Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar

Siswa SMA di Masa Pandemi COVID-19


2019E _ Kelompok 3
Peminatan Pendidikan
(19010664024) Kezia Kusumaisnna
(19010664188) Azalia Putri Salsabilah

A. Uraian Fenomena Perilaku


Di masa pandemi COVID-19 tentunya terjadi perubahan-perubahan yang dilakukan agar
dapat menghindari COVID-19. Inovasi-inovasi telah dikembangkan dalam keadaan yang
mendesak terhadap berbagai bidang mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, hiburan,
dan sebagainya. Meskipun kebijakan mengenai berbagai bidang tersebut ditetapkan dalam
keadaan mendesak, namun perlu dipertimbangkan atas keefektivitasannya agar dapat
meminimalisir dampak negatif dan tetap mempertahankan dampak positifnya. Kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Indonesia diantaranya adalah adanya PSBB, pembatasan jarak, gerakan
#dirumahsaja, bekerja di rumah, edukasi penggunaan masker, hingga pemberlakuan sekolah
jarak jauh.

Pemberlakukan sekolah jarak jauh atau lebih sering disebut dengan sekolah daring
tentunya merupakan keputusan besar yang dilakukan dalam dunia pendidikan. Yang pada
awalnya siswa setiap hari Senin hingga Jumat pergi ke sekolah untuk belajar, kini harus
mengakses web yang berkaitan dengan pendidikan di internet di rumah. Berbagai gaya mengajar
dilakukan oleh guru mulai dari pertemuan daring, pemberian tugas, ujian daring, dan sebagainya.
Dalam dunia pembelajaran, tentunya terdapat beberapa hal yang perlu ditinjau melalui penelitian
di lapangan mengenai keadaan pelajar, salah satunya adalah minat belajar.

Perlu digaris-bawahi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam penelitian


observasi ini mengenai pembelajaran daring ini adalah bagaimana minat belajar siswa yang
awalnya sudah terbiasa belajar di sekolah menjadi kini belajar di rumah? Apakah pembelajaran
daring memengaruhi minat belajar siswa? Dan apakah minat siswa bergantung pada kondisi
belajar?
B. Tujuan Observasi
Dalam penelitian observasi, dibutuhkannya tujuan yang jelas agar dapat menarik kesimpulan. Di
bawah ini merupakan tujuan dalam penelitian observasi kami, yaitu:
1. Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran daring di masa pandemi
COVID19.
2. Sebagai gambaran kondisi yang terjadi pada pendidikan di saat fenomena pandemi
COVID-19.
3. Sebagai evaluasi dalam inovasi pendidikan di saat pandemi COVID-19.

C. Target Perilaku
Aspek Indikator Definisi Operasional
Perilaku

Minat Belajar Perilaku yang muncul berupa 1. Tidak semangat saat


keantusiasan, partisipasi dan menyimak materi
keaktifan, serta memberi
pembelajaran atau
perhatian yang lebih besar
terhadap sesuatu yang melakukan pertemuan
diminatinya dan mengikuti daring
kegiatan yang dilakukan dengan
2. Mudah lupa dengan
rasa senang
apa yang dipelajari
3. Tidak Konsentreasi
saat menyimak materi
pembelajaran yang
diberikan
4. Mudah bosan dengan
apa yang dipelajari
5. Tidak antusias dan
aktif saat mengikuti
pembelajaran atau
melakukan pertemuan
daring

Semangat belajar Perilaku yang muncul dari dalam 1. Tidak termotivasi


diri berupa semangat dalam untuk merasa
mengikuti dan mencoba untuk
senang dan
memahami pembelajaran.
semangat dalam
mengikuti
pembelajaran.
2. Tidak memiliki
gambaran ke
depannya terkait
dengan
pembelajaran
tersebut.
3. Munculnya rasa
ingin menghindari
pembelajaran.
4. Tidak adanya rasa
kepedulian
terhadap proses
pembelajaran.

D. Teori yang relevan


1. Minat Belajar
Pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan apabila hubungan interpersonal
antara guru dan murid berlangsung dengan baik. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam
pembuatan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini dapat dicapai karena siswa aktif
selama proses pembelajaran. Selain hal tersebut, minat belajar tentunya juga ikut serta dalam
pembentukan suasana senang belajar. Agar minat belajar menjadi tinggi, guru perlu memberi
umpan balik terhadap hasil belajar yang telah dicapai atau tugas-tugas yang telah diselesaikan
siswa.
Minat memiliki peran penting dalam kehidupan siswa dan juga memiliki dampak besar
terhadap sikap dan juga perilaku. Siswa yang memiliki minat terhadap kegiata belajar akan
cenderung berusaha lebih keras disbanding siswa yang kurang berminat dalam kegiatan belajar
tersebut (Nira Elpira & Anik Ghufron, 2015).
Minat Belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan
yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik
berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang
gigih, serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa
memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya dan apabila siswa
berminat terhadap sesuatu maka siswa tersebut cenderung untuk member perhatian yang lebih
besar terhadap sesuatu yang diminatinya dan mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan rasa
senang. Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan
pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya sebab tidak ada daya tarik baginya.

Minat belajar dapat diukur melalui 4 indikator sebagaimana yang disebutkan oleh
(Slameto, 2010) yaitu ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan
pengetahuan. Ketertarikan untuk belajar diartikan apabila seseorang yang berminat terhadap
suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan terhadap pelajaran tersebut. Ia
akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut,
ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan tanpa ada beban dalam dirinya.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan,
pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain dari pada itu. Jadi siswa
akan mempunyai perhatian dalam belajar, jika jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang ia
pelajari.Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar
untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi
pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar.Pengetahuandiartikan
bahwa jika seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka akan mempunyai
pengetahuan yang luas tentang pelajaran tersebut serta bagaimana manfaat belajar dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pembelajaran Daring

Harjanto dan Sumunar (2018) menyatakan mengenai pembelajaran daring yang


merupakan proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, sehingga
mempunyai tantangan dan peluang tersendiri. Oleh karenanya, adanya hambatan-hambatan
dalam proses pembelajaran daring harus dapat ditemukan solusinya, sehingga proyeksi
pembelajaran daring ke depannya dapat dipetakan oleh lembaga LPTK. Sehingga penelitian
mengenai hambatan, solusi, dan proyeksi sistem mengenai pembelajaran daring perlu dilakukan
dan ditingkatkan. Dengan respon yang telah diperoleh, diharap dapat menggambarkan proses
pelaksanaan pembelajaran daring di saat pandemi COVID-19, terutama kepada lembaga LPTK
sebagaimana fungsi lembaga tersebut untuk calon guru dan tenaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai