Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

Syakila adalah atlet bola basket yang berjenis kelamin perempuan, dia berusia 19
tahun dengan berat badan 55 kg dan tinggi badan 160 cm. Aktivitasnya termasuk dalam
kategori berat karena selain kuliah dan berlatih bola basket, dia juga mengajar bola basket
untuk anak-anak SD. Dia melakukan latihan basket 5 kali dalam seminggu dengan durasi
setiap latihan (latihan evektif) yaitu 2 jam. Dia tidak memiliki alergi terhadap makanan dan
tidak memiliki makanan pantangan. Kebiasaan makan responden dalam sehari yaitu 3 kali
makanan utama dengan 2 kali selingan. Responden juga sering mengonsumsi teh di pagi hari
dan kopi di malam hari.

KEBUTUHAN GIZI DALAM SEHARI


IMT = BB/(TB)2
= 55/ (1,6)2
= 21,48

BMR = 14,7 BB + 496


= 1304,5 kkal

SDA = 10% x BMR


= 130,45 kkal

Energi aktifitas fisik = FA x (BMR + SDA)


= 1,8 x (1304,5 + 130,45)
= 2582,91 kkal

Keluaran energi/ energi latihan


- lari 10x lapangan basket (20 menit) = 20 mnt x 5 hr x 14= 1400 kkal
- sprint 5x
- sit up, push up, back up (15 menit) = 15 mnt x 5 hr x 7,5= 562,5 kkal
- under ring
- medium shoot
- lay up kanan (120 menit) = 120 mnt x 5 hr x 7,5= 4500 kkal
- lay up kiri
- game
Total dalam seminggu = 1400 + 562,5 + 4500
= 6462,5 kkal
Total dalam sehari = 6462,5 : 7
= 923,21 kkal
Total Energi (Energi aktivitas fisik + = 3506,12 kkal
energi latihan/hari)
KEBUTUHAN GIZI MAKRO

Karbohidrat (50%-60%), Lemak (30%-35%), Protein (12%-15%)

a. Energi = 3506,12 kkal


30 % x TE
b. Lemak =
9
3 0 % x 3506,12
=
9
1051,836
=
9
= 116,8 gram
c. Protein = gr Protein × kg BB
= 1,2 x 55 kg
= 66 gram
59,68 % ×3506,12
d. Karbohidrat =
4
= 523,11 gram

PLANNING

1.Tujuan Planning
a. Menurunkan berat badan untuk mencapai status gizi atlet menjadi normal.
b. Memberikan cadangan energi, keseimbangan energi, serta menjamin status
hidrasi.
c. Menjaga alat cerna agar tidak terbebani.
d. Memberi makanan seimbang pada atlet agar kebutuhan gizi tercukupi atau tidak
kelebihan dan kekurangan gizi.
e. Memberikan makanan yang mengandung energi tinggi sebagai sumber energi.
f. Menyeimbangkan elektrolit dalam tubuh atlet.
2. Syarat Planning
a. Memberikan makanan yang tinggi karbohidrat, protein cukup, rendah lemak dan
banyak mineral.
b. Memberikan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.
c. Memberikan makanan yang mudah dicerna.
d. Menu makanan dibuat dan disajikan sesuai dengan menu seimbang dan 10
PUGS.
e. Menu sehari–hari diberikan dengan porsi cukup yang mengandung zat gizi
sesuai dengan kebutuhan atlet.
3. Prinsip Planning
a. Mememenuhi kebutuhan energi, protein, lemak dan karbohidrat sesuai dengan
kebutuhan.
b. Kebutuhan energi sesuai dengan BBA, jenis kelamin (angka metabolisma
basal), aktifitas, dan SDA.
c. Kebutuhan karbohidrat adalah 50% - 60% dari total energi.
d. Kebutuhan protein adalah 12% - 15% dari total energi.
e. Kebutuhan lemak adalah 30-35% dari total energi.
f. Memperbanyak mengkonsumsi buah dan sayur untuk mendapatkan vitamin dan
mineral sebagai penunjang proses metabolisme tubuh.
g. Konsumsi cairan yang cukup dan mengurangi konsumsi kopi yang mengandung
kafein dan teh yang mengandung tannin.
h. Memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat
kompleks.
i. Menghindari konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh.
j. Mengkonsumsi serat yang cukup untuk melancarkan proses defekasi.

Anda mungkin juga menyukai