1: 61-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p11
Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti
No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018
61
Buletin Veteriner Udayana Gelgel dan Sudipa
62
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 61-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p11
dengan rata-rata 29.85 koloni tiap plate) yang ekstrim, misalnya keadaan kering,
daripada kandang yang menggunakan pemanasan, keadaan asam, dan sebagainya.
metode pemanasan dengan kompor (182 Menurut Nikcli et al. (1999) dalam
koloni, dengan rata-rata 26 koloni tiap stabilitas panas dari hasil spora bakteri,
platenya). Sedangkan hasil dari Uji T tidak bisa dihilangkan dengan cara
menunjukkan bahwa perlakuan sterilisasi sterilisasi mendidih yang menggunakan
tidak memiliki perbedaan signifikan antara panas basah, sehingga harus dilakukan pada
perlakuan sterilisasi dengan perlakuan temperatur lebih tinggi dan tekanan
desinfeksi (P>0,05). autoklaf. Lama waktu sterilisasi 8 menit
Hasil kurang maksimal dengan dan 12 menit dapat membunuh bakteri
menggunakan sterilisasi panas thermofilik sehingga tidak terdapat
kemungkinan terjadi akibat suhu yang pertumbuhan.
kurang diatur dan waktu perlakuan yang
Tabel 1 Jumlah Koloni yang Tumbuh pada
kurang lama. Menurut Anton (2003) Blood Agar
sterilisasi yaitu proses mematikan semua
Sampel Desinfeksi Pemanasan
mikroorganisme dengan pemanasan,
dengan tujuan membebaskan bahan dari 1 11 13
semua mikroba perusak. Pada spesies yang 2 12 18
sama, endospora dapat bertahan pada 3 15 20
kondisi lingkungan yang dapat membunuh
4 26 21
sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora
dapat dibunuh pada suhu 100˚C, yang 5 41 24
merupakan titik didih air pada tekanan 6 52 27
atmosfer normal. Pada suhu 121˚C 7 52 29
endospora dapat dibunuh dalam waktu 4 –
5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat Total 209 182
dibunuh hanya dalam waktu 6 – 30 detik Rata-Rata 29.85 26
pada suhu 65˚C. Spora bakteri adalah
struktur tahan terhadap keadaan lingkungan
Klebsiella Sp. 3% 5% 4%
Streptococcus Sp. 0 6% 3%
63
Buletin Veteriner Udayana Gelgel dan Sudipa
64
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 61-66
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p11
inhalasi dan menyebabkan pneumonia, atau untuk melaksanakan penelitian ini, melalui
menyebabkan bakteriemia apabila program Hibah Unggulan Program Studi.
mencapai sirkulasi (Murwani et al. 2017). DAFTAR PUSTAKA
Melihat jenis bakteri yang ditemukan
dilapangan, sanitasi dan kebersihan Ardana IBK. 2011. Strategi pencegahan
kandang memegang peranan penting penyakit infeksius pada peternakan
didalam proses pengurangan infeksi bakteri broiler berbasis laboratorium. Buletin
diatas. Selain sanitasi dan kebersihan Veteriner Udayana. 3(1): 51-59.
kandang, kebersihan peralatan pakan serta Anton W. 2008. Mikrobiologi Umum.
air minum perlu juga diperhatikan agar Universitas Brawijaya: Malang.
cemaran bisa diturunkan. Pada penelitian Info Medion. 2012. Poin penting desinfeksi
ini, walaupun sudah menggunakan dua dan istirahat kandang.
metode yaitu sterilisasi dan desinfeksi http://info.medion.co.id/broiler/tata-
namun cemaran bakteri masih ada di dalam laksana/39-tata-laksana/875-poin-
kandang. Hal ini kemungkinan terjadi penting-desinfeksi-dan-istirahat-
akibat kandang yang tipe terbuka (Open kandang.html diakses pada tanggal 13
House), tanpa adanya plafon sehingga Februari 2018
cemaran bakteri masih bisa masuk melalui Jahja JL, Lestraningsih N, Fitria,
angin dan debu di bagian atap kandang. Murwijati, Suryani T. 2006. Penyakit-
penyakit Penting pada Ayam. Bandung.
SIMPULAN Rizal, Muchamad S, Sumaryati E,
Simpulan Suprihana. 2016. Pengaruh waktu dan
suhu sterilisasi terhadap susu sapi rasa
Metode sterilisasi kandang dengan
coklat. J. Ilmu-Ilmu Pertanian Agrika.
pemanasan menggunakan kompor sedikit
10(1): 20-30.
lebih efektif daripada desinfeksi dengan
Shankar BP. 2008. Common respiratory
menggunakan desinfektan dilihat dari
diseases of poultry. Vet. World. 1(7):
jumlah koloni bakteri yang tumbuh,
217-219.
walaupun selisih kedua metode tersebut
Sutardi LN, Wientarsih I, Handharyani E,
sangat sedikit.
Andriani, Setiyono A. 2015. Indonesian
wild ginger (Zingiber sp) extract:
Saran
Antibacterial activity against
Hasil penelitian ini menunjukkan
Mycoplasma gallisepticum. IOSR J.
bahwa metode sterilisasi mampu menekan
Pharm. 5(10): 59-64.
pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan
Sofos JN. 2008. Challenges to meat safety
metode desinfeksi, namun cemaran bakteri
in the 21st century. Meat Sci. 78: 3-13.
masih ada. Hal ini disebabkan penelitian ini
Kementrian Pertanian. 2014. Manual
menggunakan kandang yang terbuka (Open
Penyakit Unggas. Direktorat Jendral
House) sehingga setelah dilakukan
Peternakan dan Direktorat Kesehatan
perlakuan bakteri masih bisa masuk
Hewan
kedalam kandang, maka dari itu perlu
Kementrian Pertanian. 2015. Outlook
dilakukan penelitian lanjutan untuk
Komoditas Pertanian Sub Sektor
menguji perlakuan di kandang tertutup
Peternakan Daging Ayam. Pusat Data
(Closed House).
dan Sistem Informasi Pertanian
UCAPAN TERIMA KASIH Lafont JP, Maryvone D, Elena MD,
Kami mengucapkan terima kasih Hauteville, Breed A, Sansonetti JP.
kepada Lembaga Penelitian dan 1987. Persence and expression of
Pengabdian Masyarakat Universitas aerobactin genes in virulen avian strains
Udayana yang telah menyediakan dana of Eschericia coli. J. Infect Immune. 55:
193-197.
65
Buletin Veteriner Udayana Gelgel dan Sudipa
Murwani S, Qosimah, Dahliatul A, Indah Tabbu CR. 2000. Penyakit Ayam dan
A. 2017. Penyakit Bakterial pada Penanggulangannya. Vol 1. Kanisius.
Ternak Hewan Besar dan Unggas. UB Yogyakarta.
Press. Toelle, Novianti N, Lenda V. 2014.
Nikelin JK, Graeme C, Pagel T. 1999. Identifikasi dan Karakteristik
Microbiology Bloss Scientific Staphylococcus Sp. dan Streptococcus
Publishere. Sp. dari Infeksi Ovarium Pada Ayam
Tabbu CR. 2000. Penanggulangannya Petelur Komersial. Jurnal Ilmu Ternak.
Penyakit Bakterial, Mikal Dan Viral. 1(7): 32–37.
Yogyakarta; Kanisius, Pp. 238-243.
66