1 Electroanalytical Chemistry
1 Electroanalytical Chemistry
Disusun oleh
Sulfikar
Jurusan Kimia FMIPA UNM
Pendahuluan
• Metode elektroanalitik Pengukuran potensial
mencakup pengukuran listrik yang terbentuk
arus listrik yang antara sepasang elektroda
mengalir di antara yang direndam dalam
sepasang elektroda larutan yang diukur/diuji
yang direndam di dalam (metode potensiometri)
larutan yang diukur/uji
(metoda voltametri dan i,v ~konsentrasi analit.
amperometri),
atau
Pendahuluan
• Merupakan penerapan • Reduksi: membutuhkan
proses reduksi oksidasi elektron
yang terjadi pada • Oksidasi: menghasilkan
permukaan atau di elektron
dalam 2 elektroda.
• Tempat terjadinya
• Satu elektroda tempat reduksi disebut katoda
terjadi reduksi, satunya
lagi tempat terjadi
oksidasi • Tempat terjadinya
oksidasi disebut anoda
Pendahuluan
• Reaksi reduksi saja dan • Jika ditempatkan terpisah,
reaksi oksidasi saja, disebut mesti ada penghubung
setengah-reaksi. antara kedua elektroda agar
terjadi difusi ion (transfer
• Masing-masing elektroda muatan), yaitu jembatan
dengan setengah reaksinya, garam.
disebut setengah sel. • Jembatan garam
• Elektroda, atau setengah-sel dibutuhkan hanya jika
ini bisa ditempatkan reaktan atau produk pada
terpisah atau tidak. katoda atau anoda saling
bereaksi.
• Jika kedua elektroda
terhubung, maka disebut
sel elektrokimia.
Pendahuluan
Elektroda di tempat yang Elektroda di tempat terpisah
sama
Sel Elektrokimia
• Sel Galvani: reaksi redoks • Sel elektrolisis:
yang terjadi melepaskan memerlukan energi listrik
energi listrik secara dari luar untuk memicu
spontan. Misalnya baterai reaksi reduksi atau
oksidasi.
• Elektron dilepaskan pada
anoda, tempat terjadi • Anoda (+) positif
oksidasi. • Katoda (-) negatif
• Anoda (-) negatif
• Katoda (+) positif
Termodinamika Sel
Pada P dan T tetap, Jika
Perubahan energi bebas yang • E > 0 → ΔGP,T < 0, reaksi sel
terjadi dalam proses berlangsung spontan
elektrokimia suatu sel:
= -nFE
• E < 0 → ΔGP,T > 0, reaksi sel
ΔGP,T
berlangsung tidak spontan
n = jumlah elektron yang
dipindahkan pada reaksi • E = ΔGP,T = 0, (mis. Baterai
redoks yang sudah mati) reaksi sel
F = Konstanta Faraday berada pada keadaan
E = voltase sel
setimbang.
Kecenderungan terjadinya reaksi =
Potensi
• Setiap setengah-reaksi • Metode potensiometri
mempunyai mengukur perbedaan
kecenderungan (potensi) potensi tersebut dan
yang berbeda untuk berdasarkan potensi ini,
terjadi. menghitung konsentrasi
• Misalnya: analit.
Na, Mg, Al dalam air.
• Untuk itu, dibuatlah tabel
standar potensi reduksi.
2. Suatu gelas kimia diisi dengan larutan 0.0200M KMnO4, 0.00500M MnSO4, dan
0.500 M H2SO4; Satu gelas kimia lainnya diisi dengan 0.150 M FeSO4 dan
0.00150M Fe2(SO4)3. Kedua gelas dihubungkan dengan jembatan garam, dan
pada masing-masing gelas diberi elektroda platina. Elektroda tersebut
dihubungkan dengan kawat dan voltmeter. Berapa potensi tiap setengah-sel (a)
Sebelum reaksi dan setelah reaksi? Berapa potensi selnya pada saat (b) awal
reaksi? (c) setelah reaksi mencapai kesetimbangan? Kita anggap bahwa H2SO4
terionisasi sepenuhnya dan dalam volume yang sama di setiap gelas.
Jawab:
Referensi:
1. Pratyot Patnaik. Dean’s Analytical Chemistry, 2nd Edition. McGraw Hill.
2. Michael Cooke, Colin F. Poole. Encyclopedia of Separation Science. Academic Press.
2000.
3. FW. Fifield, D. Kealey. Principles and Practice of Analytical Chemistry. 5th Edition.
Blackwell Science. 2000.
4. Gary Christian. Analytical Chemistry. 5th Edition. John Wiley & Sons 2004.
5. John Kenkel. Analytical Chemistry for Technician. 3rd Ed. CRC Press. 2003.