Anda di halaman 1dari 2

Akselerasi

Akselerasi adalah peningkatan sementara di atas frekuensi dasar dan dan dapat
menyerupai bentuk kontraksi uterus. Amplitudonya biasanya 15 dpm atau lebih dan
terjadi selama > 15 detik. Akselerasi dapat terjadi akibat gerak janin, pemeriksaan
dalam, pemasangan elektroda, breech presentation, presentasi oksiput posterior,
kontraksi uterus, tekanan fundal, palpasi abdomen. Akselerasi spontan sebagai respon
gerak janin dan kontraksi uterus merupakan indikasi kewaspadaan sisten syaraf pusat
janin dan kesejahteraan janin dan merupakan tanda reassuring. Akselerasi seragan yang
berulang yang berhubungan dengan kontraksi uterus mengindikasikan respon inisial
terhadap hipoksia ringan.

Deselerasi
-Deselerasi dini: mulai sebelum kontraksi uterus mencapai puncak dan hilang
bersamaan dengan kontraksi uterus (berbentuk ‘mirror image’). Disebabkan oleh
kompresi kepala. Umumnya muncul pada dilatasi serviks >7  cm atau pada partus kala
II. Bukan merupakan hal yang patologis.

– Deselerasi lambat: deselerasi mulai pada atau setelah puncak kontraksi uterus dan
menghilang setelah kontraksi uterus kembali ke nilai semula. Merupakan gambaran
insufisiensi uteroplasenta. Meupakan tanda nonreassuring jika persisten dan tidak dapat
dikoreksi, terutama jika disertai takikardia dan/atau variabilitas yang minimal atau
absen. Insufisiensi uteroplasenta dapat disebabkan oleh hiperstimulasi uterus, hipotensi
maternal, hipertensi pada kehamilan, hipertensi kronik, postmaturitas, amnionitis, janin
kecil masa kehamilan (KMK), DM maternal, plasenta previa, solusio plasenta/syok
maternal, regional anestesia (spinal, epidural), penyakit jantung maternal, anemia
maternal, Rh isoimunisasi dan kondisi lain seperti penyakit kolagen vaskular & penyakit
ginjal.
– Deselerasi variabel : deselerasi yang terjadi akibat gangguan pada aliran darah
umbilikus selama kontraksi uterus. Bentuk bervariasi seperti huruf U, V atau W.
Onsetnya variabel tidak tergantung kontraksi uterus, sering mendahulu kontraksi dan
diikuti dengan akselerasi singkat (shouldering). Ringan : deselerasi < 30 detik dan
segera kembali ke frekuensi dasar; moderat : deselerasi < 80 dpm dengan durasi apapun
dengan segera kembali dan segera kembali ke frekuensi dasar; berat : deselerasi < 60
dpm selama > 60 detik dan lambat kembalinya ke frekuensi dasar. Deselerasi variabel
dapat terjadi pada keadaan posisi maternal dimana tali pusat perada diantara fetus dan
pelvis ibu, tali pusat mengelilingi leher atau bagian tubuh lain, tali pusat pendek, ikatan
tali pusat, prolaps tali pusat. Deselari variabel timbul pada 50% persalianan dan
biasanya sementara dan dapat dikoreksi. Disebut deselerasi variabel yang reassuring
jika: terjadi selama kurang dari 30 –45 detik, segera kembali ke frekuensi dasar,
frekuensi dasar tidak meningkat, variablitas tidak berkurang. Deselerasi berat tak
terkoreksi terutama dijumpai dengan hilangnya variabilitas short term dan peningkatan
frekuensi dasar, diasosiasikan dengan fetal asidosis, hipoksia dan janin yang mengalami
depresi neurologis.

– Deselerasi Memanjang (Prolonged Deceleration) : deselerasi selama 60 – 90 detik atau


lebih di bawah denyut jantung janin rata-rata. Paling sering diasosiasikan dengan
prolaps tali pusat erat dan deselerasi variabel berat yang progresif.

Sumber : https://dokterbagus.wordpress.com/2013/08/23/interpretasi-kardiotokografi/

Anda mungkin juga menyukai