Disusun oleh:
Firdaus Mulya Wardhana
21110119130104
Dosen Pengampu :
Nurhadi Bashit S.T.,M.Eng
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
Ringkasan...............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................2
1.1 Latar Belakang......................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pengertian Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur...........................................4
2.1.1 Pengertian Buku Tanah...................................................................................4
2.1.2 Pengertian Warkah..........................................................................................4
2.1.3 Pengertian Gambar Ukur................................................................................5
2.2 Fungsi dan Manfaat Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur.............................5
2.2.1 Fungsi dan Manfaat Buku Tanah....................................................................5
2.2.2 Fungsi dan Manfaat Warkah...........................................................................5
2.2.3 Fungsi dan Manfaat Gambar Ukur..................................................................6
2.3 Informasi Isi Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur.........................................6
2.3.1 Informasi Isi Buku Tanah.................................................................................6
2.3.2 Informasi Isi Warkah........................................................................................7
2.3.3 Informasi Isi Gambar Ukur..............................................................................7
2.4 Aturan Hukum Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur......................................8
2.4.1 Aturan Hukum Buku Tanah.............................................................................8
2.4.2 Aturan Hukum Warkah....................................................................................8
2.4.3 Aturan Hukum Gambar Ukur...........................................................................8
2.5 Mekanisme Penyimpanan Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur...................9
2.5.1 Mekanisme Penyimpanan Buku Tanah..........................................................9
2.5.2 Mekanisme Penyimpanan Warkah.................................................................9
2.5.3 Mekanisme Penyimpanan Gambar Ukur......................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
Daftar Pustaka.........................................................................................................................v
ii
Ringkasan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
ii
I.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu buku tanah, warkah dan gambar ukur.
2. Memahami fungsi dan manfaat buku tanah, warkah dan gambar ukur.
3. Mengetahui informasi di dalam buku tanah, warkah dan gambar ukur.
4. Memahami mengenai dasar hukum buku tanah, warkah dan gambar ukur.
5. Mengetahui mekanisme penyimpanan buku tanah, warkah dan gambar ukur
iii
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur
II.1.1 Pengertian Buku Tanah
Buku tanah diartikan sebagai dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data
yuridis dan data fisik suatu objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya (Menurut PP
No. 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah). Secara lebih lengkap
berbunyi : Berdasarkan sebuah kebutuhan, hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf,
dan hak milik atas satuan rumah susun (rusun), harus didaftar dengan membukukan
dalam sebuah buku tanah yang memuat data yuridis dan data fisik dari bidang tanah yang
bersangkutan dan sepanjang ada surat ukurnya maka harus dicatat pula pada surat ukur
tersebut.
Pembukuan dalam buku tanah serta pencatatannya pada surat ukur merupakan
bukti bahwa hak bagi bersangkutan. Diuraikan secara lengkap dalam surat ukur secara
hukum yang telah didaftar untuk pemegang haknya dan bidang tanah telah diuraikan
dalam surat ukur secara hukum yang telah didaftar (menurut Peraturan Pemerintah Pasal
29 ayat 1).
iv
warkah yang dimaksudkan dalam peraturan ini adalah bukti tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum pidana maupun perdata untuk diserahkan oleh
pemegang hak atau kuasanya atau pihak lain yang berkepentingan ke Kantor Pertanahan
sebagai bahan penelitian dan pengumuman data yuridis bidang tanah yang bersangkutan
dan untuk selanjutnya disimpan sebagai warkah di Kantor Pertanahan.
II.2 Fungsi dan Manfaat Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur
II.2.1 Fungsi dan Manfaat Buku Tanah
Fungsi dari dari dibuatnya buku tanah dimaksudkan sebagai bukti dokumen resmi di
mata hukum untuk melindungi hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf dan hak milik
atas satuan rumah susun didaftar dengan membukukannya dalam buku tanah yang
memuat data yuridis dan data fisik bidang tanah yang bersangkutan, dan sepanjang ada
surat ukurnya dicatat pula pada surat ukur tersebut. Selain itu, dengan menguruk
pembukuan hak dan penerbitan sertifikat tanah, pemerintah juga akan mendapatkan
manfaat berupa terciptanya tertib administrasi pertanahan.
Data pertanahan tersebut sangat penting untuk pembangunan infrastruktur seperti
tol atau jaringan kereta api, perencanaan pipa–pipa irigasi, kabel telepon, penarikan pajak
bumi dan bangunan, dan lain sebagainya. Selain itu, akan sangat mendukung pertanahan
karena akan mengurangi sengketa di bidang pertanahan.
v
seluruh pertanahan di Indonesia dan digunakan sebagai bukti penerbitan sertipikat oleh
BPN sehingga jika muncul permasalahan yang terkait dengan bidang – bidang tanah yang
telah bersertipikat, maka warkah yang memegang peranan dan digunakan oleh
Pemerintah sebagai bukti otentik dalam menentukan siapa yang benar dari pihak yang
bermasalah tersebut
II.2.3 Fungsi dan Manfaat Gambar Ukur
Ga,bar Ukur berfungsi sebagai acuan data fisik pendaftaran tanah. Gambar ukur
memeuat informasi gambar suatu bidang tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta data
hasil pengukuran bidang tanah baik berupa jarak, sudut, asimut ataupun sudut jurusan.
Selain dari data tersebut, dicantumkan juga keterangan-keterangan lain yang mendukung /
memudahkan dalam penatasahaan
vi
Format data dalam halaman tiga buku tanah untuk ke-empat contoh sertifikat hampir
sama yaitu berjudul PENDAFTARAN PERALIHAN HAK, PEMBEBANAN DAN
PENCATATAN, yang di diisi oleh Kepala Kantor Pertahanan.
Pada halaman empat yakni sama dan sejenis dengan halaman tiga. Halaman empat
hanya boleh diisi apabila halaman tiga sudah terisi penuh dan seandainya halaman empat
pun sudah penuh maka bisa ditambahkan halam lima dan seterusnya yang fungsinya yaitu
sama.
vii
II.4 Aturan Hukum Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur
II.4.1 Aturan Hukum Buku Tanah
Secara kengkap diuraikan dalam surat ukur yang teah terdaftar secara hukum dab
bidang tanah yang telah terdaftar secara hukum (menurut Peraturan Pemerintah Pasal 29
ayat 1). Pembukuan dala buku tanah sertta pencatatannya pada surat ukur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat 1 merupakan bukti bahwa hak yang bersangjutan beserta
pemegang hakya dan bidang tanahnya yang diuraikan dalam surat ukur secara hukum
telah didaftar menurut Peraturan Pemerintah tersebut.
Pendaftaran tanah diatur dalam Pasal 19 ayat 2 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1960 mengenai Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Dalam undang-undang tersebut
mengatur ha-hal seagai berikut
a. Peraturan tentang pendaftaran tanah
b. Pengukuran perpetaan dan pembukuan tanah
c. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak atas tanah tersebut
d. Pemberian surat-surat tanda bukti hak yang berguna sebagai alat pe,buktian
yang kuat.
e. Biaya-biaya yang diperlukan dalam pendaftaran
viii
II.5 Mekanisme Penyimpanan Buku Tanah, Warkah dan Gambar Ukur
II.5.1 Mekanisme Penyimpanan Buku Tanah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Pasal 1, buku tanah tergolong
dalam arsip aktif, yang dimaksud dengan arsip aktif adalah kategori arsip dokumen yang
memuat data dengan frekuensi sering digunakan dan dipinjam, khususnya digunakan
dalam kegiatan pemeliharaan data pertanahan. Hal itu memperbesar kemungkinan bahwa
buku tanah tersebut rentan rusak dan hilang. Di samping itu pengarsipan buku tanah pada
saat ini hanya dilakukan secara analog yang hanya ditata di lemari buku tanah pada kantor
pertanahan.
Penyimpanan secara analog ini rentan akan kehilangan dan kerusakan, padahal
data yang ada di dalamnya sangatlah penting untuk menunjang proses pemeliharaan data
pertanahan berikutnya. Oleh karena itu, secara bertahap data pendaftaran tanah disimpan
dan disajikan dengan menggunakan peralatan elektronik dan mikrofilm. Hal ini
dilaksanakan untuk menghemat tempat dan mempercepat akses pada data yang
diperlukan.
II.5.2 Mekanisme Penyimpanan Warkah
Pengarsipan warkah berperan penting dalam program Pendaftaran Tanah Sistem
Matis Lengkap (PTSL) yang merupakan jawaban dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk menyikapi tantangan besar komitmen
pemerintah. Pengarsipan warkah berperan penting pada bidang yang termasuk dalam
kategori 2 (dua) yaitu bidang tanah yang data fisik dan data yuridisnya memenuhi syarat
untuk diterbitkan sertipikat hak atas tanahnya namun terdapat perkara di Pengadilan.
Sesuai fungsinya, warkah digunakan sebagai bukti otentik yang menjadi dasar untuk
penyelesaian permasalahan pertanahan. Dengan demikian, pengarsipan warkah harus
dikelola dengan baik. Suatu sistem pengarsipan warkah agar dapat meminimalisir resiko
rusak dan hilang, maka diperlukan sebuah teknologi yang dapat memudahkan petugas
pengarsipan warkah untuk mengakomodir hal tersebut. Teknologi sebagai instrument
dalam membantu pengarsipan warkah yang dalam hal ini menggunakan Aplikasi Informasi
Warkah (i-Wak). Program i-Wak ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman
HTML, PHP, Javascript dan CSS. Pencarian warkah melalui Aplikasi i-Wak ini
berdasarkan nomor hak yang tertera di dalam buku tanah.
ix
II.5.3 Mekanisme Penyimpanan Gambar Ukur
Mengingat pentingnya dokumen Gambar Ukur seperti disebutkan di atas, maka
GU harus disimpan dengan baik mengikuti peraturan penatausahaan Gambar Ukur yang
ada. Secara umum penyimpanan Gambar Ukur diatur sebagai berikut (Standar Gambar
Ukur dan Surat Ukur) :
1. Gambar Ukur dipilah per desa, dan dijilid dengan sistem lepas.
2. Satu jilid sebanyak 50 (lima puluh) buah yang disimpan dalam almari buku.
3. Setiap Gambar Ukur dibuatkan nomor Gambar Ukurnya dengan nomor urut seperti
dalam d.i. 302 (daftar isian yang memuat permohonan pengukuran).
4. Jika bidang tanah yang diukur sangat luas, seperti bidang tanah yang akan
dimohonkan Hak Guna Usaha, maka Gambar Ukur yang dalam bentuk daftar isian
data ukur, hasil hitungan dan veld werg disatukan menjadi satu berkas.
5. Peta garis / peta foto, blow up foto atau peta lainnya yang digunakan sebagai Gambar
Ukur disimpan pada almari peta yang digunakan khusus penyimpanan arsip Gambar
Ukur, dan tidak disatukan dengan peta lain yang berfungsi sebagai peta dasar atau
peta pendaftaran.
6. Gambar Ukur bidang tanah yang dibuat karena adanya perubahan data fisik
disatukan dalam jilidan yang telah ada, atau jilidan yang baru di mana letaknya
disesuaikan dengan nomor Gambar Ukurnya.
Gambar Ukur yang lama tetap berada di posisi semula, tetapi pada bagian muka
lembar Gambar Ukur harus ditandai dengan cara mencoret silang serta dibubuhi
catatan “Diganti dengan nomor xxxxxx” (tulis nomor Gambar Ukur yang baru).
Jika Gambar Ukur berisi lebih dari satu bidang tanah, maka yang dicoret adalah
nomor bidang yang mengalami perubahan dan pada kolom KETERANGAN ditulis
“Diganti dengan nomor xxxxxx” (tulis nomor Gambar Ukur yang baru).
Selain lembar Gambar Ukur d.i. 107 (di. 107A), jika ada lembar yang disatukan
dengan lembar Gambar Ukur tersebut seperti salinan peta garis / peta foto atau
blow up foto juga harus ditandai.
Selain Gambar Ukur, data yang berhubungan dengan bidang dimaksud harus
dicoret.
x
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Mengingat arti pentingnya tanah bagi kelangsungan hidup masyarakat maka
diperlukan pengaturan yang lengkap dalam hal penggunaan, pemanfaatan, pemilikan dan
pembuatan hukum yang berkaitan dengan hal tersebut. Semua ini bertujuan untuk asalah
menghindari terjadinya persengketaan tanah baik yang menyangkut pemilikan maupun
perbuatan - perbuatan hukum yang dilakukan oleh pemilknya.
Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yunidis dan
data fisik suatu obyek pendaffaran tanah yang sudah ada haknya. Pembukuan dalam buku
tanah serta pencatatannya pada surat ukur merupakan bukti hak bagi bersangkutan.
Warkah merujuk kepada warkah pendaftaran tanah yang dimilki dan digunakan pada
lingkungan Badan Pertanahan Nasional yaitu merupakan kumpulan berkas-berkas yang
digunakan sebagai dasar dalam penerbitan seripikat tanah untuik sebidang tanah.
Dokumen tempat mencantumkan data pengukuran rincian bidang-bidang tanah dan
situasi sekitarnya serta pengikatan terhadap obyek-obyek tetap dan titik-titik kontrol adalah
Gambar Ukur (GU), atau yang lazim disebut Daftar Isian
III.2 Saran
Dalam negara hukum legalitas suatu kepemilikan suatu hak merupakan hal yang
mutlak dimiliki. Kita boleh saja percaya pada orang lain namun kepastian hukum di negara
hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan. Pembaca hendaknya tidak
mengabaikan pentingnya mengetahui informasi dan pengetahuan mengenai dokumen
kepemilikan bidang tanah di Indonesia khususnya buku tanah, warkah dan gambar ukur.
Di dalam makalah ini terdapat informasi mengenai buku tanah, warkah dan gambar ukur
yang dapat digunakan sebagai langkah awal dalam belajar mengenai dokumen
kepemilikan tanah di Indonesia.
11
Daftar Pustaka