SKRIPSI
Oleh
IMAS MASRUROH
0900355
LEMBAR PENGESAHAN
IMAS MASRUROH
0900355
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan
Oleh
Imas Masruroh
0900355
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
i
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
i
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
pegawai. Hal ini dimaksudkan agar para pegawai BRI Unit menjadi berkualitas
dan potensial.
Sebagai tempat penyelenggaraan diklat, Sentra Pendidikan BRI,
mempunyai tugas utama yaitu:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia BRI yang meliputi
upaya-upaya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap para pekerja melalui pengembangan, pembinaan dan
pelaksanaan program-program pendidikan dan pelatihan.
2. Membangun hubungan kerjasama yang utuh, terintegrasi dan
terencana, baik dengan pihak dalam maupun luar negeri dalam
bidang pendidikan.
Dalam mewujudkan tugas utamanya, akan sangat ditentukan oleh unsur
kinerja sumber daya manusia yang ada, dimana sumber daya manusia mempunyai
peranan yang sangat vital dalam proses pencapaian tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Riva‟i (2004: 35) yang menjelaskan bahwa:
Tanpa didukung pegawai yang bekerja dengan baik dai segi kuantitatif,
kualitatif, strategi dan oprasionalnya, maka lembaga itu tidak akan mampu
mempertahankan keberadaanya, mengembangkan dan mewujudkan
lembaga tersebut ke masa yang akan datang.
Dengan demikian sumber daya manusia ini merupaka faktor yang sangat
penting karena paling menentukan dalam setiap organisasi, disamping itu sumber
daya manusia sebagai salah satu unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya
manusia bahkan sebagai penentu utama. Oleh sebab itu sumber daya manusia
harus memiliki kompetensi dan kinerja yang tinggi demi kemajuan organisasi.
Adapaun bentuk kinerja dalam penyelenggaraan diklat yaitu bermuara
pada kinerja mengajar yang dilakukan oleh instruktur yang merupakan pemegang
peran utama (the mayor job) dalam pelatihan. Instruktur mempunyai tugas
memfasilitasi peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan kurikulum yang ditetapkan.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa: “Instruktur merupakan salah satu kualifikasi tenaga
pendidik selain guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor dan
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Saleh Pallu, Baharuddin ST, (2001) Pengaruh Sarana Dan Prasarana Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur.terdapat di
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6ac336932b3ec1a415c4767d5cc0684f.pdf di
unggah [06-09-2013][10.31]
Hasil penelitian Eko Djatmiko dengan judul : Hubungan Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dan Sarana Prasarana Dengan Kinerja Guru Smp Negeri Kota
Semarang. Penelitian ini menggunakan dua model analisis regresi yaitu regresi
sederhana dan regresi ganda. Regresi sederhana digunakan untuk variabel
kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel independen dengan kinerja guru
sebagai variabel dependen dan variabel sarana prasarana sebagai variabel
independen dengan kinerja guru sebagai variabel dependen. Regresi ganda
digunakan untuk mengetahui hubungan variabel kepemimpinan kepala sekolah
dan sarana prasarana sebagai variabel independen dengan kinerja guru sebagai
variabel dependen. Jumlah sampel yang diambil 35 responden (sekolah) dengan
teknik proporsional stratified random sampling dan menggunakan kuesioner untuk
memperoleh data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah berhubungan terhadap kinerja guru SMP Negeri Kota Semarang sebesar
58,4 %. Sarana Prasarana berhubungan terhadap kinerja guru sebesar 36,9%.
Sedangkan hasil variabel kepemimpinan kepala sekolah dan sarana prasarana
memiliki hubungan dengan kinerja guru sebesar 65,1 %. Eko Djatmiko, (2006)
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sarana Prasarana Terhadap
Kinerja Guru SMP Negeri Kota Semarang. Terdapat di :
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&id=9278&idc=28 di
unggah [06-09-2013][10-33]
Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian yang
sebelumnya adalah masalah utama yang diteliti yaitu mengenai Sarana Pendidikan
Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan yakni terutama pada tema,
perbedaan lokasi, tahun penelitian, dan alat analisis yang digunakan. Oleh karena
itu penulis menetapkan judul penelitian yaitu : “Hubungan Sarana Pendidikan
Dengan Kinerja Mengajar Instruktur di Sentra Pendidikan BRI Bandung”
b. Secara Konstekstual
Sedangkan secara konstekstual penulis akan melakukan
penelitian dengan instruktur yang ada di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
2. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan
diatas, untuk memperoleh kejelasan dengan masalah yang diteliti, agar
tidak menimbulkan perbedaan penafsiran, maka perlu adanya perumusan
masalah.
Sugiyono (2011: 55) berpendapat bahwa: “Rumusan masalah
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data”.
Dengan demikian rumusan masalah membatasi, menspesifikasi dan
memperjelas masalah yang diteliti. Maka ruang lingkup masalah penelitian
ini dibatasi pada Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar
Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI Bandung
C. Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian tentunya memiliki tujuan tinggi yang ingin dicapai.
Sejalan dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin
dicapai dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dna tujuan khusus.
Berikut secara lebih terperinci, penelitina ini bertujuan :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang
jelas dan akurat mengenai seberapa besar hubungan Sarana Pendidikan
dengan kinerja mengajar instruktur di Sentra Pendidikan BRI Bandung
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi Sarana
Pendidikan di Sentra Pendidikan BRI Bandung
b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja
mengajar instruktur di Sentra Pendidikan BRI Bandung
1. Judul
Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah : “Hubungan
Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur di Sentra
Pendidikan BRI Bandung”
2. Halaman Pengesahan
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing:
a) Pembimbing 1: Prof. Dr. H. Johar Permana, M.A
b) Pembimbing 2: Dr. Asep Suryana, M.Pd
3. Pernyataan Tentang Keaslian Karya Ilmiah
Penulis telah menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi
in merupakan karya tulis ilmiah asli karya penulis dan tidak plagiarisme,
ataupun mengutip dengan cara yang tidak dianjurkan dalam tata cara
penulisan karya ilmiah, dan merupakan hasil pemikiran penulis dengan di
bimbing oleh dosen pembimbing
4. Abstrak
Uraian singkat yang termuat dalam abstrak adalah: judul, hakikat
penelitian, tujuan dilakukannya penelitian, metode penelitian yang dipakai,
dan tekhnik pengumpulan data, serta hasil temuan rekomendasi
5. Kata Pengantar
Berupa kalimat-kalimat pengantar dalam skripsi
6. Ucapan Terima Kasih
Berisikan ucapan dan kalimat yang mengungkapkan bentuk
penghargaan dan apresiasi, serta rasa syukur yang sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah berusaha membantu dalam penyelesaiana
skripsi
7. Daftar Isi
Memuat penyajian sistematika isi secara rinci, yang berfungsi
untuk mempermudah pembaca mencari judul atau sub judul bagian yang
ingin dibacanya
8. Daftar Tabel
Menyajikan tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai
dengan tabel terakhir yang tercantum dalam penelitian
9. Daftar Gambar
Menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama
sampai dengan gambar terakhir yang tercantum dalam penelitian
10. Daftar Lampiran
Menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran
pertama sampai dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam penelitian
11. BAB I. Pendahuluan
Dalam Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,
batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan
manfaat atau signifikasi penelitian, dan struktur organisasi penelitian
12. BAB II. Kajian Pustaka, Kerangka Fikir Penelitian
Meliputi tinjauan teori tentang sarana pendidikan, tinjauan teori
mengenai kinerja mengajar Instruktur dan tinjauan teori mengenai
hubungan Sarana Pendidikan dengan kinerja mengajar instruktur,serta
kerangka fikir penelitian
13. BAB III. Metode Penelitian
Bab ini mengemukakan mengenai metodologi penelitian yang
dilakukan oleh penulis yang meliputi: Definisi operasional, metode
penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, pengolahan data, dan
analisis data.
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melaksanakan penelitian yang
berjudul hubungan sarana pendidikan dengan kinerja mengajar instruktur
yang dilaksanakan di Sentra Pendidikan Bank BRI Sentra Pendidikan BRI
Bandung yang terletak di jalan Lembang No 436-438 Lembang, Kabupaten
Bandung Barat 40391.
a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek/subyek penelitian yang
dijadikan sumber data dalam penelitian. Sugiyono (2011: 117) menyatakan
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Definisi ini menerangkan
bahwa populasi bukan sekedar jumlah dari obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi keseluruhan karakteristik dari obyek/subyek tersebut.
Adapun yag menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur di Sentra
Pendidikan Bank Rakyat Indonesia (Sendik BRI) Bandung.
Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah
instruktur Sentra Pendidikan BRI Bandung yang berjumlah 13 orang karena
merupakan bagian tidak terpisahkan dan harus saling mendukung dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
53
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
54
b. Sampel
Pengambilan sampel penelitian dalam suatu penelitian harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi
sebagai contoh dan bersifat representatif, artinya dapat mewakili karakteristik
dari populasi penelitian secara keseluruhan, atau dapat menggambarkan
keadaan sebenarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Arikunto (2006: 109), bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti”
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka
sampel dalam penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini
didasarkan pada pendapat Arikunto (2006: 112), bahwa :
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara
10%-15% atau 20%-25% atau lebih
B. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
desain penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang
menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar
dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar
seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang
bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Pengertian desain
penelitian Sukmadinata (2007: 287) merupakan “Rancangan bagaimana penelitian
tersebut dilaksanakan”. Desain penelitian lebih mengarah pada langkah-langkah
pengumpulan data.
Dari pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa desain penelitian
merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk menuntut dalam
proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam
melakukan penelitian sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan study pendahuluan (Maret 2013), untuk
merumuskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, apa yang akan diteliti menjadi sebuah
judul penelitian
2. Peneliti mengumpulkan data-data dilapangan yang menunjang dalam
proses penelitian
3. Peneliti mencari teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan mengenai variabel penelitian
4. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka selanjutnya peneliti
membuat kerangkan berfikir, dengan kerangka fikir tersebut
selanjutnya peneliti dapat menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
5. Setelah hipotesis diajukan, maka langkah berikutnya adalah
menentukan bagaimana agar hipotesis tersebut dapat diuji secara
empiric. Untuk itu diperlukan tahapan-tahapan seperti menentukan
populasi dan sampel, menyusun instrumen penelitian, tekhnik
Landasan
Teori
Gambar 3.1
Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Sugiyono (2011:2) menjelaskan “ Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif, untuk mendukung serta mempertajam teori yang relevan ditunjang
oleh studi kepustakaan.
1. Metode Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengann cara
pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dengan
menggunakan penghitungan statistik. Menurut izaak Latanussa dalam
Sudjana (2004: 40) bahwa : “Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatu objek
atau dimana variabel bilangan menjadi bagian dari pengukuran”
Sementara itu, Sugiyono (2011:14) mengemukakan mengenai pengertian
metode penelitian kuantitatif yaitu:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrument penelitian analisis dara bersifat kuantitatif/statistic dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh katajaman berfikir
dalam rangka menganalisa permasalahan melalui penelaahan terhadap
berbagai sumber tertulis melalui pendapat-pandapat para ahli yang
dituangkan dalam buku dan sebagainya, juga untuk menunjang instrumen
pengumpulan data dan memperdalam kajian terhadap permasalahan
penelitian. Hal ini merujuk pada pendapat Surakhmad (1992: 63)
mengemukakan bahwa :
Penyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah
penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu
yang relevan dengan masalahnya, yakni teori yang dipakainya, pendapat
para ahli, penyelidikan yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang
disarankan para ahli
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam
judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta
maksud yang terkandung dalam judul tersebut, sehingga diharapkan akan terdapat
keseragaman landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca.
2. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan merupakan salah satu aspek yang seyogyanya
mendapat perhatian utama oleh setiap administrator pendidikan. Sarana
dan prasarana pendidikan pada umumnya mencakup semua peralatan,
perlengkapan, dan perabotan dipergunakan dan menunjang dalam proses
pendidikan secara langsung, seperti :, ruangan belajar/kelas, alat-
alat/media, meja, kursi, alat pelajaran, alat peraga, media pendidikan dan
sebagainya.
Mulyasa (Bachri,2011:19) menyatakan bahwa:
Sarana pendidikan adalah perlatan dan perlengkapan yang secara
langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya
proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kuris, serta
alat-alat dan media pengajaran.
non fisik sesuatu yang bukan benda mati dan kurang dapat disebut benda
atau dibendakan, yang mempunyai peranan untuk memudahkan
E. Instrumen Penelitian
Arikunto (2002: 134) berpendapat bahwa : “Instrumen
penelitian/pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya” Jumlah instrumen dalam penelitian ini ada
dua inetrumen sesuai dengan jumlah variabel penelitian, yaitu :
1. Instrumen untuk mengukur kondisi sarana pendidikan
2. Instrumen untuk mengukur kinerja mengajar instruktur
Adapun cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat
instrumen dalam penelitian ini adalah:
1. Menentukan variabel yang diteliti, yaitu variabel X (Sarana Pendidikan)
dan Variabel Y (Kinerja Mengajar Instruktur)
2. Menentukan indikator dan sub indikator dari setiap variabel penelitan
3. Menyusun kisi-kisi interumen dari setiap variabel penelitian
4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variebal disertai altenatif
jawabannya dan petunjuk cara menjawabnya untuk membantu
responden dalam menjawab pernyataan yang telah disediakan
5. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, yaitu
dengan menggunakan Skala Likert
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
mengahasilkan data akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.
Seperti kita ketahui instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan
untuk melakukan sebuah pengukuran dengan tujuan agar dapat menghasilkan data
yang akurat. Sebagaimana yang diungkapkan Sugiyono (2009: 134) bahwa:
“Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efesien
dan komunikatif.”
Dari beberapa jenisnya, skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Skala Likert. Sugiyono (2009: 134) menjelaskan bahwa: “Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.” Adapun kriteria skor untuk setiap alternatif jawaban
item instrumen menurut Sugiyono (2009: 135) dengan menggakan Skala Likert
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Skor Alternatif Jawaban
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
= Koefisien Korelasi
= Jumlah responden
= Jumlah skor item
= Jumlah skor total (seluruh item)
= Jumlah perkalian X dan Y
√
√
= Nilai t
= Nilai Koefisien Korelasi
= Jumlah sampel
Tabel 3.3
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X
(Sarana Pendidikan)
No item Keputusan
1 0,56 1,924 1,860 Valid
2 0,76 3,298 1,860 Valid
3 0,70 2,752 1,860 Valid
4 0,56 1,924 1,860 Valid
5 0,76 3,298 1,860 Valid
6 0,76 3,298 1,860 Valid
7 0,76 3,298 1,860 Valid
8 0,76 3,298 1,860 Valid
9 0,70 2,752 1,860 Valid
10 0,73 2,995 1,860 Valid
11 0,76 3,297 1,860 Valid
12 0,74 3,130 1,860 Valid
13 0,61 2,160 1,860 Valid
14 0,85 3,093 1,860 Valid
15 0,62 2,161 1,860 Valid
16 0,75 3,212 1,860 Valid
17 0,55 1,867 1,860 Valid
18 0,64 2,342 1,860 Valid
19 0,28 0,836 1,860 Tidak Valid
20 0,55 1,881 1,860 Valid
21 0,53 1,757 1,860 Valid
22 0,60 2,129 1,860 Valid
23 0,66 2,500 1,860 Valid
Hasil penghitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y
(Kinerja Mengajar Instruktur)
No item Keputusan
1 0,78 3,473 1,860 Valid
2 0,93 7,434 1,860 Valid
3 0,80 3,751 1,860 Valid
4 0,68 2,645 1,860 Valid
5 0,93 7,434 1,860 Valid
6 0,93 7,434 1,860 Valid
7 0,93 7,434 1,860 Valid
8 0,78 3,473 1,860 Valid
9 0,72 2.921 1,860 Valid
10 0,66 2,482 1,860 Valid
11 0,72 2,921 1,860 Valid
12 0,93 7,434 1,860 Valid
13 0,80 3,751 1,860 Valid
14 0,93 7,434 1,860 Valid
15 0,72 2,921 1,860 Valid
16 0,93 7,434 1,860 Valid
17 0,78 3,472 1,860 Valid
18 0,87 4,948 1,860 Valid
19 0,77 3,386 1,860 Valid
20 0,66 2,482 1,860 Valid
Hasil penghitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007
( ) ( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
(Sarana Pendidikan)
No item Keputusan
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
(Kinerja Mengajar Instruktur)
No item Keputusan
1 0,78 0,87 0,66 Reliabel
2 0,93 0,96 0,66 Reliabel
3 0,80 0,88 0,66 Reliabel
4 0,68 0,87 0,66 Reliabel
5 0,93 0,96 0,66 Reliabel
6 0,93 0,96 0,66 Reliabel
7 0,93 0,96 0,66 Reliabel
8 0,78 0,96 0,66 Reliabel
9 0,72 0,83 0,66 Reliabel
10 0,66 0,79 0,66 Reliabel
11 0,72 0,83 0,66 Reliabel
12 0,93 0,96 0,66 Reliabel
13 0,80 0,88 0,66 Reliabel
14 0,93 0,96 0,66 Reliabel
15 0,72 0,83 0,66 Reliabel
16 0,93 0,96 0,66 Reliabel
17 0,78 0,87 0,66 Reliabel
18 0,87 0,93 0,66 Reliabel
19 0,77 0,87 0,66 Reliabel
20 0,66 0,79 0,66 Reliabel
Hasil penghitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007
H. Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang tidak boleh dilupakan dalam
kegiatan penelitian. Melalui proses analisis data ini, peneliti mencoba
menginformasikan hasil temuannya kepada orang lain agar hasil
penelitiannya dapat dipahami. Ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011:
335) yang menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
mana yang penting, dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1. Seleksi Data
Proses seleksi data ini dilakukan setelah data terkumpul dari
responden. Seleksi data dilakukan dengan memilih/menyortir data dengan
sedemikian rupa agar data yang didapatkan adalah data yang layak dipakai
dan dapat diolah lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar data yang terkumpul
dapat menjawab permasalahan penelitian.
2. Pengolahan Data
Keterangan :
Tabel 3.7
Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Penafsiran
Kriteria
Nilai Variabel X Variabel Y
4,01 – 5,00 Sangat Baik Selalu (SL) Selalu (SL)
3,01 – 4,00 Baik Sering (SR) Sering (SR)
2,01 – 3,00 Cukup Kadang-kadang (KD) Kadang-kadang (KD)
1,01 – 2,00 Rendah Hampir Tidak Pernah (HTP) Hampir Tidak Pernah (HTP)
0,01 – 1,00 Sangat Rendah Tidak Pernah (TP) Tidak Pernah (TP)
Bk = 1 + 3,3 log n
d) Mencari nilai panjang kelas (i), yaitu rentang (R) dibagi banyak
kelas interval (Bk)
i=
Keterangan :
i = Panjang Kelas
R= Rentangan
= Banyak Kelas
( )
=√
( )
( ̅)
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
Keterangan :
nol, atau lebih kecil dari nol) antara sarana pendidikan dengan kinerja
mengajar instruktur.
Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Mulai
Nominal/ordinal
Tipe data
Interval/rasio
Tidak normal
Kecil (<30)
Jumlah
data Besar (>30) bisa pakai uji t jika
distribusi populasi pasti
normal
Statistik parametrik
Gambar 3.2
Pedoman Penggunaan Statistik Non Parametrik
Tabel 3.8
Pedoman Untuk Memilih Tekhnik Statistik Non Parametik
Untuk Menguji Hipotesis Asosiatif (Hubungan)
(Sugyiono,2004: 255)
Keterangan :
= koefesien korelasi rank spearman
= selisih rangking variabel X dan variabel Y
= kuadrat selisih rangking
Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan penelitian sebagai
berikut:
113
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
114
B. Saran
Pada kesempatan ini, peneliti akan mengemukakan beberapa saran
sehubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.adapun saran yang
dapat diberikan antara lain:
1. Bagi Pihak Lembaga
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi sarana
pendidikan di Sentra Pendidikan BRI khususnya dalam pemanfaatan
sumber belajar masih tergolong lemah dibandingkan dengan indikator
yang lain, untuk itu bagi pihak lembaga senantiasa lebih
memanfaatkan sumber belajar yang ada, khususnya dalam
pemanfaatan ruang perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar
yang ada di Sentra Pendidikan BRI Bandung
2. Bagi Instruktur Diklat
Hasil penelitian mengenai kualitas kinerja mengajar instruktur
secara umum sudah menunjukkan kondisi yang sangat baik. Namun,
secara khusus perlu adanya peningkatan atau pengembangan yang
lebih baik lagi dalam beberapa hal yaitu:
a. Diharapkan instruktur selalu dapat meningkatkan kualitas
dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya untuk
mendidik, melatih dan mengajar peserta diklat.
b. Diharapkan instruktur peka terhadap perkembangan teknologi
dan informasi sehingga dapat memperbaharui ilmu dan
pengetahuannya yang akan diberikan kepada peserta diklat
sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta
diklat.
Dimyati, Mujiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta
116
Imas Masruroh, 2013
Hubungan Sarana Pendidikan Dengan Kinerja Mengajar Instruktur Di Sentra Pendidikan BRI
Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
117
Muhammad Yuri Gagarin, Saleh Pallu, Baharuddin ST, (2001) Pengaruh Sarana
Dan Prasarana Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Alor
Nusa Tenggara Timur.terdapat di
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/6ac336932b3ec1a415c4767d5cc0684
f.pdf di unggah [06-09-2013][10.31]
Ridwan, Akdon. (2009). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Siegel, Sidney. (1992). Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama
Singgih, Santoso, (2001). SPSS Versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.