Anda di halaman 1dari 3

KODE ETIK DAN ETIKA BERPENAMPILAN PROFESI DOKTER

Kode Etik Dokter


Secara operasional. “dokter” didefinisikan sebagai seorang tenaga kesehatan yang
menjadi kontak pertama pasien untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi secara
profesional dan mengutamakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien. Sesuai dengan
hakikat profesi kedokteran, yaitu bisikan nurani dan panggilan jiwa untuk mengabdikan diri
pada manusia berlandaskan moralitas yang kental, prinsip kejujuran, keadilan, empati,
keikhlasan, dan kepedulian sesama manusia, seorang dokter memiliki kode etik profesi yang
dijadikan pedoman dalam menjalankan profesinya.
Etika profesi kedokteran merupakan pedoman yang mengatur prinsip-prinsip moral dan
etik dalam melaksanakan kegiatan profesi kedokteran sehingga mutu dan kualitas profesi
kedokteran tetap terjaga dengan cara terhormat. Etika profesi kedokteran mengandung unsur
pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antar dokter-pasien-sejawat-diri sendiri
yang diatur secara tertulis dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). KODEKI
memuat penjelasan mengenai kewajiban umum dokter, kewajiban dokter terhadap pasien,
kewajiban dokter terhadap teman sejawat, kewajiban teman terhadap diri sendiri, termasuk
lafal sumpah dokter serta pelanggaran terhadap kode etik kedokteran.

Pokok pasal-pasal KODEKI dijabarkan sebagai berikut.


1. Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.
2. Wajib melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesioanal dalam ukuran tertinggi (standar pelayanan
kedokteran yang baik).
3. Kebebasan dan kemandirian profesi.
4. Hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.
5. Wajib memberikan pelayanan secara barkompeten, kebebasan teknis dan moral
disertai kasih sayang (compassion ) dan penghormatan atas martabat manusia
(profesionalisme)
6. Wajib bersikap jujur terhadap pasien dan sejawat.
7. Wajib menghormati hak pasien, teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dan wajib
menjaga kepercayaan pasien.
8. Wajib melindungi hidup makhluk insani
9. Wajib memberikan pelayanan kesehatan holistik baik fisik maupun psikososial-
kultural, serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat
10. Wajib saling menghormati dalam bekerjasama lintas sektoral dalam bidang kesehatan,
bidang lainnya, dan masyarakat.
11. Memberi kebebasan pasien untuk berinteraksi dengan keluarga, dan kebebasan
beribadat.
12. Merahasiakan tentang pasiennya bahkan setelah pasien tersebut meninggal.
13. Memberi pertolongan darurat sebagai wujud tugas perikemanusiaan.
14. Memperlakukan sejawat seperti dia sendiri ingin diperlakukan.
15. Memelihara kesehatannya.
16. Wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi kedokteran.

Etika Berpenampilan Dokter


Saat melaksanakan tugas profesinya, seorang dokter juga harus menjaga cara berpenampilan
untuk efektivitas pekerjaan serta menjaga kewibawaan di depan pasien.
1. Menggunakan pakaian yang rapi, sopan, dan bersih.
2. Menggunakan jas dokter dengan aturan yang benar.
3. Menggantungkan stetoskop dengan benar.
4. Menggunakan pakaian sesuai ketentuan (contoh saat operasi, menggunakan pakaian
sesuai ketentuan).
5. Tidak terlihat kotor, lusuh, atau dekil untuk menjaga sterilisasi, menghindari
kontaminasi, dan menjaga kepercayaan pasien.
6. Tidak memakai pakaian terbuka atau yang mengundang kesalahan fokus saat
melakukan pekerjaan kedokteran.
REFERENSI
Dokter - Dspace UII. (2020). Diakses pada 26 November 2020, dari
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10473/06.3%20bab%203.pdf?
sequence=8&isAllowed=y

IDI, MKEK. Kode Etik Kedokteran Indonesia dan Pedoman Pelaksanaan. Diakses pada 26
November 2020, dari http://www.luk.staff.ugm.ac.id/atur/sehat/Kode-Etik-
Kedokteran.pdf

UNAND. Kode Etik Kedokteran dan Sumpah Dokter. Diakses pada 26 November 2020, dari
http://repository.unand.ac.id/23803/1/Kodeki%20dan%20Sumpah%20Dokter.pdf

Anda mungkin juga menyukai