Anda di halaman 1dari 10

Nama : Abi Yazidal Bustami

NIRM : 03 08 18 001

No. Absen : 01

Prodi / semester : Teknologi Produksi Ternak / VC

Mata Kuliah : Pakan Ternak Unggas

Dosen Pengampu : 1. Nur Prabewi,S.Pt. MP

2. Dewi Pranatasari, S.Pt.,


1. Sebutkan tujuan dalam Menyusun ransum ternak unggas!
2. Sebutkan dan jelaskan informasi dalam menyusun ransum ternak unggas!
3. Mengapa harga bahan pakan sangat penting dalam Menyusun ransum ternaka unggas?
Jelaskan!
4. Sebutkan dan jelaskan metode dalam menyusun ransum ternak unggas! Jelaskan
kelebihan dan kekurangannya!
5. Sebutkan dan jelaskan berbagai cara dalam mencampur bahan pakan konsentrat!
6. Jelaskan 3 metode pencampuran bahan baku pakan secara manual. Jelaskan kelebihan
dan kekurangannya di setiap metode!
7. Jelaskan perbedaan antara mencampur konsentrat dengan mixer vertical dan horizontal!
Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari masing – masing alat tersebut!
8. Jelaskan pendapat saudara kapan sebaiknya menggunakan mixer vertical dan kapan
sebaiknya menggunakan mixer horizontal!

Jawab :

1. Tujuan dari penyusunan ransum ternak unggas adalah agar kita mendapatkan hasil
performa unggas yang optimal dengan potensi genetik terbaik serta untuk menunjang
pertumbuhan ternak unggas. Konsumsi pakan dipengaruhi oleh :
 Berat badan
 Performa
 Suhu kandang : suhu rendah meningkatkan kebutuhan energi
 Kondisi kesehatan ayam
 Tekstur pakan : tekstur kasar meningkatkan intake pakan sementara tekstur
halus menurunkannya
 Level energi : semakin tinggi level energi pakan, semakin rendah asupan pakan
dan sebaliknya
 Ketidakseimbangan nutrisi : ayam akan berusaha mengkompensasi setiap
kekurangan nutrisi dengan meningkatkan konsumsi pakan
2. Informasi dalam menyusun ransum ternak unggas :
a) Basal Mix adalah campuran dari berbagai bahan pakan sumber energi yang
penggunaannya di dalam ransum dapat sebanyak 50 – 75%.
 Basal Mix ini dapat tersusun dari butiran sebangsa padi sebanyak 50 –
60%, hasil samping penggilingan hasil pertanian sebanyak 0 – 25%, tetes
atau lemak sebanyak 0 – 8%.
 Karena kegunaan basal mix yang utama adalah sebagai sumber energi
maka kandungan protein kasarnya hanya sebesar 9 – 12%.
b) Protein Mix adalah campuran dari berbagai bahan pakan sumber protein.
Karena merupakan sumber protein, maka kandungan protein kasarnya cukup
tinggi yaitu dapat sampai mencapai 45%, dan penggunaannya di dalam ransum
dapat sebanyak 20 – 25%. Protein mix dapat tersusun dari sumber protein yang
berasal dari ; tanaman 10 – 20%, hewan/ ikan sebanyak 3 – 10%
c) Mineral Mix adalah campuran dari berbagai bahan pakan sumber mineral,
penggunaannya di dalam ransum dapat sebanyak 5%. Contoh mineral mix adalah
tersusun dari garam dapur sebagai sumber Na dan Cl, tepung batu kapur atau
tepung kalsit sebagai sumber Ca dan tepung tulang sebagai sumber P.
d) Premix adalah campuran dari berbagai bahan pakan sumber vitamin, atau
sumber mineral mikro atau campuran kedua-duanya, penggunaannya di dalam
ransum dibatasi yaitu hanya sampai sebanyak 0,5%.
3. Harga bahan pakan merupakan pertimbangan utama bagi peternak untuk menyusun
pakan karena penentuan harga sangat mempengaruhi bahan yang akan digunakan
dalam penyusunan ransum. Salah satu kelemahan penyusunan pakan unggas selama ini
adalah kurang mengoptimalkan potensi bahan pakan lokal. Umumnya sebagian bahan
pakan terutama sumber protein masih impor seperti bungkil kacang kedelai dan tepung
ikan sehingga harga bahan pakan relatif mahal. Alasan yang umum dipakai untuk
pembenaran impor adalah belum adanya bahan pakan tersebut di daerah lokal
dan/atau standardisasi kualitas bahan pakan impor yang relatif stabil. Sementara
potensi bahan pakan lokal sampai saat ini belum tergarap dengan baik.
4. Metode dalam menyusun ransum ternak unggas :
a) Metode Bujur Sangkar
Merupakan metode yang sederhana dan hanya digunakan untuk mencampur
dua macam bahan pakan.
 Kedua bahan pakan tersebut yang berbeda hanya satu macam nutrien
dan kadarnya.
 Hasil campurannya mempunyai kadar nutrien diantara kadar dari kedua
bahan pakan tersebut.
 Jadi metode Pearson’s square misalnya hanya untuk menentukan PK saja,
untuk ME saja, untuk satu macam mineral ataupun untuk satu macam
vitamin saja.
 Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :
Membuat basal mix yang mengandung 10% PK, ransum yang akan dibuat
sebanyak 73 kg dengan menggunakan metode Pearson’s square :

Jadi basal mix tersusun dari 6,0 bagian bahan A dan 1,4 bagian bahan B,
sehingga persentase masing-masing bahan dalam campuran adalah :
 
- Bahan A sebanyak = (6,0 : 7,4) x 100% = 81%
- Bahan B sebanyak = (1,4 : 7,4) x 100% = 19%
Jadi basal mix (10% PK) yang dibuat sebanyak 73 kg adalah tersusun dari:
- Bahan A sebanyak = (81 : 100) x 73 kg = 59 kg
- Bahan B sebanyak = (19 : 100) x 73 kg = 14 kg
Total = 73 kg
b) Simultaneous Equation Method
Metode ini disebut pula dengan nama persamaan aljabar atau persamaan XY
dikarenakan ada 2 hal yang belum diketahui atau yang akan dicari, misalnya PK
dan ME. Disamping itu, bahan pakan yang akan digunakan adalah lebih dari dua
macam. Contoh : menyusun ransum dengan menggunakan Simultaneous
equation method dengan ketentuan : ransum mengandung 20% PK dan 2,8 Mcal
ME/ kg dengan menggunakan campuran bahan pakan yang terdiri dari protein
mix dan dua macam sumber energi (jagung giling dan bekatul padi).
Urutan permasalahan dan perhitungannya adalah sebagai berikut :
a. bahan pakan yang digunakan dan komposisinya

PK ME Jumlah
Bahan Pakan
(%) (Mcal/ kg) (kg)

Protein mix 45,00 2,59 X

Jagung giling 8,00 3,37 Y

Bekatul padi 12,50 2,35 Z

b. Dari data a) dapat diperoleh 3 persamaan :


1. Berdasarkan jumlah bahan pakan (kg) :
X + Y + Z = 100 ------------------------------------------------- (I)
2. Berdasarkan kandungan PK yang dibutuhkan :
45,00% X + 8,50% Y + 12,50% Z = 20,00% x 100
0,45 X + 0,085 Y + 0,125 Z = 20 ----------------------- (II)
3. Berdasarkan kandungan ME yang dibutuhkan :
2,59 X + 3,37 Y + 2,35 Z = 2,80 x 100 ----------- (III)
 Dari ketiga persamaan tersebut di atas dapat diperoleh satu persamaan
yang hanya ada 2 nilai yang belum diketahui, misalnya dari :
Persamaan I x 0,45 dikurangi persamaan II dapat diperoleh persamaan
IV sebagai berikut :
Persamaan I x 0,45 = 0,45 X + 0,45 Y + 0,45 Z = 45
Persamaan II x 0,45 = 0,45 X + 0,085 Y + 0,125 Z = 20 (–)
Diperoleh Persamaan IV 0,365 Y + 0,325 Z = 25 ---- (IV)
 Selanjutnya dari persamaan III dikurangi persamaan (I) x 2,59 dapat
diperoleh persamaan V sebagai berikut :
Persamaan III = 2,59 X+ 3,37 Y + 2,35 Z = 280
Persamaan I x 2,59 = 2,59 X + 2,59 Y + 2,59 Z = 259 (–)
Diperoleh Persamaan V 0,78 Y – 0,24 Z = 21 --------------(V)
 Dari persamaan IV dikurangi persamaan V x (0,365 : 0,780) dapat
diperoleh salah satu nilai yang dicari misalnya Z.
Persamaan IV = 0,365 Y + 0,325 Z = 25,00
Persamaan V x 0,365= 0,365 Y – 0,112 Z = 9,83 (–)
0,780 0,437 Z = 15,17
Z = 34,71
 Bila nilai Z (34,71) dimasukkan ke dalam persamaan IV maka akan
didapat nilai Y.
Persamaan IV = 0,365 Y + 0,325 Z = 25
0,365 Y + 11,25 = 25
0,365 Y = 13,75
Y = 37,67
 Selanjutnya bila nilai Y (37,67) dan Z (34,71) dimasukkan ke dalam
persamaan I maka akan didapat nilai X.
Persamaan I = X + Y +Z = 100
X + 37,67 + 34,71 = 100
X = 27,62
 Jadi ransum yang mengandung 20% PK dan 2,8 Mcal ME/kg tersusun
dari:
 Protein mix = 27,62 kg
 Jagung giling = 37,67 kg
 Bekatul padi = 34,71 kg
 Total = 100,00 kg
c. Pengujian kandungan nutrien setiap 100 kg ransum :
Kandungan PK :
PK = (0,45 x 27,62) + (0,085 x 37,67) + (0,125 x 34,71)
= 12,43 + 3,20 + 4,34
= 19,97 kg PK dalam 100 kg ransum atau
= 20% PK (sesuai)
Kandungan ME :
ME = (2,59 x 27,62) + (3,37 x 37,67) + (2,35 x 34,71)
= 71,54 + 126,95 + 81,57
= 280,05 Mcal ME dalam 100 kg ransum atau
= 2,80 Mcal/ kg (sesuai)
c) Trial and Error Method
• Beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1. Memilih macam bahan pakan yang akan digunakan
2. Mencari kandungan nutrien penyusun masing-masing bahan pakan yang
akan digunakan
3. Menghitung berulang kali sampai mendapatkan hasil susunan ransum yang
sesuai ataupun mendekati ketentuan yang dikehendaki
• Sebelum mencoba mengerjakannya, ada petunjuk yang penting yaitu adanya
ketentuan pembatasan dalam jumlah penggunaan campuran bahan pakan yaitu
yang disebut basal mix, protein mix, mineral mix, dan premix.
• Trial and error method bila ditinjau dari cara perhitungannya merupakan metode
yang kurang praktis, apalagi mereka yang tidak selalu berkecimpung dalam
penyusunan ransum akan mendapatkan kesulitan.
d) Metode Linier Program Komputer
Cara penyusunan ransum yang lebih baik adalah dengan menggunakan
persamaan-persamaan linier.Dengan adanya teknologi komputer maka
perhitungan yang rumit dapat dilakukan dengan cepat.Program atau software
penyusunan ransum ada yang dapat diunduh secara gratis dan ada yang harus
dibeli.Program yang gratis, umumnya penggunaannya sangat terbatas. Salah
satu contoh program linier adalah FEED MANIA
5. Cara mencampur konsentrat unggas :
a) Secara manual
 Berikut cara mencampur pakan secara manual :
1. Siapkan bahan-bahan konsentrat yang akan dicampur
2. Siapkan peralatan untuk melakukan penimbangan seperti ; sekop,
timbangan, dan karung
3. Timbanglah bahan-bahan pakan sesuai dengan formulasi yang sudah
ditentukan
4. Letakkan bahan pakan yang sudah ditimbang ditempat yang sudah
ditentukan untuk dilakukan pencampuran
5. Campurkan bahan pakan menggunakan sekop agar bahan pakan dapat
tercampur
6. Jika sudah selesai masukkan konsentrat kedalam karung yang sudah
disediakan dan kemudian ditimbang sesuai ukuran yang telah ditentukan
 Kelebihan pencampuran pakan secara manual :
1. Biaya operasional yang diperlukan terjangkau
2. Alat yang digunakan untuk mencampur konsentrat mudah didapatkan
3. Cocok untuk pencampuran konsentrat bagi peternak skala kecil
 Kekurangan pencampuran bahan pakan secara manual :
1. Waktu yang diperlukan untuk mencampur konsentrat lebih lama
2. Kualitas hasil dari pencampuran konsentrat secara manual kurang baik
karena tidak tercampur secara homogen dibandingkan dengan
menggunakan mixer
3. Kurang cocok untuk mencampur konsentrat dalam jumlah yang banyak
b) Secara otomatis
 Cara mencampur pakan secara otomatis :
1. Menimbang bahan pakan sesuai formulasi pakan yang sudah ditentukan
2. Melakukan mixing vertical untuk bahan pakan yang sudah di timbang
3. Setelah melakukan mixing vertical kemudian bahan pakan masuk ke
Hammer Mill
4. Masukkan ke dalam ayakan, bagian- besar dikeluarkan
5. Pellet yang sudah jadi lalu di Crumble
6. Setelah pellet sudah berbrntuk crumble kemudian dilakukan pengemasan
 Kelebihan pencampuran bahan pakan secara otomatis :
1. Waktu yang diperlukan relatif lebih cepat
2. Bahan pakan yang dicampur dapat lebih banyak dalam waktu singkat
3. Kualitas hasil pencampuran lebih homogen dibandingkan pencampuran
secara manual
 Kekurangan pencampuran bahan pakan secara otomatis :
1. Biaya operasional yang diperlukan besar
2. Pemeliharaan alat mixer yang digunakan cukup sulit
c) Secara semi otomatis
 Cara mencampur pakan secara semi otomatis :
1. Siapkan bahan pakan yang akan dicampurkan
2. Siapkan peralatan untuk melakukan pencampuran
3. Cek kondisi mixer sebelum digunakan
4. Timbanglah bahan pakan yang akan dicampurkan
5. Setelah ditimbang campurkan bahan pakan sebelum dimasukkan kedalam
mixer
6. Bahan pakan yang sudah dicampur secara manual kemudian dimasukkan
kedalam mixer untuk dicampur kembali agar campuran bisa lebih homogen
7. Setelah selasai dicampur konsentrat dikemas dan siap didistribusikan ke
kandnag ternak
6. Cara mencampur pakan secara manual :
 Siapkan bahan-bahan konsentrat yang akan dicampur
 Siapkan peralatan untuk melakukan penimbangan seperti ; sekop, timbangan,
dan karung
 Timbanglah bahan-bahan pakan sesuai dengan formulasi yang sudah ditentukan
 Letakkan bahan pakan yang sudah ditimbang ditempat yang sudah ditentukan
untuk dilakukan pencampuran
 Campurkan bahan pakan menggunakan sekop agar bahan pakan dapat
tercampur
 Jika sudah selesai masukkan konsentrat kedalam karung yang sudah disediakan
dan kemudian ditimbang sesuai ukuran yang telah ditentukan
a) Pencampuran bahan baku secara vertikal dari jumlah terbanyak sampai jumlah
terkecil
Pencampuran dengan metode penyusunan bahan baku seperti di samping
sangat mudah dan cepat untuk proses pencampurannya, namun hasil
campuran yang diperoleh kurang homogen
b) Pencampuran bahan baku secara vertikal dari jumlah terbanyak sampai jumlah
terkecil
Pencampuran dengan metode penyusunan bahan baku seperti di samping
hasilnya sedikit lebih bagus dibanding cara pertama. Arah pencampurannya
yaitu dengan memotong tumpukan secara vertikal sesuai garis pembatas yang
dibuat
c) Pencampuran bahan yang terkecil dengan bahan yang lebih banyak
Pada pencampuran dengan metode seperti ini hasilnya akan lebih merata dan
homogen, meskipun waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama dan tenaga
yang dikeluarkan lebih banyak
7. Perbedaan mesin mixer vertical dan horizontal :
 Mesin vertical digunakan bagi peternak kecil yang mencampur pakannya
sendiri
 Mesin horizontal memiliki tingkat homogenitas lebih tinggi dibandingkan
mesin vertical
 Mesin horizontal lebih relatif cepat dibanding mesin vertical
 Pengosongan mesin horizontal lebih cepat
 Mesin vertical lebih sulit dalam pembersihan mesin
8. Penggunaan mesin mixer vertical sebaiknya digunakan apabila gudang pakan dan
biaya operasional yang kita miliki kecil dan terbatas, karena mixer horizontal
memrlukan tempat dan biaya pemeliharaan yang relatif lebih besar dibanding mesin
mixer vertical. Namun dari hasil mesin mixer horizontal tingkat homogenitas
campuran bahan pakan lebih tinggi dibandingkan mesin mixer vertical

Anda mungkin juga menyukai