Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis attachment

1. Mahkota Silinder (Cylindrical crowns)

Jenis tipe ini, yaitu mahkota teleskopik bentuk asli yang memiliki ciri mahkota bagian
dalam yang bersisi sejajar. Retensi dihasilkan dari gesekan antara mahkota bagian dalam dan
bagian luar. Desain ini dikembangkan oleh Haupl dan Böttger seperti yang disebutkan oleh
Langer dan Behrv.
Desain cylindrical memiliki keunggulan retensi yang besar, dan estetika yang bagus di area
marginal. Namun, pembuatan mahkota ini sangat sulit karena diperlukan kesesuaian yang
sempurna dan akurat di antara kedua mahkota tersebut. Selain itu, sebagai akibat dari gesekan
konstan, laju keausan permukaan logam meningkat dan terjadi aksi tuas. Oleh karena itu, tipe ini
hanya dapat digunakan pada abutmen dengan jaringan pendukung yang membutuhkn banyak
retensi (Hakkoum & Wazir, 2018).

Gambar... Cylindrical crowns a. abutmen, b. mahkota bagian dalam, c. mahkota bagian luar
(Hakkoum & Wazir, 2018)

2. Mahkota kerucut (Conical crowns)

Conical crowns pertama kali dijelaskan oleh K. H. Körber pada tahun 1958.Mahkota
bagian dalam pada tipe ini berbentuk kerucut. Jadi, permukaan aksial itu meruncing secara
oklusal dalam sudut tertentu yang disebut sudut konvergensi (atau lancip). Retensi diperoleh
dengan tindakan wedging. Semakin kecil sudut konvergensi, semakin besar gaya retensi (Sakar,
2015).
Sudut konvergensi 6o direkomendasikan. Ini menghasilkan gaya retensi 5-10 N. Shiba
menyebutkan bahwa sudut 4o- 8o dapat digunakan sesuai dengan panjang mahkota dan gerakan
fisiologis penyangga. Beberapa penulis merekomendasikan sudut 2o untuk mempertahankan
retensi yang diterima implan (Hakkoum & Wazir, 2018).
Desain kerucut lebih sering digunakan daripada desain silinder karena lebih mudah dalam
fabrikasi dan tidak terlalu berbahaya bagi penyangga dan jaringan pendukungnya. Desain ini
juga memiliki keuntungan dalam menentukan gaya yang akan diterapkan pada setiap abutmen
dengan memilih sudut konvergensi sesuai dengan situasi klinis, mampu memulihkan fungsi
fonetik, pengaturan stabilitas oklusal, pelestarian sisa alveolar ridge, stabilisasi sendi
temporomandibular, estetika yang baik, dan mampu menjaga kesehatan periodontal. Namun,
desain kerucut memiliki kelemahan yaitu penurunan retensi setelah beberapa saat digunakan
(Sakar, 2015).

3. Desain elastis (Resilient designs)

Desain ini disebut desain non-rigid, karena memungkinkan kebebasan dalam pergerakan
vertikal dan rotasi antara mahkota bagian dalam dan bagian luar. Dapat dicapai dengan beberapa
modifikasi pada mahkota bagian dalam, mahkota bagian luar, atau keduanya. Modifikasi ini
menghasilkan pengurangan kontak intim dan penciptaan ruang antara mahkota bagian dalam dan
bagian luar.
Mahkota double Marburg adalah desain elastis yang terkenal. Ini didasarkan pada sistem
clearance fit di mana hanya sepertiga serviks dari mahkota bagian dalam yang sejajar dengan
mahkota bagian luar yang menyediakan ruang antara mahkota. Ruang ini memungkinkan
gerakan lateral kecil di antara mahkota dan mencegah terjadinya stres. Dalam desain Hofmann
dan Ludwig, separuh serviks dari mahkota bagian dalam berbentuk paralel sedangkan separuh
oklusal berbentuk kerucut dengan jarak 0,2-0,5 mm antara mahkota di daerah oklusal. Yalisove
memperkenalkan desain kerucut di mana kontak antara mahkota dibatasi pada 2 pertiga oklusal,
sementara ada jarak 0,003-0,010 inci antara mahkota di sepertiga serviks memungkinkan rotasi
mahkota luar dan mencegah gesekan yang tidak diinginkan.
Desain resilient memberikan hubungan yang lentur antara abutment dan gigi tiruan,
menyelaraskan jaringan dengan elastis, menghasilkan distribusi gaya yang lebih baik, dan
meningkatkan kekuatan abutmen. Desain yang kuat mungkin menguntungkan dalam kasus
beberapa gigi penyangga yang tersisa atau lemah, dan dalam situasi perluasan distal. Studi
menunjukkan bahwa desain yang lentur berhasil jika digunakan pada gigi palsu yang didukung
implan (Hakkoum & Wazir, 2018).

4. Modified design
Beberapa sistem dikembangkan dengan modifikasi yang cukup besar dalam konsep
mahkota ganda. Sebagian besar bergantung pada penggabungan sistem teleskopik dengan jenis
attachment lain:

 Magnotelescopic crowns

 O-ring coping attachment

 Prefabricated telescopic attachments (Hakkoum & Wazir, 2018).

Sumber :
Hakkoum, M. A., & Wazir, G., 2018. Telescopic denture. The open dentistry journal, 12,
246.
Şakar, O. (Ed.)., 2015. Removable partial dentures: a practitioners’ manual. Springer.

Anda mungkin juga menyukai