Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341989962

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

Method · June 2020


DOI: 10.13140/RG.2.2.17668.55684

CITATIONS READS
0 6,345

1 author:

Ade Heryana
Universitas Esa Unggul
72 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

P-Care National Health Security (JKN) Evaluation View project

Kajian Antrian Pelayanan Pendaftaran Pasien BPJS Kesehatan RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018 View project

All content following this page was uploaded by Ade Heryana on 07 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT


Ade Heryana, S.ST, M.KM | Prodi Kesehatan Masyarakat Univ. Esa Unggul | heryana@esaunggul.ac.id
07 Juni 2020

PERBEDAAN PROGRAM, PROYEK DAN PELAYANAN KESEHATAN


Kita tentu sering mendengar berbagai program di bidang kesehatan seperti program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), program Keluarga Harapan, program Imunisasi
Lengkap dan sebagainya. Untuk menunjang program tersebut dibutuhkan infrastruktur
yang memadai seperti sistem informasi, akredirasi, pembangunan gedung dll. Untuk
menjalankan program JKN diperlukan pelayanan yang bersentuhan langsung dengan
peserta misalnya pelayanan rawat jalan, rawai inap, dan gawat darurat.
Jika diperhatikan ada terdapat perbedaan pada contoh-contoh kegiatan di atas.
Terdapat program kesehatan yang disebut JKN, ada proyek insfrastruktur kesehatan
berupa pengadaan sistem informasi, dan ada pelayanan kesehatan untuk memastikan
bahwa program tersebut menyentuh langsung ke masyarakat. Secara grafis hubungan
program, proyek dan pelayanan kesehatan digambarkan sebagai berikut:

Proyek •Bertujuan
mendukung
(Infrastruktur) program
kesehatan kesehatan

•Bertujuan
Program menjalankan
Kesehatan amanat
kebijakan

•Bertujuan
Pelayanan memberikan
manfaat program
Kesehatan kesehatan

Gambar 1. Hubungan Proyek, Program, dan Pelayanan Kesehatan

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 1


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Dalam kasus pandemi Covid-19, contoh program yang dijalankan adalah deteksi dini
secara cepat dan masal (rapid mass test) terhadap komunitas tertentu. Untuk
menjalankan program ini dibutuhkan sumberdaya manusia, sarana, alat. Maka dibuatkan
proyek untuk pengadaan alat rapid test dalam jumlah besar, dibangun pelayanan
kesehatan khusus pemeriksaan deteksi dini, direkrut relawan dalam jumlah besar yang
semuanya ini merupakan proyek kesehatan. Untuk mengeksekusi program deteksi dini
ini ke masyarakat dilakukan pelayanan rapid test di pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
Yang terakhir ini adalah pelayanan kesehatan.
Perbedaan antara program, proyek, dan pelayanan kesehatan dirangkum dari artikel
yang ditulis (Issel & Fagen, 2014) dijelaskan pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perbedaan Program, Proyek dan Pelayanan Kesehatan

Program Kesehatan Proyek Kesehatan Pelayanan Kesehatan


Sekumpulan upaya kesehatan Sekumpulan aktivitas yang Sekumpulan layanan kesehatan
yang menghasilkan pelayanan spesifik untuk mendukung yang mempertemukan tenaga
atau intervensi kesehatan program kesehatan kesehatan dengan pasien,
sebagai bagian dari program
Sasaran: populasi Sasaran: sistem pelayanan Sasaran: individu
Waktu: jangka panjang dan Waktu: relatif untuk jangka waktu Waktu: relatif singkat/pendek,
dapat tidak terbatas selama tertentu, diperpanjang bila ada dan tidak kontinyu jika pasien
sumberdaya tersedia kontrak proyek baru sembuh atau meninggal
Upaya: promotif, preventif Upaya: supportif, konstruktif Upaya: kuratif, rehabilitatif
Misalnya: program JKN Misalnya: proyek akreditasi Misalnya: layanan konsul
pelayanan kesehatan untuk spesialis penyakit dalam bagi
memenuhi syarat mitra JKN pasien JKN

Dari tabel 1 terlihat bahwa program kesehatan didukung oleh proyek kesehatan supaya
berjalan lancar sesuai dengan tujuan. Keberhasilan program kesehatan ditentukan oleh
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sasaran program kesehatan lebih luas
dibanding pelayanan kesehatan, sementara sasaran proyek kesehatan lebih kepada
sistem pelayanan kesehatan (bukan manusia). Dilihat dari jangka waktunya, program
kesehatan lebih panjang dibanding pelayanan kesehatan. Pada pelayanan kesehatan
umumnya tidak berlanjut jika pasien sembuh atau meninggal, sementara pada program
kesehatan tetap berjalan lama. Proyek kesehatan berlangsung dalam jangka waktu
terbatas sesuai kesepatan penerima proyek dengan pemberi proyek. Upaya yang
dilakukan program kesehatan umumnya bersifat peningkatan dan pencegahan,
sementara pelayanan kesehatan lebih kepada pengobatan dan rehabilitasi. Proyek
kesehatan memberikan upaya dukungan dan pembangunan infrastruktur program
kesehatan.

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 2


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Gambar 2. Contoh bentuk program kesehatan yaitu deteksi dini Covid-19 dengan sasaran
masyarakat luas. Foto: vox.com

Gambar 3. Contoh proyek kesehatan adalah pembangunan rumah sakit khusus pasien Covid-19 di
China. Foto: Daily Paskitan Onlien

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 3


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Gambar 4. Contoh pelayanan kesehatan adalah upaya penyembukan pasien covid-19 di rumah
sakit. Foto: Antaranews

MODEL EVALUASI PROGRAM KESEHATAN


Pelaksanaan evaluasi program kesehatan merupakan model evaluasi yang berjalan
secara siklus (tidak berhenti di satu titik, tetapi terus berjalan) dan komponen masing-
masing tahap evaluasi tidak berdiri sendiri atau saling bergantung dan saling
mempengaruhi. Model evaluasi program kesehatan menurut (Issel & Fagen, 2014)
terdiri dari empat siklus tahapan yaitu:
1. Mengevaluasi dan menentukan/mengukur kebutuhan masyarakat terhadap
kesehatan (evaluate and assess health needs). Pada tahap ini terdapat dua kondisi
yaitu:
a. Jika program kesehatan merupakan kegiatan yang baru, maka tahap ini
merupakan inisiasi kegiatan yang dilakukan sebagai pondasi program kesehatan
selanjutnya
b. Jika progrom kesehatan merupakan kegiatan yang sudah berjalan, maka pada
dasarnya tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap 4 yaitu evaluasi dampak
program kesehatan. Dampak yang negatif akan mendorong manajer program
kesehatan menilai kembali kebutuhan dasar masyarakat terhadap kesehatan.

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 4


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Evaluasi &
Penilaian
Kebutuhan
Kesehatan

Prioritas
Evaluasi Dampak
Kebutuhan dan
Program terhadap
Pembuatan
Kesehatan
Rencana Program

Implementasi
Rencana Program
& Monev
implementasi

Gambar 5. Siklus Evaluasi Program Kesehatan

2. Menjalankan prioritas kebutuhan dan program perencanaan. Dari evaluasi


kebutuhan (tahap-1) diperoleh beberapa program yang semuanya diperlukan
masyarakat yang umumnya tidak dapat dijalankan seluruhnya karena keterbetasan
sumberdaya. Supaya program berjalan dengan efektif dan efisien maka
penanggungjawab program atau manajer program kesehatan sebaiknya membuat
daftar prioritas program. Manajer program menentukan program mana yang masuk
dalam priotitas utama dan/atau prioritas tambahan. Misalnya seperti grafis berikut
ini:

Prioritas Utama: KIA, Gizi,


Pencegahan Penyakit Menular
Hasil diskusi, program yang
dibutuhkan ada 6 yaitu :
program KIA, Gizi, K3, Kesling,
Pembiayaan kesehatan,
Pencegahan Penyakit Menular
Prioritas Tambahan: K3, Kesling,
Pembiayaan Kesehatan

Gambar 5. Prioritas Program Kesehatan

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 5


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

Jika prioritas program sudah disusun, tahap selanjutnya adalah menyusun


perencanaan program. Penyusunan perencanaan program dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan unsur-unsur 5W1H dan 5M. Berikut adalah tabel contoh
perencanaan menggunakan unsur 5W1H & 5M dengan When (waktu) sebagai dasar
penyusunan rencana.
Tabel 2. Contoh Perencanaan Program Kesehatan dengan Pendekatan 5W1H & 5M

WHEN

WHAT
Nama Program Pemasangan 200 Jamban Sehat bagi Warga Kelurahan X
Tujuan Program Perbaikan sanitasi dan hygiene lingkungan di masyarakat
WHY
Sasarab 200 KK warga yang tidak memiliki jamban [WHO]
Tahapan [HOW] Catur Wulan-1 Catur Wulan-2 Catur Wulan-3
(untuk 70 KK) (untuk 70 KK) (Untuk 60 KK)
1. Sosialisasi SDM = 3 orang SDM = 3 orang SDM = 3 orang
Dana = 3.000.000 Dana = 3.000.000 Dana = 3.000.000
Sarana = sarana KIE Sarana = sarana KIE Sarana = sarana KIE
Prosedur = Kepmen Prosedur = Kepmen Prosedur = Kepmen
2. Survey lokasi
3. Penyiapan material
4. Pembuatan jamban
5. Laporan
6. Evaluasi

5M = Man, Money, Material, Machiine, Method

3. Mengimplementasi perencanaan dan mengevaluasi/monitor implementasi


program
Rencana kerja yang sudah disusun dengan rapi akan berguna jika segera
diimplementasikan di lapangan. Salah satu permasalaha program kesehatan adalah
membuat perencanaan yang bagus namun tidak diimplementasikan ke mayarakat.
Dalam implementasi program, sering terjadi tidak sesuai dengan rencana yang
dibuat. Hal ini menunjukkan perencanaan yang disusun belum matang dan baik
sesuai dengan kondisi dilapangan.
Setiap pelaksanaan implementasi rencana dilakukan monitoring dan evaluasi
(Monev). Pada tahap ini, manajer program kesehatan mengawasi dan memonitor
implementasi rencana program dari aspek 5W1H dan 5M.

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 6


Ade Heryana | Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat

4. Mengevaluasi dampak kesehatan dari program kesehatan


Program kesehatan yang telah dijalankan diharapkan memberi dampak yang positif
bagi kualitas hidup masyarakat terutama kualitas kesehatan. Manajer program
kesehatan dapat mengukur dampak kesehatan dengan menggunakan metode
pengukuran epidemiologi atau metode evaluasi ekonomis.
Salah satu pengukuran dampak secara epidemiolgis adalah pengukuran Attributable
Risk (AR). AR mengukur dampak yang terjadi ketika program kesehatan berupaya
mengurangi faktor risiko dari penyakit. Sehingga kadang disebut juga dengan Risk
Difference. Misalnya: sebuah program kesehatan dilakukan untuk mengurangi
perilaku merokok (sebagai faktor risiko) agar kasus penyakit jantung koroner (PJK)
dapat ditekan. Studi terhadap evaluasi program diperoleh data sebagai berikut:
Kasus
Faktor Risiko Total
PJK Tidak PJK
Merokok 84 2916 3000
Tidak Merokok 87 4913 5000

Dari tabel AR di atas,


 Insiden kejadian PJK pada populasi yang merokok adalah

 Insiden kejadian PJK pada populasi yang tidka merokok adalah

Dari kedua perhitungan tersebut dapat diperoleh Attributable Risk (AR) sebagai
selisih antara kedua angka insiden yaitu 28,0 per 1000 – 17,4 per 1000 = 10,6 per
seribu penduduk. Dari sini dapat disimpulkan tentang dampak program yaitu: 10,6
dari 28 per 1000 kejadian PJK pada perokok dapat dihindari jika perilaku merokok
ditekan.
Dari uraian di atas, terlihat bahwa informasi atau output yang dihasilkan oleh tahap satu
akan mempengaruhi kegiatan tahap berikutnya. Itulah sebabnya siklus evaluasi program
kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi
merupakan kegiatan yang saling berkaitan.

REFERENSI
Issel, L. M., & Fagen, M. C. (2014). Evaluation of Public Health Programs. In L. Shi & J. A.
Johnsons (Eds.), Novick’s & Morrow’s Public Health Administration: Principles for
Population-based Management (3rd ed.). John and Bartlett.

Bahan Ajar Mata Kuliah: Administrasi dan Kebijakan Kesehatan 7

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai