PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. AMAN SIMAREMARE
DISUSUN OLEH :
-Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa hasil yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memberikan keputusan baik/buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan, dan
menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
-Diskusi penelitian Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Uri Bronfenbrenner, seseorang ahli
psikologi dari Cornell University Amerika Serikat. Teori ekologi memandang bahwa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik
antara individu dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku individu tersebut.
Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk menggambarkan, mengorganisasi dan
mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
Teori ekologi memandang perkembangan anak dari tiga sistem lingkungan yaitu
mikrosistem, eksosistem, dan makrosistem.Ketiga sistem tersebut membantu
perkembangan individu dalam membentuk ciriciri fisik dan mental tertentu.
Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal, konteksi ini meliputi keluarga
individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tampat tinggl. Dalam sistem mikro terjadi
banyak interaksi secara langsung dengan agen sosial, yaitu orang tua, teman dan guru.
Eksosistem adalah sistem sosial yang lebih besar dimana anak tidak terlibat interaksi secara
langsung, tetapi begitu berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak.
Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan anak. Sub sistem makrosistem
terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat istiadat, budaya, dan
lain sebagainya, dimana semua sub sistem tersebut akan memberikan pengaruh pada
perkembangan karakter anak.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian - Jurnalnya resmi
- Abstrak yang disajikan berbahasa inggris
- Sangat menarik
- Metode yang disajikan sangat jelas dan mudah dipahami
- Hasil yang dibahas pada jurnal juga relevansi dan sesuai dengan data yang
diperoleh
- Penyajian tabel/data hasil menarik dan mudah untuk dipahami
- Susunan sistematis
- Banyak menyajikan pendapat para ahli
- Menterakan catatan kaki
- Bahasa penulisan yang digunakan mudah dipahami dan ditelaah pembaca
-Kelemahan - Penyajian penulisan jurnal dengan memberi dua bagian bacaan, sehingga agak
Penelitian menyulitkan karena fokus membaca terpengaruh
- Daftar pustaka tahun <2010
- Penyajian grafik tabel tidak berwarna
13 Kesimpulan Teori ekologi perkembangan manusi mencoba mengkajihubungan timbal balik antara
anakdan sesamanya serta lingkungan tempattinggalnya. Teori ini bertujuan untuk
memahamiinteraksi yang dinamis dan kompleks antaraindividu dan berbagai aspek
lingkungannya.Implikasi teori ekologi dalam pendidikankarakter dapat dikaji dari sistem
yangmelingkupi kehidupan individu, yaitumikrosistem, eksosistem, dan
makrosistem.Masing-masing sistem mempunyai sub sistem yang memberikankontribusi
pada terbentuknya karakter anak. Sub sistem tersebut adalah keluarga, teman sebaya,
budaya lingkungan sekolah, dan budaya lingkungan masyarakat.
14 Saran 1. Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu metode yang
dapat meningkatkan motivasi murid karena seluruh dimensi manusia terlibat secara aktif
dengan diberikan materi pelajaran yang kongkret, bermakna serta relevan dalam konteks
kehidupannya.
2. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (conducive learning community) sehingga
anak dapat belajar secara efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman,
penghargaan, tam ancaman dan memberikan semangat.
3. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan
dengan melibatkan aspek knowing the good, loving the good dan acting the good.
4. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak yaitu
menerapkan kurikulum yang melibatkan multiple intelligence.
5. Pendekatan di dalam belajar menerapkan prinsip-prinsip Developmentally Appropriate
Practices.
6. Membangun hubungan yang supportive dan penuh perhatian di kelas dan seluruh civitas
sekolah.
15 Referensi
Aziz, A “Pengembangan Karakter Anak Melalui Pendidikan Karakter”, Jurnal Intelektua, 3, 1. 1-6.
Berk, L.E. (2000). Child Development (5th ed.). Boston: Allyn and Bacon. Berkowitz, M. (1995). The
Education of the Complete Moral Person. Aberdeen, Scotland : GordonCook Foundation.
Budimansyah dkk. (2010). Model pendidikan karakter di perguruan tinggi Penguatan PKn, Layanan
Bimbingan Konseling dan KKN Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Bronfenbrenner, U. (1986). “Ecology of the family as a context for human development Research
perspectives”, Developmental Psychology, 22 (6).
Hadjam, NR., Widhiarso, W. ( 2003). Budaya Damai Anti Kekerasan (Peace and Anti Violence),Jakarta
: Dirjen Pendidikan Umum.
Megawangi. (2008). Character Building (Tinjuan Berbagai Aspek). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Jurnal pembanding
1 Judul KONSELING EKOLOGI BRONFENBRENNER DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN
SPIRITUAL SEBAGAI FITRAH ANAK (SPIRITUAL INTELLIGENCE)
2 Jurnal Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam
3 Download http://jurnalbki.uinsby.ac.id/index.php/jurnalbki/article/view/114
4 Volume dan halaman Volume 9 halaman 2
5 Tahun 2019
6 Penulis Muhyatun
7 Reviewer Wesley Giankeke SB
8 Tanggal Senin, 15 Maret 2021
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan penelitian Tujuan ini adalah untuk mencari upaya yang tepat dalam pengembangan kecerdasan
spiritual melalui konsep konseling ekologi. Implikasi konsep ekologi dalam kecerdasan
spiritual adalah untuk membantu membangun dan mengembangkan kecerdasan spiritual
yang ada pada setiap individu dengan berdasar pada penyediaan lingkungan yang baik dan
positif.
-Subjek Penelitian 40 siswa
-Assesment Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan bentuk penelitian yang
digunakan adalah studi pustaka.
-Kata kunci Upaya, Konseling Ekologis, Kecerdasan Spiritual.
10 Pendahuluan
-Latar belakang dan Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh orang tua pada era global saat ini adalah
teori upaya untuk menanamkan nilai-nilai moralitas serta mengembangkan kecerdasan spiritual
yang dimiliki anak. Kecerdasan spiritual adalah sesuatu yang pasti dimiliki oleh setiap anak.
Hakikat dari kecerdasan spiritual anak adalah munculnya tiga nilai dalam diri anak. Yaitu
nilai kejujuran. Akan tetapi fenomena yang muncul saat ini adalah perilaku-perilaku yang
tidak sesuai dan berkebalikan dengan nilai-nilai spiritual yang ada. Misalnya fenomena
kebiasaan berbohong anak, kurangnya rasa peduli anak terhadap orang lain, berani
melakukan kekerasan kepada orang tua, guru, serta perilaku negatif lainnya. Kondisi
tersebut tentu tidak sesuai dengan hakikat dari kecerdasan spiritual yang semestinya
terbentuk dalam diri anak. Oleh karena itu harus ada upaya yang tepat untuk membantu
anak dalam membentuk diri yang baik, dan mengembangkan nilai-nilai hakikat dari
kecerdasan spiritual berupa nilai kejujuran.
Nilai kejujuran merupakan nilai yang menunjukkan kepribadian mulia, dan karakter ideal
utama yang dimiliki oleh seseorang termasuk anak. Selain sikap jujur, salah satu orang yang
disenangi oleh Allah adalah orang-orang yang dalam dirinya terdapat sikap rendah hati
terhadap orang yang seiman dan lemah lembut terhadap sesamanya. Sikap ini merupakan
sikap yang penting untuk ditanamkan dalam diri anak supaya mencegah timbulnya sikap
sombong dan tidak toleran.
11 Metode Penelitian
-Langkah penelitian Dalam keluarga, sekolah dan lingkungan sebaya terdapat kesempatan lebih besar untuk
menumbuhkan kesadaran dan mengembangkan kecerdasan spiritual individu. Upaya yang
dapat dilakukan keluarga adalah menyediakan lingkungan yang didalamnya dapat
diaplikasikan dengan maksimal nilai-nilai keIslaman, yang sifatnya membangun kecerdasan
spiritual. Seperti pendidikan dari orang tua secara langsung tentang akhlak yang baik, orang
tua dalam aktifitas sehari-harinya perlu menjadi model dan menunjukkan perilaku yang
baik serta menghargai antar sesama anggota keluarga, melaksanakan kegiatan yang
menggambarkan nilai-nilai Islami, seperti mengajari anak untuk mengaji dan
menyampaikan informasi tentang hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal yg tidak baik
jika dilakukan.
-Hasil Penelitian Kecerdasan spiritual akan berkembang dengan baik, jika sejak dini di dalam diri individu
telah dilatih, ditanamkan nilai-nilai kecerdasan spiritual dan di dukung dengan lingkungan
mikrosistem yang baik pula. Dengan begitu maka fitrah individu sebagai makhluk yang
Allah ciptakan dengan potensi-potensi untuk selalu berbuat kebaikan akan terus
berkembang.
-Diskusi penelitian Dalam hasil penelitian Engineer menunjukkan jika seorang anak atau individu yang diasuh,
dibesarkan kemudian mendapatkan didikan dari lingkungan yang keadaannya ramah, maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan cenderung lebih bahagia, sehat, dan berprestasi
bila dibandingkan dengan anak atau individu yang dibesarkan di lingkungan yang tidak
ramah.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Sistematika tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis,
abstrak, pendahuluan, gambaran program yang diteliti, metode, hasil, pembahasan,
kesimpulan, terdapat kata kunci (keyword) dalam penelitian.
Penjelasan pada isi jurnal sangat lengkap dan mudah dimengerti.
Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan penulisan Jurnal.
Menyertakan Daftar Pustaka dengan sumber yang relevan
-Kelemahan Penulisan jurnal ini tidak teratur dan sulit dimengerti walau sudah ditranslate tetap
Penelitian susah dimengerti.
Tiap paragraf ada yang menjorok kedalam dan ada pula yang tidak menjorok kedalam.
Masih adanya kesalahan penulisan (typo) dan penggunaan tanda baca yang kurang
tepat.
13 Kesimpulan Teori ekologi Brofenbrenner merupakan konsep teori yang mencoba unntuk mengkaji
hubungan interaksi yang terjadi antara individu dengan indvidu dan juga individu dengan
lingkungan. Implikasi konsep ekologi Brofenbrenner untuk mengembangkan kecerdasan
spiritual sebagai fitrah yang dimiliki oleh setiap anak di dunia ini dapat dikaji melalui
pembahasan 5 sistem lingkungan yang sangat berpengaruh dalam hidup anak dan juga
dapat dijadikan wadah membangun upaya untuk mengembangkan kecerdasan spiritual
anak . Sistem lingkungan keseluruhan yang ada dalam konsep ekologi Brofenbrenner
dimulai dari mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem dan diakhiri dengan
kronosistem. Berdasarkan kajian yang dilakukan, diketahui bahwa potensi implikasi terkuat
yang terdapat dalam 5 sistem lingkungan Brofenbrenner dalam mengembangkan
kecerdasan spiritual anak sejak dini adalah lingkungan mikrosistem dengan bagian sub
sistem di dalamnya meliputi keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekolah.
14 Saran Langkah-langkah dalam upaya untuk mengembangkan kecerdasan spiritual dalam
subsistem keluarga dapat dilakukan dengan membentuk lingkungan keluarga yang efektif
dalam proses penanaman nilai-nilai moral positif sesuai dengan norma dan agama yang
dianut, Islam misalnya.
Kemudian dalam lingkungan sub-sistem teman sebaya, orang tua juga harus pandaipandai
dalam memilih lingkungan sebaya anak. Hal tersebut dikarenakan pengaruh kuat teman
sebaya dalam pembentukan karakter juga akan berdampak dalam pengemabangan
kecerdasan spiritual anak. Lingkungan teman sebaya yang tidak baik akan memunculkan
berbagai dampak negatif pada diri anak, terlebih dalam hal pembentukan dan
pengembangan kecerdasan spiritualnya. Terakhir sub-sistem dalam lingkungan sekolah.
Upaya sekolah adalah dengan membuat lingkungan yang dapat membentuk karakter
positif dan islami serta pemberian bimbingan dari guru sebagai fasilitator untuk selalu
mengarahkan anak dalam lingkungan dan tempat yang membentuk karakter positif pada
mereka.
15 Referensi
Agustian Ginanjar Ary, 2005, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Em¬osi dan Spiritual:
EQ (Emotuonal, Spiritual dan Quotient), Jakarta: Penerbit Agra.
Alwi Hasan, Dkk, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Berk, 2000, Child Developement (5th ed.), Boston: Allyn and Bacon.
Hanifah Salsabila Unik, Teori Ekologi Bronfenbenner Sebagai Sebuah Pendekatan Dalam
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, Volume. 7, Nomor 1, Juni 2018, https://journal.staimsyk.ac.id. Diakses pada 17-
Oktober-2018, Pukul 12.00 WIB.