Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

MENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI DAN MENYUSUN MENU ANAK DEWASA

Nama : Della Octavia

NIM : J310200054

Shift : 3B

Pengampu : Dyah Intan Puspitasari, S.Gz.,M.Nutr

Asisten :

Grishella Diandra Salsabila

Talitha Miftah

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
a. Kasus
Seorang laki-laki (Tuan AS) usia 35 tahun bekerja sebagai manager pemasaran di sebuah pabrik mebel ( perlengkapan rumah tangga).
Jam kerja setiap hari dari mulai jam 09.00 hingga jam 16.00. karena aktifitas sebagai manager pemasaran kegiatan tidak hanya di kantor
tetapi melakukan mobilisasi atau dinas luar baik dalam kota maupun luar kota seminggu dua kali. Tuan AS mengendarai mobil sendiri
bila kegiatan di dalam kota, namun menggunakan driver apabila harus ke luar kota. Tuan AS berolahraga rutin di rumah dengan sepeda
statis 2 kali seminggu dan jogging seminggu sekali bila hari ribur. setiap kali olahraga berlangsung sekitra 30-40 menit. Saat ini Tuan AS
tinggal di rumah bersam istri, 1 orang anak dan 1 orang assisten rumah tangga. Saat ini tinggi badannya adalah 170 Cm dan berat
badannya 72 Kg.

b. Tujuan
1. Dapat menghitung kebutuhan gizi yang tepat untuk orang dewasa.
2. Dapat menyusun menu yang baik dan tepat untuk orang dewasa.
c. Syarat dan Prinsip
1. Menu makanan mengandung semua unsur zat gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh.
2. Menu orang dewasa menyesuaikan dengan aktifitas sehari-hari.
3. Memperbanyak konsumsi makanan berserat karena membantu proses pecernaan, menurunkan resiko gastrointestinal, menurunkan
kolestrol dan menurunkan gula darah.
4. Kurangi makanan berlemak.
5. Membatasi karbohidrat yang tidak sehat bagi tubuh.
6. Hindari makanan terlalu manis serta terlalu asin.
7. Melakukan aktifitas fisik secara teratur.
8. Minum air putih secukupnya.
9. Mencegah anemia dengan mengonsumsi makanan sehat bervariasi dan seimbang.
d. Assesment
 Riwayat personal
Seorang laki-laki (Tuan AS) usia 35 tahun bekerja sebagai manager pemasaran di sebuah pabrik mebel ( perlengkapan rumah tangga).
 Antropometri
Saat ini tinggi badannya adalah 170 Cm dan berat badannya 72 Kg.
 Lainnya
Jam kerja setiap hari dari mulai jam 09.00 hingga jam 16.00. karena aktifitas sebagai manager pemasaran kegiatan tidak hanya di kantor
tetapi melakukan mobilisasi atau dinas luar baik dalam kota maupun luar kota seminggu dua kali. Tuan AS mengendarai mobil sendiri
bila kegiatan di dalam kota, namun menggunakan driver apabila harus ke luar kota. Tuan AS berolahraga rutin di rumah dengan sepeda
statis 2 kali seminggu dan jogging seminggu sekali bila hari ribur. setiap kali olahraga berlangsung sekitra 30-40 menit.

e. Perhitungan

Nama : Tuan AS
Usia : 35
BB : 72 kg
TB : 170 cm

(Benedict) Menentukan BBI, IMT, BEE, Total Energi


BBI = (TB-100) X 90%
= (170-100) X 90%
= 70 X 90% = 63 kg
IMT = BB aktual :TB 2
= 72 :1,72 = 72 : 2,89
= 24,913 kg/m2 (Status gizi normal)

BEE = 66 + (13,5 X BB kg) + (5 X TB cm) - (6,8 X umurtahun)

= 66 + (13,5 X 72) + (5 X 170) – (6,8 X 35)

= 66 + (972) + (850) – (238)

= 2.126
Total Energi = BEE X F.Aktivitas X F.Stress

= 2.126 X 1,3 X 1

= 2.763,8

MenghitungEnergi, Protein, Lemak, Karbohidrat


 Energi = 2.763,8 kkal(A)
 Protein = 15% X 2.763,8 kkal= 414,57 kkal (B)
= 414,57 kkal : 4 = 103,642 gram
 Lemak = 25% X 2.763,8 kkal= 690,95 kkal (C)
= 690,95 kkal : 9 = 76,772 gram
 Karbohidrat = A – (B + C) kkal
= 2.763,8 kkal - (414,57 kkal + 690,95 kkal)
= 2.763,8 kkal – 1.105,52 kkal
= 1.658,28 kkal : 4 = 414,57 gram

(Filiphinos)
1) Laki-laki = 1 X BB X 24 jam
= 1 X 72 X 24 = 1.728 kkal (A)
2) Koreksitidur = 10% X 8 jam X BB
= 10% X 8 X 72 = 57,6 kkal (B) +
= 1.785,6 kkal (C)
3) Aktivitas = 40% X C kkal
= 40% X 1.785,6 kkal= 714,24 kkal(D) +
= 2.499,84 kkal (E)
4) SDA = 5-10% X E kkal
= 10% X 2.499,84 kkal = 249,948 kkal (F) +

Total Energi = 2.749,824kkal (G)

PerhitunganEnergi, Protein, Lemak, Karbohidrat


 Energi = 2.749,824kkal(A)
 Protein = 15% X 2.749,824 kkal = 412,473kkal (B)
= 412,473 kkal : 4 = 103,118 gram
 Lemak = 25% X 2.749,824 kkal= 687,456 kkal (C)
= 687,456 kkal : 9 = 76,384 gram
 Karbohidrat = A – (B + C) kkal
= 2.749,824 kkal - (412,473 kkal +687,456 kkal)
= 2.749,824kkal – 1.099,929 kkal
= 1.649,895 kkal : 4 = 412,473 gram

Perbandingan
(Pagi & Malam)
Energi= 25% x2.749,824kkal
= 687,456kkal
Protein = 25% x 103,118gram
= 25,779gram
Lemak = 25% x76,384 gram
= 19,096gram
Karbohidrat = 25% x 412,473 gram
= 103,118 gram
(siang)
Energi = 30% x2.749,824kkal
= 824,947 kkal
Protein = 30% x 103,118gram
= 30,935 gram
Lemak = 30% x 76,384 gram
=22,915 gram
Karbohidrat= 30% x 412,473 gram
= 123,741 gram

(selingan)
Energi = 10% x2.749,824kkal
= 274,982kkal
Protein = 10% x 103,118gram
=10,311 gram
Lemak = 10% x 76,384 gram
= 7,638gram
Karbohidrat= 10% x 412,473 gram
= 41,247gram

Range

(Pagi & Malam)

Energi = (687,456 – 10%) sampai (687,456 + 10%)

= 618,710sampai756,201

Protein = (25,779 – 10%) sampai (25,779 +10%)

= 23,201 sampai28,356

Lemak = (19,096 – 10%) sampai (19,096 + 10%)

= 17,186 sampai21,005

Karbohidrat = (103,118 – 10%) sampai (103,118 + 10%)

= 92,806 sampai113,429

(Siang)

Energi = (824,947 – 10%) sampai (824,947 + 10%)

= 742,452 sampai907,441

Protein = (30,935 – 10%) sampai (30,935 +10%)

= 27,841 sampai34,028

Lemak = (22,915 – 10%) sampai (22,915 + 10%)

= 20,623 sampai25,206

Karbohidrat = (123,741 – 10%) sampai (123,741 + 10%)

= 111,366 sampai136,115

(selingan)

Energi = (274,982 – 10%) sampai (274,982 + 10%)


= 247,483 sampai302,480

Protein = (10,311 – 10%) sampai (10,311 +10%)

= 9,279 sampai11,342

Lemak = (7,638 – 10%) sampai (+ 10%)

= 6,914 sampai8,451

Karbohidrat = (41,247 – 10%) sampai (41,247 + 10%)

= 37,122 sampai45,371

f. Penyusunan Menu Makanan

Waktu Menu Makanan Bahan Berat (gram) URT energi protein lemak karbohidrat
Pagi Nasi Nasi 100 1 piring 180 3 0,3 39,8
(07.00-08.00) Soto Bandung Soto bandung 250 1 mangkok 135 0,039 5,05 9
Sate Ampela Ampela goreng 70 1 buah 151 12,69 6,36 5,97
Tahu Goreng Tahu goreng 50 1/2 buah 74,5 5,91 5,12 2,75
Apel Apel 150 1 potong apel 92,74 5,1 4,15 35,47
Air Mineral Air 250 1 gelas 0 0 0 0
JUMLAH 633,24 26,739 20,98 92,99
Selingan Smoothie Anggur Yogurt 100 1 cangkir 52 3,3 2,5 4
(10.00-11.00) Anggur 50 5 butir 25 1,25 1,16 3,04
Bakpia Bakpia 50 2 buah 163 4,35 3,2 29,05
Teh hijau Teh hijau kering 2 1 sdm 7 0,966 0,096 1,072
Air 250 1 gelas 0 0 0 0
JUMLAH 247 9,866 6,956 37,162
Siang Nasi Nasi 100 1 piring 180 3 0,3 39,8
(12.00-13.00) Sayur Sop Sayur sop 250 1 mangkok 136,5 5,25 8 10,5
Ayam Goreng fried chicken paha 60 1 potong 154,1 12,84 6,44 5,44
Tempe goreng Tempe goreng 50 1 ptng kecil 140,37 6 0,84 4,34
1 buah
Apel Apel 120 69,6 3,39 3,75 29,81
sedang
Jus Jeruk Jeruk manis 90 1 buah kecil 78 3,54 3,12 21,72
Air 200 3/4 gelas 0 0 0 0
Air Mineral Air 250 1 gelas 0 0 0 0
JUMLAH 758,57 34,02 22,53 111,61
Selingan Roti Putih Roti putih 70 2 lembar 273,6 9,6 6,84 35
(15.00-17.00) Selai Selai 10 1 sdm 23,9 0,05 0,06 6,45
JUMLAH 297,5 9,65 6,9 41,45
Malam Nasi Nasi 100 1 piring 180 3 0,3 39,8
Tumis
(18.00-19.00) Bayam santan 250 1 mangkok 160 6,5 5,5 26,5
bayamsantan
Telur puyuh
Telur puyuhrebus 60 6 butir 144,9 7,21 0,5 9,48
rebus
Kacang merah
Kacangmerahrebus 30 1 sds 87,4 9,27 2,27 15,46
rebus
Pepaya Pepaya 100 1 ptng 46 0,5 12 12,2
Air Mineral Air 250 1 gelas 0 0 0 0
JUMLAH 618,3 26,48 20,57 103,44
Selingan Kue lumpur Kue lumpur 80 2 buah 216,4 8,44 4,44 27,64
(20.00-21.00) Air kelapa muda Air kelapa muda 200 3/4 gelas 34 2,4 3,2 9,6
JUMLAH 250,4 10,84 7,64 37,24

Kandungan Kebutuhan Toleransi 10% Susunan Menu


Energi 2.749,824 2.474,841-3.024,806 2.805,01
Protein 103,118 92,8062-113,4298 117,595
Lemak 76,384 68,7456-84,0224 85,576
Karbohidrat 412,473 371,2257-453,7203 423,492
g. Pembahasan

Pada praktikum gizi daur ulang ini adalah kategori orang dewasa. Usia dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang
kehidupan individu setelah masa remaja. Peranan gizi pada usia dewasa adalah untuk meningkatkan dan/atau mempertahan- kan berat
badan normal, mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan. Apabila kebutu- han zat gizi tidak terpenuhi maka akan
menyebab- kan terjadinya masalah gizi, salah satunya yaitu status gizi kurang. Prevalensi dewasa kurus di Indonesia berdasarkan
indikator indeks massa tubuh (IMT) sebesar 8,7% (Safitri, 2020). Pada kasus seorang laki-laki (Tuan AS) usia 35 tahun bekerja sebagai
manager pemasaran di sebuah pabrik mebel ( perlengkapan rumah tangga). Jam kerja setiap hari dari mulai jam 09.00 hingga jam 16.00.
karena aktifitas sebagai manager pemasaran kegiatan tidak hanya di kantor tetapi melakukan mobilisasi atau dinas luar baik dalam kota
maupun luar kota seminggu dua kali. Tuan AS mengendarai mobil sendiri bila kegiatan di dalam kota, namun menggunakan driver
apabila harus ke luar kota. Tuan AS berolahraga rutin di rumah dengan sepeda statis 2 kali seminggu dan jogging seminggu sekali bila
hari ribur. setiap kali olahraga berlangsung sekitra 30-40 menit. Saat ini Tuan AS tinggal di rumah bersam istri, 1 orang anak dan 1 orang
assisten rumah tangga. Saat ini tinggi badannya adalah 170 Cm dan berat badannya 72 Kg.

Status gizi Tuan AS adalah 24,913 yang termasuk dalam kategori normal. Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.Status giz i
seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi . Keseimbangan antara gizi yang masuk
dan gizi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal adalah penting. Saat kebutuhan gizi seseorang tercukupi untuk menyokong kebutuhan
tubuh sehari-hari dan setiap peningkatan kebutuhan metabolisme, maka individu tersebut akan mencapai status gizi yang optimal (Holil.
M, 2017) . Status gizi berhubungan dengan produktivitas kerja, dimana pekerja berstatus gizi baik akan memiliki produktivitas kerja
yang baik, begitu pula sebaliknya. Selain berpengaruh terhadap produktivitas kerja, obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama
timbulnya gang- guan metabolik atau dikenal dengan sindrom me- tabolik. Sindrom metabolik (MetS) merupakan sekelompok kondisi
yang terjadi bersama-sama dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit de- generatif seperti penyakit jantung (cardiovascu- lar disease),
diabetes melitus tipe 2, stroke maupun kanker (Yukhi, 2018).

Hasil kebutuhan energi Tuan AS yaitu 2.749,824 kkal. Lalu kebutuhan protein yaitu 103,118 gram. Kemudian lemak yaitu 76,384
gram. Kebutuhan karbohidrat yaitu 412,473 gram. Perbandingan presentasi makanan pagi:siang:malam:selingan adalah 25:30:25:10.
Terdapat 3 menu utama dan 3 menu selingan. Menu makanan utama pagi diberikan pada jam 07.00-08.00 dengan selingan pagi jam
10.00-11.00. Menu makanan siang diberikan pada jam 12.00-13.00 dan selingan diberikan pada sore hari jam 15.00-16.00. Menu utama
malam hari diberikan pada jam 18.00-19.00 dengan menu selingan diberikan pada jam 20.00-21.00.

Tubuh dalam keadaan normal, akan mengatur keseimbangan antara energi yang diperoleh dari makanan dengan energi yang
diperlukan oleh tubuh manusia guna mempertahankan kelangsungan fungsi tubuh. Pada orang dewasa, di mana pertumbuhan sudah tidak
terjadi, kebutuhan akan zat-zat gizi tergantung pada aktivitas fisiknya. Umumnya, laki-laki lebih memerlukan energi karena secara fisik
lebih banyak bergerak daripada wanita. Selain itu, semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang, maka kebutuhan energinya juga
perlu ditambahkan. Secara lebih rinci, kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa per hari yaitu Energi (kkal) perempuan umur
20-45 tahun memerlukan sekitar 2.200 Kkal, sedangkan untuk protein perempuan umur 20-45 tahun adalah sebanyak 60 gram. Energi
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang berada di makanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan
menentukan nilai energinya (Putra, 2013).

Tubuh memerlukan zat gizi mikro dalam jumlah yang kecil, tetapi penting untuk proses metabolisme, menjaga fungsi fisiologis
dan mencapai derajat kesehatan optimal. Defisiensi zat gizi mikro terutama Ca, Fe, Zn, Vitamin A dan C dapat berdampak pada
peningkatan penyakit infeksi, penurunan tingkat kecerdasan, penurunan produktivitas kerja, bahkan dapat pula meningkatkan angka
kematian ibu dan anak. Selain itu, defisiensi zat gizi mikro juga berdampak pada status kesehatan global dan memiliki konsekuensi
peningkatan biaya ekonomi. Konsumsi pangan penduduk dewasa Indonesia sebagian besar berasal dari kelompok padi-padian. Laki-laki
diketahui lebih banyak mengonsumsi semua jenis kelompok pangan kecuali sayur dan buah. Secara umum, pangan sumber zat gizi mikro
penduduk dewasa Indonesia berasal dari kelompok pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah. Tingkat asupan gizi penduduk
dewasa Indonesia telah mencapai 100% kecuali untuk kalsium dan vitamin C. Laki-laki memiliki tingkat asupan gizi yang lebih besar
dibandingkan perempuan kecuali vitamin C. Hal ini diduga disebabkan oleh konsumsi sayur dan buah pada laki-laki lebih rendah
dibandingkan perempuan. Penerapan PBM pada penduduk dewasa Indonesia menunjukkan prevalensi defisiensi kalsium, besi, seng,
vitamin A dan C sebesar 54.2%, 32.4%, 35.5%, 44.8% dan 71.4% secara berturut-turut, sementara dengan CPM-100 diketahui prevalensi
defisiensi kalsium, besi, seng, vitamin A dan C sebesar 63.9%, 37.1%, 42.1%, 55.8% dan 81.7% secara berturut-turut (Teguh, 2018).
h. Kesimpulan
Total kebutuhan energi Tuan AS yaitu 2.749,84 kkal , protein 103,118 gram, lemak 76,384 gram, dan karbohidrat 412,473 gram. Menu
makanan yang dibuat sudah bervariasi serta terdapat buah-buahan agar Tuan AS mendapatkan menu makanan yang sesuai dengan kebutuhan
tubuhnya untuk beraktifitas. Terdapat sayur, protein hewani, serta protein nabati.
DAFTAR PUSTAKA
Holil.M. (2017). Penilaian Status Gizi : Dilengkapi Proses Asuhan Gizi Terstandar. Jakarta : EGC.

Putra .(2013). Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jogjakarta : D-Medika.

Safitri .D. (2020). Determinan Status Gizi Obesitas pada Orang Dewasa di Perkotaan : Tinjauan Sistematis. Arsip Kesehatan Masyarakat 5(1),

1-15.

Teguh .(2018). Prevalensi Defisiensi Asupan Zat Gizi Mikro Penduduk Dewasa Indonesia Menggunakan Metode Probabilitas Serta Elastisitas

Konsumsi Pangan. Bogor Agricultural University.

Yukhi .K. (2018). Hubungan Obesitas Sentral dengan Testosterone Deficiency Syndrome pada Laki Laki Dewasa di Denpasar Tahun 2017. Bali

Anatomy Journal 1 (2), 35-38.

Anda mungkin juga menyukai