Anda di halaman 1dari 10

A.

Studi Kasus

Responden pada studi kasus bayi 6-9 bulan ini


berinisial A B S. An. ABS lahir di Bantul pada
tanggal 21 Mei 2019. Saat lahir memiliki berat
badan 2,4 kg dan panjang badan 46 cm, saat ini
beratnya 7,4 kg dan panjang badannya 73 cm.

An. ABS memiliki kebiasaan makan 2 kali makan utama pada jam 07.00 dan
17.00 dan satu kali makan selingan pada jam 12.00. Ia menyukai buah alpukat
dan tidak menyukai makanan yang terasa manis. Pola konsumsi dalam sekali
makan biasanya terdiri dari nasi tim, lauk hewani, nabati, dan sayur. Untuk
buah biasanya dijadikan sebagai makan selingan.
Kebiasaan konsumsi ASI An. ABS setiap 2 jam sekali, lamanya bisa 15 menit
sampai 30 menit saat ingin tidur. Untuk konsumsi air mineral kira-kira
200ml/hari atau secangkir kecil.

B. Data Subjektif
1. Biodata Responden
a. Nama :ABS
b. TTL : Bantul, 21 Mei 2019
c. Umur : 9 bulan 8 hari
d. Agama : Islam
e. Alamat : Kedungpring, RT04, Bawuran, Pleret, Bantul, DIY

2. Biodata Orang Tua


a. Nama Ayah :CM
b. TTL : Bantul, 6 April 1992
c. Umur : 28 tahun
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Karyawan swasta
f. Alamat : Kedungpring, RT04, Bawuran, Pleret, Bantul, DIY
g. Nama Ibu :DL
h. TTL : Bantul, 26 Desember 1993
i. Umur : 27 tahun
j. Agama : Islam
k. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
l. Alamat : Kedungpring, RT04, Bawuran, Pleret, Bantul, DIY

3. Riwayat Makan
a. Makanan yang disukai : Alpukat
b. Makanan yang tidak disukai : Makanan yang manis
c. Kebiasaan makan : 2 kali sehari makan utama pada jam
07.00 dan 17.00, makanan selingan pada jam 12.00
d. Pola konsumsi : Dalam sekali makan ada nasi, lauk
hewani dan nabati, dan sayur. Sedangkan buah biasanya dijadikan
untuk makanan selingan.
e. Konsumsi ASI : 2 jam sekali selama 15 menit, saat
mau tidur bisa sampai 30 menit
f. Konsumsi air mineral : 200ml/hari

4. Lingkungan
A B S tinggal di pedesaan yang cukup jauh dari jalan raya sehingga
polusi udara dari kendaraan tidak ada. Rumah A B S terletak paling atas
(pegunungan) dari yang lainnya dan tidak memiliki tetangga yang sejajar
rumahnya.

C. Data Objektif
1. BB saat Lahir : 2,4 kg
2. BB saat Ini : 7,4 kg
3. PB saat Lahir : 46 cm
4. PB saat Ini : 73 cm
5. LILA : 16,4 cm
6. Lingkar Kepala : 43,4 cm
7. Suhu tubuh : 36℃

D. Assesment
1. Antropometri
BB/U : 7,4/9 (-2 SD s.d -1 SD) (-2SD s.d. 2 SD, gizi baik)[1]
PB/U : 73/9 (median s.d 1 SD) (-2SD s.d. 2 SD, normal) )[1]
BB/PB : 7,4/73 (-3SD s.d -2SD) (-3SD s.d <-2SD, kurus) )[1]
IMT/U : 13,89/9 (-3SD s.d -2SD) (-3SD s.d <-2SD, kurus) )[1]
𝑈𝑠𝑖𝑎 ( 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) + 9 9+9
BBI (0-11 bulan) : = = 9 [2]
2 2

Berat badan : 7,4 kg (normal) -> 7,1 s.d. 9,9 kg (WHO)[3]


Panjang badan : 73 cm (normal) -> 67,5 – 76,5 (WHO)[3]
Lingkar kepala : 43,4 cm (normal) -> 41,5 – 48 untuk bayi 9
bulan (WHO) )[3]
Suhu tubuh : 36℃ (ketiak) (normal) -> 35,9 – 36,7℃ untuk 0-2
tahun [4]

2. Diatary History (*Recall 24 jam/ sehari)


Nasi tim 2 kali/hari @ porsi
Lauk hewani 2 kali/hari @ porsi
Lauk nabati 2 kali/hari @ porsi
Sayur 2 kali/hari @porsi
Buah 1 kali/hari @ porsi

Pola konsumsi seperti nasi, lauk pauk (hewani dan nabati), dan sayur
sudah terpenuhi dalam setiap kali makan. Untuk buah biasa dikonsumsi
sebagai makanan selingan. Namun asupannya masih belum sesuai
dengan porsi dan kebiasaan makan yang hanya 2 kali makan utama dan 1
kali makan selingan. Hal ini menyebabkan semua asupan zat gizinya
masih sangat kurang.
Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Jumlah Asupan 358,77 16,85 13,53 44,87
Kebutuhan Energi 838,53 31,44 23,29 125,78
%Asupan 42,79 53,59 58,07 35,67
Interpretasi Kurang Kurang Kurang Kurang

E. Planning
1. Tujuan perencanaan menu
a. Mengatur asupan zat gizi agar terpenuhi.
b. Mengatur kebiasaan konsumsi dalam sehari.
c. Memberikan gambaran dan variasi menu sesuai dengan makanan
kesukaan, kebiasaan konsumsi, dan tingkat ekonomi.
d. Memberikan makanan sumber zat gizi yang baik bagi bayi 9 bulan.

2. Syarat dan prinsip perencanaan menu


a. Menghitung kebutuhan energi total menggunakan rumus Nelson, dari
energi total tersebut dibagi 50:50 untuk kebutuhan ASI dan MPASI,
pembagian zat gizinya dengan cara;
Protein : 15% dari kebutuhan MPASI
Lemak : 25% dari kebutuhan MPASI
Karbohidrat : 60% dari kebutuhan MPASI
b. Mengatur kebiasaan konsumsi menjadi 3 kali makan utama dan 2 kali
makan selingan.
c. Membuat menu pagi, siang, dan sore berbeda agar lebih bervariasi.
d. Memberi pilihan makanan dengan sumber zat gizi yang baik bagi bayi
9 bulan, seperti potongan keju, tahu, brokoli rebus, dll.
e. Memberi pilihan makanan yang disesuaikan dengan keadaan
responden (makanan kesukaan, kebiasaan konsumsi, dan tingkat
ekonomi).
3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi bayi 9 bulan
Rumus Nelson

𝑈𝑠𝑖𝑎 ( 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) + 9 9+9


BBI (3 – 12 bulan) : = =9
2 2

Rumus Kebutuhan Energi :

MB : 50 x BBI = 50 x 9 = 450 (A)


Kenaikan suhu : 10% x A = 10% x 450 = 45 (B)
Total = 495 (C)
Pertumbuhan : 12% x C = 12% x 495 = 59,4 (D)
Total = 554,4 (E)
Aktivitas : 25% x E = 25% x 554,4 = 138,6 (F)
Total = 693 (G)
SDA : 5-10% x G = 10% x 693 = 69,3 (H)
Total = 762,3 (I)
Terbuang mll feses : 10% x I = 10% X 762,3 = 76,23 (J)
Kebutuhan total = 838,53 kal

Kebutuhan Zat Gizi untuk MPASI


→ 50% dari kebutuhan total
= 50% x 838,53 kal
= 419,26 kal
Pembagian Protein, Lemak, dan Karbohidrat
Protein = 15 % x 419,26
= 62, 89 kkal/4
= 15,72 g
Lemak = 25 % x 419,26
= 104,82 kkal/9
= 11,64 g
Karbohidrat = 60 % x 419,26
= 251,56 kkal/4
= 62,89 g
[2]Konsumsi ASI/hari
Frekuensi menyusui x lama menyusui
= x taksiran volume ASI
1440
12 x 18
= x 850
1440

= 127,5 ml

[ 2] Rumus kebutuhan cairan Holliday-segar


0-10 kg = 100 ml x BB aktual
= 100 ml x 7,4 kg
= 740 ml

4. Menu sehari bayi 9 bulan


*Perencanaan Menu Terlampir.

F. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan energi menggunakan rumus Nelson An. ABS


diketahui memiliki kebutuhan total sebanyak 838,53 kal. Dari kebutuhan total
tersebut, 50% digunakan untuk konsumsi ASI dan 50%-nya lagi untuk
kebutuhan MPASI dengan pembagian protein sebanyak 15,72 g; lemak 11,65
g; karbohidrat 62,89 g.

Dilihat dari recall selama 24 jam dapat diketahui bahwa asupan An. ABS
masih kurang. Hal ini disebabkan karena kebiasaan makan yang hanya 2 kali
makan utama dan 1 kali makan selingan dalam sehari, meskipun dalam setiap
kali makan kebutuhan nasi, lauk hewani dan nabati, dan sayur terpenuhi,
tetapi porsinya yang kurang juga mempengaruhi kurangnya asupan untuk
memenuhi kebutuhannya.

Pada perencanaan menu ini, kebiasaan makan ditambah menjadi 3 kali makan
utama dan 2 kali makan selingan untuk meningkatkan status gizinya. Dengan
memasukkan makanan kesukaannya seperti alpukat dan makanan yang baik
bagi bayi 9 bulan seperti keju, tahu, dan brokoli.
G. Kesimpulan
1. Kebutuhan total responden yaitu 838,53 kal.
2. Kebutuhan untuk ASI sebanyak 50% dari kebutuhan totalnya.
3. Kebutuhan untuk MPASI sebanyak 50% dari kebutuhan totalnya, dengan
pembagian protein sebanyak 15,72 g; lemak 11,65 g; karbohidrat 62,89 g.
4. Asupan berdasarkan recall 24 jam belum mencukupi kebutuhan total
tersebut.

H. Saran
1. Meningkatkan kebiasaan konsumsi menjadi 3 kali makan utama dan 2 kali
makan selingan.
2. Menambah porsi untuk setiap kali makan.
3. Mempertahankan pola konsumsi seperti nasi, hewani, nabati, dan sayur
dalam setiap kali makan dan konsumsi buah sebagai selingan.
4. Lebih bervariasi dalam pemilihan menu.
5. Mengkonsumsi makanan yang baik bagi bayi 9 bulan.
I. Daftar Pustaka
[1]
Buku Antropometri
[2]
Buku Saku Gizi
[3]
World Health Organization
[4]
Orami Parenting. 2019. Berapa Suhu Normal Anak dan Kapan Anak
dikatakan Demam?.
https://www.google.com/amp/s/parenting.orami.co.id/magazine/amp/berapa-
suhu-normal-anak-dan-kapan-anak-dikatakan-demam/ diakses pada 4 Maret
2020
[5]
Buku Kesehatan Ibu dan Anak
J. LAMPIRAN
1. Hasil recall 24 jam responden
2. Perencanaan menu sehari
GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
LAPORAN STUDI KASUS BAYI UMUR 6-9 BULAN

Disusun oleh : Adinda Intan Hardiningsih


NIM : P07131219026
Prodi : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA


SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai