scenario 1
skenario
1. wanita 28 tahun
2. ada benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek
3. Benjolan sudah dirasakan selama 7 bulan yang lalu dan kadang – kadang terasa nyeri
4. 2 bulan terakhir benjolan dirasakan semakin membesar.
Pertanyaan
1. Jenis Kelamin
2. Faktor genetik
3. Mutasi gen
4. Faktor usia
5. Faktor hormonal
6. Intake alcohol
7. Pemakaian kontrasepsi oral
Desen, Wan. 2013. Buku Ajar Onkologi Klinik FKU. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI
3. PATOGENESIS BENJOLAN PAYUDARA
GENETI DIDAPAT MAKANA
K HORMONAL
(LINGKUNGAN) N
KEGAGALA
MUTASI N
BRCA1 & HIPERPLASIA HCAs
PERBAIKAN
BRCA2 SEL MAMMAE
DNA
KERUSAKAN
PROLIFERA
DNA
AKTIVASI SI
PROMOTIN SEL
G MALIGNA
MUTASI GEN
ONCOGENSI
SOMATIK
S
INAKTIVASI TUMOR
TUMOR PAYUDARA
Sumber : Gani.2019.Jurnal Kanker SUPRESSOR
Payudara.Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. GEN
4. Langkh-langkah diagnostik
Anamnesis :
a. Keluhan utama :
Benjolan di payudara sejak kapan? Ukuran benjolan saat ditemukan?
Berapa jumlahnya, dan dimana lokasi pertama kali ditemukan?
Apakah benjolan hilang timbul atau menetap?
Apakah benjolan bertambah besar? Seberapa cepat pembesarannya?
Apakah disertai luka dikulit? Sejak kapan luka dikulit?
Apakah keluar cairan dari puting, berwarna apa?
Apakah ada puting yang retraksi, meninggi atau melipat?
Adakah rasa nyeri?Apakah disertai demam? atau adakah gejala lain yang menyertai?
b. Riwayat sebelumnya :
Biopsi atau operasi tumor jinak payudara atau tempat lain
Pernah menderita tumor atau kanker lain
Adanya riwayat radiasi daerah dada
c. Riwayat keluarga :
Sehubungan dengan penyakit kanker payudara pada garis
keturunan ibu
Riwayat kanker yang lain
Hubungan keluarga : ibu, adik, kakak, bibi
d. Riwayat faktor resiko :
Usia menarche
Umur melahirkan anak pertama
Riwayat menyusui, berapa anak dan lamanya setiap menyusui
Pemakaian kontrasepsi hormonal, jenis dan lama
Jumlah kehamilan
Usia menopause
Pemakaian sulih hormon
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
Simetrisitas posisi pasien duduk, tangan di pinggang
Simetrisitas posisi pasien membungkuk (bending)
Adakah nodul jumlah dan letak
Adakah perubahan warna kulit
Adakah luka/borok
Adakah bengkak pada kulit
Adakah nipple discharge
Adakah dimpling pada saat pasien mengangkat tangan
Adakah kelainan, perubahan warna kulit atau benjolan
tampak pada axilla maupun supraclavicula
Melakukan manuver pectoralis
Pedoman Keterampilan Klinis Pemeriksaan Payudara. Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta . 2019
Palpasi : Meliputi kedua payudara, Dimulai dari yang sehat, Menggunakan dua tangan, Tangan pasien di atas kepala,
Pemeriksaan axilla dan supraclavicula
Pedoman Keterampilan Klinis Pemeriksaan Payudara. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta . 2019
5.Perbedaan tumor jinak dan ganas pada payudara
6. Diferensial diagnosis
1. fibroadenoma
Pengertian
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang dibentuk oleh jaringan fibrous stroma dan proliferasi epitel
lobulus. Tumbuh pada lobulus sebagai akibat dari peningkatan sensitifitatas terhadap estrogen. Distribusi
lokasi yang paling sering adalah dilateral atas, payudara kiri lebih sering terkena dibanding yang kanan.
Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
2. Mammografi
3. Duktografi
4. Biopsi
5. MRI
6. USG payudara
Ca mamae
Pengertian
Kanker payudara (KPD) merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus
maupun lobulusnya.
Faktor resiko
-Jenis kelamin wanita
->50 tahun
-Riwayat keluarga dan genetic
-Riwayat penyakit payudara sebelumnya
-Riwayat menstruasi dini (<12thn) atau menarche lambat (>55thn)
-Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui)
-Hormonal
-Obesitas
-Konsumsi alkohol
-Riwayat radiasi diinding dada
-Faktor lingkungan
Pencegahan primer
Pencegahan (primer) adalah usaha agar tidak terkena kanker payudara. Pencegahan pri mer berupa mengurangi atau
meniadakan faktor-faktor risiko yang diduga sangat erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara.
Pencegahan primer atau supaya tidak terjadinya kanker secara sederhana adalah mengetahui faktor -faktor risiko
kanker payudara dan berusaha menghindarinya.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah melakukan skrining kanker payudara. Skrining kanker payudara adalah pemeriksaan
atau usaha untuk menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada seseorang atau kelompok
orang yang tidak mempunyai keluhan
-Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
-Periksa Payudara Klinis (SADANIS)
-Mammografi skrining
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Keluhan utama:
-Benjolan dipayudara
-Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
-Nipple discharge, retraksi putting susu, dan krusta
-Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
-Benjolan ketiak dan edema lengan
Keluhan tambahan:
-Nyeri tulang (vertebra, femur)
-Sesak dsb
Pemeriksaan fisik:
Pemeriksaan ini dilakukan secara sistematis, inspeksi dan
palpasi.
Inspeksi dilakukan dengan pasien duduk, pakaian atas dan bra
dilepas dan posisi lengan di samping, di atas kepala dan
bertolak pinggang. Inspeksi pada kedua payudara, aksila dan
sekitar klavikula yang bertujuan untuk mengidentifikasi tanda
tumor primer dan kemungkinan metastasis ke kelenjar getah
bening.
Palpasi payudara dilakukan pada pasien dalam posisi terlentang (supine), lengan ipsilateral di atas kepala dan
punggung diganjal bantal. kedua payudara dipalpasi secara sistematis, dan menyeluruh baik secara sirkular ataupun
radial. Palpasi aksila dilakukan dilakukan dalam posisi pasien duduk dengan lengan pemeriksa menopang lengan
pasien. Palpasi juga dilakukan pada infra dan supraklavikula.
fibrocystic
KELAINAN JINAK DAN GANAS PADA PAYUDARA (Diseases of the Breast)Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk, M.Kes
DIVISI BEDAH ONKOLOGI DEPARTEMEN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
7. Pemeriksaan penunjang
Tumor marker
1. Pada kanker payudara tumor marker yang biasanya dilakukan adalah CA 15.3 dan CEA dengan mengambil sampel darah.
2. tumor marker yang tinggi > indikasi adanya suatu proses yang tidak normal di dalam tubuh akibat kanker.
3. Kurang bermanfaat untuk diagnosis, bermanfaat untuk dalam follow up.
Pemeriksaan Lainnya
1. Ro Thorax > Metastasis paru-paru
2. Bonescan > Metastasis tulang
3. Computed Tomography Scan > Detail letak tumor/metastasis
4. Positron Emission Tomograpy (PET) Scan.
Cairan glukosa radioaktif disuntikan pada pasien. Sel kanker (metabolism tinggi) akan menyerap lebih cepat cairan glukosa
tersebut dibandingkan sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada PET scan.
KELAINAN JINAK DANGANAS PADA PAYUDARA (Diseases of the Breast)Dr. dr. Prihantono, Sp.B(K)Onk, M.KesDIVISI BEDAH ONKOLOGIDEPARTEMEN ILMU
BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
8.Penangan tumor
Pengobatan (Terapi)
Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan kombinasi antara operasi, radiasi dan
kimia (kemoterapi). Tumor ganas jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan di angkat
.selanjutnya kekambuhan juga jarang terjadi. Tumor ganas tidak memerlukan terapi radiasi maupun
kemoterapi. Berbeda dengan tumor jinak, hanya kanker stadium yang sangat awal saja yang dapat diterapi
dengan operasi , selebihnya biasanya diterapi kombinasi antar ketiga macam jenis komplikasi terapi di atas.
DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah
termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA
microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari tumor
Silverman Ir. S., Eversole L. R., Truelove E L, 2001, Exsentials of Oral Medicine, BC Decker Inc. Hamilton,
London
9. Hukum berobat
Dari Usamah bin Syarik berkata, ada seorang arab baduwi berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam : “Wahai Rosulullah, apakah kita berobat?’ Nabi bersabda, ‘berobatlah, karena sesungguhnya Allah
tidak menurunkan penyakit, kecuali pasti menurunkan obatnya, kecuali satu penyakit (yang tidak ada
obatnya),’’ mereka bertanya,’’apa itu’’ ? Nabi bersabda,’’penyakit tua.’’ (HR.Tirmidzi )
Wajib
Berobatnya seseorang dari penyakit yang menyebabkan ia meninggalkan perkara wajib padahal dia
mampu berobat.
Sunnah
Jika tidak berobat berakibat lemahnya badan tetapi tidak sampai membahayakan diri dan orang lain,
tidak membebani orang lain, tidak mematikan, dan tidak menular.
Mubah
Jika sakitnya tergolong ringan, tidak melemahkan badan dan tidak berakibat seperti kondisi hukum
wajib dan sunnah untuk berobat.
Haram
Jika berobat dengan sesuatu yang haram atau cara yang haram seperti ke dukun, ilmu hitam lainnya
yang mengarahkan kepada kesyirikan dengan khomer/minuman keras, atau sesuatu yang haram
lainnya.
Pandangan dalam islam
Rasulullah ﷺbersabda, “Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit atau semacamnya, kecuali
Allah akan menggugurkan bersama dengannya dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
“Sesungguhnya besarnya pahala itu berbanding lurus dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia
akan menguji mereka. Siapa yang ridha, baginya ridha(Nya), namun siapa yang murka, maka baginya kemurkaan(Nya).” (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah).
Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda:“Jangan sampai seorang di antara kalian berharap kematian karena sebuah kesusahan yang
menimpanya. Maka berdoalah, “Ya Allah, hidupkan akau selagi kehidupan lebih baik bagiku dan matikan aku bila kematian lebih baik
bagiku.” Demikian Abu Ishaq As-Syairazi di dalam kitabnya al-Muhdzdzab. Wallahu a’lam