Anda di halaman 1dari 8

CARA MEMBACA DAN INTERPRETASI KADRIOTOKOGRAFI

AKTIVITAS JANTUNG FETUS


Gambaran yang ditampilkan oleh kardiotokografi terdiri dari dua kurva. Kurva yang
terletak di atas menunjukkan gambaran frekuensi denyut jantung janin per menit.
Sedangkan kurva yang terletak di bawah menunjukkan gambaran kontraksi uterus.
Ketinggian skala vertikal dalam gambaran kardiotokografi tergantung pada posisi
transduser saat menangkap sinyal kontraksi, sehingga interpretasi terhadap hal ini harus
melibatkan seluruh kurva yang terekam. Gambaran kardiotokografi dapat menunjukkan
respon ibu dalam merasakan gerakan janin (dilakukan dengan menyalakan sebuah alat).
Pola normal aktivitas jantung fetus ditandai dengan beberapa hal yaitu frekuensi baseline
antar 110-160 bpm, adanya akselerasi periodic, variabilitas antara 5-25 bpm dan tidak
adanya deselerasi. Sedangkan pola aktivitas jantung fetus yang abnormal biasanya
ditandai dengan karakterikstik, frekensi dibawah 110 atau diatas 160 bpm, tidak adanya
akselerasi lebih dari 45 menit, menurun atau tidak adanya variabilitas baseline dan
adanya variable deselerasi atau late deselerasi.
Baseline Rate
Menggambarkan frekuensi normal denyut jantung janin antara 110 dan 150 bpm (beats
per menit). Gambaran ini juga terlihat pada saat kardiotokografi dalam kondisi stabil
(tidak ada akselerasi dan deselerasi). Gambaran ini harus diambil dalam waktu 10 menit,
Frekuensi denyut jantung janin dapat berubah dalam waktu tersebut ,namun biasanya
konstan.

Gambaran kardiotokografi pola normal baseline rate (7).


Baseline Variations
Variasi ini berlangsung dalam waktu singkat, biasanya berlangsung pada frekuensi 5
sampai 25 bpm. Pemanjangan waktu decreased variation bersamaan dengan abnormalitas
lain akan mengindikasikan fetal distress .(1)(6). Faktor-faktor yang mempengaruhi
variasi baseline :
- Parasimpatis mempengaruhi short term variability sementara long term lebih
dipengaruhi oleh simpatis.
- Obat-obatan seperti analgesik, magnesium sulfat dan obat-obatan yang mempengaruhi
sistim saraf pusat.
- usia kehamilan.

Gambaran kardiotokografi pola decreased baseline variability(7).


Akselerasi
Akselerasi didefinisikan sebagai peningkatan denyut jantung lebih dari 15 bpm atau
lebih dalam waktu kurang dari 15 detik. Jika ada 2 kali akselerasi dalam waktu 20 menit
maka dianggap sebagai gambaran reaktif. Akselerasi menunjukkan bahwa respon janin
dan integritas dalam mekanisme kontrol jantung dalam kondisi baik.(5)(6)

Gambar an kardiotokografi pola akselerasi setelah diberikan stimulasi(7).


Deselerasi
Deselerasi diartikan sebagai penurunan denyut jantung kurang dari 15 bpm selama 15
detik atau lebih. Deselerasi dapat berarti normal atau patologis.
Early deceleration terjadi bersamaan dengan kontraksi uterus dan biasanya menunjukkan
adanya fetal head compression. Selain itu juga terjadi pada kala 1 dan 2 persalinan
bersamaan dengan penurunan kepala janin. Early Deseleration tidak dihubungkan dengan
hipoksia janin, acidemia atau nilai apsgar scor yang rendah.
Sedangkan late deseleration timbul tepat pada permulaan atau setelah puncak kontraksi
dan kembali ke baseline setelah kontraksi selesai dan dianggap sebagai fetal distress.
Variasi ini dapat digolongkan berdasarkan waktu dan bentuk yang harus dikaitkan satu
dengan yang lain.Deselerasi dapat menunjukkan kemungkinan hipoksia atau cord
compression. (1)(5). Late deseleration terjadi akibat adanya insufisiensi vaskular feto-
plasenta akut atau kronik.
Variable deselerations diartikan sebagai pola deselerasi yang paling sering terjadi
persalinan dan disebabkan oleh oklusi tali pusat. Onsetnya bervariasi.
Prolonged deseleration didefinisikan sebagai deselerasi yang terisolasi bertahan selama 2
menit atau lebih tapi kurang dari 10 menit dari onset untuk kembali ke baseline.
Gambaran ini sulit untuk di interpretasikan karena banyak terlihat pada berbagai macam
gambaran klinis. Penyebab dari gambaran ini antara lain adalah pemeriksaan servik,
hiperaktivitas uterus, prolaps tali pusat, maternal supine hipotension, dan epidural spinal
paraservikal analgesik.

Gambaran kardiotokografi pola early, late and variable decelerations (7).


Bradikardia

Gambaran kardiotokografi menunjukkan bradikardia dimana baseline heart rate kurang


dari 110 bpm. Jika diantara 100 dan 110 bpm maka kita harus menganalisa dengan lebih
teliti, namun jika di bawah 100 bpm maka sudah dianggap patologis. Jika langkah-
langkah untuk mengatasi penyebab penurunan frekuensi (fetal distress atau penyebab
lain) tidak dapat diatasi maka janin harus dilahirkan, (1)(5)(6).Penyebab gambaran ini
antar lain post mature, kompresi kepala, maternal hipotermi, dll.

Gambaran kardiotokografi pola bradikardia .(7)


Takikardi

Gambaran kardiotokografi menunjukkan takikardi dimana baseline hearth rate antara 150
dan 170 bpm, Jika diatas 170 bpm sudah dianggap pola patologik. Takikardia dapat
menunjukkan adanya demam atau infeksi janin intrauterine. Gambaran ini kadang-
kadang menunjukkan fetal distress (jika disertai dengan kelainan lain). Anestesia epidural
juga dapat menginduksi terjadinya takikardi janin (1). Selain itu obat-obatan parasimpatik
atau simpatomimetik juga dapat menyebabkan terjadinya takikardi.

Gambaran kardiotokgrafi pola takikardi (7).

Anda mungkin juga menyukai