Plato merupakan seorang filsuf Yunani dengan beberapa pemikiran yang terkenal
paling berpengaruh tentang manusia, dunia ide, etika, maupun tentang negara ideal dan
politik. Menurut Plato, manusia merupakan makhluk ganda yang terbentuk dari material dan
nonmaterial yang merepresentasikan raga dan jiwa. Keduanya bukan kesatuan, namun
keduaan (dualisme). Raga/badan/tubuh yang lekat dengan dunia indera dianggap sebagai
suatu material fisik yang dapat berubah, hancur, dan karenanya tidak abadi, sedangkan jiwa
adalah nonmaterial yang tidak bersifat fisik, abadi, dan dapat menyelidiki dunia ide. Apa
yang dirasakan oleh dunia pengamatan secara empiris tidak layak dipercaya karena badan
hanyalah alat/wadah bagi jiwa, sedangkan kebenaran serta kesempurnaan sesungguhnya
adalah milik dunia ide karena disanalah tempatnya akal dan rasio manusia.
Plato meyakini bahwa “jiwa” sebenarnya sudah ada jauh sebelum bersatu dengan
badan. Jiwa menempati dunia ide dan menikmati kepuasan dengan mengerti ide-ide yang
sempurna itu, dan ketika jiwa tidak bisa memusatkan perhatian pada ide-ide itu, masa
terjadilah “hukuman” yaitu penyatuan jiwa dengan fisik. Jiwa akan kembali memperoleh
kebebasannya ke dunia ide setelah tugasnya selesai di dunia pengamatan. Eksistensi manusia
dimulai ketika jiwa bersatu dengan badan, maka manusia juga disebut memiliki pra-eksistensi
yakni sebelum kedua unsur itu bersatu. Lebih jelasnya, Plato menggambarkan hubungan jiwa
dan tubuh seperti kampak. Jika kampak dianggap benda hidup, metal dan kayu adalah bentuk
fisiknya (raga) sedangkan kemampuannya untuk membelah adalah jiwanya. Kampak tidak
bisa disebut kampak bila tidak dapat membelah, melainkan hanya metal dan kayu. Seperti
itulah jiwa yang membuat tubuh memiliki kehidupan (Ghoni, 2016).
REFERENSI
Abidin, Z .2006. Filsafat Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ghoni, A. 2016. BAB III Manusia dalam Pandangan Plato. Diakses tanggal 14 Februari 2021
dari http://eprints.walisongo.ac.id/5826/4/BAB%20III.pdf
Parmono, M. 2009. ‘Kultur Objektivitas Tubuh: Filsafat Dualisme Cartesian’. Jurnal Ilmu
Humaniora, vol. 6. No. 2, hh 148-157.
Siswanto, j. 2006. ‘Spiritualitas Filsafat Kontemporer (Memahami “Peran” dan “Relevansi”
Tuhan dalam Evolusi Kehidupan)’. Jurnal Filsafat, vol. 16, no. 3, hh 229-242.