Anda di halaman 1dari 10

LEMBAGA PENGEMBANGAN

UJI KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN


[LPUK-NAKES]

[BLUEPRINT UKAI]
[Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia dengan Metode Computer Based Test]
Revisi 29 – 30 April 2014
Daftar Isi

Daftar Isi 1
1.Deskripsi Tinjauan 2
1.1.Tinjauan 1: Area Kompetensi 2
1.2.Tinjauan 2: Dimensi Perilaku 4
1.3.Tinjauan 3: Kemampuan memberikan reasoning 4
1.4.Tinjauan 4: Penerima (resipien) layanan kefarmasian 4
1.5.Tinjauan Sediaan Farmasi 5
1.6.Tinjauan Farmakoterapi 5
2.Matriks Blueprint 7
Lampiran 1: Daftar Farmakoterapi 8

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 1


1. DESKRIPSI TINJAUAN

Terdapat 6 (enam) tinjauan yang digunakan dalam Blueprint Uji Kompetensi


Apoteker Indonesia yaitu: (1) Area kompetensi, (2) Dimensi perilaku, (3)
Kemampuan memberikan reasoning, (4) Penerima (resipien) layanan kefarmasian,
(5) Bentuk sediaan, serta (6) Farmakoterapi.
1.1 Tinjauan 1: Area Kompetensi
Dalam tinjauan ini aspek yang dinilai meliputi 9 (sembilan) aspek yaitu:
(1) Praktik pofesionalisame, legal, dan etis
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan memahami,
menerapan dan mematuhi ketentuan perundang-undangan (aspek legal)
dari praktik kefarmasian, standar praktik, pedoman praktik dan kode etik
profesi apoteker.
(2) Optimalisasi penggunaan obat
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan dalam praktek klinik
untuk menjamin keamanan dan ketepatan penggunaan obat. Kemampuan
tersebut mencakup identifikasi masalah terkait obat dan pengambilan
keputusan penggunaan obat yang tepat, pemberian informasi dan
pemantauan respons pe n gguna an .

(3)Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker dalam
menyiapkan dan menyerahkan sedian farmasi dan alat kesehatan secara
akurat dan tepat, termasuk produk yang disiapkan secara extemporare. Hal
ini mencakup kemampuan untuk mengkaji ketepatan obat dan bentuk
sediaan, mengedukasi pasien / keluarga tentang obat dan penggunaan obat.

(4)Formulasi dan pembuatan sediaan farmasi


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker dalam
penyiapan produk farmasetik, termasuk sediaan extempore, penyiapan
aseptik dari produk steril, dan pengenalan produk sitostatika dan
penanganannya. Lingkup kemampuan mencakup pemahaman terhadap
aturan-persyaratan suatuproduk, formulasi dan tehnik compounding yang
dibutuhkan, serta fasilitas lain yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu
sediaan farmasi (personel, ruang, wadah, dokumentasi).
(5)Komunikasi dan kolaborasi
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker untuk
berkomunikasi secara efektif sehingga pesan yang dimaksud dapat diterima
oleh resipien. Kemampuan komunikasi ini mencakup berbagai jenis
komunikasi yang perlu diadaptasi dalam lingkungan praktek dengan
kondisi yang beragam. Komunikasi dan kolaborasi dilakukan baik terhadap
pasien, keluarga, sejawat, profesi kesehatan lain dan masyarakat.

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 2


(6)Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker dalam
mendorong individu, kelompok pasien atau masyarakat untuk bertanggung-
jawab atas kesehatannya. Dengan demikian individu atau masyarakat
dapat menjaga kesehatan, mencegah sakit serta mampu memperbaiki
kesehatan melalui peningkatan kendali terhadap faktor penentu kondisi
kesehatan. Lingkup kemampuan mencakup pemberian pelayanan, edukasi,
pelatihan, rujukan, serta kampanye kesehatan masyarakat.
(7)Pengelolaan sedian farmasi dan alat kesehatan
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker dalam
perencanaan, pengadaan, distribusi, penyimpanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan. Hal tersebut mencakup sumberdaya yang cukup untuk menjamin
pemenuhan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan secara aman,
efektif dan efisien.
(8)Kepemimpinan dan manajemen diri
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker dalam
memimpin, mengarahkan, mengambil keputusan, dan bertindak sebagai role
model dalam praktik.
(9)Peningkatan kompetensi profesi
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker untuk
mengevaluasi dan mengelola kemampuan diri dalam upaya pengembangan
profesinya, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kefarmasian
serta teknologi informasi.

Distribusi masing-masing aspek dalam tinjauan ini sebagai berikut:


No Area Kompetensi Persentase
1 Praktik profesional, legal dan etis 15-20%
2 Optimalisasi penggunaan sediaan farmasi 20-35%
3 Dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan 20-25%
4 Formulasi dan pembuatan sediaan farmasi 10-15%
5 Komunikasi dan kolaborasi 10-15%
6 Upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat 5-10%
7 Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan 5-10%
8 Kepemimpinan dan manajemen diri 0%
9 Peningkatan kompetensi profesi 5-10%

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 3


1.2 Tinjauan 2: Dimensi Perilaku
Dalam tinjauan ini aspek yang dinilai meliputi 3 (tiga) aspek yaitu:
(1)Kognitif
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah pengetahuan dan pengembangan
kemampuan intelektual apoteker.
(2)Pengetahuan prosedural
Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah pengetahuan yang dibutuhkan
apoteker untuk melakukan tindakan kefarmasian.
(3)Konatif
Fokus penilaian pada tinjauan ini menggambarkan cara apoteker bersikap,
yang melibatkan emosi dan kemampuan empati, untuk mengaplikasikan
nilai-nilai profesional dalam praktik kefarmasian.

Distribusi masing-masing aspek dalam tinjauan ini sebagai berikut:

No Dimensi Perilaku Persentase


1 Kognitif 40-50%
2 Pengetahuan prosedural 40-50%
3 Konatif 5-10%

1.3 Tinjauan 3: Kemampuan memberikan reasoning


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan apoteker untuk
memberikan landasan ilmiah sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
profesi. Aspek yang dinilai meliputi 2 (dua) aspek yaitu: (1) Reasoning ability,
dan (2) Recall of knowledge.
Distribusi masing-masing aspek dalam tinjauan ini sebagai berikut:

No Kemampuan Memberikan Reasoning Persentase


1 Reasoning ability 70-80%
2 Recall of knowledge 20-30%

1.4 Tinjauan 4: Penerima (resipien) layanan kefarmasian


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan memberikan
pertimbangan farmasetik/ biofarmasetik dan farmakokinetik (absorpsi,
distribusi, metabolisme & ekskresi (ADME)) obat dalam pemilihan bentuk
sediaan, rute pemberian, dan regimen dosis pada pasien individual serta kondisi
tertentu yang dapat mengubah farmakokinetika suatu obat.

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 4


Distribusi masing-masing aspek dalam tinjauan ini sebagai berikut:

No Penerima (Resipien) Layanan Kefarmasian Persentase


1 Neonatus-anak (neonatus, infant, atau pediatri) 5-15%
2 Dewasa 40-50%
3 Lanjut usia 10-15%
4 Ibu hamil-menyusui (ibu hamil atau ibu menyusui) 5-10%
5 Gagal ginjal-hati (gagal ginjal &/atau gagal hati) 5-10%
6 Gawat darurat 2-5%
7 Malnutrisi-obesitas (malnutrisi atau obesitas) 2-5%
8 Masyarakat 5-10%

1.5 Tinjauan Sediaan Farmasi


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan untuk merancang,
membuat, dan menjamin mutu sediaan farmasi (dosage form) dengan
memperhatikan aturan perundangan, persyaratan-standar, sifat fisikokimia
bahan aktif dan bahan tambahan, biofarmasetika, efek farmakologi-toksikologi,
resipien bentuk sediaan, rute pemakaian, teknik pembuatan, fasilitas
pembuatan, pengemasan, pelabelan dan informasi penggunaan. Kemampuan
tersebut juga mencakup penyiapan produk sediaan extemporare.
Distribusi masing-masing aspek dalam tinjauan ini sebagai berikut:

No Sediaan Farmasi (Pharmaceutical Dosage Form) Persentase


1 Sediaan padat 40-60%
2 Sediaan semi padat 20-30%
3 Sediaan cair/gas 30-40%

1.6 Tinjauan Farmakoterapi


Fokus penilaian pada tinjauan ini adalah kemampuan: (1) mengidentifikasi,
mengintepretasi dan mengevaluasi informasi pasien dari data klinik, data
laboratorium, riwayat penyakit dan riwayat pengobatan untuk memahami
kondisi penyakit, menilai perlunya terapi dan/atau rujukan, dan
mengidentifikasi faktor spesifik pasien yang mempengaruhi keluaran terapi
obat (2) mengevaluasi informasi tentang obat, regimen dosis, bentuk sediaan,
rute pemakaian, dan mempertimbangkan farmakoekonomi untuk memilih
terapi obat yang optimal bagi pasien individual, (3) mengevaluasi dan
mengelola regimen obat melalui pemantauan pada pasien, berkolaborasi

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 5


dengan profesi kesehatan lain, dan pemberian informasi kepada pasien untuk
meningkatkan keluaran terapi yang aman dan efektif.
Aspek yang dinilai meliputi 17 (tujuh belas) aspek dengan distribusi sebagai
berikut:

No Farmakoterapi (Orientasi Farmakologi) Persentase


1 Gangguan Kardiovaskular 10 - 12%
2 Gangguan Pernapasan 3 - 5%
3 Gangguan Saraf- Gangguan Psikiatri 6 - 10%
5 Gangguan Saluran Cerna 12 - 14%
6 Gangguan Saluran Kemih - Gangguan Ginekologi 3 - 5%
7 Gangguan Endokrin 5 - 10%
8 Gangguan Mata, Hidung, Telinga dan Tenggorokan 5 - 10%
9 Gangguan Darah - Gangguan Imunologi 4 - 10%
11 Gangguan Tulang dan Sendi 5 - 10%
12 Gangguan Kulit 3 - 5%
13 Penyakit Infeksi 15 - 25%
14 Gangguan Onkologi 1 - 3%
15 Gangguan Ginjal 3 -5%
16 Gangguan Nutrisi 1 - 3%
17 Gawat Darurat 2 - 5%

*) Rincian tinjauan farmakoterapi dapat dilihat pada lampiran 1

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 6


2. MATRIKS BLUEPRINT

Tinjauan 1 Tinjauan 2 Tinjauan 3 Tinjauan 4 Tinjauan 5 Tinjauan 6


Area Kompetensi % Dimensi % Reasoning ability % Penerima % Sediaan % Farmakoterapi %
Perilaku Layanan Farmasi
Praktik profesional, 15-20 Kognitif 40-50 Reasoning ability 70-80 Neonatus-Anak 5-15 Sediaan padat 40-60 Gangguan 10-12
legal dan etis kardiovaskular
Optimalisasi 25-35 Pengetahuan 40-50 Recall of 20-30 Dewasa 40-50 Sediaan semi 15-25 Gangguan 3-5
penggunaan sediaan prosedural knowledge padat pernapasan
farmasi
Dispensing sediaan 20-25 Konatif(kogniti 5-10 Lanjut usia 10-15 Sediaan cair/gas 30-40 Gangguan saraf - 6-10
farmasi dan alat f-afektif) Gangguan psikiatri
kesehatan
Formulasi dan 10-15 Ibu hamil- 5-10 Gangguan saluran 12-14
pembuatan sediaan menyusui cerna
farmasi
Komunikasi dan 10-15 Gagal ginjal-hati 5-10 Gangguan saluran 3-5
kolaborasi kemih – Gangguan
ginekologi
Upaya preventif dan 5-10 Gawat darurat 2-5 Gangguan 5-10
promotif kesehatan endokrin
masyarakat
Pengelolaan sediaan 5-10 Malnutrisi- 2-5 Gangguan mata, 5-10
farmasi dan alat obesitas hidung, telinga dan
kesehatan tenggorokan
Kepemimpinan dan 0 Masyarakat 5-10 Gangguan darah- 4-10
manajemen diri Gangguan
immunologi
Peningkatan 5-10 Gangguan tulang & 5-10
kompetensi profesi sendi
Gangguan kulit 3-5
Penyakit infeksi 15-25
Gangguan onkologi 1-3
Gangguan ginjal 3-5

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 7


Lampiran 1. Daftar Farmakoterapi

No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi

1 Gangguan Kardiovaskular • Hipertensi esensial


• Ischemic Heart Disease -angina
• Acute Coronary Syndrome
• Stroke Ishemik- Transient Ischemic Attack
• Hiperlipidemia

2 Gangguan Pernapasan • Asthma


• Chronic Obstructive Pulmonary Disease

3 Gangguan Saluran Cerna • Gastroesophageal Reflux Disease


• Diare
• Konstipasi
• Nausea/vomiting (Non Post Operative
Nausea Vomiting, Non Cancer)
• Peptic Ulcer
• Viral Hepatitis (A,B)

4 Gangguan Psikiatri-Gangguan • Anxiety


Syaraf • Epilepsy
• Pain Mangement
• Headache

5 Gangguan Saluran Kemih - • Benign Prostate Hyperthropy (BPH)


Gangguan Ginekologi • Contraceptive
• Menstruation-Related disorders
6 Gangguan Endokrin • Diabetes Mellitus
• Thyroid disorder

7 Gangguan Mata, Hidung, • Glaucoma


Telinga dan • Allergic Rhinitis
• Conjunctivitis
Tenggorokan
• Otitis Media
• Pharingitis

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 8


No. Kelompok Farmakoterapi Item Farmakoterapi

8 Gangguan Darah- Gangguan Imunologi • Anemia


• Coagulation disorders
• Allergic and Pseudoallergic Drug
9 Gangguan Tulang dan Sendi • Osteoporosis
• Rheumatoid Arthritis
• Osteoarthritis
• Gout
10 Gangguan Kulit • Dermatologic Drug Reaction and
self-treatable Skin Disorders
(dermatitis, cutaneous drug
reaction, hyper pigmentation)
• Acne Vulgaris
11 Gangguan Infeksi • Upper respiratory Tract Infections
• Lower Respiratory Trat Infection
• Influenza
• TBC
• Urinary Track Infection
• Gastro Intestinal infection
• Parasitic Diseases
• Sexually Tranmission Disease
• Superficial fungal infection
• Vaccines, Toxoid
• HIV-AIDS

12 Gangguan Onkologi Cancer treatment and chemotherapy

13 Gangguan Ginjal • Acute Renal Failure


• Drug Induced Renal Disease

14 Gangguan Nutrisi Assesment of nutrition Statu and


Nutrition requirements

15 Gawat Darurat Poisoning


Mengenali kegawatdarutan dan
tata laksana

Blueprint Uji Kompetensi Apoteker Indonesia - 2014 Halaman 9

Anda mungkin juga menyukai