Anda di halaman 1dari 4

2

Memberikan edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien sindroma metabolik
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia, berat badan,
tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor stres, dengan metoda Broca dan Harris Benedict

a) Mengetahui Indeks Massa Tubuh

IMT

Berat Badan ( kg)


Tinggi Badan ( m 2 )

95
=31,02
( 1.75 ) ( 1.75 )

Pasien termasuk dalam kategori obesitas tipe 1 (low risk)


b) Jika pasien dalam keadaan stress maka terdapat faktor stress yang dapat mempengaruhi
jumlah kalori yang dibutuhkan
- Ringan + 1,3 x Kebutuhan Kalori
- Sedang + 1,5 x Kebutuhan Kalori
- Berat + 2 x Kebutuhan Kalori
- Sakit kanker + 1,6 x Kebutuhan Kalori
c) Menghitung Berat Badan Ideal dan Berat Badan Normal
-

Berat Badan Ideal


BBI =( TB100 )10 (TB100)

( 175100 ) 10 ( 175100 )
( 75 )10 (75)

67,5 kg
Jika tinggi badan laki-laki <160 cm dan
-

Berat Badan Normal


BBN =BBI 10 BBI
67,5

6,75

60,75 kg sampai 74,25 kg


Tabel 2. Kategori status gizi berdasarkan berat badan ideal

Status gizi
BB kurang
BB normal
BB lebih
Gemuk

Persentase BBI
< 90% BBI
90-110% BBI
110-120% BBI
>120%

Pasien termasuk gemuk karena badan pasien 95 kg yaitu 140,7 % lebih berat dari berat badan
idaman.
d) Menghitung Kebutuhan Kalori
Dengan mengetahui Berat Badan Ideal dan kategori aktifitas fisik pasien, kita dapat
menghitung kebutuhan kalori dengan beberapa cara di antaranya menggunakan
perhitungan BROCA atau HARRIS BENEDICT.
Dengan menggunakan BROCA:
- BBI (kg) x 30 Kkal untuk Laki-laki + kalori sesuai aktifitas
- BBI(kg) x 25 Kkal untuk Perempuan + kalori sesuai aktifitas

Tabel 3. Kategori Aktifitas Fisik

Ringan
Sedang
Berat
Pegawai Kantor, Mahasiswa
Atlet
Toko,
Laboratorium
Sopir
Pegawai Industri Petani

Sangat Berat
Pandai besi

Penebang

Guru
Sekretaris

Ringan
Ibu rumah tanga
Pelaut
Polisi,
Tentara Pekerja
(dalam keadaan kehutanan
aman)

Pohon
Penarik becak
Pembongkar
muatan
pelabuhan

Aktifitas pasien berdasarkan Tabel no 3 adalah ringan (Pegawai swasta termasuk pegawai
kantor).
Perhitungan kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh aktivitas fisik terdapat beberapa metode di
antaranya dengan menambahkan 20% kalori basal untuk kerja ringan, 30% untuk kerja sedang,
40% untuk kerja berat, dan 50% untuk kerja sangat berat (Sumber: WHO).
Pasien adalah seorang laki-laki dengan status gizi gemuk (BB: 140,7% BBI) dan aktifitas fisik
ringan (karyawan swasta) dengan tambahan 20% kalori basal
Maka menggunakan rumus cepat:
BBI (kg) x 30 Kkal untuk Laki-laki + kalori sesuai aktifitas
Kebutuhan kalori=( 67,5 kg 30 Kkal )+ 20% ( 67,5 kg 30 Kkal )
2025+40 5=2430 Kkal
Lalu menggunakan HARRIS BENEDICT
- Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
- Perempuan = 65,5 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
Maka:
Kebutuhan kalori=66+ ( 13,7 95 ) + ( 5 175 )( 6,8 26 )=2065,7 Kkal
Lalu ditambah dengan kebutuhan kalori berdasarkan aktivitas 20% dari 2065,7 Kkal =
413,14 Kkal
Total Kebutuhan kalori=2065,7+ 413,14=2478.84 Kkal

2.2 Menjelaskan persentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak dan


menterjemahkannya dalam bentuk gram
Total kalori dibutuhkan: 2478,84 Kalori dibulatkan menjadi 2500 Kalori
- Karbohidrat 60% (1 gram lemak menghasilkan 5 kalori)
- Protein 15-20% (1 gram protein menghasilkan 4 kalori)

Lemak 25-30% (1 gram lemak menghasilkan 9 kalori)

Maka kebutuhan tiap makronutrien untuk 2430 Kalori adalah sebagai berikut:
- Karbohidrat: 2500 Kal x 60% / 5kal = 300 gram
- Protein: 2500 Kal x 15% / 4kal = 93 gram
- Lemak: 2500 Kal x 25% / 9kal = 69 gram

2.3 Menjelaskan jumlah gram karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk bahan makanan
menggunakan Daftar Komposis Bahan Makanan Penukar (DKBM)
2.4 Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari
2.5 Menjelaskan cara menyusun menu sepanjang hari

Anda mungkin juga menyukai