat evakuasi sementara biasanya berada pada area terbuka yang aman dari bencana dan

mudah dijangkau. Tempat yang digunakan untuk menampung banyak orang, mempunyai

penerangan yang cukup, peralatan komunikasi dan jika memungkinkan terdapat kebutuhan dasar.

Contohnya seperti tempat parkir.

b. Evacuation center (evakuasi pusat)

Evacuation center merupakan fasilitas untuk mengakomodasi penduduk terdampak ketika

mereka sudah tidak ada tempat tinggal. Tempat evakuasi ini harus mempunyai ruang yang luas,

terdapat makan dan air minum serta dapat menjadi rumah sementara bagi para korban.

c. Welfare evacuation

Welfare evacuation merupakan tempat evakuasi spesial bagi korban yang memerlukan

perawatan tambahan seperti lansia, orang berkebutuhan khusus, dan korban yang memerlukan

pengobatan khusus.
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

SATUAN ACARA  Senter dan sejenisnya dan mengorganisir komunitas


PENYULUHAN
setempat dalam keadaan
Cara menyelamatkan darurat seperti :
diri dari bencana
 Ketersediaan informasi

 Prosedur evakuasi

B. Penyelamatan diri dari

becana gempa bumi.


 
 Berjalan merunduk
OLEH : ZUKRON AULA menuju tempat
berlindung dibawah
meja atau tempat yang
PRODI NERS bisa menahan rerutuhan
 Temporary evacuation
KEPERAWATAN  Waspadai adanya
(evakuasi sementara)
SEKOLAH TINGGI kebakaran, akibat
ILMU KESEHATAN  Evacuation center
gempa.
(STIKES) MATARAM (evakuasi pusat)
 Hentikan segala
T.A 2020/2021 aktivitas ketika sedang  Welfare evacuation
berada di luar ruangan
A. Persiapan perlengkapan

pribadi dalam

menghadapi bencana

Persiapan barang yang

dibutuhkan dalam tas

siaga bencana

(emergency kit ) meliputi : C. Rencana tanggap darurat

 Air untuk 3 hari Kegiatan tersebut adalah

 Makanan pengorganisasian evakusi yang

 Obat obatan bertujuan untuk memfasilitasi


Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

KESIAPSIAGAAN

TANGGAP

DARURAT

BENCANA

HARUS DISIAPKAN

SEDINI MUNGKIN

SEBELUM

TERJADINYA

BENCANA

TERIMA KASIH
Departemen Keperawatan Gawat Darurat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

Anda mungkin juga menyukai