Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH

LIGASI ELASTOMER DAN SELF


LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Tujuan perawatan ortodontik adalah untuk mendapatkan hasil sebaik mungkin

bagi setiap individu, yang meliputi beberapa aspek yaitu memperbaiki estetis wajah,

susunan gigi, hubungan oklusi dan fungsi yang baik, keuntungan psikologi serta

mempertahankan kesehatan jaringan pendukung sehingga menghasilkan kedudukan

gigi yang stabil setelah perawatan. Tujuan tersebut dapat diperoleh melalui rencana

perawatan yang baik dan optimal (Graber dan Swain, 1985).

Prosedur pencabutan gigi dalam perawatan ortodontik dilakukan untuk

mengatasi diskrepansi gigi-geligi yang berjejal atau mencapai hubungan interdigitasi

yang baik antara rahang atas dan rahang bawah. Tindakan pencabutan tersebut

terkadang menyisakan ruang bekas pencabutan yang harus ditutup. Salah satu cara

yang digunakan untuk menutup ruang bekas pencabutan gigi adalah dengan

melakukan mesialisasi gigi posterior. Tahap mesialisasi gigi posterior pada

perawatan ortodontik cekat dilakukan dengan menggunakan mekanika sliding, yaitu

melibatkan adanya gaya tarik atau dorong untuk menghasilkan gerakan gigi di

sepanjang kawat busur melalui braket yang ditempelkan . Alat yang umum digunakan

pada tahap tersebut adalah coil spring ataupun bahan elastomer pada kawat busur

(Barlow dan Kula, 2008).

Teknik Edgewise merupakan pengembangan dari teknik ribbon arch, yang

kemudian mengalami perubahan slot vertikal menjadi slot horizontal untuk mengatasi

1
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 2
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

kelemahan teknik ribbon arch dalam mengendalikan posisi akar (Proffit, 2000).

Teknik preadjusted Edgewise atau disebut juga straight wire appliance, setiap braket

memiliki spesifikasi seperti torque, toe in, toe out, sudut tip. Pada tahun 1970, braket

tersebut mengalami modifikasi dari spesifikasi braket dengan membuat sejumlah

overcorrection. Overcorrection dilakukan dengan tujuan agar pada saat alat cekat

ortodontik dilepas gigi yang masih dalam proses penyesuaian akan bergerak ke posisi

yang ideal. Braket dengan spesifikasi Roth banyak digunakan oleh ortodontis (Graber

dkk., 2012).

Seiring dengan perkembangan zaman muncul braket slot horizontal yang

disebut braket self ligating . Tujuan awal pembuatan desain braket ini adalah untuk

mengurangi friksi yang terjadi antara braket dengan kawat busur. Pada braket jenis

ini tidak menggunakan ligasi elastomerik maupun ligasi stainless steel, melainkan

dari mekanisme yang dibuat pada braket itu sendiri sehingga memiliki kemampuan

untuk menahan kawat busur pada slot braket (Ehsani, 2009).

Braket self ligating sering dinyatakan memiliki keuntungan friksi yang rendah

jika dibandingkan braket konvensional. Hal ini terjadi karena tidak digunakan ligatur

elastomer ataupun logam untuk memasang kawat busur kedalam slot braket. Keadaan

rendahnya gaya friksi yang terjadi sehingga gaya yang dibutuhkan untuk

menggerakkan gigi menjadi lebih kecil (Damon, 1998).

Penutupan sisa ruang pencabutan atau space closing dilakukan setelah tahap

leveling dan unraveling. Ruang bekas pencabutan telah mengecil karena digunakan

untuk mengatasi diskrepansi pada lengkung gigi (Graber dkk., 2012). Alat ortodontik
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 3
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

cekat pradjusted Edgewise dalam melakukan penutupan ruang bekas pencabutan

menggunakan mekanisme sliding. Efisiensi dari mekanisme sliding dari kawat busur

melalui slot braket dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti koefisien friksi yang

terjadi antara braket dan kawat busur, ukuran kawat busur, dan degradasi gaya yang

diberikan ke gigi (Barlow dan Kula, 2008).

Coil spring aktif pada kawat busur, digunakan untuk mendapatkan ruang atau

menggerakkan gigi dan merupakan prosedur umum dilakukan pada perawatan

menggunakan alat ortodontik cekat (Smith, 2007). Coil spring memberikan kekuatan

ringan dan berkelanjutan, sehingga sesuai untuk pergerakan fisiologis gigi secara

ortodontik (Von Fraunhofer dkk., 1993). Coil spring dapat dibagi menjadi 2

kelompok , yaitu open coil spring dan closed coil spring. Open coil spring digunakan

untuk mendapatkan ruang dengan cara mengkompres diantara dua buah braket dari

gigi yang akan digerakkan, sedangkan closed coil spring digunakan untuk menutup

ruang dengan cara menarik coil spring tersebut (Boshart dkk., 1989). Gaya yang

dihasilkan oleh coil spring tergantung dari ukuran diameter kawat, diameter lumen,

bahan, dan panjangnya (Agarwal dkk., 2011).

Closed coil spring pada awalnya terbuat dari bahan logam stainless steel dan

kobalt kromium nikel. Closed coil spring yang terbuat dari bahan stainless steel

cenderung lebih murah dan dapat menghasilkan gaya yang besar untuk

menggerakkan gigi. Penemuan bahan logam nikel titanium, berefek terhadap

pembuatan closed coil spring yang memiliki kemampuan menghasilkan gaya yang

lebih rendah namun konstan, tetapi secara ekonomi lebih mahal. Idealnya mekanisme
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 4
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

pemberian gaya dalam perawatan ortodontik untuk memperoleh pergerakan gigi

mempunyai kemampuan untuk menghasilkan gaya yang optimal, berkelanjutan,

nyaman dan higienis bagi pasien, ekonomis, membutuhkan hanya sedikit manipulasi

dari operator ketika diaplikasikan dalam perawatan ortodontik cekat (Agarwal dkk.,

2011).

Penutupan sisa ruang bekas pencabutan melalui mekanika sliding dapat

menggunakan beberapa metode seperti stainless steel closed coil spring, NiTi closed

coil spring, atau rantai elastomerik (Al-Sayagh dkk., 2011). Penelitian in vitro yang

dilakukan Padmaraj dkk.,(1992) menunjukkan bahwa gaya yang dihasilkan oleh

stainless steel closed coil spring dan rantai elastomerik mengalami degradasi gaya

yang lebih besar jika dibandingkan dengan NiTi closed coil spring. Hal ini

menyebabkan penggunaan NiTi closed coil spring mulai dikenal luas, tetapi secara

ekonomis terlalu mahal jika dibandingkan dengan penggunaan stainless steel closed

coil spring dan rantai elastomerik (Dixon dkk., 2002).

Pada penelitian simulasi mekanika friksi dalam perawatan ortodontik yang

dilakukan secara in vitro, sering digunakan model typodont (Sandra dkk., 2005).

Penelitian yang dilakukan Al-Sayagh dkk.,(2011) menggunakan simulasi typodont

mengevaluasi retraksi gigi kaninus dengan menggunakan closed coil spring NiTi pada

braket stainless steel dengan braket keramik, menunjukkan bahwa retraksi gigi

kaninus terjadi lebih besar pada braket stainless steel dibandingkan braket keramik.

Pada penelitian retrospektif yang dilakukan oleh Eberting dkk.,(2001) pasien

menggunakan braket Damon self ligating menunjukkan adanya pengurangan masa


PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 5
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

perawatan aktif jika dibandingkan dengan pasien yang menggunakan braket

preadjusted konvensional. Penelitian oleh Miles dkk.,(2006) menunjukkan hal yang

bertentangan dimana penggunaan braket Damon self ligating tidak menunjukkan

perbedaan dalam masa perawatan aktif jika dibandingkan perawatan ortodontik

menggunakan braket preadjusted konvensional dengan ligasi elastomer.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka diajukan perumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antara closed coil

spring NiTi dan closed coil spring stainless steel?

2. Apakah terdapat perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antar braket

preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self ligating?

3. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan closed coil spring NiTi dan

closed coil spring stainless steel pada braket preadjusted Roth ligasi

elastomer dengan braket preadjusted Roth self ligating terhadap besar

mesialisasi gigi posterior yang dihasilkan?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari :

1. Perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antara closed coil spring NiTi dan

closed coil spring stainless steel.


PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 6
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2. Perbedaan besar mesialisasi gigi posterior antar braket preadjusted Roth ligasi

elastomer dan braket preadjusted Roth self ligating.

3. Interaksi besar mesialisasi gigi posterior antara penggunaan closed coil spring

NiTi dan closed coil spring stainless steel pada braket preadjusted Roth ligasi

elastomer dengan braket preadjusted Roth self ligating.

D. Manfaat Penelitian

Mengetahui perbandingan besar mesialisasi gigi posterior pada braket

preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self ligating

menggunakan closed coil spring NiTi dan closed coil spring stainless steel

diharapkan akan dapat:

1. Menjadi bahan pertimbangan bagi spesialis ortodontik dalam memberi

pelayanan perawatan ortodontik dengan lebih baik, khususnya pada perawatan

ortodontik cekat.

2. Memberi informasi tambahan kepada ilmu kedokteran gigi umumnya dan

cabang ilmu ortodontik khususnya.

E.Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai besar penutupan ruang bekas pencabutan dalam

perawatan ortodontik pernah dilakukan oleh Al-Sayagh dkk.,(2011) membandingkan

retraksi gigi kaninus dengan menggunakan closed coil spring NiTi dan rantai

elastomerik pada braket stainless steel dengan braket keramik pada simulasi

typodont, menunjukkan bahwa retraksi gigi kaninus terjadi lebih besar pada braket
PERBANDINGAN BESAR MESIALISASI GIGI POSTERIOR PADA BRAKET PREADJUSTED ROTH
LIGASI ELASTOMER DAN SELF
LIGATING MENGGUNAKAN CLOSED COIL SPRING NiTi DAN STAINLESS STEEL 7
(Simulasi pada Typodont)
APREKA TIGOR KUSUMASMARA
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

stainless steel dibandingkan braket keramik. Dixon dkk., (2002) membandingkan tiga

metode space closing pada perawatan ortodontik yaitu menggunakan ligatur aktif,

rantai elastomerik, dan NiTi spring dengan menggunakan braket preadjusted Roth

konvensional yang dilakukan pada pasien, menunjukkan bahwa penggunaan NiTi

spring menghasilkan space closing lebih besar dibandingkan yang lain. Agrawal dkk.,

(2008) membandingkan besar retraksi gigi kaninus dan besar anchorage loss antara

penggunaan braket preadjusted MBT konvensional dengan braket self ligating yang

dilakukan pada pasien, menunjukkan hasil yang secara statistic tidak berbeda.

Sepengetahuan penulis penelitian tentang perbandingan besar mesialisasi posterior

pada braket preadjusted Roth ligasi elastomer dan braket preadjusted Roth self

ligating menggunakan closed coil spring NiTi dan closed coil spring stainless steel

pada simulasi typodont belum pernah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai