Disusun Oleh:
Nisa Nadiah Okviaanas (160112170050)
Pembimbing:
drg. Prima Andisetyanto, Sp.KGA
Laporan Kasus
ABSTRAK
Meskipun upaya terbaik dalam pencegahan, premature loss gigi sulung terus menjadi
masalah umum dalam kedokteran gigi anak, yang mengakibatkan gangguan integritas
lengkung dan mempengaruhi kesejajaran dari gigi permanen. Space maintainer (SM) adalah
peralatan khusus yang digunakan untuk mempertahankan ruang, yang dibuat karena
kehilangan prematur loss gigi sulung. Band dan loop SM sebagian besar diindikasikan untuk
premature loss gigi molar pertama sulung, tetapi alat ini memiliki sejumlah keterbatasan baik
untuk operator maupun untuk pasien. Artikel ini membahas inovasi "Tube and Loop" SM
(alat Nikhil) yang menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan band dan loop
konvensional SM. Ini tidak hanya mudah dan cepat untuk dibuat tetapi juga dapat
diselesaikan dalam satu kunjungan dan tindakan sulit seperti pembuatan cetakan dan prosedur
Kata Kunci : Band dan loop, premature loss, tube dan loop.
PENDAHULUAN
Kehilangan lengkung gigi karena premature loss dari gigi sulung molar pertama
merupakan hal umum pada tahap gigi sulung dan mixed dentitions. Sekitar 51% premture
loss gigi molar sulung pertama dan 70 % premature loss gigi molar sulung kedua
memhasilkan kehilangan ruangan dan mengakibatkan terjadinya malposisi pada quadran gigi
tersebut. Salah satu pendekatan yang dilakuakn untuk mengontrol ruangan yang tercipta dari
kasus premature loss gigi sulung adalah dengan menyediakan ruangan dengan alat space
maintainer (SM).
Berbagai jenis alat yang digunakan untuk SM bergantung pada tahap perkembangan
gigi anak, keterlibatan lengkung gigi, kehilangann gigi sulung dan gigi mana yang hilang.
Oklusi bisa menjadi faktor yang penentu dari tipe SM, bagaimanapun, penili harus
memberikan perhatian terhadap keberhasilan klinis SM berdasarkan jenis desain dan jangka
waktu ketahanan.
Band dan loop SM diindikasikan untuk single, unilateral atau bilateral premature
loss, maksila atau mandibula gigi molar sulung. meskipun alat ini nampak sederhana dan
mudah bagi dokter gigi dan pasien, ada beberapa keterbatasan : 1) membutuhkan minimal
menyebabkan kesulitan pada pasien muda, tidak kooperatif atau pasien dengan refleks
muntah yang parah, 3) ketika pemindahan band pada cetakan, menghasilkan ketidaksesuain
alat pada pasien, dan 4) pembuatan membutuhkan pekerjaan laboratorium penting dan waktu
termasuk penyolderan pada 2 titik, yang merupakan penyebab utama kegagalan alat ini.
Berdasarkan segala keterbatasan, suatu inovasi yang disebut "Tube dan Loop" SM
(alat nikhil) dibahas pada artikel ini, yang tidak hanya membutuhkan satu kali kunjungan tapi
juga mengurangi langkah pengerjaan seperti pembuatan cetakan, pengiriman band dan
prosedur laboratorium yang disebut penyolderan. Alat ini menghemat banyak waktu bagi
dokter gigi dan pasien dan terbuktu sebagai alternatif yang baik untuk konvensional band dan
loop SM.
DESAIN DAN PEMBUATAN ALAT
• Ukuran stainless steel band yang sudah tepat (0,180x0,005') dijepitkan di mesial dan
• Bukal tube di las pada bagian bukal pada kedua band dan kemudian band di
dengan helix dibuat dengan cara membuat sudut 30-45 derajat (gambar 1B).
• Setelah mengukur jarak antara kedua bukal loop ( titik x dan y), loop diberi tanda dan
kemudian dibengkokkan parallel pada bukal tube. sisa kawat dipotong ( akhiran
mesial harus lebih kecil dari akhiran distal untuk memudahkan penempatan free end
Bukal tube, B) kawat dibengkokkan berbentuk V dengan helix, C) Pengukuran jarak, D) pembuatan free end
kawat yang parallel dengan bukal tube, E) "Tube dan Loop" space maintainer akhir.
LAPORAN KASUS
Preventive Dentistry dengan keluhan utama adanya rasa sakit dan bengkak pada regio
maksila kanan posterior sejak 5 hari yang lalu. Pemeriksaan klinis menunjukkan molar
sulung maksila kiri rusak. ( gigi nomor 65). Radiografi periapikal intraoperatif disarankan
untuk mengkonfirmasi diagnosis yang memperlihatkan karies pada enamel, dentin dan pulpa
dengan kehilangan tulang pada daerah periradikular (Gambar 2A dan B). Berdasarkan
prognosis yang buruk, pencabutan gigi direncanakan dan untuk mempertahankan ruangan,
"Tube dan Loop" SM (alat Nikhil) dibuat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya (Gambar
2C dan D). Intruksi postoperatif diberikan dan pasien dijadwalkan untuk kunjungan berkala.
Delapan bulan kemudian, gigi permanen ( premolar kedua kiri maksila) terlihat sudah erupsi
preoperatif gigi 65 yang sudah rusak, (C dan D) penyemenan alat, (E dan F) gigi 25 erupsi.
PEMBAHASAN
Mempertahankan lengkung gigi selama gigi sulung, campuran dan awal pertumbuhan
gigi permanen sangat signifikan untuk perkembangan normal oklusi gigi. Premature loss dari
gigi sulung bisa diakibatkan oleh karies dental, infeksi, trauma atau crowding, yang bisa
meningkatkan kebutuhan perawataan ortodonti. Hal ini sangat penting untung mengintervensi
pencabutan atau prematur eksfoliasi. Kehilangan gigi sulung sebelum waktu eksfoliasi
normal bisa mengakibatkan gangguan hubungan vertikal dan horizontal dari oklusi gigi
sulung dan permanen. Karena alasan ini, adalah penting untuk menmpertahankan ruangan
yang disebabkan oleh premature loss dari gigi sulung sampai gigi dewasa erupsi.
Penggunaan Space Maintainer dapat mengatasi kasus premature loss dan mengurangi
keparahan efek seperti crowding, erupsi ektopik, impaksi gigi dan hubungan molaar yang
buruk.
Keuntungan klinis dari SM dari jenis desain atau kemampuan bertahan konstruksinya
telah menjadi perhatian peneliti. Beberapa peneliti telah memperkirakan penyebab utama
kegagalan SM dan kemampuan alat termasuk insidensi kerusakan, ketika SM cekat , didesain
dengan lebih baik menghasilkan kerusakan yang lebih kecil pada jaringan oral dibandingkan
SM lepasan dan pasien lebih nyaman serta lebih cocok untuk perawatan SM dalam jangka
waktu panjang.
dibandingkan band dan loop SM yang konvensional. Keseluruhan prosedur dari pembuatan
hingga pemasangan bisa diselesaikan dalam satu kunjungan, menyimpan lebih banyak waktu
bagi pasien dan dokter gigi. pembuatan cetakan dan pemindahan band dari cetakan, tidak
hanya menantang tapi juga merupakan kasus rumit bagi pasien anak, juga dihilangkan pada
desain yang dijelaskan. pengerjaan laboratorium yang lama, seperti penuangan cast,
stabilisisasi loop dan, yang lebih penting, penyolderan loop pada band di dua tempat dan
pemolesan, juga tidak dibutuhkan yang bisa mempersingkat waktu dan biaya perawatan.
utama kegagalan dan merupakan 37% dari total kegagalan. beberapa penelitian menyatakan
beberapa alsan untuk kegagalan ini, seperti pemsangan solder yang tidak utuh, pemanasan
kawat yang berlebihan ketika penyolderan, kawat menjadi tipis akibat pemolesan, sisa flux
Keuntungan lain dari SM ini adalah loop bisa dengan mudah diputar untuk
pembersihan rutin, penyesuaian / aktivasi dengan memutar dan melonggarkan helix mudah
dilakukan dan jika dibutuhkan, bisa dilakukan tanpa mengganggu band. Tube dan Loop SM
telah diberikan pada beberapa pasien (salah satunya pada pasien di kasus ini ) dan
memperlihatkan kemudahan dan biaya yang lebih sesuai dan efektifitas waktu yang lebih
KESIMPULAN
Inovasi desain dari Tube dan Loop SM sangan sederhana, cepat dan mudah.
semuanya bisa dilakukan dalam satu kunjungan dan tanpa pengerjaan laboratorium. Penulis
merekomendasikan alat ini dibuat oleh dokter gigi karena menawarkan keuntungan yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Sasa IS, Hasan AA, Quadeimat MA. Longevity of band and loop space maintainers
using glass ionomer cement: a prospective study. Euro Arch Pediatr Dent 2009
Jan;10(1):6-10.
2. Nayak UA, Lous J, Sajeev R, Peter J. Band and loop space maintainer-made easy. J
3. Quadeimat MA, Fayle SA. The longevity of space maintainers: a retrospective study.
4. Christensen JR, Fields HW Jr. Space maintenance in the primary dentition. In:
Pinkham JR, Casamassimo PS, Fields HW Jr, Mc Tigue DJ, Nowak AJ. Pediatric
Dentistry: infancy through adolescences. Missouri: Elsevier Saunders; 2005. pp. 419-
448.
principles and practice. India: Elsevier; 2009. p. 302-318. 6. Law CS. Management of
premature primary tooth loss in child patient. J Calif Dent Assoc 2013
Aug;41(8):612-618.
6. Horax S. Fixed space maintainer with molar band in premature loss of primary first
7. Wright GZ, Kennedy DB. Space control in primary and mixed dentitions. Dent Clin
8. Foster, TD. Dental factors affecting occlusal development. In: Foster, TD., editor. A
10. Thornton JB. The space maintainer: case reports of misuse and failures. Gen Dent
1982 Jan-Feb;30(1):64-67.
11. Hill CJ, Sorenson HW, Mink JR. Space maintenance in a child dental care program. J
12. Hitchcock, HP. Preventive orthodontics. Finn, SB., editor. Clinical pedodontics.