I. PENDAHULUAN
bagi setiap individu, yang meliputi beberapa aspek yaitu memperbaiki estetis wajah,
susunan gigi, hubungan oklusi dan fungsi yang baik, keuntungan psikologi serta
gigi yang stabil setelah perawatan. Tujuan tersebut dapat diperoleh melalui rencana
yang baik antara rahang atas dan rahang bawah. Tindakan pencabutan tersebut
terkadang menyisakan ruang bekas pencabutan yang harus ditutup. Salah satu cara
yang digunakan untuk menutup ruang bekas pencabutan gigi adalah dengan
melibatkan adanya gaya tarik atau dorong untuk menghasilkan gerakan gigi di
sepanjang kawat busur melalui braket yang ditempelkan . Alat yang umum digunakan
pada tahap tersebut adalah coil spring ataupun bahan elastomer pada kawat busur
kemudian mengalami perubahan slot vertikal menjadi slot horizontal untuk mengatasi
1
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 2
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
kelemahan teknik ribbon arch dalam mengendalikan posisi akar (Proffit, 2000).
Teknik preadjusted Edgewise atau disebut juga straight wire appliance, setiap braket
memiliki spesifikasi seperti torque, toe in, toe out, sudut tip. Pada tahun 1970, braket
overcorrection. Overcorrection dilakukan dengan tujuan agar pada saat alat cekat
ortodontik dilepas gigi yang masih dalam proses penyesuaian akan bergerak ke posisi
yang ideal. Braket dengan spesifikasi Roth banyak digunakan oleh ortodontis (Graber
dkk., 2012).
disebut braket self ligating . Tujuan awal pembuatan desain braket ini adalah untuk
mengurangi friksi yang terjadi antara braket dengan kawat busur. Pada braket jenis
ini tidak menggunakan ligasi elastomerik maupun ligasi stainless steel, melainkan
dari mekanisme yang dibuat pada braket itu sendiri sehingga memiliki kemampuan
Braket self ligating sering dinyatakan memiliki keuntungan friksi yang rendah
jika dibandingkan braket konvensional. Hal ini terjadi karena tidak digunakan ligatur
elastomer ataupun logam untuk memasang kawat busur kedalam slot braket. Keadaan
rendahnya gaya friksi yang terjadi sehingga gaya yang dibutuhkan untuk
Penutupan sisa ruang pencabutan atau space closing dilakukan setelah tahap
leveling dan unraveling. Ruang bekas pencabutan telah mengecil karena digunakan
untuk mengatasi diskrepansi pada lengkung gigi (Graber dkk., 2012). Alat ortodontik
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 3
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
menggunakan mekanisme sliding. Efisiensi dari mekanisme sliding dari kawat busur
melalui slot braket dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti koefisien friksi yang
terjadi antara braket dan kawat busur, ukuran kawat busur, dan degradasi gaya yang
Coil spring aktif pada kawat busur, digunakan untuk mendapatkan ruang atau
menggunakan alat ortodontik cekat (Smith, 2007). Coil spring memberikan kekuatan
ringan dan berkelanjutan, sehingga sesuai untuk pergerakan fisiologis gigi secara
ortodontik (Von Fraunhofer dkk., 1993). Coil spring dapat dibagi menjadi 2
kelompok , yaitu open coil spring dan closed coil spring. Open coil spring digunakan
untuk mendapatkan ruang dengan cara mengkompres diantara dua buah braket dari
gigi yang akan digerakkan, sedangkan closed coil spring digunakan untuk menutup
ruang dengan cara menarik coil spring tersebut (Boshart dkk., 1989). Gaya yang
dihasilkan oleh coil spring tergantung dari ukuran diameter kawat, diameter lumen,
Closed coil spring pada awalnya terbuat dari bahan logam stainless steel dan
kobalt kromium nikel. Closed coil spring yang terbuat dari bahan stainless steel
cenderung lebih murah dan dapat menghasilkan gaya yang besar untuk
pembuatan closed coil spring yang memiliki kemampuan menghasilkan gaya yang
lebih rendah namun konstan, tetapi secara ekonomi lebih mahal. Idealnya mekanisme
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 4
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
nyaman dan higienis bagi pasien, ekonomis, membutuhkan hanya sedikit manipulasi
dari operator ketika diaplikasikan dalam perawatan ortodontik cekat (Agarwal dkk.,
2011).
menggunakan beberapa metode seperti stainless steel closed coil spring, NiTi closed
coil spring, atau rantai elastomerik (Al-Sayagh dkk., 2011). Penelitian in vitro yang
stainless steel closed coil spring dan rantai elastomerik mengalami degradasi gaya
yang lebih besar jika dibandingkan dengan NiTi closed coil spring. Hal ini
menyebabkan penggunaan NiTi closed coil spring mulai dikenal luas, tetapi secara
ekonomis terlalu mahal jika dibandingkan dengan penggunaan stainless steel closed
dilakukan secara in vitro, sering digunakan model typodont (Sandra dkk., 2005).
mengevaluasi retraksi gigi kaninus dengan menggunakan closed coil spring NiTi pada
braket stainless steel dengan braket keramik, menunjukkan bahwa retraksi gigi
kaninus terjadi lebih besar pada braket stainless steel dibandingkan braket keramik.
B. Perumusan masalah
berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antara closed coil
preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self ligating?
3. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan closed coil spring NiTi dan
closed coil spring stainless steel pada braket preadjusted Roth ligasi
C.Tujuan Penelitian
1. Perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antara closed coil spring NiTi dan
2. Perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antar braket preadjusted Roth ligasi
3. Interaksi besar mesialisasi gigi posterior antara penggunaan closed coil spring
NiTi dan closed coil spring stainless steel pada braket preadjusted Roth ligasi
D. Manfaat Penelitian
preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self ligating
menggunakan closed coil spring NiTi dan closed coil spring stainless steel
ortodontik cekat.
E.Keaslian Penelitian
retraksi gigi kaninus dengan menggunakan closed coil spring NiTi dan rantai
elastomerik pada braket stainless steel dengan braket keramik pada simulasi
typodont, menunjukkan bahwa retraksi gigi kaninus terjadi lebih besar pada braket
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 7
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
stainless steel dibandingkan braket keramik. Dixon dkk., (2002) membandingkan tiga
metode space closing pada perawatan ortodontik yaitu menggunakan ligatur aktif,
rantai elastomerik, dan NiTi spring dengan menggunakan braket preadjusted Roth
spring menghasilkan space closing lebih besar dibandingkan yang lain. Agrawal dkk.,
(2008) membandingkan besar retraksi gigi kaninus dan besar anchorage loss antara
penggunaan braket preadjusted MBT konvensional dengan braket self ligating yang
dilakukan pada pasien, menunjukkan hasil yang secara statistic tidak berbeda.
pada braket preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self
ligating menggunakan closed coil spring NiTi dan closed coil spring stainless steel