Hasil dari IMT kemudian diintrepretasikan melalui klasifikasi status gizi menurut Depkes RI
Energi : BMR (hasil perhitungan dengan rumus harris benedict) x Faktor Aktifitas
Shinta berusia 19 tahun adalah mahasiswa di kampus X . Shinta memiliki berat badan 45 kg dan
tinggi badan 156 cm. Aktifitas sehari-hari shinta adalah kuliah. Hitung kebutuhan gizi Shinta.
IMT = = 18,52
Klasifikasi status gizi Shinta menurut angka IMT 18,52 adalah termasuk kategori normal
BBI
Rumus Brocca = (TB-100) – 10% (TB-100)
= (156-100) – 10% (156-100)
= 56 – 10% (56)
= 56-5,6
= 50,4 kg
Berat badan ideal Shinta adalah 50,4 kg
Kebutuhan Energi
Perempuan : 655 + (9,6 x BB)+ (1,8xTB) –(4,7xU)
: 655 + (9,6 x 45)+ (1,8x156) –(4,7x19)
: 655 + 432 + 280,8 – 89,3
: 1278,5 kkal
Aktivitas Shinta adalah kuliah, jadi faktor aktivitasnya adalah 1,6
Energi : BMR X FA
: 1278,5 x 1,6
: 2045,6 kkal
Jadi kebutuhan gizi Shinta adalah 2045,6 kkal
4. Jika sudah diperoleh kebutuhan energi masing-masing anggota kelompok, langkah berikutnya
yaitu menentukan prosentase kebutuhan protein,lemak, dan karbohidrat.
Pembagian prosentase :
Dari energy 2.166,7 kkal kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemaknya adalah :
Protein : = 81,25 g
Karbohidrat : = 325 g
Lemak : = 60,18 g
Catatan :
Ketika menyusun menu sehat -> teknik pengolahan yang baik adalah batasi penggunaan
gula, garam, dan minyak. Teknik pengolahan yang kurang tepat dapat menyebabkan
kandungan gizi pada makanan menjadi hilang (rusak).