Anda di halaman 1dari 23

PATA H T U L A N G

PROBLEM BASED LEARNING


1. EMASARI KALLANG (C011181366)

2. WAHDANIA AKHFIAH (C011181375)

3. NURRAHMAYANI ARIANTI (C011181384)

4. AMALIA INDAH WARDANI (C011181394)

5. SYAYID ANANDA M. RAMADAN (C011181403)

KELOMPOK
6. AMBUN GLORIA NATALIE (C011181412)

7. MUH. FUADU NURUL (C011181439)

8. NUR ISRATUL ALDA (C011181421)

14 9. M. GIFARY ADNAN

10. TSAMARADISKA N. RAHMADINA


(C011181506)

(C011181519)

11. NUR RISQI NUR ILMI (C011181529)

12. CLARISA TUNGABDI (C011181539)

13. PUTRI SYAFA YULIANI (C011181549)

14. STEFAN CANDRA SAERANG (C011181559)

15. NURUL FITRIAH AINULLAH (C011181571)


Laki-laki 28 tahun datang ke IGD Rumah
Sakit dengan keluhan nyeri dan deformitas pada
daerah kanannya. Dari anamnesis didapatkan pasien
ditabrak sepeda motor lain dari arah kanan dengan
kecepatan tinggi. Saat kejadian tidak terjadi benturan
pada daerah kepala dan pasien dapat mengingat
semua kejadiannya. Dari pemeriksaan tanda tanda
vital didapatkan frekuensi nadi 120x/menit dengan

SKENARIO tekanan darah 90/65 mmHg, frekuensi pernapasan


22x/menit. Pada pemeriksaan fisik tampak adanya

2 deformitas pada paha kanan disertai dengan


hematom di bagian tengah. Tidak didapatkan luka
terbuka pada paha kanan. Tungkai kanan lebih
pendek sekitar 2cm dibandingkan dengan tungkai
kiri. Arteri tibialis posterior dan dorsalis pedis teraba
lemah dan cepat dengan capillary refill time yang
melambat.

3
KATA KUNCI
 Laki-laki, 28 tahun

 Tidak ada benturan pada daerah kepala

 TTV:

Nadi : 120x/menit

TD : 90/65 mmHg

Pernapasan: 22x/menit

 Nyeri dan Deformitas pada paha kanan

 Hematom pada paha kanan dibagian tengah

 Tidak ada luka terbuka pada paha kanan

 Tungkai kanan lebih pendek 2 cm dibandingan tungkai kiri

 A. Tibialis posterior dan dorsalis pedis teraba lemah dan cepat dengan

 Capillary Refill Time yang melambat


PEMERIKSAAN
PENUNJANG

X-RAY ANGIOGRAPHY MRI

5
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Differential
No Fraktur Dislokasi
Diagnosis
1 Gejala Klinis 1.Nyeri 1.Nyeri pada sendi
2.Deformitas 2.Gangguan pergerakan sendi
3.Bengkak 3.Pembengkakan sendi
4.Gangguan vaskuler 4.Pemendekan tulang
5.Syok hypovolemik 5.Deformitas
6.Pemendekan tulang
7.Gangguan saraf

2. Lokasi 1.Diafisis 1.Intraartikular


2.Metafisis
3.Intraartikular
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fraktur dan dislokasi?
2. Bagaimana etiologi fraktur dan dislokasi?
3. Bagaimana klasifikasi fraktur dan dislokasi?
4. Bagaimana alur fraktur dan dislokasi?
5. Bagaimana tahap penyembuhan tulang?
6. Bagaimana penanganan awal fraktur dan dislokasi?
7. Bagaimana tata laksana fraktur dan dislokasi?
ANATOMI
TUNGKAI
BAWAH
ANATOMI
TUNGKAI
BAWAH
ANATOMI TUNGKAI BAWAH
FRAKTUR & DISLOKASI
Fraktur adalah hilangnya Dislokasi adalah keadaan
kontinuitas tulang, tulang dimana tulang tulang
rawan sendi, tulang rawan yang membentuk sendi
tidak lagi berhubungan
epifisis, baik bersifat total secara anatomis (tulang
maupun parsial. lepas dari sendi) .
11
ETIOLOGI FRAKTUR

TRAUMA LANGSUNG TRAUMA TIDAK LANGSUNG


1. Fraktur terjadi di daerah yang 1. Trauma dihantarkan dari daerah yang
mengalami tekanan langsung lebih jauh dari fraktur

2. Biasanya kominutif 2. Jaringan lunak utuh

3. Jaringan lunak mengalami kerusakan

12
ETIOLOGI DISLOKASI

TRAUMA OLAHRAGA TRAUMA YANG TIDAK


BERHUBUNGAN DENGAN
OLAHRAGA

13
KLASIFIKASI FRAKTUR

 Fraktur Traumatik
KLASIFIKASI  Fraktur Patologis
ETIOLOGIS
 Fraktur Stress

 Berdasarkan Lokasi
 Berdasarkan konfigurasi K L A S I F I K A S I
 Berdasarkan ekstensi RADIOLOGIS  Fraktur Tertutup
KLASIFIKASI
 Berdasarkan hubungan  Fraktur Terbuka
KLINIS
antara fragmen dengan  Fraktur dengan
fragmen lainnya. Komplikasi

14
KLASIFIKASI DISLOKASI

DISLOKASI  Terjadi sejak lahir akibat


CONGENITAL kesalahan pertumbuhan, paling
sering terlihat pada pinggul.

DISLOKASI
 Akibat penyakit sendi SPONTAN
dan atau jaringan sekitar ATAU DISLOKASI  Kedaruratan ortopedi
sendi. PATOOGI TRAUMATIC akibat edema.

15
FRAKTUR PATHWAYS
DISLOKASI PATHWAYS
1 HEMATOM

2 PROLIFERASI SEL

PENYEMBUHAN
3 PEMBENTUKAN KALUS
TULANG
Proses penyembuhan tulang dapat dibagi
dalam 4 stadium, yaitu:

4 FASE KONSOLIDASI

5 REMODELLING

18
TERAPI AWAL FRAKTUR

Penatalaksanaan Kegawatan Fraktur:

PERHATIKAN REPOSISI, PASANG BIDAI RESUSITASI ABCDE


(LASERASI, BENGKAK, IMOBILISASI, SEBELUM PASIEN
DEFORMITAS) RESTORASI DIBAWA KE RS

 Airway : jaga jalan napas,


bersihkan jalan napas
 Breathing : berikan oksigen
 Circulation : pasang infus
intravena dan transfusi darah
 Disability : kaji tingkat
kesadaran dan penilaian GCS
pada pasien mengalami trauma
berat
 Exposure : jaga lingkungan
pasien (hindari kedinginan).
19
TERAPI AWAL DISLOKASI

Penatalaksanaan Awal Dislokasi:

R I C E
REST ICE COMPRESSION E L E VA S I
( I S T I R A H AT ) (KOMPRES (PEMASANGAN (MENINGGIKAN
DENGAN ES) PEMBALUT BAGIAN
TEKAN) DISLOKASI)

20
Reduksi tertutup

TATA L A K S A N A Pemeriksaaan vascular secara serial

Pembedahan bila ada cedera vaskular

Fasciotomi bila ada sindroma kompartemen

21
THANK YOU!
23

Anda mungkin juga menyukai