Anda di halaman 1dari 43

SKENARIO A BLOK 5

dr. Winny Mutia


“Celanaku Semakin Sempit”

M, 18 tahun, mahasiswa baru FK UMP dengan BB 60 kg dan TB 165 cm berusaha memenuhi


kebutuhan kalori dengan meningkatkan asupan makanan karena aktifitas yang banyak sebagai
mahasiswa. Untuk mendapatkan energi dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, M selalu
mengkonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang, yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,
serta vitamin dan mineral juga minum air putih yang cukup.
Setiap pagi, M harus jalan kaki selama 30 menit untuk sampai ke kampus, oleh karena itu dia pikir
perlu metabolisme energi dari makanan tinggi karbohidrat saat sarapan seperti 2 bungkus mie goreng
instan dengan 1 telor dan 1 gelas susu full cream. Saat M telat bangun pagi dia tetap bisa jalan kaki ke
kampus tanpa sarapan. Diantara waktu sarapan dan makan siang dia juga biasa makan 5 potong biskuit
dan 1 kaleng minuman bersoda untuk mendapat energi selama belajar.
Ketika masuk ke semester 2, M merasa pinggang celananya semakin sempit dan dia bingung mengapa
BB nya bisa naik 10kg dengan makan makanan tinggi karbohidrat.
M pergi ke dokter untuk berkonsultasi mengenai kondisinya, dokter menyarankan M mengatur pola
makan apalagi ternyata ayahnya memiliki riwayat kencing manis.
Body Mass Index/Indeks Massa Tubuh
BMI digunakan untuk mengetahui kategori berat badan sudah proporsional/belum dan apakah termasuk kategori normoweight, underweight, overweight, obesitas I
atau obesitas II

Tn M BB 60 kg, tb 165
BMI: 60/2,72= 22,05
BB 55 tb 159
BMI = 55/2,52=21,82/

BMI berdasarkan WHO


Kebutuhan Nutrisi
Makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
masing-masing individu.

Kebutuhan kalori basal: 25-30 kal/kgBB ideal


BB normal: BB ideal +- 10%
Rumus BB ideal (BBI) menggunakan rumus Tn.M 58,5- 5,85=52,65
broca yang dimodifikasi: 58,5+5,85= 64,35 kg
BBI = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg
90% x(165-100)x1 kg
BB normal = 52,65-64,35
=58,5kg Kurus: < BBI – 10%
Bagi pria dengan TB < 160 cm dan wanita < 150 Gemuk: > BBI + 10%
cm, rumus dimodifikasi menjadi:
BBI = (TB dalam cm-100) x 1 kg
Faktor Yang Menentukan Kebutuhan Kalori
Usia: Aktivitas Fisik:
> 40 tahun, kebutuhan kalori Penambahan 10%  diberi saat istirahat
dikurangi 5% setiap dekade
antara 40-59 tahun. Penambahan 20%  aktivitas ringan:
pegawai kantor, guru, IRT
60-69 tahun dikurangi 10%
Penambahan 30%  aktivitas sedang:
> 70 tahun dikurangi 20% pegawai industri ringan, mahasiswa, militer
yang sedang tidak berperang.
Penambahan 40%  aktivitas berat:
petani, buruh, atlet, militer dalam keadaan
latihan
Penambahan 50%  aktivitas sangat berat:
tukang becak, tukang gali.
Faktor Yang Menentukan Kebutuhan Kalori
Stress metabolik:
Penambahan 10-30% tergantung beratnya Jenis Kelamin:
stress metabolik (sepsis, operasi, trauma) Kebutuhan kalori basal perhari:
- wanita: 25 Kal/KgBB
Berat Badan: - Pria: 30 Kal/KgBB
Penyandang DM yang gemuk dikurangi 20-
30%
Penyandang DM yang kurus ditambah 20-
30%
Jumlah kalori yang diberikan
wanita: minimal 1000-1200 kal/hari
Pria: minimal 1200-1600 kal/hari
Pembagian Porsi Makan
3 kali sehari ditambah makanan selingan diantaranya.

Sarapan Pagi Makan Siang Makan Sore 25%


20% 30%
Makanan Ringan Makanan Ringan
10% 15%
Komposisi Makanan
Karbohidrat
45-65% dari total asupan
energi. Terutama karbohidrat
berserat tinggi (kentang, beras
merah, roti gandum, oatmeal,
quinoa, buah).
Sukrosa < 5% total asupan
energi
Komposisi Makanan
Lemak
20-25% kebutuhan kalori, tidak boleh >
30%
Lemak jenuh (minyak, susu, produk
susu, daging merah) < 7% kebutuhan
kalori
Lemak tak jenuh ganda (ikan, kacang-
kacangan, biji-bijian, tiram) < 10%
Sisanya lemak tak jenuh tunggal (MUFA
“Mono Unsaturated Fatty Acid”) (kacang
almond, kacang kedelai, ikan salmon)
Bahan makanan yang perlu dibatasi:
daging berlemak dan susu fullcream.
Kolesterol < 200 mg/hari
Komposisi Makanan
Protein
10-20% total asupan energi.
Sumber protein: ikan, udang,
cumi, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah
lemak, kacang-kacangan, tahu
dan tempe.
100% =60% karbo+
20%lemak+20%protein.
65% karbo+20%lemak +15%protein
Komposisi Makanan
Natrium
Anjuran asupan natrium
<2300 mg/hari
Sumber natrium: garam dapur
vetsin, soda dan bahan
pengawet (natrium benzoat
dan natrium nitrit).
Komposisi Makanan
Serat
20-35 gram/hari dari berbagai
sumber bahan makanan
Sumber karbohidrat tinggi
serat: kacang, buah, sayur,
gandum
Komposisi Makanan
Pemanis Alternatif
Pemanis alternatif digunakan tidak
melebihi batas aman (Accepted
Daily Intake/ADI).
Pemanis dibagi menjadi pemanis
berkalori (glukosa alkohol “isomalt,
lacticol, maltitol, mannitol, sorbitol
dan xylitol” dan fruktosa) dan tidak
berkalori (aspartam, sakarin,
acesulfame potassium, sukralose,
neotame).
Olahraga
Berdasarkan Perkeni 2015, rekomendasi olahraga dilakukan 3-5 kali
perminggu selama sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu.
Latihan jasmani dapat berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik dengan
intensitas sedang (50-70% denyut jantung maksimal)

Denyut jantung maksimal = 220 - usia

Jenis olahraga yang juga dapat dilakukan adalah resistance training (latihan
beban) 2-3 kali perminggu.
ANALISIS MASALAH
Berapa BMI Tn. M?
MENGHITUNG BMI Tn. M

masuk semester 2
Berapa Kebutuhan kalori Tn. M perhari?
Kebutuhan Kalori Tn. M

Berat Badan Ideal: Normal: 52,65 - 64,35


BBI = 90% (165 – 100) x 1 Kg Kurus: < 52,65
BBI = 90% x 65 Kg Gemuk: > 64,35
BBI = 58,5 Kg

Kebutuhan Kalori Basal:


Kebutuhan Kalori = 30 kal/KgBBI
Kebutuhan Kalori = 1.755 Kal Basal

2.281,5 Kal/hari

Penambahan Kalori 30% dari


kebutuhan kalori basal: 526,5 Kal
tambahan
Harris Benedict
66,5 + (13,7xbb)+(5xTB)-(6,8xU)
66,5 + 959+825-122,4
1728,1 kalori + 30%
1728,1 +518,4=2246 kalori
Pembagian Porsi Makan Tn. M (yang seharusnya)
3 kali sehari ditambah makanan selingan diantaranya
Kalori = 2,281 kalori

Sarapan Pagi Makan Siang Makan Sore 25%


20% 30% (570 Kal)
(456Kal) Snack Pagi (684 Kal) Snack Siang
10% 15%
(228Kal) (342 Kal)
Porsi Makan Tn. M (selama ini)
1gr karbo dan protein = 4 kalori
1 gr lemak = 9 kalori
Sarapan Pagi

987 Kalori
120,56 gr karbohidrat
+ + 16 gram gula
4 gram serat
= 29,26 gram protein
760 Kalori 77 Kalori 152 Kalori 41,29 gram lemak
108 gr 0,56 gr karbohidrat 12 gr karbohidrat
karbohidratx4=432 5,26 gram protein 48
16 gram gulax4=64 5,29 gram lemak 8 gram protein
4 gram serat x4=16 32
16 gram 8 gram lemak 72
proteinx4=64
28 gram
Porsi Makan Tn. M (selama ini)
Makanan Ringan Pagi

250 Kalori
55,05 gr karbohidrat
+ 39,76 gram gula
= 2,26 gram protein
3,04 gram lemak
110 Kalori 140 Kalori
19 gr karbohidrat 36,05 gr
6 gram gula karbohidrat
2 gram protein 33,76 gram gula
3 gram lemak 0,26 gram protein
0,04 gram lemak
Intake Kalori dan Nutrisi Tn. M

1.237 Kalori
175,61 gr karbohidrat Sisa kebutuhan Kalori/hari
Sarapan pagi + Snack Siang = 55,76 gram gula 2.281-1237= 954 kalori
4 gram serat + makan siang,
31,52 gram protein snack siang dan
44,33 gram lemak makan sore
BISA
OVERCALORIES!!
Apa hubungan asupan kalori dan energi yang dihasilkan Tn. M setiap
harinya?
Proses Metabolisme Energi
Kalori yang masuk diubah menjadi energi melalui proses metabolisme (katabolik
dan anabolik)
Katabolisme: memecah molekul menjadi energi
Anabolisme: membentuk molekul menggunakan energi

Energi yang dilepaskan/disimpan selama proses metabolisme diukur dalam kkal.


1 kkal = 1000 kalori
Glukosa dari
Karbohidrat

Struktur karbohidrat terdiri


atas C dan H (CnH2nOn)
Dibagi menjadi
monosakarida, disakarida
dan kompleks polimer
glukosa polisakarida
Jalur Katabolik Menghasilkan ATP
Produksi aerobik ATP dari glukosa mengikuti jalur glikolisis dan siklus krebs
(siklus asam sitrat).
Karbohidrat: memasuki glikolisis dalam bentuk glukosa
Lipid: diuraikan dalam bentuk gliserol dan asam lemak.
Gliserol masuk ke mekanisme glikolisis dan asam lemak dimetabolisme
menjadi asetil KoA
ATP yang dihasilkan dari glikolisis dan siklus krebs dibawa ke sistem transport
elektron (STE) di dalam mitokondria.

INGAT! Pembentukan ATP ditentukan oleh asupan karbohidrat dan


lemak. Jika asupan karbohidrat tinggi  energi terbentuk
Simpanan lemak tinggi  energi terbentuk
Metabolisme karbohidrat:
1. Karbohidrat masuk kedalam tubuh
2. Karbohidrat akan dipecah oleh enzim amilase yang disekresikan oleh saliva menjadi
maltosa
3. Karbohidrat yang masuk ke traktus GI (usus) di usus karbohidrat akan dipecah menjadi
bentuk monosakarida yaitu glukosa menggunakan enzim maltase, laktase dan sukrase.
4. Peningkatan kadar glukosa dalam tubuh akan merangsang beta pankreas untuk
menghasilkan hormon insulin
5. Hormon insulin akan menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan cara memasukkan
glukosa kedalam sel (sel hati, sel otot, sel adiposa)
6. Glukosa yang masuk ke sel hati dan sel otot akan disimpan dalam bentuk glikogen
melalui proses glikogenesis dan glukosa yang masuk ke sel adiposa akan disimpan dalam
bentuk lipid melalui proses lipogenesis.
7. Glukosa yang masuk kedalam tubuh tadi selain disimpan juga akan digunakan untuk
proses pembentukkan energi aerob melalui siklus krebs.
8. Glukosa akan diubah menjadi glukosa 6 phosphate dan mgengalami proses glikolisis
untuk membentuk energi

9.
Apabila glukosa dalam darah rendah (puasa/diet rendah kalori) maka glikogen yang
disimpan didalam hepar, otot dan juga lipid yang disimpan didalam sel adiposa akan
dipecah:
Glikogen dipecah melalui proses glikogenolisis
Lipid dipecah melalui proses lipogenolisis/lipolisis
Metabolisme lemak:
1. Mengkonsumsi lemak
2. Cairan empedu akan mengemulsifikasi lemak
dalam usus halus untuk membentuk mmolekul
yang lebih kecil
3. Enzim lipase didalam usus akan memecah
trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol
4. Asam lemak akan diserap oleh mukosa usus dan
dikonversi menjadi trogliserida.
5. Trigliserida akan tergabung dengan kolesterol dan
apolipoprotein menjadi kilomikron
6. Kilomikron kemudian menuju ke jaringan melalui
sirkulasi limfatik dan sirkulasi darah
7. Didalam kapiler pembuluh darah, lipoprotein
lipase memecah kilomikron menjadi asam lemak
dan gliserol
8. Asam lemak masuk ke jaringan
9. Asam lemak yang ada di jaringan akan dioksidasi
kembali (untuk mekanisme glukoneogenesis) atau
diesterifikasi untuk disimpan dalam bentuk
adiposit
Metabolisme protein:
1. Protein masuk ke tubuh
2. Protein dipecah oleh enzim endopeptidase didalam tubuh
untuk mencerna ikatan peptida internal:
Pada saat protein masuk ke lambung, lambung akan
mensekresikan enzim pepsin untuk mengubah protein
menjadi pepton.
Pada saat protein masuk ke usus halus, pankreas akan
mensekresikan enzim tripsin dan kemotripsin untuk
mengubah protein menjadi polipeptida
1. Protein juga akan dipecah oleh enzim eksopeptidase untuk
mencerna ikatan peptida internal agar melepaskan asam
amino
2. Setelah dicerna sebagian besar protein diserap dalam bentuk
asam amino bebas. Sebagian kecil diabsorbsi dalam bentuk
dipeptida dan tripeptida.
3. Beberapa peptida yang lebih besar dari tripeptida dapat
diabsorbsi secara transitosis
Ringkasan Pembentukan Energi
Jalur Katabolik Menghasilkan ATP
Produksi aerobik ATP dari glukosa mengikuti jalur glikolisis dan siklus krebs
(siklus asam sitrat).
Karbohidrat: memasuki glikolisis dalam bentuk glukosa
Lipid: diuraikan dalam bentuk gliserol dan asam lemak.
Gliserol masuk ke mekanisme glikolisis dan asam lemak dimetabolisme
menjadi asetil KoA
ATP yang dihasilkan dari glikolisis dan siklus krebs dibawa ke sistem transport
elektron (STE) di dalam mitokondria.

INGAT! Pembentukan ATP ditentukan oleh asupan karbohidrat dan


lemak. Jika asupan karbohidrat tinggi  energi terbentuk
Pada saat tubuh kita mengkonsumsi lemak, karbo dan protein dalam
jumlah banyak, metabolisme tubuh kita akan meningkat sehingga energi
yang dihasilkan meningkat. Dengan cara:
1. Karbohidrat memasuki glikolisis dalam bentuk glukosa  proses glikolisis
akan menghasilkan piruvat  piruvat akan masuk kedalam mitokondria
untuk menjalankan siklus krebs, dengan cara piruvat diubah menjadi asetil
KoA oleh koenzim A (KoA)  asetil KoA diubah menjadi unit asil yang
kemudian masuk kedalam siklus krebs untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP jumlah ATP yang dihasilkan adalah 30-32 ATP untuk metabolisme
aerob
2. Protein merupakan struktur makromolekul dari asam amino. dalam
pembentukan energi asam amino akan masuk kedalam proses glikolisis
untuk menghasilkan piruvat  piruvat akan masuk kedalam mitokondria
untuk menjalankan siklus krebs, dengan cara piruvat diubah menjadi asetil
KoA oleh koenzim A (KoA)  asetil KoA diubah menjadi unit asil yang
kemudian masuk kedalam siklus krebs untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP
3. Lemak, akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol  gliserol akan masuk
ke proses glikolisis untuk menghasilkan piruvat  dan asam lemak akan
masuk kedalam mitokondria untuk menjalankan siklus krebs, dengan cara
piruvat diubah menjadi asetil KoA oleh koenzim A (KoA)  asetil KoA diubah
menjadi unit asil yang kemudian masuk kedalam siklus krebs untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP jumlah ATP yang dihasilkan adalah
30-32 ATP untuk metabolisme aerob
Jalur Katabolik Menghasilkan ATP
Produksi ATP dapat melalui jalur aerob dan anaerob.
Satu glukosa yang dimetabolisme secara aerobik melalui siklus krebs
menghasilkan 30-32 ATP. Satu glukosa yang dimetabolisme secara anaerobik
menghasilkan hanya 2 ATP
Kenapa Tn. M tidak merasa lelah walaupun tidak sarapan?
Kenapa Tn. M tidak merasa lelah walaupun tidak sarapan?
Mengapa BB Tn. M tidak stabil? Kan dia jalan kaki kekampus
setiap hari?
Kalori yang dibakar saat jalan kaki selama 30 menit adalah 100 – 175 Kalori.
Sementara kalori yang masuk > 2.281,5 Kal/hari, sehingga Tn. M tetap
kelebihan kalori meskipun berjalan kaki selama 30 menit setiap harinya.

Asupan nutrisi yang seimbang dan asupan kalori sesuai kebutuhan perhari
akan menjaga metabolisme tubuh dalam menghasilkan energi dan menjaga
FFA agar tidak berlebihan sehingga pembentukan lipid berkurang.
KERANGKA KONSEP

Anda mungkin juga menyukai