Menurut R. Dingman dan P.Natvig pada tahun 1969 fraktur pada mandibula dibagi
menjadi beberapa kategori, yakni :
A. Menurut arah fraktur (horizontal/vertikal) dan apakah lebih menguntungkan dalam
perawatan atau tidak
B. Menurut derajat keparahan fraktur (simpel/tertutup/mengarah ke rongga mulut atau
kulit).
D. Menurut ada atau tidaknya gigi dalam rahang (dentulous, partially dentulous,
edentulous)
E. Menurut lokasi (regio simfisis, regio kaninus, regio korpus, angulus, ramus, prosesus
kondilus, prosesus koronoid)
FREKUENSI
Secara umum, paling sering terjadi pada korpus mandibula, angulus dan kondilus,
sedangkan pada ramus dan prosesus koronoideus lebih jarang terjadi.
Berdasarkan penelitian, dapat diurutkan seperti berikut :
Korpus 29 %
Kondilus 26%
Angulus 25%
Simfisis 17%
Ramus 4%
Proc.Koronoid 1%